10
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam landasan teori ini akan mengkaji tentang kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan  pertanyaan penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1  Media Pembelajaran
2.1.1.1 Pengertian media pembelajaran Munadi  2013:  7-8  mengemukakan  bahwa  media  pembelajaran  adalah
segala  sesuatu  yang  dapat  menyampaikan  dan  menyalurkan  pesan  dari  sumber secara  terencana  sehingga  tercipta  lingkungan  belajar  yang  kondusif  di  mana
penerimanya  dapat  melakukan  proses  belajar  secara  efisien  dan  efektif.  Antinah
2010:  5  menambahkan  bahwa  media  pembelajaran  adalah  setiap  orang,  bahan,
alat,  atau  peristiwa  yang  dapat  menciptakan  kondisi  yang  memungkinkan pembelajar  untuk  menerima  pengetahuan,  ketrampilan,  dan  sikap.  Sementara  itu
Susilana  2007:  206  meyimpulkan  bahwa  a  media  pembelajaran  merupakan wadah dari pesan, b materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran,
c tujuan yang ingin dicapai ialah proses pembelajaran. Selanjutnya penggunaan media  secara  kreatif  akan  memperbesar  kemungkinan  bagi  siswa  untuk  belajar
lebih  banyak,  menerapkan  apa  yang  dipelajarinya  lebih  baik,  dan  meningkatkan penampilan  dalam  melakukan  ketrampilan  sesuai  dengan  yang  menjadi  tujuan
pembelajaran.  Dari  beberapa  pendapat  tersebut,  media  pembelajaran  dalam penelitian ini diartikan sebagai suatu alat peraga, sarana, prasarana, alat bantu, dan
sumber belajar lain yang membantu para mahasiswa dan siswa sebagai penerima
untuk  memahami  materi  yang  diajarkan  oleh  dosen  dan  guru  sebagai  pemberi. Media  pembelajaran  ini  mempunyai  fungsi  untuk  mengkonkretkan  pikiran  para
mahasiswa dan siswa sebagai penerima. Jadi media pembelajaran telah dijadikan sebagai  jembatan  dalam  membantu  mahasiswa  dan  siswa  untuk  belajar  demi
meningkatkan  prestasi  belajarnya  karena  kegiatan  pembelajaran  menjadi  lebih kreatif  dan  efektif,  terutama  bagi  siswa  SD  yang  dirasa  kesusahan  jika  harus
berpikir secara abstrak. 2.1.1.2 Manfaat media pembelajaran
Kustandi dan Sutjipto 2011: 21 menerangkan bahwa penggunaan media pembelajaran  pada  tahap  orientasi  pembelajaran  akan  sangat  membantu
efektivitas  proses  pembelajaran  dan  penyampaian  pesan  atau  isi  pelajaran  pada saat  itu.  Di  samping  itu,  media  pembelajaran  juga  dapat  membantu  siswa
meningkatkan  pemahaman,  menyajikan  data,  memadatkan  informasi,  serta membangkitkan  motivasi  dan  minat  siswa  dalam  belajar.  Secara  umum,
kedudukan  media  dalam  sistem  pembelajaran  adalah:  a  alat  bantu;  b  alat penyalur pesan;  c alat penguatan atau  reinforcement;  dan d wakil guru dalam
menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas, dan menarik. Arsyad 2014: 19 mengemukakan  bahwa  pemakaian  media  pembelajaran  dalam  proses  belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi  dan  rangsangan  kegiatan  belajar,  dan  bahkan  membawa  pengaruh-
pengaruh  psikologis  terhadap  siswa.  Sementara  itu  Sudjana  dan  Rivai  2011:  2 mengemukakan  manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1.  Pembelajaran  akan  lebih  menarik  perhatian  siswa  sehingga  dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh para siswa dan memungkinkannya siswa menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikatif verbal
melalui  penuturan  kata-kata  oleh  guru,  sehingga  siswa  tidak  bosan  dan  guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
4. Siswa  dapat  lebih  banyak  melakukan  kegiatan  belajar,  sebab  tidak  hanya
mendengarkan  uraian  guru,  tetapi  juga  aktivitas  lain  seperti  mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Arsyad 2014: 29-30 menambahkan bahwa beberapa manfaat praktis dari penggunaan  media  pembelajaran  di  dalam  proses  belajar  mengajar  sebagai
berikut: 1.  Media  pembelajaran  dapat  memperjelas  penyajian  pesan  dan  informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2.
Media  pembelajaran  dapat  meningkatkan  dan  mengarahkan  perhatian  anak sehingga  dapat  menimbulkan  motivasi  belajar,  interaksi  yang  lebih  langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri- sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
4. Media  pembelajaran  dapat  memberikan  kesamaan  pengalaman  kepada  siswa
tentang  peristiwa-peristiwa  di  lingkungan  mereka,  serta  memungkinkan
terjadinya  interaksi  langsung  dengan  guru,  masyarakat,  dan  lingkungannya misalnya  melalui  karyawisata,  kunjungan-kunjungan  ke  museum  atau  kebun
binatang. Berdasarkan  pendapat  para  ahli  di  atas,  peneliti  menyimpulkan  manfaat
dari  media  pembelajaran  yaitu  untuk  membantu  siswa  dalam  memahami  materi yang  diberikan  oleh  guru  karena  media  pembelajaran  tersebut  bersifat
memperjelas materi ajar. Media pembelajaran juga menjadi jalan pintas bagi guru untuk  memberikan  suatu  materi  yang  sifatnya  terbatas  oleh  indera,  ruang,  dan
waktu  sehingga  melalui  media  pembelajaran  ini  siswa  dapat  mengetahui  dan memahami  materi  sesuai  kenyataan  yang  terjadi.  Media  pembelajaran  mampu
memberikan  suasana  baru  bagi  siswa  sehingga  memberikan  dampak  positif  bagi siswa  maupun  guru.  Siswa  menjadi  lebih  semangat  lagi  dalam  proses  belajarnya
karena  guru  tidak  mengajar  secara  monoton.  Dapat  menumbuhkan  minat  belajar siswa  sehingga  prestasi  belajarnya  juga  akan  meningkat.  Guru  menjadi  terbantu
dalam  melaksanakan  kegiatan  belajar  mengajar  jika  menggunakan  media pembelajaran karena dapat  menghemat  tenaga dan mampu memberikan motivasi
baru bagi siswa untuk tetap belajar. 2.1.1.3 Klasifikasi media pembelajaran
Antinah  2010:  2  mengklasifikasikan  media  pembelajaran  menjadi  3 yaitu:  1  media  visual  yang  terdiri  media  visual  tidak  diproyeksikan  dan  media
visual yang diproyeksikan, 2 media audio, dan 3 media audio visual. Munandi 2013:  54  menjelaskan  bahwa  media  pembelajaran  yang  melibatkan  indera
pendengaran  telinga  saja  kita  sebut  sebagai  media  audio,  media  pembelajaran
yang  melibatkan  indera  penglihatan  mata  saja  kita  sebut  sebagai  media  visual, dan  media  pembelajaran  yang  melibatkan  keduanya  dalam  satu  proses
pembelajaran kita sebut sebagai media audio visual. Kemudian, bila dalam proses
pembelajaran  tersebut  melibatkan  banyak  indera  dalam  arti  tidak  hanya  telinga
dan mata saja maka yang demikian itu kita namakan sebagai multimedia. Dengan demikian,  media  dalam  proses  pembelajaran  dapat  dikelompokkan  menjadi  4
kelompok  besar,  yakni  media  audio,  media  visual,  media  audio  visual,  dan multimedia.  Sementara  itu  berdasarkan  pengembangan  teknologi,  Arsyad  2014:
31 dapat mengelompokkan media pembelajaran ke dalam 4 kelompok, yaitu: 1 media  hasil  teknologi  cetak,  2  media  hasil  teknologi  audio  visual,  3  media
hasil  teknologi  yang  berdasarkan  komputer,  dan  4  media  hasil  gabungan teknologi cetak dan komputer. Dari beberapa pengelompokan media pembelajaran
yang dikemukakan di atas, Sukiman 2012: 46-47 menyimpulkan bahwa hingga saat  ini  belum  terdapat  suatu  kesepakatan  tentang  klasifikasi  sistem  taksonomi
media  pembelajaran  yang  baku.  Dengan  kata  lain,  belum  ada  taksonomi  media pembelajaran yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk
suatu  sistem  instruksional  pembelajaran.  Atau  memang  tidak  akan  pernah  ada suatu  sistem  klasifikasi  atau  pengelompokan  yang  sahih  dan  berlaku  umum.
Meskipun  demikian,  apa  pun  dan  bagaimanapun  cara  yang  ditempuh  dalam mengklasifikasikan  media  pembelajaran,  semuanya  itu  memberikan  informasi
tentang  spesifikasi  media  yang  sangat  perlu  kita  ketahui.  Pengelompokan  media pembelajaran  yang  sudah  ada  pada  saat  ini  dapat  memperjelas  perbedaan  tujuan
penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam
memilih  media  pembelajaran  yang  sesuai  untuk  suatu  pembelajaran  tertentu. Berdasarkan  keterangan  yang  dijabarkan  oleh  Sukiman  2012:  46-47,  dalam
penelitian ini hanya akan mengkaji media pembelajaran dalam 3 kelompok, yaitu: media  pembelajaran  visual,  media  pembelajaran  audio,  dan  media  pembelajaran
audio visual. Sufanti  2010:  69  mengemukakan  bahwa  media  pembelajaran  visual
sering disebut media pandang. Media ini dapat dihayati oleh peserta didik dengan cara dipandang. Indera penglihatan merupakan indera  yang paling penting dalam
pemanfaatan  media  ini  oleh  peserta  didik.  Media  pembelajaran  visual  adalah media yang terbagi menjadi 2, yaitu: yang diproyeksikan dan tidak diproyeksikan.
Media  visual  yang  diproyeksikan  adalah  media  yang  penggunaannya menggunakan  proyektor  dan  layar  untuk  memproyeksikan  perangkat  lunaknya.
Sebaliknya  media  yang  tidak  diproyeksikan  tidak  menggunakan  proyektor  atau layar dan  cenderung praktis  karena tidak menggunakan perangkat-perangkat  lain
dalam  penggunaannya.  Arsyad  2014:  89  mengemukakan  bahwa  media pembelajaran  visual  image  atau  perumpamaan  memegang  peran  yang  sangat
penting  dalam  proses  belajar.  Media  pembelajaran  visual  dapat  memperlancar pemahaman  misalnya  melalui  elaborasi,  struktur,  dan  organisasi  dan
memperkuat ingatan. Media pembelajaran visual dapat pula menumbuhkan minat siswa  dan  dapat  memberikan  hubungan  antara  isi  materi  pelajaran  dengan  dunia
nyata.  Agar  menjadi  efektif  media  pembelajaran  visual  sebaiknya  ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual image
itu  untuk  meyakinkan  terjadinya  proses  informasi.  Bentuk  media  pembelajaran
visual bisa berupa: a gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sesuatu benda; b diagram yang melukiskan
hubungan-hubungan  konsep,  organisasi,  dan  struktur  isi  material;  c  peta  yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi; d
grafik seperti
tabel, grafik,
dan chart
bagan yang
menyajikan gambarankecenderungan    data  atau  antar  hubungan  seperangkat  gambar  atau
angka-angka.  Sukiman  2012:  85  juga  menjelaskan  bahwa  media  pembelajaran berbasis visual adalah media pembelajaran yang menyalurkan pesan lewat indera
pandangpenglihatan.  Secara  umum  media  pembelajaran  berbasis  visual  dalam pembahasan  ini  dikelompokkan  menjadi  dua  macam,  yaitu  media  grafis  dan
media cetak. Media grafis antara lain meliputi media foto, gambar, sketsa, bagan, grafik, papan tulis,  flannel dan buletin, poster dan kartun, peta dan globe. Media
cetak meliputi transparasi OHP dan modul. Sementara  itu  Sudjana  dan  Rivai  2011:  129  menjelaskan  bahwa  yang
dimaksud  dari  media  pembelajaran  audio  adalah  bahan  yang  mengandung  pesan dalam  bentuk  auditif  pita  suara  atau  piringan  suara,  yang  dapat  merangsang
pikiran,  perasaan,  perhatian,  dan  kemauan  siswa,  sehingga  terjadi  proses  belajar mengajar.  Hal  ini  senada  dengan  yang  dikemukakan  oleh  Susilana  dan  Riyana
2009: 198 bahwa media audio dapat diartikan sebagai bahan pembelajaran yang disajikan  dalam  bentuk  auditif  yang  dapat  mempengaruhi  pemikiran  pembelajar
untuk  berpikir,  merasakan,  memperhatikan,  dan  menciptakan  minat  siswa sehingga  terjadi  proses  belajar  mengajar.  Penggunaan  media  audio  untuk
pembelajaran  diantaranya:  radio  pendidikan,  alat  perekam,  dan  laboratorium
bahasa.    Sadiman, dkk 2008:  49  juga menyebutkan bahwa media pembelajaran audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan
ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal ke dalam kata-katabahasa lisan maupun  non  verbal.  Ada  beberapa  jenis  media  pembelajaran  yang  dapat
dikelompokkan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetik, piringan  hitam,  dan  laboratorium  bahasa.  Sudjana  dan  Rivai  2011:  129-130
kembali  menjelaskan  bahwa  karakteristik  media  pembelajaran  audio  umumnya berhubungan  dengan  segala  kegiatan  melatih  ketrampilan  yang  berhubungan
dengan aspek-aspek
ketrampilan mendengarkan.
Pemanfaatan media
pembelajaran audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam: 1.
Pengajaran music literary pembacaan sajak, dan kegiatan dokumentasi. 2.
Pengajaran bahasa asing, apakah secara audio ataupun secara audio visual. 3.
Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan. 4.
Paket-paket  belajar  untuk  berbagai  jenis  materi,  yang  memungkinkan  siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.
Menurut  Abdulhak  dan  Darmawan  2013:  84  media  pembelajaran  audio visual  pada  hakikatnya  adalah  suatu  representasi  penyajian  realitas,  terutama
melalui indera
penglihatan dan
pendengaran yang
bertujuan untuk
mempertunjukkan pengalaman-pengalaman pendidikan yang nyata kepada siswa. Cara  ini  dianggap  lebih  tepat,  cepat,  dan  mudah  dibandingkan  dengan  melalui
pembicaraan, pemikiran, dan cerita mengenai  pengalaman pendidikan.  Abdulhak dan  Darmawan  2013:  85-87  juga  menyebutkan  bahwa  jenis-jenis  media
pembelajaran  audiovisual  adalah:  transparasi,  slide,  filmstrip,  rekaman,  film,
televisi, tape atau video cassette, laboratorium, dan komputer. Arsyad 2014: 32 mengemukakan  bahwa  pengajaran  melalui  audio  visual  jelas  bercirikan
pemakaian  perangkat  keras  selama  proses  belajar,  seperti  mesin  proyektor  film, tape  recorder,  dan  proyektor  visual  yang  lebar.  Jadi  pengajaran  melalui  audio
visual  adalah  produksi  dan  pengunaan  materi  yang  penyerapannya  melalui pandangan  dan  pendengaran  serta  tidak  seluruhnya  tergantung  kepada
pemahaman kata pemahaman atau simbol-simbol yang serupa. Arsyad 2014: 29 menambahkan  bahwa  media  pembelajaran  ini  dapat  mengatasi  keterbatasan
indera, ruang dan  waktu. Objek atau benda  yang  terlalu besar untuk  ditampilkan di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, video, radio,
atau model. Sementara itu  Kustandi  dan Sutjipto 2011:  30 memaparkan  bahwa media  pembelajaran  audio  visual  merupakan  cara  menghasilkan  atau
menyampaikan  materi  dengan  menggunakan  mesin-mesin  mekanis  dan elektronik,  untuk  menyajikan  pesan-pesan  audio  visual.  Ciri-ciri  utama  media
pembelajaran  audio  visual  adalah  sebagai  berikut:  a  bersifat  linear,  b menyajikan  visualisasi  yang  dinamis,  c  digunakan  dengan  cara  yang  telah
ditetapkan  sebelumnya  oleh  perancang  atau  pembuatnya,  d  merupakan representasi  fisik  dari  gagasan  riil  atau  gagasan  abstrak,  e  dikembangkan
menurut  prinsip  psikologi  behaviorisme  dan  kognitif,  dan  f  umumnya berorientasi kepada guru, dengan tingkat keterlibatan interaktif siswa yang rendah.
Dari  paparan  para  ahli  di  atas  peneliti  dapat  menyebutkan  bahwa  media pembelajaran terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1 media visual yang telah terbagi
menjadi 2 bagian media visual yang diproyeksikan atau menggunakan alat bantu
dalam  penggunaannya  misalnya  proyektor  dan  layar,  serta  yang  tidak diproyeksikan  atau  dapat  dilihat  secara  langsung.  Contoh  dari  media
pembelajaran  visual  yang  diproyeksikan  adalah  slide,  foto  dan  gambar  dalam format jpg. Poster, brosur, selebaran, model, gambar dan foto yang sudah tercetak
merupakan contoh dari media pembelajaran visual yang tidak diproyeksikan atau dapat  dilihat  secara  langsung  untuk  dapat  dinikmatinya.  2  media  audio  yang
dapat  dijadikan  sebagai  media  pembelajaran  adalah  media  pembelajaran  dalam wujud suara. Dapat digunakan melalui alat bantu indera pendengaran dengan cara
didengarkan.  Contoh  media  pembelajaran  audio  adalah  kaset,  rekaman  suara, radio,  dan  laboratorium  bahasa.  3  media  audio  visual  atau  yang  kerap  disebut
dengan media pendengaran dan penglihatan. Dapat dinikmati dengan bantuan alat yang  menggabungkan  kedua  dari  alat  media  visual  gambar,  foto,  model,  dan
teks  dan  media  audio  rekaman  suara  dan  radio.  Media  pembelajaran  audio visual  dapat  kita  jumpai  dalam  wujud  realita,  video  dan  film,  dimana  dalam
penggunaan  media  pembelajaran  ini  melibatkan  indera  penglihatan  dan  indera pendengaran dengan sajian yang dinamis. Media pembelajaran yang telah terbagi
menjadi 3 hal ini membantu para pengajar maupun pembelajar dalam memberikan dan  memahami  materi  yang  terbataskan  oleh  ruang  dan  waktu  serta  indera  yang
dimiliki oleh manusia. Secara  keseluruhan,  media  pembelajaran  dalam  penelitian  ini  diartikan
sebagai  suatu  alat  atau  seperangkat  alat  yang  menjadi  jembatan  bagi  para pembelajar  sebagai  penerima  untuk  memahami  materi  pelajaran  dari  para
pengajar.  Media  ini  bertujuan  untuk  mempermudah  proses  pembelajaran  bagi
pengajar  dan  pembelajar  sehingga  kegiatan  tersebut  menjadi  lebih  bermakna karena  tercipta  suasana  yang  kreatif  dan  efektif,  terutama  bagi  golongan
pembelajar  yang  memiliki  keterbatasan  dalam  berpikir  secara  abstrak.  Media pembelajaran memiliki manfaat untuk mengkonkretkan suatu hal sehingga materi
dengan  mudah  dipahami  oleh  pembelajar.  Media  pembelajaran  juga  dapat mengatasi  materi  pelajaran  yang  sifatnya  sulit  ditemui  secara  langsung  karena
keterbatasan  indera,  ruang,  dan  waktu  dengan  demikian  media  pembelajaran mampu membantu tugas pengajar dalam menyajikan materi pelajaran kepada para
pembelajar.  Manfaat  lain  yaitu  media  pembelajaran  dapat  menciptakan  suasana positif  berupa  minat  dan  semangat  pembelajar  saat  melaksanakan  proses  belajar
sehingga  prestasinya  juga  diharapkan  akan  meningkat.  Media  pembelajaran diklasifikasikan  ke  dalam  3  bagian,  yaitu:  1  media  pembelajaran  visual  yang
mengirimkan  materi  melalui  aspek  pengamatan.  Media  visual  telah  terbagi menjadi 2 bagian media visual yang diproyeksikan atau menggunakan alat bantu
dalam  penggunaannya  misalnya  proyektor  dan  layar,  serta  yang  tidak diproyeksikan atau dapat diamati secara langsung. 2 media pembelajaran audio
yang menyampaikan materi pelajaran dalam wujud suara. 3 media pembelajaran audio visual atau yang kerap disebut dengan media pendengaran dan penglihatan.
Dapat  menyampikan materi  pelajaran  dengan bantuan alat  yang menggabungkan kedua dari alat media visual dan media audio.
2.1.2  Media Pembelajaran Video