Subjek Penelitian Jenis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Teknik Pengumpulan Data

c. Mitra Kolaboratif 3 Nama : Yusika Dwi Marthafani Nim : 101114071 Status : Mahasiswa BK USD

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 20132014. Kelas ini berjumlah 24 siswa dengan 6 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki.

D. Jenis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Jenis tindakan dalam penelitian ini adalah bimbingan klasikalkelompok yang berorientasi pada dunia kerja bimbingan karier. Kegiatan bimbingan karier ini dilaksanakan di dalam kelas dan metode yang digunakan adalah metode sosiodrama. Indikator keberhasilan pencapaian peningkatan kematangan karier siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta dalam mengikuti bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama, ditetapkan sebagai berikut: 1. Adanya peningkatan kematangan karier siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta dalam mengikuti bimbingan karier setelah diterapkan metode sosiodrama yang ditunjukkan dengan kenaikan presentase sebesar 6 pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan, siklus I, dan siklus II. 2. Adanya peningkatan kematangan karier siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta dalam mengikut bimbingan karier setelah diterapkan metode sosiodrama berdasarkan observasi siswa yang ditunjukkan dengan kenaikan rata- rata hasil observasi siswa pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan, siklus I, dan siklus II.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan: 1. Angket Kematanagan Karier Angket yang digunakan merupakan skala pengukuran kematangan karier yang disusun oleh peneliti berdasarkan indikator-indikator yang mempengaruhi kematangan karier menurut Donal E. Super Winkel dan Hastuti, 2007: 632. Tujuannya untuk mengukur kematangan karier siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta melalui bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama. Peyebaran angket dilakukan sebanyak empat kali, yaitu pada saat uji coba angket penelitian, kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan, siklus I dan siklus II. Melalui angket kematangan karier ini diharapkan dapat menggambarkan secara objektif mengenai tingkat kematangan karier siswa. Skala pengukuran kematangan karier siswa terdiri dari 40 butir. Masing- masing pernyataan terdapat 4 kriteria jawaban dan pedoman penskoran butir, yaitu Sangat Setuju SS = 4, Setuju S = 3, Kurang Setuju KS = 2 dan Tidak Setuju TS = 1. Cara untuk menjawab setiap pernyataan item instrumen kematangan karier, siswa diminta untuk memberikan tanda centang √ check list pada kolom alternatif jawaban. Jawaban harus sesuai dengan kondisi atau situasi sebenarnya yang sedang dialami siswa. Berikut ini merupakan kisi-kisi yang digunakan sebagai pedoman untuk menyusun pernyataan dalam skala kematangan karier siswa, aspek yang diamati adalah: Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Kematangan Karier Sebelum Uji Coba No Aspek Indikator Item Total Favorable Unfavorable 1 Perencanaan karier Pengolahan informasi tentang diri sendiri dan keluarga dekat. 2, 3, 11 6, 10, 12 6 Pengolahan informasi tentang lingkungan hidup yang relevan bagi perencanan karier. 14, 15 13, 16 4 2 Eksplorasi karier Mengenal dunia kerja dan diri sendiri secara lebih luas dan lebih mendalam. 8 7 2 Menyadari pentingnya perencanaan masa depan. 19 35 2 Memahami kaitan antara rasa tanggung jawab dalam bekerja dengan kemajuan masyarakat dalam era pembangunan. 20 36 2 3 Pengetahuan tentang membuat keputusan Menggunakan pengetahuan dan pemikiran dalam membuat perencanaan karier. 21 4 2 Mengetahui bagaimana orang lain membuat keputusan karier. 22 23 2 4 Pengetahuan Informasi tentang dunia kerja Memahami cara orang lain mempelajari pekerjaan. 33 9 2 Mengetahui alasan orang lain berpindah pekerjaan 37 38 2 Mengetahui tugas pekerjaan dalam satu suatu jabatan. 18 39 2 Memahami perilaku- perilaku positif dalam bekerja. 31, 34 32 3 5 Pengetahuan tentang kelompok kerja yang lebih disukai Mengetahui tugas dari pekerjaan yang diinginkan. 40 30 2 Memahami persyaratan yang dibutuhkan dari pekerjaan yang diinginkan. 27 17 2 Mengetahui faktor dan alasan yang mempengaruhi pilihan pekerjaan. 28, 5 2 Memahami resiko- resiko yang mungkin muncul dari pilihan pekerjaan. 26 1 2 6 Realisasi keputusan Memahami kekuatan dan kelemahan diri. 29 1 Mengetahui faktor pendukung dan penghambat karier. 24 25 2 TOTAL 40 2. Observasi Siswa Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Sutrisno Hadi 1986 mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan Sugiyono, 2010: 203. Lembar observasi terstrukur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan di mana tempatnya Sugiyono, 2010: 205. Lembar observasi ini disusun oleh peneliti dengan tujuan untuk melengkapi data yang sudah didapat dari berbagai alat pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti. Lembar observasi berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan aktivitas siswa dan peneliti pada saat bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama. Lembar ini diisi oleh mitra kolaboratif pada setiap pelaksanaan pra penelitian tindakan, siklus I dan siklus II. Berikut ini panduan observasi terhadap siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta dan peneliti: Tabel 2 Lembar Observasi Siswa No Situasi Yang Diamati Kualifikasi Baik Cukup Kurang A Respon Siswa 1. Siswa hadir di kelas secara psikologis. 2. Partisipasi siswa dalam mengikuti bimbingan. 3. Keberanian siswa dalam merefleksikan dan mengevaluasi bimbingan. 4. Kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 5. Konsentrasi siswa saat menonton pertunjukan drama. Keterangan : Baik = 3 Cukup = 2 Kurang = 1 6. Pemahaman siswa terhadap tujuan yang ingin disampaikan melalui bimbingan dengan menggunakan metode sosiodrama. B Situasi Pelaksanaan Sosiodrama 1. Kemampuan siswa dalam memahami intruksi yang disampaikan. 2. Kemampuan siswa dalam menghayati peran yang akan dimainakan. 3. Kemampuan dalam bekerjasama antar siswa saat bermain drama. 4. Kemampuan siswa dalam mengingat dialog drama dan alur cerita. 5. Keberanian siswa saat menjadi pemimpin pertunjukan drama narator. 6. Keberanian siswa saat memainkan drama di depan kelas. 7. Kepercayaan diri terhadap kemampuan diri sendiri dan kemampuan anggota kelompok. 8. Rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan kelompok saat pementasan drama. 9. Keberanian siswa dalam mengambil resiko dan menerima kesalahan saat mementaskan drama. 10. Kemampuan siswa dalam mengembangkan kreativitasnya saat pementasan drama. Berikut ini panduan observasi terhadap peneliti pada saat memberikan bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama kepada siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta: Tabel 3 Lembar Observasi Peneliti No Situasi Yang Diamati Kualifikasi Baik Cukup Kurang 1 Kemampuan peneliti dalam menyampaikan intruksi yang baik dan jelas kepada siswa. 2 Kemampuan peneliti dalam membangun keterlibatan dirinya dengan siswa. 3 Rasa empatik perhatian yang dimiliki peneliti kepada siswa. 4 Kemampuan peneliti menguasai perencana tindakan kelas dengan menggunakan metode sosiodrama. 5 Kemampuan peneliti mengungkapkan tujuan dari bimbingan dengan menggunakan metode sosiodrama. 6 Kreativitas peneliti dalam merencanakan tindakan kelas. 7 Kemampuan peneliti dalam mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh siswa. 8 Kemampuan peneliti merefleksikan proses bimbingan. 9 Kemampuan peneliti dalam memberi dukungan bobongan kepada siswa. 10 Kemampuan peneliti dalam bertingkah laku sebagai teladan yang baik untuk siswa. Keterangan : Baik = 3 Cukup = 2 Kurang = 1 3. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara berkomunikasi, bertatap muka yang disengaja, terencana dan sistematis antara pewawancara interviewer dengan individu yang diwawancarai interviewee Hidayat dan Badrujaman, 2012: 124. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikitkecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka face to face maupun dengan menggunakan telepon. 1 Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Wawancara dilakukan kepada dua orang siswa yang mengikuti layanan bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama. Wawancara dilakukan setelah kegiatan bimbingan dilaksanakan sehingga akan mendapatkan data yang cukup objektif. Data wawancara akan digunakan untuk mendukung data skala pengukuran kematangan karier. Berikut ini adalah panduan wawancara tentang tanggapan siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta terhadap bimbingan karier dengan menggunakan metode sosiodrama. Tabel 4 Panduan Wawancara Siswa No Pertanyaan 1 Jelaskan bentuk partisipasi Anda saat mengikuti bimbingan hari ini? 2 Bagaimana perasaan Anda saat mengikuti bimbingan hari ini? 3 Bagaimana tanggapan Anda mengenai bimbingan yang diberikan hari ini dengan menggunakan metode sosiodrama? 4 Manfaat apa saja yang Anda dapatkan setelah mengikuti bimbingan hari ini dengan menggunakan metode sosiodrama? 5 Hal-hal menarik apa yang Anda dapatkan setelah mengikuti bimbingan hari ini dengan menggunakan metode sosiodrama? 2 Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Sugiyono, 2010: 197. Pedoman wawancara hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur ini untuk mengidetikasi masalah dalam latar belakang pendahuluan. Pada penelitian pendahuluan peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai issu atau permasalahan yang ada pada siswa kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti bahwa kematangan karier sebagai variabel penelitian. Wawancara dilakukan kepada Ibu Sudarti selaku guru BK di kelas XI TKJ SMK Piri 1 Yogyakarta. 4. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan oleh mitra kolaboratif menggunakan kamera. Dokumentasi ini digunakan oleh peneliti untuk merekam peristiwa penting berupa rekaman foto. Hasil rekaman foto ini dapat diacu dalam wawancara dan diskusi tentang data.

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen