Deskripsi Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

d. Refleksi Secara keseluruhan kegiatan bimbingan pada pertemuan siklus II berjalan sesuai dengan rencana. Siswa juga sudah cukup membantu untuk melancarkan kegiatan ini. Mereka yang tadinya hanya diam ketika ditanya sekarang mereka menjadi berani mengutarakan pendapat tanpa menunggu ditunjuk oleh peneliti. Ada beberapa siswa juga yang berani mengotrol jalannya pementasan seperti mengingatkan temannya yang melakukan kesalahan dalam pementasan, mengingatkan temannya yang melewatkan dialog dramanya, dan berani berekspresi serta menjiwai peran yang sedang dimainkan. Berdasarkan hasil angket kematangan karier, observasi siswa, dan wawancara menunjukan bahwa adanya perbaikan kematangan karier dari siklus I dan adanya peningkatan kematangan kariersiswa kelas XI TKJ yang baik pada siklus II.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan yang telah dilaksanakan meliputi pengolahan data hasil analisis observasi siswa, angket kematangan karier, dan wawancara. Berikut adalah penjabaran hasil analisis instrumen penelitian tindakan yang telah dilaksanakan: 1. Hasil Analisis Observasi Siswa Observasi siswa digunakan untuk mengukur pencapaian skor observasi siswa selama mengikuti kegiatan bimbingan. Penilaiannya berdasarkan panduan observasi siswa yang telah disusun oleh peneliti. Kegiatan ini dilakukan dari awal hingga akhir proses kegiatan bimbingan yaitu dari awal kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan, siklus I, dan hingga akhir kegiatan siklus II. Berikut adalah tabel hasil analisis observasi siswa disetiap tindakan bimbingan: Tabel 17 Data Hasil Observasi Siswa pada Pta Tindakan, Siklus I, dan Siklus II No. Nama Hasil Observasi Pra Tindakan Siklus I Siklus II 1 S1 24 31 31 2 S2 25 28 33 3 S3 27 35 37 4 S4 20 28 33 5 S5 27 27 33 6 S6 28 32 35 7 S7 24 27 29 8 S8 27 29 37 9 S9 22 25 40 10 S10 21 35 38 11 S11 27 37 40 12 S12 24 25 40 13 S13 20 24 41 14 S14 24 35 32 15 S15 31 37 43 16 S16 27 29 39 17 S17 28 33 46 18 S18 27 35 31 19 S19 28 34 35 20 S20 27 29 34 21 S21 24 27 20 22 S22 26 28 27 23 S23 31 27 26 24 S24 29 27 29 Jumlah 508 615 829 Rata-rata 25,4 30,75 36,35 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil pencapaian skor hasi observasi pada pelaksanaan kegiatan bimbingan dari awal kegiatan pra penelitian tindakan, siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Berikut adalah grafik perbadingan hasil observasi siswa pada tahap pra tindakan dan siklus I: Grafik 11 Perbandingan Hasil Analisis Data Observasi Siswa antara Tahap Pra Tindakan dan S1 Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa siswa yang mengalami penurunan tingkat kematangan karier dapat dilihat dari aktivitasnya selama mengikuti proses kegiatan bimbingan adalah subyek nomor 23 dan 24. Sedangkan yang tidak mengalami peningkatan dan penurunan adalah subyek nomor 5. Hasil analisis data observasi ini akan dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus II dengan perbandingan siklus I. Berikut adalah grafik perbandingan hasil analisis data observasi siswa dari tahap siklus I dan siklus II: 10 20 30 40 50 60 70 80 90 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 Pra S1 Grafik 12 Perbandingan Hasil Analisis Data Observasi Siswa dari Tahap S1 dan S2 Berdasarkan grafik di atas menunjukan bahwa ada peningkatan kematangan karier yang dilihat dari aktivitas siswa selama mengikuti proses kegiatan bimbingan yaitu pada subyek nomor 5 dan 24. Namun pada siklus 2 ini ada beberapa siswa yang mengalami penurunan kematangan karier siswa berdasarkan hasil analisi data observasi yaitu subyek nomor 14, 18, 21, dan 23. Penelitian berakhir pada siklus 2 karena melihat dari hasil analisis rata-rata data observasi siswa memang nampak adanya peningkatan, meski jika dilihat dari persubyeknya terkadang skor yang dimiliki dapat berubah-ubah. Berikut adalah grafik perbandingan yang menggambarkan secara keseluruhan peningkatan kematangan karier siswa berdasarkan pengolahan data observasi selama proses kegiatan bimbingan pra tindakan, siklus 1, dan siklus II: 20 40 60 80 100 120 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S1 S2 Grafik 13 Perbandingan Skor Hasil Observasi Siswa pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan grafik di atas bila dilihat secara keseluruhan menunjukkan bahwa adanya peningkatan kematangan karier berdasarkan pengolahan data observasi siswa selama mengikuti proses kegiatan bimbingan. 2. Hasil Analisis Angket Kematangan Karier Angket kematangan karier digunakan untuk mengukur pencapaian skor tingkat kematangan karier siswa selama mengikuti kegiatan bimbingan dan untuk meninjau kegiatan agar dapat melakukan perbaikan pada tahap selanjutnya. Penyusunan angket kematangan karier berdasarkan indikator-indikator kematangan karier. Berikut adalah hasil analisis angket kematangan karier berdasarkan skor subyek di setiap tindakan bimbingan: 20 40 60 80 100 120 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 Pra S1 S2 Tabel 18 Hasil Analisis Angket Kematangan Karier Berdasarkan Skor Subyek Penelitian Rentang Skor Kategori Pra Tindakan Siklus I Siklus II Ket Jumlah Jumlah Jumlah 25 – 35 SR 1 4,16 - - - - - 35 – 45 R 7 29,16 - - - - Meningkat 45 – 55 S 8 33,3 5 20,83 - - Meningkat 55 – 65 T 4 16,6 11 45,83 8 33,3 Meningkat 65 – 95 ST 4 16,6 8 33,3 16 66,6 Meningkat Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kematangan karier pada siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakartadi setiap tindakan bimbingan. Berikut adalah penjabaran dari tabel di atas: a. Pada pra tindakan masih ada 1 siswa dengan presentase 4,16 yang berada dalam kategori sangat rendah dan masih ada siswa yang berada dalam kategori rendah sebanyak 7 siswa dengan presentase 29,16. Namun masih ada 8 siswa dengan presentase 33,3 yang berada dalam kategori sedang. Sedangkan yang berada dalam kategori tinggi sebanyak 4 siswa dengan presentase 16,6 dan kategori sangat tinggi sebanyak 4 siswa dengan presentase 16,6. b. Pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini terbukti dengan tidak adanya siswa yang berada dalam kategori sangat rendah dan rendah. Mereka berada dalam kategori sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Kategori sedang terdiri dari 5 siswa dengan presentase 20,83 dan pada kategori tinggi terdiri dari 11 siswa dengan presentase 45,83. Sedangakan kategori sangat tinggi terdiri dari 8 siswa dengan presentase 33,3. c. Pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini terbukti dengan tidak adanya siswa yang berada dalam kategori sangat rendah, rendah, dan sedang. Mereka semua naik ke kategori tinggi dan sangat tinggi. Pada kategori tinggi terdiri dari 8 siswa dengan presentase 33,3 dan kategori sangat tinggi terdiri dari 16 siswa dengan presentase 66,6. Berdasarkan dari hasil analisis skor subyek kematangan karier yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kematangan karier siswa dapat ditingkatkan melalui bimbingan karier dengan metode sosiodrama. Berikut ada grafik perbandingan hasil analisis kematangan karier berdasarkan skor subyek penelitian: Grafik 14 Perbandingan Hasil Analisis Data Angket Kematangan Karier Berdasarkan Skor Subyek antara Tahap Pra Tindakan dengan S1 Berdasarkan dari grafik perbandingan hasil analisis data skor subyek angket kematangan karier pada pra tindakan dan siklus I menunjukan bahwa masih ada siswa yang belum mengalami peningkatan kematangan karier yaitu subyek dengan nomor 9 dan 12. Hal ini dapat menjadi acuan peneliti untuk melakukan perbaikan pada siklus II. Berikut adalah grafik perbandingan hasil analisis data skor subyek berdasarkan dari angket kematangan karier pada siklus I dan siklus II: 20 40 60 80 100 120 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 Pra S1 Grafik 15 Perbandingan Hasil Analisis Data Angket Kematangan Karier Berdasarkan Skor Subyek antara Tahap S1 dengan S2 Berdasarkan dari grafik di atas menunjukkan bahwa ada siswa yang tidak mengalami peningkatan atau peneurunan dalam kematangan karier di siklus II yaitu subyek pada nomor 2 dan 21. Sedangkan siswa yang tidak mengalami peningkatan kematangan karier yaitu subyek nomor 23. Penelitian ini berhenti pada siklus II berdasarkan hasil analisi data angket kematangan karier menunjukkan bahwa ada peningkatan kematangan karier siswa melalui bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama. Berikut adalah grafik perbandingan hasil analisis data skor subyek angket kematangan karier pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II: 20 40 60 80 100 120 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S1 S2 Grafik 16 Perbandingan Hasil Analisis Angket Kematangan Karier Berdasarkan Skor Subyek Penelitian Pada grafik di atas dapat dilihat tingkat pencapaian skor kematangan karier berdasarkanskor subyek penelitian. Pada grafik ini dapat dilihat ada satu siswa yang awalnya mengalami peningkatan pada tahap pra tindakan ke siklus I, tetapi pada siklus II mereka mengalami penurunan jumlah skor yaitu pada nomor subyek 23. Namun, hal ini tidak berpengaruh pada pekembangan tingkat kematangan karier siswa tersebut karena skor kematangan karier siswa tersebut tidak berada dalam kategori rendah. 3. Kriteria Keberhasilan Berikut adalah kriteria keberhasilan dalam penelitian ini, setelah dilakukan perbaikan di setiap siklus: Tabel 19 Kriteria Keberhasilan Indikator Kriteria Keberhasilan Ket Pra Siklus 1 Siklus 2 Capaian Target Capaian Target Capaian a. Rata-rata kuisioner skor subjek 42,68 48 50,53 54 56,16 Naik b. Peningkatan yang terjadi tiap siklus 15 20 23 24 Naik 20 40 60 80 100 120 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 Pra S 1 S 2 4. Hasil Uji T Uji Hipotesis merupakan tahap akhir pengujian data untuk mendapatkan hasil uji beda pada setiap tindakan bimbingan. Berikut adalah hasil uji beda: Tabel 20 Rekapitulasi Uji Hipotesis Test Statisticsb S1 – PRA S2 - S1 S2 – PRA Z -4,170a -3,904a -4,287a Asymp. Sig. 2-tailed ,000 ,000 ,000 a Based on negative ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test Jika dilihat dari tabel di atas menjelaskan bahwa nilai Z pada pra tindakan – siklus I adalah -4,170 dan Asymp Sig 2-tailed adalah ,000. Pada siklus I – siklus II niali Z adalah -3,904 dan Asymp Sig 2-tailed adalah ,000. Pada pra tindakan – siklus II nilai Z adalah -4,287 dan Asymp Sig 2-tailed adalah ,000. Jika Asymp Sig 2-tailed 0,00 0,05 maka Ho ditolak, jadi kesimpulannya ada peningkatan pada kematangan siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta melalui bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama.

C. Pembahasan