Lokasi Penelitian Objek Penelitian

Gambar 3.1. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development RD

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SD N Karangmloko 2 yang beralamat di Tegalrejo, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. 3.2.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 20 siswa kelas VI SD N Karangmloko 2 tahun ajaran 20142015. 9 siswa berjenis kelamin perempuan dan 11 siswa berjenis kelamin laki-laki. Seluruh subjek penelitian ini termasuk dalam golongan masyarakat menengah. Hal ini dipertimbangkan dengan melihat lingkungan tempat tinggal para subjek yang berada di daerah transisi desa dekat dengan kota dan memiliki orang tua atau wali yang berprofesi sebagai petani hingga pegawai negeri. Potensi dan Masalah Pengumpulan data Validasi Desain Revisi Desain Ujicoba Produk Revisi Produk Ujicoba pemakaian Revisi Produk Produksi Massal Desain Produk

3.2.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan media pembelajaran video pada mata pelajaran IPA materi tata surya kelas VI sekolah dasar. 3.2.4 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester I dan semester II tahun ajaran 20142015 yaitu pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Februari 2014. 3.3 Prosedur Pengembangan Model pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini telah dimodifikasi berdasarkan teori penelitian pengembangan Sugiyono 2014. Modifikasi yang dilakukan penliti telah menghasilkan prosedur penelitian pengembangan yang tidak melaksanakan tahap produksi masal. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan waktu dan dana yang dimiliki oleh peneliti. Dalam melakukan pengembangan produk, peneliti melakukan tahapan mulai dari potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, ujicoba pemakaian, revisi produk, diakhiri dengan menyimpulkan bahwa produk telah tercipta. Berikut adalah skema dalam penelitian pengembangan ini. Gambar 3.2. Model Pengembangan 3.3.1 Potensi dan Masalah Menurut Sugiono 2014, langkah penelitian dan pengembangan dimulai dari penggalian potensi dan masalah. Hal ini dimaksudkan untuk menggali informasi sebanyak mungkin mengenai potensi yang ada untuk kemudian dikembangkan sehingga mampu mengatasi masalah yang ada. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan suatu potensi yang ada di lapangan. Potensi tersebut berupa sarana alat elektronik dan non elektronik yang cukup memadahi untuk mendukung penggunaan media pembelajaran di sekolah yang berwujud elektronik, seperti video. Sarana yang kemudian disebut sebagai potensi ini adalah komputer jinjing, proyektor, dan pengeras suara. Ketiga alat ini merupakan sarana elektronik, sedangkan layar proyektor merupakan alat non elektronik. Dari adanya potensi dan masalah kemudian dilakukan pengumpulan data. Masalah yang ditemukan peneliti berupa belum bermaknanya kegiatan belajar mengajar bagi siswa kelas VI, terutama pada pelajaran IPA. Potensi yang dikembangkan secara Potensi dan Masalah Pengumpulan data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Ujicoba Produk Revisi Produk Ujicoba pemakaian Produk Akhir Revisi Produk maksimal diharapkan mampu mengatasi masalah yang ada selama ini. Setelah peneliti melakukan penggalian potensi dan masalah di lapangan SD N Karangmloko 2, langkah selanjutnya yang harus dilakukan peneliti adalah pengumpulan data. 3.3.2 Pengumpulan Data Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan uptodate, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan produk. Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari kenyataan yang ada, dengan harapan masalah yang ada di lapangan akan teratasi. Dalam melakukan pengumpulan data ini peneliti melakukan observasi, wawancara, dan pengisian angket. Observasi dilaksanakan oleh peneliti di kelas VI SD N Karangmloko 2, selanjutnya peneliti melaksanakan wawancara terhadap guru kelas VI dan kepala sekolah serta siswa kelas VI SD N Karangmloko 2. Pada tahap analisis kebutuhan siswa, peneliti melakukan pengisian angket dan wawancara yang bersumberkan kelas VI SD N Karangmloko 2. 3.3.3 Desain Produk Setelah peneliti melakukan potensi dan masalah, pengumpulan data kemudian hal selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah desain produk. Desain produk ini dapat mengarah ke dalam bidang teknologi dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan, penelitian pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini peneliti mendesain produk pendidikan yaitu media pendidikan atau media pembelajaran. Produk yang akan dihasilkan oleh peneliti adalah media pembelajaran video. Setelah peneliti mengumpulkan bahan video nyata dan animasi, foto nyata dan animasi, serta audio yang terdiri dari narasi dan musik sebagai backsound, peneliti mengolahnya dengan menggunakan perangkat lunak Audacity, Movie Maker, dan Corel VideoStudio Pro X6 hingga mengemasnya dalam bentuk kepingan digital video disc DVD. Desain ini siap didistribusikan kepada para ahli untuk melaksanakan tahap validasi desain. 3.3.4 Validasi Desain Setelah melakukan desain produk, peneliti menyerahkan produknya kepada beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang baru dirancangnya tersebut. Narasumber ahli terdiri dari 4 orang dosen PTS, 1 orang kepala sekolah SD, dan 1 orang guru kelas SD. Hal tersebut dimaksudkan untuk menilai apakah rancangan produk media pembelajaran secara rasional akan lebih efektif dari media pembelajaran sebelumnya atau tidak. Melalui diskusi dengan para narasumber ahli dalam proses validasi desain ini, maka akan dapat diketahui kelemahannya. 3.3.5 Revisi Desain Dengan mengetahui kelemahan desain produk, peneliti dapat melakukan perbaikan desain produk tersebut berlandaskan masukan dari narasumber ahli pada tahap revisi desain. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Peneliti sendiri yang bertugas untuk memperbaiki desain untuk kemudian akan menghasilkan produk tertentu. 3.3.6 Ujicoba Produk Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti media pembelajaran baru dapat langsung diujicoba setelah validasi dan revisi. Tahap ujicoba produk ini dilakukan secara kelompok terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah media pembelajaran baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan media pembelajaran yang lama atau yang lain. Apabila pengujian efektivitas media pembelajaran baru pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran baru ternyata lebih efektif, maka media pembelajaran baru tersebut dapat diberlakukan pada kelas yang lebih luas di mana sampel tersebut diambil. Peneliti melaksanakan ujicoba terbatas ini kepada 9 siswa kelas VI SD N Karangmloko 2. Guna kepentingan lebih lanjut revisi produk, peneliti melaksanakan wawancara dan pengisian angket terhadap kesembilan subjek tersebut di akhir pertemuan. 3.3.7 Revisi Produk Akan tetapi masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki agar media pembelajaran baru ini dapat menjadi lebih efektif apabila diujikan di kelas yang lebih luas. Hal ini disimpulkan dari teknik analisis data yang diambil. Apabila terdapat responden yang mengutarakan masih terdapat sesuatu yang belum dapat dia terima, maka media pembelajaran perlu direvisi kembali. Revisi produk mempunyai tujuan agar media pembelajaran menjadi lebih efektif bagi siswa dalam memahami materi pelajaran maupun dari segi kemaksimalan media yang diciptakan. 3.3.8 Ujicoba Pemakaian Setelah pengujian terhadap produk berhasil dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, selanjutnya produk yang berupa media pembelajaran baru tersebut diterapkan dalam kelas atau lingkup lembaga pendidikan yang luas. Dalam operasi media pembelajaran baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut. Pelaksanaan ujicoba produk secara luas ini dilaksanakan dengan subjek kelas VI SD N Karangmloko 2 yang terdiri dari 20 siswa. Pada akhir pertemuan peneliti juga melaksankan kegiatan wawancara terhadap 15 siswa terutama bagi siswa yang belum pernah diwawancarai dan pengisian angket kepada semua subjek. Pengumpulan data secara lebih luas ini guna memperbaiki produk yang akan dihasilkan oleh peneliti. 3.3.9 Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian dalam lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuatan produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah media pembelajaran. Pencipta media pembelajaran selalu mengevaluasi kinerja produknya di lapangan, untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada, sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi.

3.3.10 Produk Akhir