Kelebihan Produk Kelemahan Produk

juga melaksankan kegiatan wawancara terhadap 15 siswa terutama bagi siswa yang belum pernah diwawancarai dan pengisian angket kepada semua subjek. Pengumpulan data secara lebih luas ini guna memperbaiki produk yang akan dihasilkan oleh peneliti. Kenyataan di lapangan mengatakan bahwa subjek tidak lagi menemukan suatu hal yang membuat mereka mengalami masalah. Para subjek mengaku bahwa media pembelajaran video tersebut membuat mereka terbantu dalam memahami materi dan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media video. Melalui tahap ini produk mendapatkan skor rata-rata sebesar 3,26 dengan kualifikasi sangat baik. Berdasarkan hal ini media pembelajaran yang tengah dikembangkan peneliti telah tercipta. Produk yang berhasil dikembangkan peneliti berupa media pembelajaran video dengan total durasi 23 menit 27 detik. Video pembelajaran dikemas dalam bentuk digital video disc DVD yang diberi judul “Tata Surya”. Media pembelajaran video yang disusun oleh peneliti telah melalui beberapa langkah penelitian pengembangan. Produk yang berhasil dikembangkan peneliti tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan dari produk yang telah dikembangkan oleh peneliti:

4.6.1 Kelebihan Produk

4.6.1.1 Media pembelajaran video termasuk mudah dalam penyajiannya, media pembelajaran ini dapat dioperasikan berdasarkan kebutuhan dapat langsung diputar, dipercepat, diperlambat, dan melakukan jeda sesuai dengan kebutuhan. 4.6.1.2 Media pembelajaran video yang dikembangkan menyuguhkan gambar gerak dan gambar diam yang digambarkan secara nyata maupun animasi, narasi teks dan suara, backsound, dan soal latihan yang ditampilkan seusai sub materi selesai disuguhkan. 4.6.1.3 Produk yang berhasil dikembangkan telah dikemas dalam bentuk digital video disc DVD, sehingga mudah digunakan pada komputer lain. 4.6.1.4 Produk ini dapat ditampilkan secara individu, kelompok kecil, dan kelompok besar. 4.6.1.5 Produk media pembelajaran video dapat menghadirkan objek yang tidak bisa dihadirkan di dalam kelas dan sulit untuk dijumpai secara langsung, seperti benda-benda langit dalam tata surya.

4.6.2 Kelemahan Produk

4.6.2.1 Dalam media pembelajaran video masih terdapat beberapa gambar yang kurang baik, sehingga jika diperbesar gambar tersebut akan tampak tidak jelas atau pecah. 4.6.2.2 Media pembelajaran video tidak dapat ditampilkan di sekolah yang tidak memiliki fasilitas pendukung, seperti komputer, komputer jinjing laptop, proyektor, layar proyektor, dan pengeras suara. 4.6.2.3 Pembuatan media pembelajaran video membutuhkan ide kreatif dalam mendesain produk agar menarik, sehingga membutuhkan waktu lama dalam pengambilan objek, terlebih materi benda langit yang memaksa peneliti untuk mengambil sebagian bahan dari internet. 4.6.2.4 Dalam menyusun media pembelajaran dibutuhkan peralatan yang tidak sederhana peralatan elektronik yang cukup canggih. 112

BAB V PENUTUP

Dalam bab penutup ini akan mengkaji tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.

2.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Media pembelajaran video pada mata pelajaran IPA materi tata surya kelas VI SD N Karangmloko 2 dikembangkan dengan prosedur hasil modifikasi dari model penelitian pengembangan menurut Sugiyono, yaitu: 1 Penggalian potensi dan masalah di lapangan, 2 Pengumpulan data melalui observasi kelas, wawancara tenaga pengajar, dan menganalisis kebutuhan siswa melalui wawancara siswa dan pengisian angket kebutuhan siswa, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, 6 ujicoba produk, 7 revisi produk, 8 ujicoba pemakaian. Produk dikatakan telah tercipta setelah dalam melakukan ujicoba pemakaian tidak ada saran ataupun komentar yang diberikan oleh subjek penelitian. Proses produksi secara masal tidak dilakukan karena ketebatasan waktu dan dana yang dialami oleh peneliti. 2. Media pembelajaran video pada mata pelajaran IPA materi tata surya kelas VI SD N Karangmloko 2 mendapatkan nilai rata-rata 2,94 dengan kualifikasi baik dari narasumber ahli yang terdiri dari 2 orang dosen sebagai ahli media pembelajaran, 2 orang dosen sebagai ahli materi IPA, seorang kepala sekolah, dan seorang guru kelas VI. Narasumber ahli berkesimpulan bahwa media