Prosedur dan Hasil Penelitian

61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan prosedur dan hasil penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan. Hasil penelitian terdiri dari tahap pra penelitian tindakan bimbingan, siklus I, dan siklus II.

A. Prosedur dan Hasil Penelitian

Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014, di SMK Piri 1 Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kematangan karier siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta melalui layanan bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama. Prosedur dan hasil penelitian tindakan bimbingan dan konseling terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pra penelitian tindakan bimbingan, siklus I dan II. Data hasil penelitian ini kemudian dijadikan bahan untuk dijabarkan dalam pembahasan. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dijabarkan sebagai berikut: Tabel 10 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus HariTanggal Materi Metode Pra Tindakan Sabtu, 12 Juli 2014 Informasi Pekerjaan Belum menggunakan Sosiodrama Siklus 1 Selasa, 15 Juli 2014 Hambatan dan Cara Mengatasinya Sosiodrama Siklus 2 Rabu, 23 Juli 2014 Merencanakan Masa Depan Sosiodrama 62 Berikut ini adalah penjabaran pelaksanaan kegiatan penelitian kematangan karier siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta dari kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan, siklus I, dan siklus II: 1. Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan berisi tentang perencanaan, pelaksanaan, data hasil observasi serta hasil angket kematangan karier, dan refleksi.Tujuan dari kegiatan ini adalah menggali lebih dalam mengenai tingkat kematangan karier siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta melalui bimbingan karier sebelum menggunakan metode sosiodrama. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan: a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti sudah memiliki persiapan untuk melaksanakan bimbingan pada tanggal 12 Juli 2014 pukul 7.00 WIB di kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta. Bentuk persiapan yang telah dilakukan oleh peneliti adalah penyusunan perangkat bimbingan dan penyusunan instrumen penelitian. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan perencanaan yang akan dilaksanakan pada tahap pra penelitian tindakan: 63 1 Penyusunan Perangkat Bimbingan a Satuan Layanan Bimbingan SPB Topik bimbingan yang akan diberikan mengenai informasi pekerjaan. Pilihan topik bimbingan ini berdasarkan dari hasil observasi, uji coba angket kematangan karier, dan wawancara kepada guru BK serta dua orang siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta. Dalam tahap pra tindakan peneliti belum menggunakan metode sosiodrama.Kegiatan ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. b Materi Bimbingan Handout Materi bimbingan yang diberikan oleh peneliti bersumber dari buku Winkel. Materi ini berisi tentang pengelompokan macam-macam pekerjaan dan jabatan menurut bidangnya, golongan minat atau kesukaan. Dalam materi ini juga disampaikan bagaimana cara kita untuk memprakirakan, apakah kita cocok atau tidak dengan pilihan jabatan yang kita minati. c Lembar Kerja Siswa LKS Penyusunan LKS bersumber dari buku paket IV Bimbingan Karier. Dalam LKS ini terdapat dua tabel. Tabel pertama siswa diminta untuk menuliskan lima jenis pekerjaan dengan alasan mengapa mereka memilih pekerjaan tersebut. 64 Siswa juga diminta untuk menuliskan jenis keterampilan apa yang diperlukan dan pelatihankursus pendidikan apa yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Pada tabel kedua siswa diminta untuk memilih salah satu pekerjaan dari lima jenis pekerjaan yang sudah dituliskan di tabel pertama. Kemudian siswa mulai melakukan prakiraan terhadap pekerjaan yang telah dipilihnya, apakah kita cocok atau tidak dengan pekerjaan tersebut. 2 Penyusunan Instrumen Penelitian a Panduan Observasi Siswa dan Peneliti Panduan observasi siswa dan peneliti disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan peneliti selama kegiatan proses bimbingan sedang berlangsung. Observasi siswa dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif sedangkan observasi peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif. b Angket Kematangan Karier Angket kematangan karier disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengukur tingkat kematangan karier siswa setelah diberikan bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama. 65 c Pedoman Wawancara Siswa Pedoman wawancara disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengumpulkan dan melengkapi data atau informasi dari siswa secara lisan. Pada saat wawancara peneliti dapat mengecek kebenaran data atau informasi dari hasil observasi dan skala penilaian. b. Pelaksanaan Kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan telahterlaksana sesuai dengan perencanaan yaitu pada tangga 12 Juli 2014 pukul 7.00 WIB di kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta. Peneliti datang bersama dengan mitra kolaboratif. Dalam pelaksanaan kegiatan ini peneliti akan didampingi dan dibantu oleh mitra kolaboratif saat melakukan observasi siswa dan dokumentasi saat proses kegiatan bimbingan. Penilaian observasi siswa dimulai sejak awal peneliti dan mitra kolaboratif masuk ke dalam kelas hingga berakhirnya proses kegiatan bimbingan. Sedangkan dokumentasi dapat diambil sewaktu-waktu oleh mitra kolaboratif, asalkan masih dalam proses kegiatan bimbingan. Berikut ini adalah penjabaran dari pelaksanaan kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan: 66 1 Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengandoa yang dipimpin oleh salah satu siswa. Kemudian peneliti mengucapkan salam, “Selamat Pagi” dan sedikit berbasa- basi sepertimenanyakan kabar siswa, “Bagaimana kabarnya?”. Pada saat itu juga peneliti memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan penelitiannya serta meminta dukungan dan kerjasama seluruh siswa selama proses kegiatan bimbingan. Peneliti juga berharap proses kegiatan bimbingan ini dapat berjalan lancar berkat terbentuknya kerjasama siswa dengan peneliti. Sesuai dengan rencana, pada pertemuan kali ini peneliti akan menyampaikan topik bimbingan karier mengenai informasi pekerjaan. Pertama-tama peneliti menanyakan kepada siswa apakah mereka memiliki pekerjaan impian, lalu peneliti menunjuk beberapa anak untuk menyebutkan pekerjaan impiannya. Sesekali peneliti juga menanyakan alasan mereka memilih pekerjaan itu. Peneliti juga menanyakan informasi apa saja yang sudah mereka dapatkan mengenai pekerjaan impiannya. Kemudian apa saja yang sudah mereka lakukan untuk mendapatkan pekerjaan imipiannya. Jawaban mereka sangat beragam, ada yang ingin menjadi fotografer dan alasannya karena mereka suka melihat seseorang yang bekerja di bidang tersebut. Ada juga yang menyebutkan ingin menjadi guru karena mereka senang melihat seseorang yang bekerja di bidang tersebut. 67 Peneliti mulai menjelaskan materi bimbingan mengenai informasi pekerjaan. Materi yang dijelaskan sesuai dengan handout yang telah dibagikan kepada siswa. Handout itu berisi tentang informasi pekerjaan menurut bidang dan jabatannya, serta pekerjaan yang digolongkan menurut kesukaanminat. Saat peneliti menjelaskan materi, peneliti mencoba mengajak siswa untuk mengamati pekerjaan impian mereka masuk dalah kategori yang mana. Hal ini dilakukan agar siswa benar- benar memahami dirinya dan pekerjaan yang mereka impikan. Selain itu, agar mereka juga dapat menilai apakah pekerjaan impian mereka sudah benar-benar cocok dengan dirinya. Saat itu, peneliti melihat ada beberapa anak yang tidak fokus dalam mengikuti kegiatan bimbingan seperti ada anak yang sibuk mengerjakan tugas mata pelajaran lainnya, asik menggambar, mengobrol, melamun, dan ada siswa yang berani tidur saat proses kegiatan bimbingan. 2 Kegiatan Inti Peneliti membagikan LKS untuk diisi. Dalam LKS terdapat dua tabel. Tabel pertama siswa diajak untuk menuliskan lima pekerjaan impiannya dan tabel kedua siswa diajak untuk memilih satu diantara lima pekerjaan yang sudah dituliskan di tabel pertama. Tujuannya agar siswa berani untuk mengambil keputusan karier. 68 Pada saat pengisian tabel kedua, peneliti melihat banyak siswa yang bingung. Banyak siswa mencoba untuk meminta pendapat dari temannya mengenai pekerjaan yang paling cocok untuk dirinya.Peneliti juga melihat banyak anak yang memilih pekerjaan yang sama dengan temannya. Selesai mengisi LKS, peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan pekerjaan yang mereka tulis pada tabel kedua misalnya yang ingin bekerja di industri berkumpul dengan siswa yang mengingikan pekerjaan yang sama. Setelah itu, peneliti meminta siswa untuk berdiskusi dengan kelompok mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan impiannya misalnya mereka dapat berbagi atau bertukar informasi mengenai pekerjaan impiannya. Selesai berdiskusi peneliti menunjuk beberapa anak untuk menyampaikan apa saja yang sudah didapatkan selama berdiskusi kelompok. Ada yang menjawab dengan serius dan ada pula siswa yang menjawab dengan tidak serius, bahkan ada siswa yang enggan menyampaikan pendapatnya. 3 Kegiatan Penutup Diakhiri kegiatan ini peneliti membagikan lembar refleksi dan angket kematangan karier kepada siswa untuk diisi dan dikumpulkan kembali kepada peneliti atau mitra kolaboratif. Setelah itu peneliti menyampaikan harapannya semoga pada pertemuan berikutnya siswa dapat menjalin kerjasama yang baik dengan peneliti. Peneliti juga mengucapkan terima kasih dan salam. c. Data Hasil Observasi, Angket Kematangan Karier dan Wawancara pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan 69 1 Data Hasil Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif. Kegiatan ini berpedoman pada panduan observasi yang disusun oleh peneliti. Peneliti dan mitra kolaboratif mulai melakukan observasi dan pengamatan respon siswa dari awal hingga akhir kegiatan.Berikut ini adalah tabel dan grafik analisis hasil observasi terhadap penentuan kategori berdasarkan hasil pengamatan dan aktivitas siswa selama proses kegiatan bimbingan dengan menggunakan metode sosiodrama pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan: Tabel 11 Observasi Siswa pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Grafik 2 Observasi Siswa pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Presentase Kategori No.Subyek Jumlah Presentase 85 -100 ST - - - 70 - 85 T - - - 55 - 70 S 3,5,6,8,11,15,16,17,18,19,20,23,24 13 54,16 40 - 55 R 1,2,4,7,9,10,12,13,14,21,22 11 45,83 0 - 40 SR - - - 50 52,08 56 ,24 41,6 56,24 58,3 50 56,24 45,83 43,74 56,24 50 41,6 50 64,58 56,24 58 ,3 56,24 58,3 56,24 50 52,08 64,58 60,41 10 20 30 40 50 60 70 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 70 2 Hasil AngketKematangan Karier pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Angket kematangan karier disebarkan oleh peneliti diakhir kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan. Penyusunan angket kematangan karier yang disusun oleh peneliti berpedoman pada indikator-indikator kematangan karier yaitu perencanaan karier, eksplorasi karier, proses membuat keputusan karier, informasi tentang dunia karier, pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai, dan realisasi keputusan karier. a Data Skor Subyek Data ini merupakan hasil dari analisis data angket kematangan karier yang dilihat berdasarkan dari skor subyek penelitian. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kematangan karier siswa pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan. Berikut adalah tabel dan grafik data skor subyek dari angket kematangan karier pada tahap pra penelitian tindakan: Tabel 12 Skor Subyek dari Angket Kematanagan Karier pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Rentang Skor Kategori No. Subyek Jumlah Persentase 25 – 35 SR 13 1 4,16 35 – 45 R 3, 4, 6, 11, 17, 21, 23 7 29,16 45 – 55 S 2, 7, 8, 9, 10, 18, 22, 24 8 33,3 55 – 65 T 5, 12, 19. 20 4 16,6 65 – 95 ST 1, 14, 15, 16 4 16,6 71 Grafik 3 Skor Subyek dari Kematangan Karier pada Tahap Pra Penelitian Tindakan b Data Skor Item Data ini merupakan hasil dari analisis data angket kematangan karier yang dilihat berdasarkan dari skor peritem. Tujuannya untuk mengetahui item mana yang masih dalam kategori rendah. Hal ini digunakan peneliti untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Berikut adalah grafik data skor item dari angket kematangan karier pada tahap pra penelitian tindakan: Grafik 4 Skor Item dari Angket Kematangan Karier pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan 95 60 52 50 67 49 58 64 64 56 41 67 40 93 98 96 52 55 76 72 42 61 45 63 20 40 60 80 100 120 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 43 42 38 42 36 44 43 43 37 46 40 43 39 43 34 43 39 44 43 36 41 39 42 46 42 42 43 43 45 36 36 43 42 39 42 40 37 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 IT 1 IT 2 IT 3 IT 4 IT 5 IT 6 IT 7 IT 8 IT 9 IT 10 IT 11 IT 12 IT 13 IT 14 IT 15 IT 16 IT 17 IT 18 IT 19 IT 20 IT 21 IT 22 IT 23 IT 24 IT 25 IT 26 IT 27 IT 28 IT 29 IT 30 IT 31 IT 32 IT 33 IT 34 IT 35 IT 36 IT 37 3 Hasil Wawancara pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta. Proses wawancara dilakukan diakhir proses kegiatan bimbingan. Berikut ini adalah hasil wawancara yang telah dilakukan pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan: a Siswa merasa belum banyak berpartisipasi saat mengikuti kegiatan bimbingan. b Siswa merasa bosankarena peneliti menyampaikan materi dengan metode ceramah. c Siswa merasa masih kurang memahami pekerjaan impiannya. Mereka cenderung memilih pekerjaan sesuai dengan pilihan dari teman-temannya. d Setelah mengikuti kegiatan bimbingan siswa merasa masih belum berani memutuskan pekerjaan impiannya sendiri. e Siswa menilai metode ceramah sangat membosankan. d. Refleksi Secara keseluruhasn kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh peneliti. Namun demikian, pada saat proses kegiatan bimbingan khususnya pada saat peneliti menyampaikan materi siswa cenderung tidak mau memperhatikan penjelasan materi. Mereka malah tidak dapat berkonsentrasi seperti melamun, mengantuk, mengobrol dengan temannya, asik menggambar, sibuk mengerjakan tugas mata pelajaran yang lain dan ada siswa yang berani tidur di kelas. Peneliti sudah berusaha menegur mereka, tetapi beberapa dari mereka seperti tidak peduli. Berdasarkan hasil observasi siswa, wawancara dan analisis tingkat kematangan karier pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan menunjukan bahwa tingkat kematangan karier siswamasih rendah. Sehingga peneliti akan melakukan tindakan lebih lanjut terhadap siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta. 2. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I Kegiatan penelitian tindakan bimbinganpada tahap siklus I ini berisi tentang perencanaan, pelaksanaan, data hasil observasi dan hasil angket kematangan karier pada tahap siklus I, dan refleksi. Tujuan dari kegiatan penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada tahap siklus I ini adalah untuk meningkatkan kematangan karier siswa dan memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki pada kegiatan pra penleitian tindakan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahap siklus I: a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti sudah memiliki persiapan untuk melaksanakan bimbingan pada tanggal 15 Juli 2014 pukul 7.00 WIB di kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta. Bentuk persiapan yang telah dilakukan oleh peneliti adalah penyusunan perangkat bimbingan dan penyusunan instrumen penelitian. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan perencanaan yang akan dilaksanakan pada tahap siklus I: 1 Penyusunan Perangkat Bimbingan a Satuan Pelayanan Bimbingan SPB Topik bimbingan yang akan diberikan mengenai hambatan dan cara mengatasinya. Pilihan topik bimbingan ini berdasarkan dari hasil observasi siswa dan penilaian angket kematangan karier pada tahap pra penelitian tindakan. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah metode sosiodrama. Kegiatan ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. b Materi Bimbingan Handout Materi bimbingan yang diberikan oleh peneliti bersumber dari buku Bimbingan Karier dengan Lembar Kegiatan Siswa. Materi ini berisi tentang berbagai faktor yang ada diri dan lingkungan dan cara mengidentifikasi hambatan-habatan yang dapat muncul dalam dunia kerja. Dalam materi ini peneliti juga membantu siswa untuk lebih mandiri dalam mengatasi sebuah hambatan yang mungkin dapat ditemu saat memasuki dunia kerja. c Lembar Kerja Siswa LKS Penyusunan LKS bersumber dari bukuBimbingan Karier dengan Lembar Kegiatan Siswa. Dalam LKS ini peneliti mengajak siswa untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya mengenai cerita drama yang baru saja dipentaskan. Selain itu, siswa diajak untuk membayangkan jika mereka menjadi salah satu tokoh yang ada dalam cerita dan mengalami apa yang di alami oleh oleh tokoh tersebut. d Cerita Drama Cerita drama disusun oleh penulis. Cerita yang dibuat tentunya berkaitan dengan topik bimbingan yang akan diberikan kepada siswa. 2 Penyusunan Instrumen Penelitian a Panduan Observasi Siswa dan Peneliti Panduan observasi siswa dan peneliti disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan peneliti selama kegiatan proses bimbingan sedang berlangsung. Observasi siswa dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif sedangkan observasi peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif. b Angket Kematangan Karier Angket kematangan karier disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengukur tingkat kematangan karier siswa setelah diberikan bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama. c Pedoman Wawancara Siswa Pedoman wawancara disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengumpulkan dan melengkapi data atau informasi dari siswa secara lisan. Pada saat wawancara peneliti dapat mengecek kebenaran data atau informasi dari hasil observasi dan skala penilaian. b. Pelaksanaan Kegiatan penelitian tindakan pada tahap siklus I telah terlaksana sesuai dengan perencanaan yaitu pada tangga 15 Juli 2014 pukul 7.00 WIB di kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta. Peneliti datang bersama dengan mitra kolaboratif. Dalam pelaksanaan kegiatan ini peneliti akan didampingi dan dibantu oleh mitra kolaboratif saat melakukan observasi siswa dan dokumentasi saat proses kegiatan bimbingan. Penilaian observasi siswa dimulai sejak awal peneliti dan mitra kolaboratif masuk ke dalam kelas hingga berakhirnya proses kegiatan bimbingan. Sedangkan dokumentasi dapat diambil sewaktu-waktu oleh mitra kolaboratif, asalkan masih dalam proses kegiatan bimbingan. Berikut ini adalah penjabaran dari pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan pada tahap siklus I: 1 Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan doa dan basa-basi oleh peneliti, misalnya mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa. Sesuai dengan rencana, pada pertemuan kali ini peneliti akan menyampaikan topik bimbingan karier mengenai hambatan dan cara mengatasinya. Metode pengajaran yang digunakan oleh peneliti adalah metode sosiodrama. Pertama-tama peneliti menceritakan inti dari cerita drama yang akan dipentaskan. Setelah itu, peneliti menentukan siswa yang dapat atau bersedia memaikan tokoh dalam cerita drama tersebut dan memberikan waktu beberapa menit untuk melakukan persiapan seperti membaca naskah drama, mencoba menghayati tokoh yang akan diperankan dalam cerita drama tersebut, menentukan posisi setiap pemain, dan membagi tanggung jawab setiap pemain saat pementasan drama. 2 Kegiatan Inti Pementasan drama dilakukan sebelum penjelasan materi bimbingan.Mula-mulai siswa yang bertugas menjadi narator membuka pementasan drama dengan menceritakan kembali inti dari cerita drama tersebut dan mengenalkan siswa yang berperan dalam pementasan drama tersebut. Setelah itu masuklah tokoh pertama sebagai pembuka cerita drama. Saat pementasan drama dimulai, peneliti dan mitra kolaboratif mengamati siswa yang menjadi pemain dalam pementasan drama tersebut. Mereka terlihat serius dan dapat menghayati perannya masing- masing. Sedangkan siswa yang menjadi penonton, peneliti melihat banyak siswa yang benar-benar menyaksikan pementasan drama. Tidak ada lagi siswa yang tidur saat pementasan drama sedang berlangsung dan tidak ada lagi siswa yang asik mengerjakan tugas mata pelajaran lainnya. Setelah pementasan drama selesai, peneliti mencoba menanyakan pendapat siswa tentang cerita drama tersebut. Salah satu dari siswa mengatakan bahwa pementasan drama tadi sangat menarik. Dia merasa dapat memahami masalah-masalah yang ingin disampaikan melalui pementasan cerita drama tersebut. Kemudian ada satu siswa lagi yang memberi pendapat bahwa cerita yang ada dalam pementasan drama itu hampir mirip dengan apa yang dia alami saat ini. Selesai pementasan drama dan tanya jawab peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian membagiakan LKS dan memberikan waktu 10 menit untuk mengisi LKS. Selesai mengerjakan LKS siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pekerjaannya bersama anggota kelompok. Setelah itu peneliti meminta salah satu dari anggota kelompok untuk membacakan hasilnya. 3 Kegiatan Penutup Diakhiri kegiatan ini peneliti membagikan lembar refleksi dan angket kematangan karier kepada siswa untuk diisi dan dikumpulkan kembali kepada peneliti atau mitra kolaboratif. Setelah itu peneliti menyampaikan harapannya semoga pada pertemuan berikutnya siswa dapat menjalin kerjasama yang baik dengan peneliti. Peneliti juga mengucapkan terima kasih dan salam. c. Data Hasil Observasi dan Hasil Angket Penelitian Tindakan Bimbingan Siklus 1 1 Data Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif. Kegiatan ini berpedoman pada panduan observasi yang telah disusun oleh peneliti. Peneliti dan mitra kolaboratif mulai melakukan penilaian observasi dan mengamati respon siswa sejak awal hingga akhir kegiatan. Ketika peneliti dan mitra kolaboratif masuk ke dalam kelas, ada beberapa siswa yang sudah berani menyambut kedatangan peneliti dan mitra kolaboratif. Mereka juga berani menghampiri dan mengajak berbicara peneliti dan mitra kolaboratif. Siswa juga sudah mau suka rela untuk memimpin doa, karena dipertemuan sebelumnya siswa cenderung menunjuk-nunjuk temannya untuk memimpin doa.Berikut ini adalah tabel dan grafik analisis hasil observasi terhadap penentuan kategori sedang berdasarkan hasil pengamatan dan aktivitas siswa sebelum mengggunakan metode sosiodrama pada pra tindakan: Tabel 13 Observasi Siswa pada Tahap Siklus I Grafik 5 Observasi Siswa Pada Tahap Siklus I Presentase Kategori No.Subyek Jumlah Presentase 85 -100 ST - - - 70 - 85 T 3,10,11,14,15,18,19 7 29,16 55 - 70 S 1,2,4,5,6,7,8,16,17,20,21,22,23,24 14 58,3 40 - 55 R 9,12,13 3 12,49 0 - 40 SR - - - 64,58 58, 3 72,91 58, 3 56,24 66,6 56,24 60,41 52,08 72,91 77,08 52,08 50 72,91 77,08 60,41 68, 74 72,91 70,83 60,41 56,24 58, 3 56,24 56,24 20 40 60 80 100 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 2 Hasil Angket Kematangan Karier pada Tahap Pra Tindakan Angket kematangan karier disebarkan oleh peneliti diakhir kegiatan siklus 1. Penyusunan angket kematangan karier yang disusun oleh peneliti berpedoman pada indikator-indikator kematangan karier yaitu perencanaan karier, eksplorasi karier, proses membuat keputusan karier, informasi tentang dunia karier, pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai, dan realisasi keputusan karier. a Data Skor Subyek Data ini merupakan hasil dari analisis data angket kematangan karier yang dilihat berdasarkan dari skor subyek penelitian. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kematangan karier siswa setelah dilakukan perbaikan. Berikut adalah tabel dan grafik data skor subyek dari angket kematangan karier pada tahap siklus I: Tabel 14 Skor Subyek dari Angket Kematangan Karier pada Tahap Siklus I Rentang Skor Kategori No. Subyek Jumlah Subyek Persentase Siklus I Pra Tindakan 25 – 35 SR - - - 4,16 35 – 45 R - - - 29,16 45 – 55 S 3, 4, 9, 10, 11 5 20,83 33,3 55 – 65 T 2, 5, 6, 7, 8, 12, 13, 17, 18, 23, 24 11 45,83 16,6 65 – 95 ST 1, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 22 8 33,3 16,6 Jumlah 24 99,96 99,82 Grafik 6 Skor Subyek dari Angket Kematangan Karier pada Tahap Siklus I b c d e f g h i j 100 77 62 60 78 72 68 68 63 63 54 67 66 95 100 98 71 67 80 79 79 83 75 70 20 40 60 80 100 120 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 b Data Sokr Item Data ini merupakan hasil dari analisis data angket kematangan karier yang dilihat berdasarkan dari skor item penelitian. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kematangan karier siswa setelah dilakukan perbaikan. Jika dalam siklus ini masih ada item yang rendah maka peneliti akan melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Berikut adalah grafik data skor item dari angket kematangan karier pada tahap siklus I: Grafik 7 Skor Item dari Angket Kematangan Karier pada Tahap Siklus I 3 Hasil Wawancara pada Tahap Siklus I Wawancara dilakuakan oleh peneliti kepada siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta. Proses wawancara dilakukan diakhir proses kegiatan bimbingan. Berikut adalah hasil wawancara yang telah dilakukan pada tahap siklus I: 43 51 51 43 41 40 46 44 38 44 39 37 39 47 35 39 38 33 38 40 36 44 38 37 38 41 39 30 49 40 39 29 42 41 42 39 38 10 20 30 40 50 60 IT 1 IT 2 IT 3 IT 4 IT 5 IT 6 IT 7 IT 8 IT 9 IT 10 IT 11 IT 12 IT 13 IT 14 IT 15 IT 16 IT 17 IT 18 IT 19 IT 20 IT 21 IT 22 IT 23 IT 24 IT 25 IT 26 IT 27 IT 28 IT 29 IT 30 IT 31 IT 32 IT 33 IT 34 IT 35 IT 36 IT 37 a Siswa menilai dirinya sudah cukup ikut berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan pada hari ini. Dia berkata bahwa saya sudah berani mengungkapkan pendapat saya melalui diskusi kelompok dan memberi tanggapan terhadap pementasan drama yang telah dilaksanakan. b Siswa merasa senang karena pemeran dalam pementasan drama kali ini mampu menyampaikan pesan-pesan atau pelajaran yang ingin disampaikan melalui pementasan drama tersebut. c Siswa merasa dapat memahami alur cerita drama yang telah dipentaskan dan siswa mampu menangkap pesan-pesan atau pelajaran yang telah disampaikan melalui pementasan drama tersebut. d Setelah mengikuti kegiatan bimbingan, siswa merasa mampu memprakirakan hambatan-hambatan yang mungkin akan ditemuinya saat memasuki dunia kerja. e Siswa menilai metode sosiodrama sangat menarik. Siswa menjadi lebih santai saat mengikuti bimbingan dan siswa menjadi semakin memahami materi yang diberikan oleh peneliti. d. Refleksi Secara keseluruhan kegiatan siklus I berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh peneliti. Pada tahap siklus I peneliti mengamati adanya peningkatan respon siswa selama mengikuti kegiatan bimbingan. Siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan bimbingan. Kelompok yang bertanggung jawab untuk mementaskan drama juga sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat bekerja sama dengan baik. Sehingga siswa yang menjadi penonton dapat memahami alur cerita drama dan dapat memahami masalah- masalah yang ada dalam cerita drama tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan data angket kematangan karier, observasi siswa, wawancara, dan dokumentasi pada tahap siklus I menunjukan bahwa adanya peningkatan dan perbaikan dari tahap pra penelitian tindakan bimbingan. 3. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II Kegiatan penelitian tindakan bimbingan pada siklus II ini berisi tentang perencanaan, pelaksanaan, data hasil observasi dan hasil angket kematangan karier pada tahap siklus II, dan refleksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kematangan karier siswa dan memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki pada kegiatan siklus I atau sebelumnya. Berikut adalah penjabaran dari kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahap siklus II: a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti sudah memililiki persiapan untuk melaksanakan bimbingan pada tanggal 23 Juli 2014 pukul 7.00 WIB di kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta. Bentuk persiapan yang telah dilakukan oleh peneliti adalah penyusunan perangkat bimbingan dan penyusunan instrumen penelitian. Berikut adalah penjabaran dari kegiatan perencanaan yang akan dilaksanakan pada siklus II: 1 Penyusunan Perangkat Bimbingan a Satuan Pelayanan Bimbingan SPB Topik bimbingan yang akan diberikan mengenai merencanakan masa depan. Pilihan topik bimbingan ini berdasarkan dari hasil observasi siswa dan penilaian angket kematangan karier pada tahap siklus I. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah sosiodrama. Metode ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. b Materi Bimbingan Handout Materi bimbingan yang diberikan oleh peneliti bersumber dari buku Bimbingan Karier dengan Lembar Kegiatan Siswa. Materi ini mengulas kembali materi sebelumnya seperti memilih pekerjaan yang disukai atau sesuai dengan diri dan beberapa hambatan serta bagaimana cara mengatasinya. c Lembar Kerja Siswa LKS Penyusunan LKS bersumber dari buku Bimbingan Karier dengan Lembar Kegiatan Siswa. Dalam LKS ini peneliti mengajak siswa untuk mengulas kembali materi sebelumnya dan membuat perencanaan masa depan dengan memprakirakan pekerjaan yang sudah dipilinya. d Cerita Drama Cerita drama disusun oleh penulis. Ceritanya berkaitan dengan materi yang akan diberikan. 2 Penyusunan Perangkat Penelitian a Panduan Observasi Siswa dan Peneliti Panduan observasi siswa dan peneliti disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan peneliti selama kegiatan bimbingan sedang berlangsung. Observasi siswa dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif sedangkan observasi peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif. b Angket Kematangan Karier Angket kematangan karier disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengukur tingkat kematangan karier siswa setelah diberikan bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama. c Pedoman Wawancara Siswa Pedoman wawancara disusun oleh penelliti yang digunakan untuk mengumpulkan dan melengkapi data atau informasi dari siswa secara lisan. Pada saat wawancara peneliti dapat mengecek kebenaran data atau informasi dari hasil observasi dan skala penelitian. b. Pelaksanaan Kegiatan penelitian tindakan pada tahap siklus II telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yaitu pada tanggal 23 Juli 2014 pukul 7.00 WIB di kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta. Peneliti datang bersama mitra kolaboratif. Dalam pelaksanaan kegiatan ini peneliti akan didampingi dan dibantu oleh mitra kolaboratif saat melakukan observasi siswa dan dokumentasi saat proses kegiatan bimbingan. 1 Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan doa dan basa-basi oleh peneliti, misalnya mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa. Sesuai dengan rencana, pada pertemuan kali ini peneliti akan menyampaikan topik bimbingan karier mengenai merencanakan masa depan. Metode pengajaran yang digunakan oleh peneliti adalah metode sosiodrama. Pertama-tama peneliti menceritakan inti dari cerita drama tersebut dan menetapkan siswa yang dapat dan bersedia memerankan tokoh dalam cerita drama tersebut. Sebelum pementasan dimulai, peneliti memberikan waktu beberapa menit kepada pemain drama untuk berdiskusi seperti memahami naskah drama dan alur ceritanya, memahami perannya masing-masing, dan membagi tanggung jawab dalam pementasan drama. 2 Kegiatan Inti Pementasan drama dilaksanakan sebelum peneliti memberikan materi bimbingan. Pada pertemuan kali ini siswa terlihat sangat bersemangat. Siswa yang menjadi penontot memberi tepuk tangan untuk memberi semangat kepada kelompok yang akan mementaskan drama. Pada saat pementasan peneliti juga mengamati siswa yang bermain drama. Mereka benar-benar serius, tidak ada yang bergurau, dan dapat bekerjasama dengan kelompok. Siswa yang menontot juga terlihat benar- benar menyimak pementasan drama tersebut. Ketika pementasan selesai peneliti mencoba menanyakan kembali tentang cerita drama tersebut dan respon mereka sangat baik. Kemudian peneliti membagikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan. Setelah mereka selesai mengerjakan peneliti meminta mereka untuk membacakan hasil pekerjaannya. Biasanya peneliti harus menunjuk salah satu siswa untuk membacakan hasil pekerjaannya. Namun kali ini siswa benar-benar aktif, dengan suka rela mereka membacakan hasil pekerjaannya. 3 Kegiatan Penutup Diakhir kegiatan peneliti membagikan lembar refleksi dan angket kematangan karier untuk segera diisi dan dikembalikan kembali kepada peneliti atau mitra kolaboratif. Kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya selama mengikuti kegiatan bimbingan. Ada salah satu siswa yang suka rela yang ingin menyampaikan pendapatnya. Dia berkata bahwa dia sangat merasa senang dengan adanya kegiatan bimbingan ini. Apalagi materi yang disampaikan oleh peneliti memberikan manfaat. Mereka berharap untuk selanjutnya semoga layanan bimbingan dan konseling dapat lebih menyenangkan. Menanggapi hal itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada siswa dan mengucapkan salam. c. Data Hasil Observasi, Hasil Angket Kematangan Karier, dan Wawancara pada Tahap Siklus II 1 Data Hasil Observasi pada Tahap Siklus II Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif. Kegiatan ini berpedoman pada panduan observasi yang disusun oleh peneliti. Peneliti dan mitra kolaboratif mulai melakukan observasi dan pengamatan respon siswa dari awal hingga akhir kegiatan. Berikut adalah tabel dan grafik analisis hasil observasi terhadap penentuan kategori berdasarkan hasil pengamatan dan aktivitas siswa sebelum mengggunakan metode sosiodrama pada siklus II: Tabel 15 Observasi Siswa pada Tahap Siklus II Grafik 8 Observasi Siswa pada Tahap Siklus II Presentase Kategori No.Subyek Jumlah Presentase 85 -100 ST 13,15,17 3 12,49 70 - 85 T 3,6,8,9,10,11,12,16,19,20 10 41,66 55 - 70 S 1,2,4,5,7,14,18,22,24 9 37,49 40 - 55 R 21,23 2 8,3 0 - 40 SR - - - 64,58 68,74 77,08 68,74 68,74 72,91 60,41 77,08 83,3 79,16 83,3 83,3 85,41 66,6 89,58 81,24 95,83 64,58 72,91 70,83 41,6 56,24 52,08 60,41 20 40 60 80 100 120 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 2 Hasil Angket Kematangan Karier pada Tahap Siklus II Angket kematangan karier disebarkan oleh peneliti diakhir kegiatan siklus II. Penyusunan angket kematangan karier yang disusun oleh peneliti berpedoman pada indikator-indikator kematangan karier yaitu perencanaan karier, eksplorasi karier, proses membuat keputusan karier, informasi tentang dunia karier, pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai, dan realisasi keputusan karier. a Data Skor Subyek Data ini merupakan hasil dari analisis data angket kematangan karier yang dilihat berdasarkan dari subyek penelitian. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kematangan karier siswa pada tahap siklus II. Berikut adalah tabel dan grafik analisis hasil angket kematangan karier pada tahap siklus II: Tabel 16 Skor Subyek padaSiklus II Rentang Skor Kategori No. Subyek Jumlah Subyek Persentase Siklus II Siklus I 25 – 35 SR - - - - 35 – 45 R - - - - 45 – 55 S - - - 20,83 55 – 65 T 4, 10, 11, 12, 13, 17, 18, 23 8 33,3 45,83 65 – 95 ST 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 22, 24 16 66,6 33,3 Grafik 9 Skor Subyek pada Siklus II b Data Skor Item Data ini merupakan hasil dari analisis data angket kematangan karier yang dilihat berdasarkan dari skor peritem. Tujuannya untuk mengetahui peningkatan item. Berikut adalah grafik data skor item dari angket kematangan karier pada tahap siklus II: Grafik 10 Skor Item pada Siklus II 105 78 84 73 90 81 85 79 81 72 68 68 69 97 105 103 76 77 88 85 78 94 67 92 20 40 60 80 100 120 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 52 59 42 49 44 43 42 44 50 46 44 39 51 40 44 44 50 47 48 46 45 43 45 40 48 42 50 37 42 45 45 44 37 48 43 42 44 10 20 30 40 50 60 70 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 3 Hasil Wawancara pada Tahap Siklus II Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta. Proses wawancara dilakukan diakhir proses kegiatan bimbingan. Berikut adalah hasil wawancara yang telah dilakukan pada tahap siklus II a Siswa menilai dirinya sangat aktif dalam kegiatan bimbingan pada hari ini. Dia berkata bahwa saya sering membantu peneliti dan mitra kolaboratif untuk mengatur teman-teman di kelas sesuai dengan intruksi peneliti. Saya juga berani mengutarakan pendapat tanpa menunggu ditunjuk oleh peneliti. b Siswa merasa senang karena pementasan drama pada pertemuan kali ini sangat memberikan manfaat pada siswa. Siswa menjadi lebih mandiri dalam memutuskan keputusan kariernya. c Siswa sudah dapat memahami alur cerita drama tersebut. Siswa juga dapat menerima pesan-pesan atau pelajaran yang telah disampaikan melalui pementasan drama tersebut. d Setelah mengikuti kegiatan bimbingan, siswa merasa lebih mandiri dan siswa merasa benar-benar memahami mengenai pekerjaan yang diminatinya. Sehingga siswa dapat membuat prakiraan untuk mendapatkan pekerjaan yang diminatinya. e Siswa menilai metode sosiodrama sangat menarik dan bermanfaat bagi siswa. Siswa menjadi lebih memahami bagaimana caranya membuat keputusan karier yang tepat dan siswa juga lebih percaya diri dalam membuat keputusan karier. d. Refleksi Secara keseluruhan kegiatan bimbingan pada pertemuan siklus II berjalan sesuai dengan rencana. Siswa juga sudah cukup membantu untuk melancarkan kegiatan ini. Mereka yang tadinya hanya diam ketika ditanya sekarang mereka menjadi berani mengutarakan pendapat tanpa menunggu ditunjuk oleh peneliti. Ada beberapa siswa juga yang berani mengotrol jalannya pementasan seperti mengingatkan temannya yang melakukan kesalahan dalam pementasan, mengingatkan temannya yang melewatkan dialog dramanya, dan berani berekspresi serta menjiwai peran yang sedang dimainkan. Berdasarkan hasil angket kematangan karier, observasi siswa, dan wawancara menunjukan bahwa adanya perbaikan kematangan karier dari siklus I dan adanya peningkatan kematangan kariersiswa kelas XI TKJ yang baik pada siklus II.

B. Deskripsi Hasil Penelitian