Rangkuman Pengantar Tradisi Rasulan di Dusun Trowono A, Karangasem, Paliyan, Gunungkidul : sebuah kajian folklor.

39 Sesaji Bale

3.4 Sesaji Dalang

Sesaji atau sajen dalang merupakan sesaji yang dibuat atau dipersiapkan untuk pagelaran wayang. Sajen dalang terdiri dari dua sesaji. Sesaji yang pertama yaitu sesaji yang diletakkan dibawah geber yang disebut dengan gantal komplit sedangkan sesaji yang kedua adalah sesaji yang diletakkan di pojok atas kanan dan kiri geber yang disebut sajen hasil tani. Sesaji yang pertama atau gantal komplit terdiri dari kemenyan, enjet, gambir, tembakau, beras, telur, daun sirih, kembang kanthil, melati, dan menur. Benda-benda tersebut diwadahkan dalam satu piring dan diletakkan dibawah geber, dekat dengan dalang saat memainkan wayang. Sementara sajen hasil tani berupa padi dan degan atau kelapa muda yang diletakkan pada wadah yang terbuat dari janur yaitu daun kelapa yang masih muda yang disebut panjang ilang. 40 Sajen Dalang gantal komplit Sajen Dalang hasil tani Adapun Unsur-Unsur yang Terdapat dalam Sesaji secara keseluruhan, sejaji bale, sesaji guangan dan sesaji dalang antara lain: 1. Ingkung Ingkung merupakan ayam kampung yang dimasak secara utuh tanpa dipotong-potong. Dalam Tradisi Rasulan, ingkung mempunyai makna “inggala njungkung” artinya segeralah bersujud kepada Tuhan, sebagai ciri khas orang yang mengikuti nabi atau rasul Widodo50tokoh masyarakat. 2. Tumpeng Tumpeng merupakan nasi gurih yang berwarna putih kuning yang berbentuk kerucut. Tumpeng diletakkan di tengah-tengah tambir wadah yang terbuat dari anyaman bambu, biasa digunakan masyarakat Jawa untuk membersihkan beras atau napeni . Sementara di pinggir tumpeng diberi berbagai macam sayuran dan lauk pauk. Tumpeng berarti metu dalan sing lempeng lewat jalan yang lurus. Jika dikaitkan dengan konteks rasulan 41 maka tumpeng berarti, jika sebagai petani kita bekerja melalui jalan yang lurus atau benar, niscaya panen yang diperoleh akan melimpah seperti yang ditunjukkan dalam nasi tumpeng. Dalam nasi tumpeng juga terdapat kedelai hitam yang menyimbolkan dosa atau noda yang harus segera dihilangkan. Selain kedelai hitam juga terdapat kerupuk putih yang melambangkan kesucian karena ketika dosa telah diampuni, maka segalanya menjadi ringan dan mudah terutama dalam bidang pertanian. 3. Sega liwet Sega liwet yaitu beras yang ditanak sampai benar-benar matang, menggambarkan tahapan manusia menginjak usia lanjut. Dalam usia lanjut, pada umumnya mereka sudah melalui berbagai rintangan dalam hidup. Apabila mereka sudah lulus dari rintangan tersebut, maka digambarkan dengan sajen nasi putih, yang berarti jiwanya sudah bersih kembali. Keinginan mereka sudah lebih terbatas dan tidak menginginkan yang macam-macam, yang digambarkan dengan lauk srundeng, lauk yang sangat sederhana dalam menu makanan. Biasanya mereka sudah tidak mencari gelimangan harta benda di dunia, tetapi sudah ingin lebih mengabdikan dan berserah diri kepada Tuhan.