Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Pedoman wawancara hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur ini untuk mengidetikasi masalah dalam latar belakang pendahuluan. Pada penelitian pendahuluan peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai issu atau permasalahan yang ada pada siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti bahwa kematangan karier sebagai variabel penelitian. Wawancara dilakukan kepada Ibu Sudarti selaku guru BK di kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta. 4. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan oleh mitra kolaboratif menggunakan kamera. Dokumentasi ini digunakan oleh peneliti untuk merekam peristiwa penting berupa rekaman foto. Hasil rekaman foto ini dapat diacu dalam wawancara dan diskusi tentang data.

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2010: 173. Validitas item memiliki pengertian bahwa sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Dengan kata lain sebuah item memiliki validitas yang tinggi sehingga jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total Arikunto, 2005: 72. Uji validitas instrumen dilakukan untuk menguji instrumen dan untuk menguji ketepatan dari segi teknik. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel Arikunto, 2005: 64-113. Baik tidaknya alat ukur yang digunakan harus dianalisis setelah uji coba instrumen, untuk mengetahui valid dan reliabilitas data. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran digunakan rumus kolerasi Product Moment sebagai berikut: = Keterangan: XY r = Korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir n = Jumlah subyek X = Skor butir atau aspek Y = Skor skala XY = Hasil perkalian antara skor X dan skor Y Menurut Sugiyono 2010: 455 jika nilai kolerasi kurang dari 0,404 maka item kematangan karier tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Pelaksanaan uji coba terhadap kuesioner dilakukan pada tanggal 5 Juli 2014 . Hasil uji coba kemudian dihitung dengan menggunakan rumus kolerasi Product Moment dengan jumlah subyek n sebanyak 24 siswa. Penghitungan validitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 15.0. Berdasarkan penghitungan tersebut peneliti mendapatkan 3 item yang tidak valid. Item yang tidak valid kemudian dibuang untuk mendapatkan item-item yang valid sehingga tersisa 37 item yag siap digunakan untuk mengukur tingkat kematangan karier siswa. Tabel 5 Kisi-Kisi Instrumen Kematangan Karier Setelah Uji Coba No Aspek Indikator Item Total Favorable Unfavorable 1 Perencanaan karier Pengolahan informasi tentang diri sendiri dan keluarga dekat. 2, 3, 11 6, 10, 12 6 Pengolahan informasi tentang lingkungan hidup yang relevan bagi perencanan karier. 14, 15 13, 16 4 2 Eksplorasi karier Mengenal dunia kerja dan diri sendiri secara lebih luas dan lebih mendalam. 8 7 2 Menyadari pentingnya perencanaan masa depan. 19 34 2 Memahami kaitan antara rasa tanggung jawab dalam bekerja dengan kemajuan masyarakat dalam era pembangunan. 35 1 3 Pengetahuan tentang membuat keputusan Menggunakan pengetahuan dan pemikiran dalam membuat perencanaan karier. 20 4 2 Mengetahui bagaimana orang lain membuat keputusan karier. 21 22 2 4 Pengetahuan Informasi tentang dunia kerja Memahami cara orang lain mempelajari pekerjaan. 32 9 2 Mengetahui alasan orang lain berpindah pekerjaan 36 37 2 Mengetahui tugas pekerjaan dalam satu suatu jabatan. 18 1 Memahami perilaku- perilaku positif dalam bekerja. 30, 33 31 3 5 Pengetahuan tentang kelompok kerja yang lebih disukai Mengetahui tugas dari pekerjaan yang diinginkan. 29 1 Memahami persyaratan yang dibutuhkan dari pekerjaan yang diinginkan. 26 17 2 Mengetahui faktor dan alasan yang mempengaruhi pilihan pekerjaan. 27 5 2 Memahami resiko- resiko yang mungkin muncul dari pilihan pekerjaan. 25 1 2 6 Realisasi keputusan Memahami kekuatan dan kelemahan diri. 28 1 Mengetahui faktor pendukung dan penghambat karier. 23 24 2 TOTAL 37 2. Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur Azwar, 2011: 83. Reliabilitas mengukur sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Bila dilakukan pengukuran di waktu yang berbeda pada kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Untuk mengukur reliabilitas kuesioner rumus yang digunakan adalah rumus dari Pearson yaitu product moment. Hasil dari perhitungan rumus Pearson kemudian dimasukan ke dalam rumus Spearman Brown. Rumus koefisien skor-skor belahan ganjil dan genap dengan teknik korelasi product moment disajikan sebagai berikut: = Keterangan: = Koefisien reliabilitas belahan ganjil-genap x = Skor masing-masing butir y = Skor total semua siswa N = Jumlah siswa Koefisien korelasi antar item-item ganjil dan genap yang diperoleh dari hasil perhitungan rumus di atas baru mencerminkan taraf reliabilitas separuh atau setengah tes. Untuk memperoleh taraf reliabilitas satu tes digunakan formula koreksi dari Supearman Brown sebagai berikut: rl = 2rb 1+rb Keterangan: rl = Reliabilitas internal seluruh instrumen rb = Korelasi belahan ganjil dan genap Kemudian ditentukan derajat reliabilitas dengan berpedoman dengan daftar indeks korelasi reliabilitas Masidjo, 1995: 209 seperti yang disajikan dalam tabel 6. Tabel 6 Daftar Indeks Korelasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kualifikasi ± 0,91 - ± 1,00 Sangat Tinggi ± 0,71 - ± 0,90 Tinggi ± 0,41 - ± 0,70 Cukup ± 0,20 - ± 0,40 Rendah 0,00 - ± 0,20 Sangat Rendah Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas, nilai reliabilitas instrumen sebesar 0,991 dan berdasarkan indeks kolerasi reliabilitas pada tabel 6 reliabilitas instrumen penelitian ini masuk dalam kategori sangat tinggi.

G. Prosedur Penelitian Deskripsi Siklus Penelitian