Menurut  penelitian  salah  satu  mahasiswa  program  studi  Bimbingan  dan Konseling  di  Universitas  Sebelas  Maret  Surakarta  yang  bernama  Alin  Kurtisa  Ajar
dengan judul penelitian “Keefektifan Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Bermain Peran Tentang Jenis Pekerjaan untuk Meningkatkan Pemahaman Karier Peserta Didik
Penelitian  pasa  Siswa  Kelas  V  SDN  4  Wonogiri  Tahun  Ajaran  20132014, bimbingan  kelompok  dengan  bermain  peran  dirasa  sangat  cocok  untuk  mengajak
peserta  didik  agar  mengetahui  jenis  pekerjaan.  Treatment  berupa  layanan  bimbingan kelompok  melalui  bermain  peran  tentang  jenis  pekerjaan  dilaksanakan  pada  siswa
kelas  V  anggota  kelompok  eksperimen  yang  berjumlah  20  peserta  didik.  Pemberian layanan bimbingan kelompok melalui bermain peran tentang jenis pekerjaan ini dibagi
dalam  3  satuan  layanan  yang  dilaksanakan  dalam  3  kali  pertemuan  dengan  alokasi waktu 60 menit setiap pertemuan. Selanjutnya pertemuan untuk tes awal pretest dan
tes akhir  posttest, dan  1 kali pertemuan untuk  perkenalan dan pembagian tutor dan kelompok.  Kesimpulan  dari  penelitian  ini  menunjukan  bahwa  layanan  bimbingan
kelompok melalui bermain peran tentang jenis pekerjaan efektif untuk meningkatkan pemahaman karier peserta didik.
F.  Kerangka Berpikir
Pada  program  keahlian  TKJ  terdapat  banyak  siswa  yang  memutuskan  untuk melanjutkan  ke  perguruan  tinggi.  Ada  beberapa  siswa  yang  memutuskan  untuk
langsung bekerja, tetapi  pekerjaan mereka tidak sesuai dengan keahlian  yang mereka miliki.  Hal  ini  membuktikan  bahwa  perlu  dilakukan  upaya  untuk  meningkatkan
kematangan  karier  siswa  khususnya  pada  program  keahlian  TKJ  yaitu  dengan merencanakan program bimbingan karier.
Metode  ceramah  dirasa  kurang  efektif  digunakan  saat  guru  BK  memberikan layanan  bimbingan,  maka  diputuskan  untuk  menggunakan  metode  sosiodrama  saat
memberikan  layanan  bimbingan  karier.  Pada  tahap  pra  tindakan  metode  sosiodrama belum digunakan. Metode sosiodrama akan digunakan pada siklus 1 dan siklus II. Hal
ini dilakukan agar peneliti dapat menggali lebih dalam mengenai tingkat kematangan karier  siswa  pada  tahap  pra  tindakan.  Selain  itu,  untuk  mengetahui  apakah  metode
sosiodrama  efektif  digunakan  untuk  meningkatkan  kematangan  karier  siswa  melalui bimbingan karier.
Metode  sosiodrama  dilakukan  sebelum  penjelasan  materi  bimbingan.  Peneliti akan  menceritakan  inti  dari  cerita  drama  yang  akan  dipentaskan.  Kemudian  peneliti
akan  menetapkan  yang  dapat  atau  bersedia  untuk  memainkan  tokoh  yang  ada  dalam cerita  drama  tersebut.  Setelah  itu,  peneliti  akan  memberikan  kesempatan  kepada
pemain  drama  pelaku  untuk  berunding  beberapa  menit  sebelum  mereka melaksanakan  pementasan  drama.  Setelah  pementasan  drama  selesai  peneliti  akan
membagi  siswa  menjadi  beberapa  kelompok,  kemudian  mereka  berdiskusi  mengenai masalah-masalah  yang  ada  dalam  cerita  drama  yang  sudah  dipentaskan.  Dalam
kelompok  diskusi  siswa  diajak  bekerja  sama  untuk  memecahkan  masalah-masalah yang ada dalam cerita drama tersebut. Kemudian setiap kelompok dipersilahkan untuk
menyampaikan  hasil  diskusi.  Berdasarkan  hasil  diskusi  dapat  dilihat  tingkat kematangan siswa setelah mengikuti kegiatan bimbingan karier dengan menggunakan
metode  sosiodrama.  Selain  itu,  tingkat  kematangan  karier  siswa  juga  dapat  diukur melalui  pengisian  angket  kematangan  karier.  Selama  proses  kegiatan  bimbingan
peneliti  dan  mitra  kolaboratif  juga  dapat  melakukan  observasi  siswa  dan  melakukan wawancara siswa di akhir kegiatan bimbingan untuk melengkapi datainformasi yang
sudah  didapat.  Berikut  merupakan  gambaran  kerangka  berpikir  yang  telah dideskripsikan:
Latar Belakang Masalah pada Siswa Tamatan Program Keahlian Teknik Komunikasi dan Jaringan TKJ di SMK Piri 1 Yogyakarta
Ada beberapa siswa tamatan yang langsung bekerja, tetapi pekerjaan mereka tidak sesuai dengan keahliannya.
Banyak siswa tamatan yang memutuskan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
Program Bimbingan Karier
Sebelum Menggunakan Metode Sosiodrama Setelah Menggunakan Metode Sosiodrama
Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Siklus 1
Siklus 2
Satuan Pelayanan Bimbingan SPB yang akan diberikan mengenai Informasi
Pekerjaan. Kegiatan bimbingan terdiri dari penjelasan materi, pengisian lembar
tugas kegiatan siswa, dan angket kematangan karier. Tujuan dari kegiatan
ini untuk menggali lebih dalam mengenai tingkat kematangan karier siswa kelas XI
TJK. 1.   Satuan Pelayanan
Bimbingan SPB yang akan diberikan mengenai
Hambatan dan Cara Mengatasinya.
2.   Bimbingan menggunakan metode sosiodrama.
3.   Penjelasan materi, pengisian lembar kegiatan
siswa, dan angket kematangan karier.
1.   Satuan Pelayanan Bimbingan SPB yang
akan diberikan mengenai Merencanakan Masa
Depan.
2.   Bimbingan menggunakan metode sosiodrama.
3.   Penjelasan materi, pengisian lembar kegiatan
siswa, dan angket kematangan karier.
Adanya Peningkatan Kematangan Karier Siswa Melalui Bimbingan Karier dengan Menggunakan Metode Sosiodrama
G.  Hipotesis Tindakan