Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN
suatu keterampilan tersendiri adalah inovasi terbaru dalam bidang pengajaran bahasa. Tarigan 1983:19, menyatakan bahwa menyimak adalah proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta
memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara secara tersirat.
Kemampuan menangkap ujaran dalam bahasa dapat dikembangkan melalui latihan baik secara langsung melalui latihan yang secara khusus didesain, maupun
secara tidak langsung, misalnya melalui percakapan. Oleh karena itu, menyimak adalah suatu keterampilan yang harus dilatihkan dan tidak dapat terbentuk dengan
sendirinya, karena seorang guru harus dapat mengetahui proses-proses kognitif apa saja yang terjadi dalam suatu pengajaran menyimak, hambatan-hambatan
yang mungkin dihadapi, dan cara-cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, penulis mengembangkan media
pembelajaran yang lebih menarik yaitu dengan memanfaatkan teknologi komputer sebagai sarana pembelajaran. Diharapkan dengan pengembangan ini pembelajaran
menjadi menarik. Keluaran yang ingin dicapai oleh penulis dari pengembangan media ini berupa produk media pembelajaran untuk siswa kelas XI SMA Santa
Laurensia Tangerang. SMA Santa Laurensia Tangerang dipilih oleh penulis sebagai tempat
penelitian. Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah unggulan yang terletak di daerah Tangerang. Ada beberapa faktor yang menjadi alasan peneliti
melakukan penelitian di sekolah tersebut, yakni pertama fasilitas yang terdapat di
sekolah SMA Santa Laurensia Tangerang sangat memadai dan lengkap. Terdapat LCD Liquid Crystal Display dan viewer di masing-masing kelas, laboratorium
komputer, laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium biologi, dan laboratorium audiovisual. Kedua, berdasarkan hasil wawancara dengan guru
Bapak Agustinus Bayu selaku guru Bahasa Indonesia kelas XI di SMA Santa Laurensia Tangerang, dikemukakan dalam mempersiapkan pembelajaran
menyimak Bahasa Indonesia ada beberapa kendala yakni waktu dan mekanisme pembuatan media. Menurut beliau, pembuatan media interaktif sangat
memerlukan waktu beberapa hari sehingga guru-guru mencari media seperti power point yang dapat dibuat semudah mungkin dan dapat dirancang dalam satu
hari. Kemudian pengoperasian media power point masih dirasa paling mudah diantara media interaktif yang lainnya. Oleh sebab itu, pengaplikasian pada
pelajaran menyimak Bahasa Indonesia belum secara maksimal.