Sesaji Guangan Tradisi Rasulan di Dusun Trowono A, Karangasem, Paliyan, Gunungkidul : sebuah kajian folklor.

41 maka tumpeng berarti, jika sebagai petani kita bekerja melalui jalan yang lurus atau benar, niscaya panen yang diperoleh akan melimpah seperti yang ditunjukkan dalam nasi tumpeng. Dalam nasi tumpeng juga terdapat kedelai hitam yang menyimbolkan dosa atau noda yang harus segera dihilangkan. Selain kedelai hitam juga terdapat kerupuk putih yang melambangkan kesucian karena ketika dosa telah diampuni, maka segalanya menjadi ringan dan mudah terutama dalam bidang pertanian. 3. Sega liwet Sega liwet yaitu beras yang ditanak sampai benar-benar matang, menggambarkan tahapan manusia menginjak usia lanjut. Dalam usia lanjut, pada umumnya mereka sudah melalui berbagai rintangan dalam hidup. Apabila mereka sudah lulus dari rintangan tersebut, maka digambarkan dengan sajen nasi putih, yang berarti jiwanya sudah bersih kembali. Keinginan mereka sudah lebih terbatas dan tidak menginginkan yang macam-macam, yang digambarkan dengan lauk srundeng, lauk yang sangat sederhana dalam menu makanan. Biasanya mereka sudah tidak mencari gelimangan harta benda di dunia, tetapi sudah ingin lebih mengabdikan dan berserah diri kepada Tuhan. 42 4. Sega golong Sega golong adalah nasi putih yang dibulat-bulatkan, kira-kira sekepalan tangan. Sega golong ini menunjukkan kebulatan tekad dari masyarakat Trowono A dalam meminta kepada Tuhan dan mengucap syukur atas semua hasil panen yang diterima para petani. Melalui kebulatan tekad yang disimbolkan dengan sega golong tersebut para petani khususnya dan seluruh warga dusun pada umumnya berharap kepada Tuhan agar ucapan syukurnya diterima. 5. Jenang-jenangan Jenang-jenangan yang dipakai antara lain jenang abang, jenang putih, dan jenang baro-baro. Berbagai macam jenang ini biasa disebut dengan jenang sengkala yang berarti tolak balak. Jenang-jenangan ini dijadikan bahan mong untuk seluruh warga masyarakat, maka makna dari jenang sengkala ini adalah untuk menghindarkan masyarakat dari marabahaya. 6. Gantal kembang Gantal kembang berupa bunga kanthil yang dibungkus dengan daun sirih dan dililit dengan benang. Sesaji ini bermakna agar masyarakat selalu bersatu padu dalam bermasyarakat guna menjadikan suasana kehidupan di dusun Trowono A menjadi aman, tentram dan damai.