Perkembangan Karier KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini dipaparkan kajian teori, kajian penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.

A. Perkembangan Karier

1. Pengertian Karier Melalui pekerjaannya seseorang melayani kebutuhan masyarakat, mendapat imbalan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya sendiri, menciptakan identitas diri dan menumbuhkan rasa harga diri. Selain itu, jabatan yang dipegang seseorang ikut menentukan pola kehidupannya sehari-hari dan lingkungan pergaulan sosialnya. Dalam kamus Bahasa Inggris ditemukan beberapa kata yang sama-sama menunjuk pada pengertian pekerjaan seperti employment, job, occupation, dan career , namun setiap kata tidak mencakup aspek-aspek yang sama dari makna yang terkandung dalam suatu pekerjaan. Kata employment dan job lebih menekankan aspek bahwa seseorang sibuk mengerjakan sesuatu dan mendapat imbalan ekonomis atas usaha dan waktu yang dicurahkannya, tanpa memperhatikan apakah orang itu sungguh-sungguh merasa terlibat di dalam pekerjaannya dan memandangnya sebagai sumber kepuasan pribadi yang bersifat non-ekonomis. Kata occupation lebih menekankan aspek bahwa seseorang merasa terlibat di dalam pekerjaannya karena telah mempersiapkan diri untuk memegang pekerjaan itu dan memperoleh kepuasan pribadi, tetapi keterlibatannya masih dapat dibatasi pada jam-jam bekerja saja. Kata vocation dan career lebih menekankan aspek bahwa seseorang memandang pekerjaannya sebagai panggilan hidup yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan serta mewarnai seluruh gaya hidupnya life style, tanpa mengesampingkan kedua aspek lain yang disebutkan di atas Winkel dan Hastuti, 2007: 623. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Karier Menurut Super Winkel dan Hastuti, 2007: 631, perkembangan karier merupakan suatu proses yang mencakup banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan karier, yaitu: a. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang sebagian terdapat pada diri individu sendiri Winkel dan Hastuti, 2007: 631. Faktor internal merupakan perpaduan dari aneka faktor yang ada pada diri individu sendiri Winkel dan Hastuti, 2007: 647 seperti: 1 Nilai kehidupan values, yaitu ideal-ideal yang dikejar oleh seseorang di mana-mana dan kapan pun juga. Nilai-nilai menjadi pedoman dan pegangan dalam hidup sampai umur tua dan sangat menentukan bagi gaya hidup seseorang life style. 2 Taraf inteligensi, menurut Binet hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai suatu tujuan dan untuk menilai keadaan diri secara kritis serta obyektif. Hasil testing inteligensi dapat membantu seseorang untuk mengesampingkan alternatif- alternatif jabatan tertentu. Namun, hasil testing inteligensi tidak dapat memantapkan apakah seseorang itu sebaiknya memilih jabatan ini atau jabatan itu. 3 Bakat khusus yaitu kemampuan yang menonjol di suatu bidang usaha kognitif, bidang keterampilan, atau bidang kesenian. Sekali terbentuk, suatu bakat khusus menjadi bekal yang memungkinkan untuk memasuki berbagai bidang pekerjaan tertentu fields of occuption dan mencapai tingkatan lebih tinggi dalam suatu jabatan level of occuption . 4 Minat yaitu kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bidang itu. 5 Sifat yaitu ciri-ciri kepribadian yang memberikan corak khas pada seseorang, seperti riang gembira, ramah, halus, teliti, terbuka, fleksibel, tertutup, lekas gugup, pesimis, dan ceroboh. 6 Pengetahuan yaitu informasi yang dimiliki tentang bidang-bidang pekerjaan dan tentang diri sendiri. Informasi tentang dunia kerja yang dimiliki oleh orang muda dapat akurat dan sesuai dengan kenyataan atau tidak akurat dan bercirikan idealisasi. 7 Keadaan jasmani yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang seperti tinggi badan, tampan dan tidak tampan, ketajaman penglihatan dan pendengaran baik atau kurang, mempunyai kekuatan otot tinggi atau rendah, dan jenis kelamin. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang sebagian terdapat dalam lingkungan hidupnya Winkel dan Hastuti, 2007: 623, seperti: 1 Masyarakat yaitu lingkungan sosial-budaya di mana orang muda dibesarkan. Lingkungan ini luas sekali dan berpengaruh besar terhadap pandangan dalam banyak hal yang dipegang teguh oleh setiap keluarga, yang pada giliranya menanamkanya pada anak-anak. 2 Keadaan sosial-ekonomi negara atau daerah yaitu laju pertumbuhan ekonomi yang lambat atau cepat, stratifikasi masyarakat dalam golongan sosial-ekonomi tinggi, tengah dan rendah, serta diversifikasi masyarakat atas kelompok-kelompok yang terbuka atau tertutup bagi anggota dari kelompok lain. 3 Status sosial-ekonomi keluarga yaitu tingkat pendidikan orang tua, tinggi rendahnya pendapatan orang tua, jabatan ayah atau ibu, daerah tempat tinggal, dan suku bangsa. 4 Pengaruh dari seluruh anggota kelompok besar dan keluarga inti. Orang tua, saudara kandung dari orang tua, dan kakak menyatakan segala harapan mereka serta mengkomunikasikan pandangan dan sikap tertentu terhadap pendidikan dan pekerjaan. 5 Pendidikan sekolah yaitu pandangan dan sikap yang dikomunikasikan kepada anak didik oleh staf petugas bimbingan dan tenaga pengajar mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam bekerja, tinggi rendahnya status sosial jabatan-jabatan, dan kecocokan jabatan tertentu untuk anak laki-laki atau anak perempuan. 6 Pergaulan dengan teman sebaya yaitu beraneka pandangan dan variasi harapan tentang masa depan yang terungkap dalam pergaulan sehari-hari. 7 Tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan, program studi, atau latihan mempersiapkan seseorang untuk diterima pada jabatan tertentu dan berhasil di dalamnya. Berbagai faktor tersebut memang dapat dibedakan antara yang satu dengan yang lain, tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena semuanya berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama membentuk keunikakan kepribadian dan menciptakan keseluruhan ruang gerak hidup seseorang. Perkembangan karier berlangsung di dalam lingkup ruang gerak itu dan pilihan jabatan tidak dapat melampaui batasan-batasan itu. Sebagaimana dikatakan di atas, dapat terjadi perubahan pada faktor internal dan eksternal meskipun tidak dalam gradasi yang sama pada masing-masing faktor. 15 Maka faktor yang mempengaruhi kematangan karier individu dapat berasal dari berbagai faktor perkembangan karier baik internal maupun eksternal. 3. Tahap-tahap Perkembangan Karier dan Tugas Perkembangan Karier Tahap perkembangan kehidupan berkaitan dengan perkembangan karier yang diajukan oleh Super Winkel dan Hastuti, 2007: 632, ada lima tahap perkembangan karier, yaitu: a. Fase pengembangan growth dari saat lahir sampai usia kurang lebih 15 tahun, di mana anak mengembangkan berbagai potensi, pandangan khas, sikap, minat dan kebutuhan-kebutuhan yang dipadukan dalam struktur gambaran diri selft-concept structure. b. Fase eksplorasi exploration usia 15 sampai 24 tahun, di mana individu memikirkan berbagai alternatif jabatan, tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat. c. Fase pemantapan establishment usia 25 sampai 44 tahun, yang bercirikan usaha tekun memantapkan diri melalui seluk beluk pengalaman selama menjalani karier tertentu. d. Fase pembinaan maintenance, usia 45 sampai 64 tahun, di mana orang yang sudah dewasa menyesuaikan diri dalam penghayatan jabatannya. e. Fase kemunduran decline, bila orang memasuki masa pensiun dan harus menemukan pola hidup baru sesudah melepaskan jabatannya. Kelima tahap ini merupakan acuan bagi munculnya sikap-sikap dan perilakunya yang meyangkut keterlibatan dalam karier, yang nampak dalam tugas perkembangan karier vocational development tasks.

B. Kematangan Karier