Menurut  makalah  Hattari  Winkel  dan  Hastuti,  2007:  679  yang  berjudul  Suatu Strategi  Bimbingan  Karier  dalam  Pembangunan  Nasional
dalam  buku  Kurikulum: Pedoman  Bimbingan
dikatakan  bahwa  program  bimbingan  karier  di  sekolah  khusus bertujuan “agar siswa mampu: 1 memahami diri, dunia kerja serta faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan untuk memilih program atau jurusan secara tepat; 2 memiliki sikap  positif  terhadap  diri  sendiri  serta  pandangan  yang  obyektif  dan  maju  terhadap
dunia  kerja;  dan  3  membuat  keputusan  yang  realistis  tentang  karier  yang  dipilih sesuai  dengan  kemampuannya.  Beberapa  komponen  dalam  bimbingan  karier:  1
pemahaman  diri;  2  pemahaman  lingkungan;  3  pengambilan  keputusan;  4 penyusunan rencana; 5 persiapan untuk karier; 6 pemantapan dalam karier; dan 7
evaluasi.
Dalam literatur profesional  istilah perencanaan karier career planning, layanan penempatan placement service, tindak lanjut follow-up, dan studi survai follow-up
studies sering  disebut  bersama-sama  dan  dipandang  sebagai  aspek-aspek  dari  suatu
layanan bimbingan Winkel dan Hastuti, 2007: 682.
D.  Metode Sosiodrama
Metode  adalah  suatu  cara  yang  dipergunakan  untuk  mencapai  tujuan  yang  telah ditetapkan.  Dalam  kegiatan  belajar  mengajar,  metode  diperlukan  oleh  guru,  dan
penggunanya  pun  bervariasi  sesuai  dengan  tujuan  yang  ingin  dicapai  Siregar  dan Hartini Nara, 2011: 80. Simulasi menurut Hasibuan dan Moedjiono 2008: 27 adalah
tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura saja dari kata simulate yang artinya pura- pura atau berbuat seolah-olah; dan simulation artinya tiruan atau perbuatan yang pura-
pura  saja.  Simulasi  dapat  berupa  role  playing,  psikodrama,  sosiodrama,  dan permainan Taniredja, Faridli dan Sri Harmianto, 2011: 39.
1.  Pengertian Metode Sosiodrama Metode  sosiodrama  yaitu  siswa  mendramatisasikan  tingkah  laku  dalam
hubungannya  dengan  masalah  sosial  Siregar  dan  Hartini  Nara,  2011:  80. Menurut Sagala 2009: 213 sosiodrama role playing berasal dari kata sosio dan
drama.  Sosio  berarti  sosial  menunjuk  pada  objeknya  yaitu  masyarakat menunjukkan pada kegiatan-kegiatan sosial, dan drama berarti mempertunjukkan,
mempertontonkan  atau  memperlihatkan.  Sosial  atau  masyarakat  terdiri  dari manusia yang satu sama lain terjalin hubungan yang dikatakan hubungan sosial.
Metode  sosiodrama  berarti  cara  menyajikan  bahan  pelajaran  dengan mempertunjukkan  dan  mempertontonkan  atau  mendramatisasikan  cara  tingkah
laku  dalam  hubungan  sosial.  Jadi  sosiodrama  adalah  metode  mengajar  yang mendramatisasikan  suatu  situasi  sosial  yang  mengandung  suatu  problem,  agar
peserta didik dapat memecahkan suatu masalah  yang muncul dari suatu simulasi
sosial Taniredja, Faridli dan Sri Harmianto, 2011: 39.
2.   Tujuan Metode Sosiodrama Tujuan  yang  diharapkan  dengan  penggunaan  metode  sosiodrama  antara  lain
adalah:
a.  Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain. b.  Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab.
c.  Dapat  belajar  bagaimana  mengambil  keputusan  dalam  situasi  kelompok secara spontan.
d.  Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.
3.   Langkah-langkah Pelaksanaan Sosiodrama Petunjuk guru dalam menggunakan metode sosiodrama adalah:
a.  Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik perhatian siswa untuk dibahas.
b.  Ceritakan  kepada  siswa  mengenai  isi  dari  maslaah-masalah  dalam  konteks cerita tersebut.
c.  Tetapkan siswa yang dapat atau yang bersedia untuk memainkan peranannya di depan kelas.
d.  Jelaskan  kepada  pendengar  mengenai  peranan  mereka  pada  waktu sosiodrama sedang berlangsung.
e.  Beri  kesempatan  kepada  para  pelaku  untuk  berunding  beberapa  menit sebelum mereka memainkan peranannya.
f. Akhiri sosiodrama pada waktu situasi pembicaraan mencapai ketegangan.
g.  Akhiri  sosiodrama  dengan  diskusi  kelas  untuk  bersama-sama  memecahkan masalah persoalan yang ada pada sosiodrama tersebut.
h.  Jangan  lupa  menilai  hasil  sosiodrama  tersebut  sebagai  bahan  pertimbangan lebih lanjut.
4.   Kelebihan Metode Sosiodrama Menurut  Mansyur  1996:  104  metode  sosiodrama  memiliki  beberapa
kelebihan antara lain adalah Taniredja, Faridli dan Sri Harmianto, 2011: 42:
a.  Siswa  melatih  dirinya  untuk  melatih,  memahami  dan  mengingatkan  bahan yang akan didramakan.
b.  Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. c.  Bakat  yang  terpendam  pada  siswa  dapat  dipupuk  sehingga  dimungkinkan
akan muncul atau timbul bibit seni drama dari sekolah. d.  Kerjasama  antara  pemain  dapat  ditumbuhkan  dan  dibina  dengan  sebaik-
baiknya. e.  Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab
dengan sesamanya. f.
Bahasa  lisan  siswa  dapat  dibina  menjadi  bahasa  yang  baik  agar  mudah dipahami orang lain.
5.   Kelemahan Metode Sosiodrama Adapun  kelemahan  yang  dimiliki  oleh  metode  sosiodrama  antara  lain  adalah
Taniredja, Faridli dan Sri Harmianto, 2011: 42:
a.  Sebagian siswa yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang aktif. b.  Banyak  memakan  waktu,  persiapan,  pemahaman  isi  bahan  pelajaran  dan
pelaksanaan pertunjukkan.
c.  Memerlukan tempat yang cukup luas. d.  Kelas  lain  sering  terganggu  oleh  suara  pemain  dan  penonton  Sagala,  2009:
213-214.
E.  Kajian Penelitian yang Relevan