e. Pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai Knowledge of preferred occupational group
Kemampuan dalam mengenal berbagai bidang dan jenis pekerjaan sehingga individu itu mampu memutuskan perkerjaan yang lebih disukai dan sesuai
dengan kepribadian, bakat, minat dan nilai-nilai hidup yang dimilikinya. f.
Realisasi keputusan karier Realisation Kemampuan indivu dalam mempertimbangakan pilihan kariernya yang sesuai
dengan kepribadian, bakat, minat dan nilai-nilai hidup yang dimilikinya. Oleh karena itu, individu perlu membuat perencanaan karier untuk meminimalisir
keterbatasan dan melihat peluang kesempatan karier yang sesuai dengan dirinya.
C. Bimbingan Karier
Bimbingan adalah sebuah proses pemberian bantuan kepada individu secara berkesinambungan, agar individu dapat memahami dirinya, sehingga sanggup
mengarahkan diri dan dapat bertindak dengan wajar sesuai dengan tuntutan dari masyarakat sekitarnya. Dengan demikian individu dapat mengecap kebahagiaan
hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti Winkel dan Hastuti, 2004:29.
Menurut Moegiadi Winkel dan Hastuti, 2004: 29 bimbingan dapat berarti 1 suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman, dan
informasi tentang dirinya sendiri; 2 suatu cara pemberian pertolongan atau bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif
segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya; dan 3 suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri
sendiri, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan
tuntutan dari lingkungan.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah bantuan yang dilakukan pembimbing konselor, bagi individu untuk memahami
dirinya melalui pengetahuan, pengalaman, dan informasi tentang dirinya. Sehingga dapat meningkatkan realisasi pribadi, karena dengan memahami diri sendiri akan
memudahkan individu untuk bertindak sesuai dengan tujuan hidupnya.
Bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatanprofesi tertentu serta
membekali diri supaya siap memangku jabatan itu dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki Winkel dan
Hastuti, 2007: 114. Hattari Winkel dan Hastuti, 2007: 678 menjelaskan bahwa
istilah bimbingan karier yang menitikberatkan perencanaan masa depan dengan mempertimbangkan keadaan dirinya dan keadaan dalam lingkungan hidup.
Menurut makalah Hattari Winkel dan Hastuti, 2007: 679 yang berjudul Suatu Strategi Bimbingan Karier dalam Pembangunan Nasional
dalam buku Kurikulum: Pedoman Bimbingan
dikatakan bahwa program bimbingan karier di sekolah khusus bertujuan “agar siswa mampu: 1 memahami diri, dunia kerja serta faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan untuk memilih program atau jurusan secara tepat; 2 memiliki sikap positif terhadap diri sendiri serta pandangan yang obyektif dan maju terhadap
dunia kerja; dan 3 membuat keputusan yang realistis tentang karier yang dipilih sesuai dengan kemampuannya. Beberapa komponen dalam bimbingan karier: 1
pemahaman diri; 2 pemahaman lingkungan; 3 pengambilan keputusan; 4 penyusunan rencana; 5 persiapan untuk karier; 6 pemantapan dalam karier; dan 7
evaluasi.
Dalam literatur profesional istilah perencanaan karier career planning, layanan penempatan placement service, tindak lanjut follow-up, dan studi survai follow-up
studies sering disebut bersama-sama dan dipandang sebagai aspek-aspek dari suatu
layanan bimbingan Winkel dan Hastuti, 2007: 682.
D. Metode Sosiodrama