e.  Fase  kemunduran  decline,  bila  orang  memasuki  masa  pensiun  dan  harus menemukan pola hidup baru sesudah melepaskan jabatannya.
Kelima  tahap  ini  merupakan  acuan  bagi  munculnya  sikap-sikap  dan perilakunya yang meyangkut keterlibatan dalam karier, yang nampak dalam tugas
perkembangan karier vocational development tasks.
B.  Kematangan Karier
1.   Pengertian Kematangan Karier Menurut Super, kematangan karier dapat didefinisikan seperti kesiapan dalam
membuat  suatu  keputusan  karier  yang  tampak  dalam  tugas  perkembangan  dan
sesuai dengan tahap karier yang pertama Kidd, 2006: 20.
Menurut Super 1995 kematangan karier adalah pusat untuk mencari petunjuk dari  perwujudan,  penentuan  dan  pelaksanaan  sebuah  pilihan  pekerjaan  yang  biasa
terjadi  pada  masa  dewasa  muda  remaja.  Masa  remaja  adalah  masa  di  mana seseorang  itu  memiliki  kesiapan  dan  kemampuan  untuk  melakukan  tugas-tugas
perkembangan  yang  diperlukan.  Lima  puluh  tahun  yang  lalu,  Super memperkenalkan  konsep  kematangan  vokasional  dan  sekarang  dikenal  sebagai
kematangan karier Punch, 2008: 60. Super 1996: 124-125 berpendapat bahwa
From a social or societal perspective, career maturity can be operationally defined by comparing  the developmental tasks being  encountered to  those expected based
on  the  individual’s  chronological  age.  From  a  psychological  perspective,  career maturity  can  be  operationally
defined  by  comparing  an  individual’s  resources, both cognitive  and affective, for coping with a current task to the resources needed
to master that task
Dari perspektif sosial atau kemasyarakatan, kematangan karier dapat didefinisikan secara  operasional  dengan  membandingkan  tugas  perkembangan  yang  dihadapi
dengan  yang  diharapkan  berdasarkan  usia  kronologis  setiap  individu.  Dari perspektif  psikologis,  kematangan  karier  dapat  didefinisikan  secara  operasional
dengan  membandingkan  sumber  daya  individu,  baik  kognitif  dan  afektif,  serta untuk  menurunakan  tugas  pekembangan  dibutuhkan  penguasaan  terhadap  tugas
tersebut Punch, 2008: 60.
2.   Hal-hal yang Mempengaruhi Kematangan Karier Menurut Donald E. Super Winkel dan Hastuti, 2007: 632, kematangan karier
remaja dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut: a.  Perencanaan karier Career planning
Kegunaan  dari  perencanaan  yang  matang  ialah  meminimalkan  kemungkinan dibuat kesalahan yang berat dalam memilih di antara  alternatif-alternatif yang
tersedia.  Hasil  dari  perencanaan  ialah  keputusan  tentang  sesuatu  yang  dipilih secara  sadar.  Kunci  bagi  perencanaan  yang  matang  dan  keputusan  yang
bijaksana terletak dalam pengelolaan informasi tentang diri sendiri dan tentang lingkungan hidupnya, yaitu Winkel dan Hastuti, 2007: 685-687:
1  Informasi  tentang  diri  sendiri  yang  meliputi  data  tentang:  a  kemampuan intelektual; b bakat khusus di bidang studi akademik; c minat-minat baik
yang bersifat lebih luas maupun yang bersifat lebih khusus; d hasil belajar dalam  berbagai  bidang  studi  inti;  e  sifat-sifat  kepribadian  yang
mempunyai  relevansi  terhadap  partisipasi  dalam  suatu  program  studi akademik,  suatu  program  latihan  prajabatan  dan  suatu  bidang  jabatan;  f
perangkat  kemahiran  kognitif;  g  nilai-nilai  kehidupan  dan  cita-cita  masa depan;  h  bekal  berupa  ketrampilan  khusus  yang  dimiliki  dalam  suatu
bidang tertentu; dan j kematangan karier.
2  Data  tentang  keadaan  keluarga  dekat  sebagai  lingkungan  hidup  yang paling  bermakna  bagi  individu  yang  sehari-hari  bergerak  di  dalamnya,
meliputi  data  tentang:  a  posisi  anak  dalam  keluarga;  b  pandangan keluarga  tentang  peranan  dan  kewajiban  anak  laki-laki  dan  anak
perempuan;  c  harapan  keluarga  mengenai  masa  depan  anak;  d  taraf sosial-ekonomi  kehidupan  keluarga;  e  gaya  hidup  dan  suasana  keluarga;
f taraf pendidikan orang tua dan kakak-kakak; g sumber-sumber konflik antara  orang  tua  dan  anak  yang  sudah  besar;  h  status  perkawinan  orang
tua; dan i siapa yang tinggal di rumah selain orang tua sendiri dan kakak adik sekandung.
3  Informasi tentang lingkungan hidup yang relevan bagi perencanaan karier, khususnya  informasi  pendidikan  educational  information  dan  informasi
jabatan  vocational  information,  yang  bersama-sama  dikenal  sebagai informasi karier career information.
b.  Eksplorasi karier Career exploration Kemampuan individu dalam mengenal dunia kerja dan diri sendiri secara lebih
luas  dan  secara  lebih  mendalam,  menyadari  pentingnya  perencanaan  masa depan,  serta  memahami  kaitan  antara  rasa  tanggung  jawab  dalam  bekerja
dengan kemajuan masyarakat dalam era pembangunan. c.  Proses membuat keputusan karier Processes of decision-maining
Kemampuan individu dalam menggunakan pengetahuan dan pemikiran dalam membuat  perencanaan  karier.  Konsep  ini  didasari  pada  tuntutan  untuk
membuat  keputusan  karier,  dengan  asumsi  apabila  individu  tersebut mengetahui bagaimana orang lain membuat keputusan karier maka diharapkan
mereka juga mampu membuat keputusan karier yang tepat bagi dirinya. d.  Informasi tentang dunia karier World of work information
Informasi tentang dunia pekerjaan yang mencakup semua data mengenai jenis- jenis  pekerjaan  yang  ada  di  masyarakat  fields  of  occupation,  mengenai
gradasi  posisi  dalam  lingkup  suatu  jabatan  level  of  occupation,  mengenai persyaratan  tahap  dan  jenis  pendidikan,  mengenai  sistem  klasifikasi  jabatan,
dan mengenai prospek masa depan berkaitan dengan kebutuhan riil masyarakat akan jeniscorak pekerjaan tertentu.
e.  Pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai Knowledge of preferred occupational group
Kemampuan  dalam  mengenal  berbagai  bidang  dan  jenis  pekerjaan  sehingga individu  itu  mampu  memutuskan  perkerjaan  yang  lebih  disukai  dan  sesuai
dengan kepribadian, bakat,  minat dan nilai-nilai hidup yang dimilikinya. f.
Realisasi keputusan karier Realisation Kemampuan indivu dalam mempertimbangakan pilihan kariernya  yang sesuai
dengan kepribadian, bakat, minat dan nilai-nilai hidup yang dimilikinya. Oleh karena  itu,  individu  perlu  membuat  perencanaan  karier  untuk  meminimalisir
keterbatasan  dan  melihat  peluang  kesempatan  karier  yang  sesuai  dengan dirinya.
C.  Bimbingan Karier