Penelitian yang Relevan LANDASAN TEORI

mencoba-coba, mengkhayal, dan merasa gelisah, serta berani melakukan pertentangan jika dirinya merasa disepelekan atau tidak dianggap. Berdasarkan para ahli di atas, dalam penelitian ini dituliskan bahwa siswa kelas VI pada umumnya berada pada usia 11 atau 12 tahun sedang berada pada masa pubertas, maka pada usia ini anak mulai mengalami perubahan pada bentuk fisik tubuh dan mulai mempunyai pemikiran dewasa. Anak dapat berpikir secara abstrak dan tertarik pada hal yang baru, dari hal baru tersebut anak akan mencoba untuk mengetahui bahkan mampu menyelesaikan masalah dalam hal baru tersebut. Mereka berimajinasi tentang suatu hal dan jika mendapatkan perbedaan dari seseorang, mereka cenderung akan membela diri.

2.2 Penelitian yang Relevan

Karta, Sudaryono, dan Budiyono 2012 melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengembangkan video pembelajaran menulis puisi baru siswa kelas V sekolah dasar. Hasil pengembangan dilakukan uji kelayakan atau validasi oleh ahli yang ditentukan. Setelah dinyatakan layak produk diujicobakan di lapangan. Oleh ahli media pembelajaran, produk dinyatakan layak dari aspek tampilan seperti suara, gambar, huruf, dan warna. Sementara itu, ahli materi pembelajaran memberi tanggapan bahwa produk sudah layak digunakan untuk pembelajaran menulis puisi baru, ditinjau dari aspek materi, aspek tampilan, dan aspek kemenarikan. Hasil uji coba perorangan terhadap penggunaan video pembelajaran menulis puisi baru diperoleh data, siswa menyukai pembelajaran menulis puisi baru dengan menggunakan video pembelajaran, yakni rerata 96,3. Melalui narasi siswa terbangkitkan imajinasinya dalam penggalian ide kreatif dalam menulis puisi. Uji kelompok kecil dilakukan terhadap sembilan orang siswa memperlihatkan angka responsif 94,4 siswa menyukai pembelajaran menulis puisi baru dengan menggunakan video pembelajaran. Putra, Tastra, dan Suwarta 2014 melakukan penelitian dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk yaitu sebuah media video pembelajaran yang layak pakai pada mata pelajaran Bahasa Inggris Kelas V di SD Negeri 1 Selat, sesuai dengan kebutuhan dan mengikuti aturan yang ada serta mampu memberikan daya tarik agar siswa mampu menyerap isi dari materi pembelajaran lebih maksimal. Hasil penilaian terhadap produk media dilaksanakan berdasarkan enam aspek, yaitu: 1 ditinjau dari aspek isi mata pelajaran, media ini termasuk dalam kualifikasi sangat baik, dengan persentase 92.00; 2 ditinjau dari aspek desain pembelajaran, media ini termasuk dalam kualifikasi baik, dengan persentase tingkat pencapaian 85.00; 3 ditinjau dari aspek media pembelajaran, media ini termasuk dalam kualifikasi baik, dengan persentase 88.00; 4 ditinjau dari aspek uji coba perorangan, media ini termasuk dalam kualifikasi sangat baik, dengan persentase 92.31; 5 ditinjau dari aspek uji coba kelompok kecil, media ini termasuk dalam kualifikasi baik, dengan persentase 92.24; dan 6 ditinjau dari aspek uji coba lapangan, media ini termasuk dalam kualifikasi sangat baik, dengan persentase 92.46. Dengan demikian produk media video pembelajaran ini memiliki tingkat validitas yang baik dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Rozie 2013 melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengembangkan media video pembelajaran dengan materi daur air yang layak untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas V SD N Bintoro 02 Jember. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Borg Gall yang dimodifikasi. Kelayakan diujicobakan pada tiga validator. Keefektifan, keterterapan, dan kemenarikan diujicobakan pada guru dan siswa yang diobservasi oleh tiga orang observer. Instrumen yang dikumpulkan dalam penelitian meliputi 1 hasil ujicoba kelayakan, 2 hasil ujicoba kemenarikan, 3 hasil ujicoba keterterapan, dan 4 hasil ujicoba kemenarikan dianalisis menggunakan rumus yang dikembangkan. Hasil ujicoba lapangan menunjukkan bahwa media video pembelajaran daur air dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Bintoro 02 Jember. Suciningsih, Parmiti, dan Suartama 2013 melakukan penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan desain dan kualitas hasil pengembangan video pembelajaran pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SD Negeri 1 Bondalem. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan model Hananfin and Peck. Tahapannya meliputi tahap analisis kebutuhan, tahap desain, dan tahap pengembangan dan implementasi. Kualiatas media video ditinjau dari 1 aspek isi bidang studi Bahasa Indonesia kriteria baik dengan tingkat pencapaian 88,57 2 aspek desain pembelajaran kriteria sangat baik dengan tingkat pencapaian 88 3 aspek media pembelajaran kriteria sangat baik dengan tingkat pencapaian 92,00 4 uji coba perorangan kriteria baik dengan pencapaian 88,51 5 uji coba kelompok kecil kriteria sangat baik dengan pencapaian 89,90 6 uji coba lapangan kriteria sangat baik dengan pencapaian 92,21. Berikut literature map dari penelitian-penelitian di atas. Gambar 2.1. Literature Map dari Penelitian Terdahulu Keempat penelitian tersebut dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti karena keterkaitannya pada penelitian pengembangan dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran video. Dari hasil penelitian terdahulu ini, peneliti dapat mengetahui bagaimana prosedur untuk mengembangkan video sebagai media pembelajaran bagi anak usia SD dan mengetahui kualitas media pembelajaran baru tersebut. Seorang tenaga pendidik dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi para pembelajar dengan menciptakan ataupun mengembangkan terobosan baru bagi lingkungan sekolah di sekitar kita. Hal ini dapat diwujudkan berupa media pembelajaran video yang dapat membantu siswa dalam mengatasi pembelajaran yang kurang bermakna karena suatu materi yang masih terbatasi Pengembangan Media Video Pembelajaran Daur Air untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar IPA Siswa SD Rozie, 2013 Pengembangan Video Pembelajaran Menulis Puisi Baru Siswa Kelas V Sekolah Dasar Karta, Sudaryono, Budiyono, 2012 Pengembangan Media Video Pembelajaran dengan Model Addie Pada Pembelajaran Bahasa Inggris di SD N 1 Selat Putra, Tastra, Suwarta, 2014 yang perlu diteliti video sebagai media pembelajaran mata pelajaran ilmu pengetahuan alam materi tata surya Pengembangan Video Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III Semester II Tahun Ajaran 20122013 di SD Negeri 1 Bondalem Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng Suciningsih, Parmiti, Suartama, 2013 oleh ruang dan waktu jika ingin menjumpainya secara nyata dan langsung. Dalam hal ini peneliti akan menyingung mengenai tata surya yang sangat luas dan sangat sulit untuk dijangkau secara langsung. Planet bumi yang menjadi satu-satunya tempat tinggal manusia kini semakin memprihatinkan karena tingkah laku dari manusia sendiri. Hal-hal dasar semacam ini penting bagi manusia terutama bagi pembelajar untuk mempunyai semangat dan rasa kepedulian yang tinggi untuk merawat bumi yang semakin panas, serta mampu menunjukkan diri di kancah global seiring dengan kampanye pemanasan global global warming. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan keempat penelitian terdahulu. Salah satu persamaan tersebut dapat diketahui dari metode penelitian, yaitu penelitian pengembangan dan mempunyai tujuan yang sama yaitu mengembangkan video sebagai media pembelajaran. Persamaan lain terdapat dalam langkah pengembangan media pembelajaran, yang meliputi: analisis kebutuhan, validasi desain produk, ujicoba produk dalam kelompok kecil, ujicoba pemakaian yang melibatkan jumlah responden yang lebih banyak dari ujicoba sebelumnya. Dari segi penilaian pun juga terdapat persamaan, yaitu dari aspek tampilan suara, gambar, huruf, dan warna, aspek materi, aspek kebermakaan, dan aspek kemenarikan. Sementara itu perbedaan antara penelitian ini dengan keempat penelitian terdahulu terlihat dari model pengembangan dan pemilihan materi. Penelitian ini menggunakan model pengembangan menurut Sugiyono dengan memilih materi tata surya, sementara penelitian yang dilakukan oleh Karta, Sudaryono, dan Budiyono 2012 menggunakan model pengembangan menurut Borg Gall dengan memilih materi menulis puisi. Putra, Tastra, dan Suwarta 2014 melakukan penelitian dengan memilih materi mata pelajaran Bahasa Inggris dan menggunakan model pengembangan ADDIE, kemudian penelitian yang dilakukan oleh Rozie 2013 dengan juga menggunakan model pengembangan menurut Borg Gall serta memilih materi daur air, kemudian penelitian yang terakhir dilakukan oleh Suciningsih, Parmiti, dan Suartama 2013 dengan menggunakan model pengembangan menurut Hananfin and Peck dan telah memilih materi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pengemasan materi tata surya dalam bentuk media pembelajaran video dianggap lebih praktis dan efisien dalam penggunaan maupun penyimpanan jika dibandingkan dengan pengemasan media pembelajaran lainnya. Peneliti memandang perlu adanya media pembelajaran video dengan materi tata surya dikarenakan media tersebut mampu menghadirkan konten audio sekaligus gambaran secara nyata maupun animasi kepada siswa seiring keterbatasan indera, rauang, dan waktu. Penyajian materi semacam ini dapat menciptakan pemikiran konkret bagi para siswa, sehingga mereka terbantu dalam memahami materi dengan cukup mudah. Media pembelajaran video juga dapat menarik perhatian siswa karena mampu menyajikan aspek visualisasi dan aspek audio secara bersamaan.

2.3 Kerangka Berpikir