H.  Teknik Analisis Data
1.   Angket Kematangan Karier Analisis  data  dilakukan  untuk  untuk  mengetahui  peningkatan  kematangan
karier  siswa  kelas  XI  TKJ  SMK  Piri  1  Yogyakarta  tahun  ajaran  20132014. Teknik  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  teknik
pengkategorisasian  jenjang  ordinal.  Norma  pengkategorisasian  menggunakan kriteria Azwar 2011: 108. Terdapat lima kategorisasi skor item yang digunakan
dalam mengukur pencapaian kematangan karier siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta  yaitu  sangat  tinggi,  tinggi,  sedang,  rendah,  dan  sangat  rendah.
Kategorisasi skor item dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7 Kategorisasi Skor Item
Keterangan :
X maximum :  37 x 4
= 148
X minimum :  37 x 1
= 37
Range  : 148
– 37 =
111 σ Simpangan baku  :
111 =
18,5 6
µ Mean teotitik  :  148 + 37  = 92,5
2
Formula Kategori
Rentang Nilai Skoring Item
Angket Kematangan Karier
Kategori
X ≤ µ  - 1,5 σ X≤ 64,75
Sangat Rendah µ -
1,5 σ  X ≤ µ - 0,5 σ 64,75  X ≤ 83,25
Rendah µ -
1,5 σ  X  µ + 0,5 σ 83,25  X ≤ 101,75
Sedang µ + 0,5 σ  X ≤ µ + 1,5 σ
101,75  X ≤ 120,26 Tinggi
µ + 1,5 σ  X 120,26  X
Sangat Tinggi
Berikut  adalah  kategorisasi  skor  subjek  yang  berguna  untuk  menentukan pencapaian skor tertentu:
Tabel 8 Kategorisasi Skor Subjek
Keterangan :
X maximum :  24 x 4
= 96
X minimum :  24 x 1
= 24
Range  :  96 – 24
=  72 σ Simpangan baku  :  72  =
12 6
µ Mean teotitik :  96 + 24
= 59
2 2.   Observasi Kegiatan Bimbingan
Data  hasil  observasi  kegiatan  bimbingan  dianalisis  dengan  mendeskripsikan aktivitas  siswa  dalam  kegiatan  layanan  bimbingan  karier  yaitu  menggunakan
lembar observasi siswa dan peneliti. Penilaian dapat dilihat dari skor pada lembar observasi  yang  digunakan.  Presentase  perolehan  skor  lembar  observasi
dikualifikasikan  untuk  menentukan  seberapa  besar  keberhasilan  kegiatan bimbingan  untuk  peningkatan  kematangan  karier  siswa  dalam  mengikuti
bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama.
Formula Kategori
Rentang Nilai Skoring Item
Angket Kematangan Karier
Kategori
X ≤ µ  - 1,5 σ X≤ 41
Sangat Rendah µ -
1,5 σ  X ≤ µ - 0,5 σ 41  X ≤ 53
Rendah µ -
1,5 σ  X  µ + 0,5 σ 53  X ≤ 65
Sedang µ + 0,5 σ  X ≤ µ + 1,5 σ
65  X ≤ 77 Tinggi
µ + 1,5 σ  X 77  X
Sangat Tinggi
Setiap  siklus  presentase  diperoleh  dari  hasil  rata-rata  presentase  observasi siswa  dan  peneliti  pada  tiap  pertemuan  bimbingan.  Berdasarkan  pedoman
penskoran  yang  telah  dibuat,  maka  dalam  menghitung  presentase  skor  hasil observasi digunakan cara sebagai berikut:
q = presentase skor hasil observasi kegiatan bimbingan karier siswa dan
peneliti r =
jumlah keseluruhan skor yang diperoleh t =
skor maksimal Selanjutnya  presentase  skor  hasil  observasi  kegiatan  bimbingan  siswa  dan
peneliti  dianalisis  sesuai  dengan  pedoman  kriteria  observasi  kegiatan  bimbingan siswa dan peneliti sebagai berikut:
Tabel 9 Kriteria Kategori Hasil Presentase
Skor Observasi Siswa dan Peneliti Presentase yang Diperoleh
Kriteria
85 ≤   ≤ 100
Sangat Tinggi 70
≤    85 Tinggi
55 ≤    70
Sedang 40
≤    55 Rendah
≤    40 Sangat Rendah
Riduwan, 2007: 15 q
=  presentase skor hasil observasi kematangan karier siswa
59
3.   Analisis Data Wawancara Wawancara
merupakan teknik
pengumpulan data
dengan cara
berkomunikasi,  bertatap  muka  yang  disengaja,  terencana  dan  sistematis  antara pewawancara  interviewer  dengan  individu  yang  diwawancarai  interviewee
Hidayat  dan  Badrujaman,  2012:  124.  Wawancara  dapat  dilakukan  secara terstruktur  maupun  tidak  terstruktur,  dan  dapat  dilakukan  melalui  tatap  muka
face to face maupun dengan menggunakan telepon. 1  Analisis Data Wawancara Terstruktur
Analisis  data  wawancara  terstruktur  terdiri  dari  5  butir  pertanyaan  terbuka yang diajukan kepada siswa kelas XI TJK SMK Piri 1 Yogyakarta. Hasil dari
wawancara  terstruktur  dapat  menjadi  bahan  acuan  dalam  merencanakan tindakan perbaikan di setiap siklus.
2  Analisis Data Wawancara Tidak Terstruktur Analisis  data  wawancara  tidak  terstruktur  diajukan  kepada  guru  BK  pada
awal  pra  tindakan.  Hasil  dari  wawancara  tidak  terstruktur  telah  menjadi bahan acuan untuk menyusun latar belakang dalam bab pendahuluan.
4.   Analisis Data Dokumentasi Analisis  data  dokumentasi  dalam  penenelitian  ini  berupa  rekaman  foto.
Rekaman foto dilakukan sejak awal siklus hingga akhir siklus. Hasil rekaman foto dapat  digunakan  untuk  memperkuat  data  yang  diperoleh  dari  observasi,  angket
dan wawancara.
60
5.   Analisis Uji T Analisis  uji  t  dihitung  didapat  berdasarkan  hasil  perhitungan  SPSS  non
parametrik tes dengan memakai uji dua sampel berpasangan Wilcoxon.
61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN