Prosedur Penelitian Deskripsi Siklus Penelitian

rl = 2rb 1+rb Keterangan: rl = Reliabilitas internal seluruh instrumen rb = Korelasi belahan ganjil dan genap Kemudian ditentukan derajat reliabilitas dengan berpedoman dengan daftar indeks korelasi reliabilitas Masidjo, 1995: 209 seperti yang disajikan dalam tabel 6. Tabel 6 Daftar Indeks Korelasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kualifikasi ± 0,91 - ± 1,00 Sangat Tinggi ± 0,71 - ± 0,90 Tinggi ± 0,41 - ± 0,70 Cukup ± 0,20 - ± 0,40 Rendah 0,00 - ± 0,20 Sangat Rendah Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas, nilai reliabilitas instrumen sebesar 0,991 dan berdasarkan indeks kolerasi reliabilitas pada tabel 6 reliabilitas instrumen penelitian ini masuk dalam kategori sangat tinggi.

G. Prosedur Penelitian Deskripsi Siklus Penelitian

Peneliti menyusun rencana pelaksanaan tindakan sebanyak 2 siklus. Rancangan siklus penelitian ini mengacu pada prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan McTaggart 1990. Penelitian tindakan pada hakikatnya berupa rangkaian kegiatan yang terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi Hidayat dan Badrujaman, 2012: 12. 1. Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Pada prosedur pra penelitian tindakan bimbingan berisi tentang perencanaan, pelaksanaa, pengamatan dan refleksi. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menggali lebih dalam mengenai tingkat kematangan karier siswa sebelum menggunakan metode sosiodrama. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang akan dilakukan pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan: a. Tahap Perencanaan 1 Penyusunan Perangkat Bimbingan a Menyusun Satuan Pelayanan Bimbingan SPB, topik bimbingan yaitu mengenai informasi pekerjaan. b Menyiapkan materi bimbingan yang bersumber dari buku Winkel. c Menyusun Lembar Kerja Siswa LKS. 2 Penyusunan Instrumen Penelitian a Menyiapkan panduan observasi siswa dan peneliti. b Menyiapkan angket kematangan karier yang sudah diuji coba validitasnya. c Menyiapkan pedoman wawancara untuk siswa. b. Tahap Pelaksanaan 1 Berdoa sebelum memulai kegiatan bimbingan. 2 Peneliti sedikit berbasa-basi dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa. 3 Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan melaksanakan penelitian di kelas XI SMK Piri 1 Yogyakarta. 4 Peneliti menyampaikan topik bimbingan yang akan disampaikan pada pertemuan kali ini. 5 Peneliti menyampaikan materi bimbingan. 6 Peneliti membagikan LKS. 7 Evaluasi dan refleksi kegiatan. 8 Penutup berupa pengisian angket kematangan karier. c. Tahap Pengamatan Tahap pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif berdasarkan panduan observasi siswa, sedangkan pengamatan terhadap peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif berdasarkan panduan observasi peneliti. d. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan diskusi dengan mitra kolaboratif untuk melengkapi data yang didapatkan oleh peneliti, karena pada saat proses kegiatan bimbingan yang dapat melakukan observasi dari awal hingga akhir adalah mitra kolaboratif. Peneliti tidak dapat melakukan hal itu, karena peneliti harus memberikan layanan bimbingan secara optimal kepada siswa. 2. Siklus I Pada prosedur penelitian siklus I berisi tentang perencanaan, pelaksanaa, pengamatan dan refleksi. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatkan kematangan karier siswa melalui bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang akan dilakukan pada siklus I: a. Tahap Perencanaan 1 Penyusunan Perangkat Bimbingan a Menyusun Satuan Pelayanan Bimbingan SPB, topik bimbingan yaitu mengenai hambatan dan cara mengatasinya. b Menyiapkan materi bimbingan yang bersumber dari buku paket IV Bimbingan Karier. c Menyusun Lembar Kerja Siswa LKS. d Membuat cerita drama yang sesuai dengan topik bimbingan yang akan diberikan. 2 Penyusunan Instrumen Penelitian a Menyiapkan panduan observasi siswa dan peneliti. b Menyiapkan angket kematangan karier yang sudah diuji coba validitasnya. c Menyiapkan pedoman wawancara untuk siswa. b. Tahap Pelaksanaan 1 Berdoa sebelum memulai kegiatan bimbingan. 2 Peneliti sedikit berbasa-basi dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa. 3 Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan melaksanakan penelitian di kelas XI SMK Piri 1 Yogyakarta. 4 Peneliti menyampaikan topik bimbingan yang akan disampaikan pada pertemuan kali ini. 5 Peneliti mengajak siswa bermain drama. 6 Peneliti menyampaikan sedikit materi dan menghubungkan materi tersebut dengan simulasi drama yang telah dimainkan. 7 Peneliti membagikan LKS. 8 Evaluasi dan refleksi kegiatan. 9 Penutup berupa pengisian angket kematangan karier. c. Tahap Pengamatan Tahap pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif berdasarkan panduan observasi siswa, sedangkan pengamatan terhadap peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif berdasarkan panduan observasi peneliti. d. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan diskusi dengan mitra kolaboratif untuk melengkapi data yang didapatkan oleh peneliti, karena pada saat proses kegiatan bimbingan yang dapat melakukan observasi dari awal hingga akhir adalah mitra kolaboratif. Peneliti tidak dapat melakukan hal itu, karena peneliti harus memberikan layanan bimbingan secara optimal kepada siswa. 3. Siklus II Pada prosedur penelitian siklus II berisi tentang perencanaan, pelaksanaa, pengamatan dan refleksi. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatkan kematangan karier siswa melalui bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada kegiatan siklus I. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang akan dilakukan pada siklus II: 54 a. Tahap Perencanaan 1 Penyusunan Perangkat Bimbingan a Menyusun Satuan Pelayanan Bimbingan SPB, topik bimbingan yaitu mengenai merencanakan masa depan. b Menyiapkan materi bimbingan yang bersumber dari buku paket IV Bimbingan Karier. c Menyusun Lembar Kerja Siswa LKS. d Membuat cerita drama yang sesuai dengan topik bimbingan yang akan diberikan. 2 Penyusunan Instrumen Penelitian a Menyiapkan panduan observasi siswa dan peneliti. b Menyiapkan angket kematangan karier yang sudah diuji coba validitasnya. c Menyiapkan pedoman wawancara untuk siswa. b. Tahap Pelaksanaan 1 Berdoa sebelum memulai kegiatan bimbingan. 2 Peneliti sedikit berbasa-basi dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa. 3 Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan melaksanakan penelitian di kelas XI SMK Piri 1 Yogyakarta. 4 Peneliti menyampaikan topik bimbingan yang akan disampaikan pada pertemuan kali ini. 5 Peneliti mengajak siswa bermain drama. 6 Peneliti menyampaikan sedikit materi dan menghubungkan materi tersebut dengan simulasi drama yang telah dimainkan. 7 Peneliti membagikan LKS. 8 Evaluasi dan refleksi kegiatan. 9 Penutup berupa pengisian angket kematangan karier. c. Tahap Pengamatan Tahap pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif berdasarkan panduan observasi siswa, sedangkan pengamatan terhadap peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif berdasarkan panduan observasi peneliti. d. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan diskusi dengan mitra kolaboratif untuk melengkapi data yang didapatkan oleh peneliti, karena pada saat proses kegiatan bimbingan yang dapat melakukan observasi dari awal hingga akhir adalah mitra kolaboratif. Peneliti tidak dapat melakukan hal itu, karena peneliti harus memberikan layanan bimbingan secara optimal kepada siswa.

H. Teknik Analisis Data