63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti.
A. Hasil Penelitian
Penelitian dengan judul “Peningkatan Keterampilan Eksperimen dan Prestasi Belajar Materi Sumber Energi Melalui Pendekatan Saintifik Siswa Kelas IV
SD Kanisius Gayam Tahun Pelajaran 20142015 ”. Yang telah dilaksanakan
pada tanggal 8 September 2014 sampai dengan 26 September 2014 memperoleh hasil sebagai berikut :
1. Kondisi Awal Sebelum Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan pengamatan dan melihat daftar nilai siswa. Hal tersebut peneliti lakukan guna mengetahui
kondisi awal siswa siswi kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 20132014. Pengamatan dilakukan untuk melihat proses dan suasana
pembelajaran di kelas IV dalam materi sumber energi serta kemampuan melakukan eksperimen siswa. Wawancara juga peneliti lakukan dengan
guru kelas IV untuk mengetahui keterampilan dari siswa serta intensitas eksperimen yang dilakukan. Prestasi belajar siswa diperoleh dari daftar
nilai 2 tahun sebelumnya yaitu tahun 20122013 dan 20132014. Nilai ini digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi yang dimiliki siswa
khususnya dalam materi sumber energi.
a. Keterampilan Eksperimen
Berdasarkan pengamatan atau observasi yang dilakukan peneliti terhadap keterampilan eksperimen siswa pada hari Selasa, tanggal 9
September 2014, diperoleh hasil yang kurang memuaskan. Pada saat siswa melakukan eksperimen sebagian besar siswa kurang terlibat aktif,
misalnya saja ada siswa yang mengandalkan teman dalam satu kelompok untuk melakukan eksperimen, kurang serius saat melakukan
eksperimen, dan tidak membuat kesimpulan dari eksperimen yang dilakukan.
Wawancara peneliti dengan guru kelas dihari yang sama juga memperoleh kesimpulan bahwa selama dua tahun terakhir guru jarang
melakukan eksperimen pada materi sumber energi. Hal tersebut dikarenakan waktu persiapan yang lebih lama dan waktu yang kurang
jika melakukan eksperimen. Waktu persiapan dan pelaksanaan lebih lama karena guru harus menerangkan detail pelaksanaan eksperimen
misalnya meminta siswa untuk menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
dalam eksperimen,
kemudian mengarahkan
siswa melaksanakan eksperimen sesuai dengan peritah atau yang sudah
dijelaskan, dan setelah melakukan eksperimen siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru terkait dengan materi dan eksperimen
yang dilakukan. Dalam melakukan eksperimen tak banyak siswa yang membuat laporan untuk nantinya mengkomunikasikan eksperimen yang
telah mereka lakukan. Persentase kondisi awal keterampilan eksperimen siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1 Kondisi Awal Keterampilan Eksperimen Siswa
Indikator Keberhasilan Jumlah
siswa Persentase
Mampu merancang hipotesis. 13
35,13 Merangkaimengguanakan alat dengan
benar. 16
43,24 Melakukan eksperimen sesuai dengan
prosedur runtut. 14
37,83 Mencatat data yang diperoleh
16 43,24
Menulis kesimpulan. 14
37,83 Rata-rata
39,45
Berdasarkan data keterampilan esperimen siswa pada tabel 4.1, diperoleh hasil bahwa kurang dari 50 siswa memiliki keterampilan
eksperimen yang baik. Dari 37 siswa hanya 13 35,13 siswa yang peneliti amati mampu merancang hipotesis, 16 43,24 siswa yang
mampu merangkai alat dengan benar, 14 37,83 siswa yang melakukan eksperimen secara runtut, 16 43,24 siswa yang
mencatat data yang diperoleh, serta 14 37,83 siswa yang menuliskan kesimpulan. Siswa dikatakan dapat melakukan eksperimen
dengan baik jika memenuhi indikator keterampilan eksperimen. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti sebagian besar
siswa kurang dapat merancang hipotesis, tidak melakukan ekpserimen dengan
sungguh-sungguh, tidak
mengikuti prosedur,
tidak mengumpulkan dan mencatat data, serta tidak membuat kesimpulan
hasil eksperimen.
b. Prestasi Belajar
Kondisi awal prestasi belajar siswa didapatkan dari nilai ulangan siswa kelas IV dua tahun terakhir yaitu tahun pelajaran 20122013 dan
20132014. Pada mata pelajaran IPA kriteria ketuntasan minimal sebesar 68. Kondisi awal prestasi belajar siswa kelas IV pada dua tahun
terakhir dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa Kelas IV
Tahun pelajaran
KKM Ketuntasan
Jumlah siswa
Rata-rata Nilai
Tuntas Tidak
Tuntas
20122013 68
8 32 17 68
25
65,6
20132014 68
7 26,92 1973,07
26
53,15
Berdasarkan tabel diatas pada tahun pelajaran 20122013 dari 25 siswa kelas IV yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 8 siswa
32 dan 17 68 siswa mendapat nilai di bawah KKM. Nilai rata- rata tahun pelajaran 20122013 adalah 65,6. Untuk tahun ajaran
20132014 dari 26 siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 7 26,92 siswa dan 19 73,07 siswa mendapat nilai di bawah KKM.
Nilai rata-rata tahun pelajaran 20132014 adalah 53,15. Sedangkan untuk keseluruhan nilai rata-rata kondisi awal prestasi belajar siswa
adalah sebesar 59,37.
2. Pelaksanaan Siklus I Siklus I dilakukan pada pada tanggal 8 september 2014 dan 9
September 2014 di kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 20142015. Pelaksanaan siklus ini dilakuakan sebanyak dua kali pertemuan
dengan alokasi waktu 4 x 40 menit 4 jp setiap pertemuannya. Alokasi waktu tersebut sesuai dengan kebijakan sekolah, di mana sekolah
menetapkan satu jam pelajaran adalah 40 menit. a.
Perencanaan Guna kelancaran penelitian, peneliti melakukan perencanaan yaitu
berupa mempersiapkan RPP, LKS, soal evaluasi, dan rubrik pengamatan keterampilan melakukan eksperimen dalam materi sumber energi.
Peneliti juga mempersiapkan media pembelajaran untuk membantu proses belajar mengajar .
b. Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua kali dengan alokasi waktu 4 x 40 menit disetiap pertemuan. Alokasi waktu tersebut
telah peneliti sesuaikan dengan kebijakan sekolah, dimana sekolah di mana sekolah menetapkan satu jam pelajaran adalah 40 menit.
Pertemuan I Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 8
September 2014 dengan alokasi waktu 4 x 40 menit. Pada pertemuan ini membahas tentang energi listrik melalui pengamatan benda
– benda elektronik dilingkungan sekolah. Pada awal pembelajaran siswa
memperhatikan demonstrasi guru menghidupkan dan mematikan lampu, kipas angin dan lampu senter. Pada tahap ini siswa mengamati kegiatan
yang dilakukan oleh guru. Setelah itu siswa dan guru bertanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan. Guru melontarkan pertanyaan
“kenapa kipas angin tadi bisa berputar?”, “dari mana sumber energi lampu senter sehingga dapat menyala?”. Kemudian guru membagi siswa
ke dalam kelompok yang beranggotakan 4 siswa setiap kelompoknya. Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
melakukan eksperimen. Sebelum melakukan eksperimen guru menyampaikan prosedur atau langkah-langkah yang akan dilakukan.
Siswa diminta untuk melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Siswa melakukan eksperimen tentang sumber
energi listrik mencoba. Selama siswa melakukan eksperimen guru berkeliling untuk mengamati dan mengarahkan kerja siswa. Setiap siswa
diminta menuliskan hasil eksperimen yang telah mereka lakukan. Selesai menuliskan hasil eksperimen, siswa diminta maju ke depan kelas
untuk mengkomunikasikan hasil eksperimen yang telah dilakukan. Di akhir kegiatan siswa mengemukakan pendapatnya dalam
kegiatan diskusi kelompok yang membahas proses dan hasil eksperimen yang telah dilakukan menalar. Siswa menulis laporan hasil eksperimen
pada lembar laporan hasil eksperimen mengkomunikasikan. Masih didalam kegiatan terakhir yaitu mengkomunikasikan, siswa mengisi
lembar refleksi untuk merefleksikan hal apa saja yang telah di dapat selama mengikuti pembelajaran.
Pertemuan II Pertemuan kedua di siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 9
September 2014 dengan alokasi waktu 4 x 40 menit. Pada pertemuan ini membahas tentang bentuk
–bentuk energi pada kincir air dan kincir angin. Pada awal kegiatan inti yaitu kegiatan mengamati, siswa diminta
mengamati gambar dan membaca teks. Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa dapat menemukan contoh bentuk-bentuk energi dalam kehidupan
sehari-hari. Kemudian setelah itu siswa memperhatikan gambar kincir angin dan air yang ditunjukkan oleh guru mengamati. Siswa
melakukan tanya jawab dengan guru berkaitan dengan sumber energi angin dan air menanya.
Siswa duduk berkelompok yang beanggotakan masing – masing
4 orang, dan setiap kelompok diminta mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan eksperimen. Dalam kelompok siswa melakukan
eksperimen dengan membuat kincir air dan kincir angin mencoba. Siswa dikondisikan keluar kelas untuk mencoba kincir air dan angin.
Siswa kembali ke dalam kelas dan mendiskusikan kegiatan yang baru saja dilakukan menalar. Siswa menulis laporan hasil eksperimen pada
lembar laporan hasil eksperimen mengkomunikasikan konsep. Di akhir pembelajaran pada kegiatan menalar, siswa
menyimpulkan tentang pembelajaran yang dilakukan serta diminta
mengerjakan soal evaluasi akhir siklus. Soal tersebut berisikan materi tentang energi listrik dan bentuk energi pada kincir angin dan kincir air.
Siswa mengerjakan soal selama 25 menit untuk 20 soal evaluasi. c.
Pengamatan Pengamatan dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Peneliti
menggunakan instrumen lembar pengamatan untuk memudahkan observasi di dalam kelas. Observasi terhadap siswa berpedoman pada
lembar pengamatan keterampilan melakukan eksperimen siswa. Lembar pengamatan digunakan untuk melihat tingkat keterampilan melakukan
eksperimen siswa ketika mengikuti pembelajaran.
1 Keterampilan melakukan eksperimen
Keterampilan melakukan eksperimen siswa diperoleh dari hasil pengamatan dilakukan oleh peneliti pada pertemuan pertama dan kedua.
Keterampilan eksperimen yang dimaksud adalah mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Hasil pengamatan
keterampilan melakukan eksperimen siklus 1 dapat dilihat pada lampiran
19, sedangkan
perhitungan keterampilan
melakukan eksperimen siswa dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Persentase Keterampilan Eksperimen Siklus I No
Indikator Keberhasilan Siswa
Terampil Persentase
target Persentase
capaian
1 Mampu merancang hipotesis.
23 60
62,16 2
Merangkaimenggunakan alat dengan benar.
25 60
67,56 3
Melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur runtut.
25 60
67,56 4
Mencatat data yang diperoleh. 29
60 78,37
5 Menulis kesimpulan.
27 60
72,97 Rata-rata
69,72
Dari data tabel tersebut dapat diketahui dari 37 siswa terdapat 23 siswa yang sudah mampu merancang hipotesis atau 62,16
melampaui target. Dalam indikator merangkaimengguanakan alat dengan benar terdapat 25 siswa atau 67,56 melampaui target.
Untuk indikator melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur runtut terdapat 25 siswa atau 67,56 melampaui target. Untuk indikator
mencatat data yang diperoleh terdapat 29 siswa atau 78,37 melampaui target. Untuk indikator menulis kesimpulan terdapat 27
siswa atau 72,97 melampaui target. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Diagram 4.1 berikut ini
Diagram 4.1 Keterampilan Eksperimen Siklus I
Dari diagram 4.1 dapat dilihat bahwa target yang ditetapkan pada siklus I dapat terlampaui. Jika melihat kondisi awal keterampilan
eksperimen maka terdapat sebuah peningkatan.
2 Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa didapatkan dari nilai evaluasi yang dilakukan di akhir sikus I pertemuan kedua. Kriteria Ketuntasan
Minimal KKM 68 dapat dilihat pada tabel 4.4, sedangkan detail hasil nilai evaluasi dapat dilihat pada lampiran
Tabel 4.4 Prestasi Belajar Siklus I
Jumlah siswa 37
Jumlah nilai 2550
Rata-rata 68,91
Nilai tertinggi 85
Nilai terandah 55
Persentase siswa tuntas 51,35 19 siswa
Persentase siswa tidak tuntas 48,64 18 siswa
62,16 67,56
67,56 78,37
72,97
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Target
Capaian
Berdasarkan data di atas, didapatkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas IV pada materi sumber energi adalah sebesar 68,91 dari 37
siswa. Sedangkan untuk nilai KKM adalah sebesar 68. Terdapat 19 siswa 51,35 yang mendapatkan nilai di atas KKM, dan 18 siswa
48,64 yang mendapatkan nilai di bawah KKM. d.
Refleksi Setelah seluruh proses pembelajaran pada siklus I selesai dilaksanakan,
peneliti melakukan refleksi terhadap hasil yang diperoleh. Refleksi ini meliputi proses pembelajaran, keterampilan melakukan eksperimen, dan
prestasi belajar.
1 Proses pembelajaran
Siklus ini terdiri dari dua kali pertemuan, yang pertama pada Selasa, 9 September 2014 dan yang kedua pada Sabtu 13 September
2014. Setiap pertemuan memiliki durasi waktu selama 4 x 40 menit 4 jp. Pada pertemuan pertama dibahas materi tentang listrik. Pada
pertemuan yang pertama ini sebagian siswa sudah mengikuti proses pembelajaran dengan aktif. Namun ada beberapa siswa yang masih
kurang memperhatikan. Hal ini ditandai ketika guru melontarkan pertanyaan kepada siswa tersebut, siswa tidak tahu sampai mana
materi yang dibahas. Ada beberapa siswa juga yang masih kurang memperhatikan karena sibuk berbicara dengan temannya.
Untuk alokasi waktu yang digunakan sedikit lebih cepat dari yang direncanakan. Hal ini terjadi karena siswa langsung
mengerjakan apa yang guru perintahkan. Namun ketika masuk kedalam kegiatan mengkomunikasikan hasil eksperimen, masih
sedikit siswa yang berani untuk maju kedepan dan menyimpulkan apa yang sudah didapat pada hari ini.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada Sabtu 13 September 2014. Pada pertemuan kedua ini materi yang dibahas adalah bentuk energi
pada kincir angin dan kincir air. Siswa terlihat sangat antusias karena mengetahui percobaan apa yang akan mereka lakukan nanti. Siswa
kelas IV terlihat membawa peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen dengan lengkap. Alokasi waktu yang
peneliti rencanakan sedikit meleset lebih lama, hal ini dikarenakan ketika melakukan eksperimen banyak siswa yang terlalu lama
membuat kincir angin dan air. Namun secara keseluruhan pertemuan kedua ini berjalan dengan lancar.
2 Keterampilan eksperimen
Keterampilan eksperimen pada siklus pertama ini sudah lebih baik dari kondisi awal. Hal tersebut terlihat dari peningkatan
persentase siswa yang melakukan keterampilan eksperimen. Kemampuan siswa dalam merancang hipotesis pada kondisi awal
35,13 13 siswa meningkat menjadi 62,16 23 siswa.
Kemampuan siswa dalam merangkaimengguanakan alat dengan benar pada kondisi awal 43,24 16 siswa meningkat menjadi
67,56 25 siswa. Kemampuan siswa dalam malakukan eksperimen sesuai dengan prosedur pada kondisi awal 37,83 14
siswa meningkat menjadi 67,56 25 siswa. Kemampuan siswa dalam mencatat data pada kondisi awal 43,24 16 siswa
meningkat menjadi 78,37 29 siswa. Kemampuan siswa dalam menulis kesimpulan pada kondisi awal 37,83 14 siswa meningkat
menjadi 72,97 27 siswa.
3 Prestasi Belajar
Perolehan prestasi belajar pada siklus I dapat telihat mengalami peningkatan. Rata-rata nilai kondisi awal pada dua tahun
terakhir adalah pada tahun 20122013 adalah 65,6 dan pada tahun 20132014 adalah 53,15 meningkat menjadi 68,91 di siklus I. Selain
perolehan rata-rata nilai meningkat, persentase ketuntasan KKM juga mengalami peningkatan. Data kondisi awal pada tahun
20122013 siswa yang mencapai KKM adalah 32, pada tahun 20132014 siswa yang mencapai KKM adalah 26,92, dan
meningkat menjadi 51,35 pada siklus I. Berdasarkan hasil diatas, karena masih belum terdapat peningkatan yang signifikan maka
peneliti memutuskan untuk melanjutkan ke siklus II
e. Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil yang diperoleh, siklus I masih memerlukan perbaikan pada kemampuan melakukan eksperimen. Dalam kemampuan
melakukan eksperimen memang terjadi peningkatan tetapi hanya bertambah sedikit dari yang peneliti targetkan. Pada kemampuan
merancang hipotesis kususnya, siswa masih belum banyak yang dapat menyusun hipotesis dengan baik. Hal ini terbukti dari hanya 23 siswa
62,16 yang terampil. Begitu juga pada prestasi belajar hanya sedikit diatas KKM dan target yang peneliti harapkan. Oleh karena itu
perbaikan dilakukan dengan melanjutkan ke siklus II agar target dari keterampilan melakukan eksperimen dan prestasi belajar siswa dapat
lebih maksimal. 3. Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilakukan pada pada 17 september 2014 dan 18 September 2014 di kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 20142015.
Pelaksanaan siklus ini dilakuakan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 40 menit 4 jp setiap pertemuannya. Alokasi waktu
tersebut sesuai dengan kebijakan sekolah, di mana sekolah menetapkan satu jam pelajaran adalah 40 menit.
a. Perencanaan
Guna kelancaran penelitian, peneliti melakukan perencanaan yaitu berupa mempersiapkan RPP, LKS, soal evaluasi, dan rubrik pengamatan
keterampilan melakukan eksperimen dalam materi sumber energi. Peneliti juga mempersiapkan media pembelajaran untuk membantu
proses belajar mengajar. b.
Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua kali dengan alokasi
waktu 4 x 40 menit disetiap pertemuan. Alokasi waktu tersebut telah peneliti sesuaikan dengan kebijakan sekolah, dimana sekolah di mana
sekolah menetapkan satu jam pelajaran adalah 40 menit. Pertemuan I
Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 17 September 2014 dengan alokasi waktu 4 x 40 menit. Pada pertemuan ini
akan dibahas tentang manfaat energi panas matahari. Diawal pembelajaran siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai
sumber-sumber energi yang telah dipelajari. Siswa bersama guru kemudian membaca teks mengenai energi panas matahari. Kemudian
guru membagi siswa ke dalam kelompok yang beranggotakan 4 siswa setiap kelompoknya.
Guru menjelaskan tentang eksperimen yang akan dilakukan. Setelah itu siswa menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Siswa
melakukan eksperimen menjemur kain, kertas, dan tisu di bawah sinar
matahari mencoba. Pada kegiatan ini siswa melakukannya di halaman sekolah dengan pengawasan guru.
Siswa diajak untuk membahas hasil eksperimen yang telah dilakukan dengan diskusi didalam kelas menalar. Siswa dibimbing
untuk menuliskan
hasil eksperimen
dalam lembar
laporan mengkomunikasikan
konsep. Beberapa
siswa diminta
untuk melaporkan hasil eksperimen yang telah dilakukan secara lisan didepan
kelas mengkomunikasikan konsep. Pertemuan II
Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 18 September 2014 dengan alokasi waktu 4 x 40 menit. Pada pertemuan
ini akan dibahas tentang sifat – sifat cahaya. Kegiatan pembelajara hari
ini diawali dengan Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dilakukan pada hari ini. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya
jawab tentang sumber energi cahaya menanya. Guru menjelaskan tentang eksperimen yang akan dilakukan.
Setelah itu siswa diminta untuk menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Siswa dalam kelompok melakukan eksperimen perambatan
cahaya dan cahaya menembus benda bening mencoba. Setelah eksperimen selesai dilakukan, siswa diajak untuk berdiskusi membahas
hasil eksperimen yang telah dilakukan menalar. Siswa menulis hasil eksperimen di lembar yang disediakan.
Di akhir
pembelajaran pada
kegiatan menalar,
siswa menyimpulkan tentang pembelajaran yang sudah dilakukan, kemudian
siswa diminta mengerjakan soal evaluasi akhir siklus. Materi yang terkait adalah tentang energi panas matahari dan sifat
– sifat cahaya. Siswa mengerjakan soal selama 20 menit untuk 20 soal evaluasi.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Peneliti menggunakan instrumen lembar pengamatan untuk memudahkan
observasi didalam kelas. Observasi terhadap siswa berpedoman pada lembar pengamatan keterampilan melakukan eksperimen siswa. Lembar
pengamatan digunakan untuk melihat tingkat keterampilan melakukan eksperimen siswa ketika mengikuti pembelajaran.
1 Keterampilan melakukan eksperimen
Keterampilan melakukan eksperimen siswa diperoleh dari hasil pengamatan dilakukan oleh peneliti pada pertemuan pertama dan
kedua. Hasil pengamatan keterampilan melakukan eksperimen siklus II dapat dilihat pada lampiran 21, sedangkan perhitungan
keterampilan melakukan eksperimen siswa dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Persentase Keterampilan Eksperimen Siklus II No
Indikator Keberhasilan Siswa
Terampil Persentase
target Persentase
capaian
1 Mampu merancang hipotesis.
30 80
81,08 2
Merangkaimengguanakan alat
dengan benar. 32
80 86,48
3 Melakukan eksperimen
sesuai dengan prosedur runtut.
32 80
86,48 4
Mencatat data yang diperoleh. 30
80 81,08
5 Menulis kesimpulan.
30 80
81,08 Rata-rata
83,24
Dari data tabel tersebut dapat diketahui dari 37 siswa terdapat 30 siswa yang sudah mampu merancang hipotesis atau 81,08
melampaui target. Dalam indikator merangkaimengguanakan alat dengan benar terdapat 32 siswa atau 86,48 melampaui target.
Untuk indikator melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur runtut terdapat 32 siswa atau 86,48 melampaui target. Untuk
indikator mencatat data yang diperoleh terdapat 30 siswa atau 81,08 melampaui target. Untuk indikator menulis kesimpulan
terdapat 30 siswa atau 81,08 melampaui target. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Diagram 4.1 berikut ini
Diagram 4.2 Keterampilan Eksperimen Siklus II
Dari diagram 4.2 dapat dilihat bahwa target yang ditetapkan pada siklus II dapat terlampaui. Jika melihat kondisi awal
keterampilan eksperimen maka terdapat sebuah peningkatan. 2
Prestasi belajar Prestasi belajar siswa didapatkan dari nilai evaluasi yang
dilakukan di akhir silkus I pertemuan kedua. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 68 dapat dilihat pada tabel 4.6, sedangkan detail
hasil nilai evaluasi dapat dilihat pada lampiran
Tabel 4.6 Prestasi Belajar Siklus II
Jumlah siswa 37
Jumlah nilai 2960
Rata-rata 80
Nilai tertinggi 95
Nilai terandah 65
Persentase siswa tuntas 78,37 29 siswa
Persentase siswa tidak tuntas 21,62 8 siswa
81,08 86,48
86,48
81,08 81,08
76 78
80 82
84 86
88
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Target
Capaian
Berdasarkan data di atas, didapatkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas IV pada materi sumber energi adalah sebesar
80 dari 37 siswa. Terdapat 29 siswa 78,37 yang mendapatkan nilai di atas KKM, dan 8 siswa 21,62 yang mendapatkan nilai
di bawah KKM. d.
Refleksi Setelah seluruh proses pembelajaran pada siklus I selesai dilaksanakan,
peneliti melakukan refleksi terhadap hasil yang diperoleh. Refleksi ini meliputi proses pembelajaran, keterampilan melakukan eksperimen, dan
prestasi belajar. 1
Proses pembelajaran Siklus ini terdiri dari dua kali pertemuan, yang pertama pada
Rabu, 17 September 2014 dan yang kedua pada Kamis, 18 September 2014. Setiap pertemuan memiliki durasi waktu selama 4
x 40 menit 4 jp. Pada pertemuan pertama dibahas materi manfaat energi panas matahari. Pertemuan kali ini suasana pembelajaran
terlihat sangat aktif. Siswa sudah melakukan tanya jawab dengan guru tanpa di minta, mampu melakukan eksperimen sesuai dengan
instruksi yang diberikan, dan berani mengemukakan pendapatnya didepan kelas. Meski demikian masih ada kekurangan-kekurangan
yang harus diperbaiki seperti : siswa yang kurang serius mengikuti pembelajaran, bermain dengan alat percobaan, dan berbicara dengan
temannya sehingga harus ditegur oleh guru.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada Kamis 18 September 2014. Pada pertemuan kedua ini materi yang dibahas adalah sifat-
sifat cahaya. Siswa melakukan percobaan pada pertemuan kedua ini dengan cepat. Setelah selesai kemudian mereka mencatat hal apa
saja yang mereka dapatkan selama percobaan tanpa diminta oleh guru. Karena siswa sudah paham langkah-langkah apa saja yang
dilakukan maka disini guru berperan sebagai fasilitator. Guru sesekali berkeliling untuk mengawasi percobaan yang dilakukan oleh
siswa siswinya. Secara keseluruhan pembelajaran kali ini sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan yang sebelumya. Siswa dapat
terkondisi dengan baik pada saat mengikuti pembelajaran. 2
Keterampilan eksperimen Keterampilan eksperimen pada siklus kedua ini sudah lebih
baik dari siklus pertama. Hal tersebut terlihat dari peningkatan persentase siswa yang melakukan keterampilan eksperimen.
Kemampuan siswa dalam merancang hipotesis pada siklus I adalah 62,16 23 siswa meningkat menjadi 81,08 30 siswa.
Kemampuan siswa dalam merangkai mengguanakan alat dengan benar pada siklus I adalah 67,56 25 siswa meningkat menjadi
86,48 32 siswa. Kemampuan siswa dalam malakukan eksperimen sesuai dengan prosedur pada siklus I adalah 67,56 25 siswa
meningkat menjadi 86,48 32 siswa. Kemampuan siswa dalam mencatat data pada siklus I adalah 78,37 29 siswa meningkat
menjadi 81,08 30 siswa. Kemampuan siswa dalam menulis kesimpulan pada siklus I adalah 72,97 27 siswa meningkat
menjadi 81,08 30 siswa. 3
Prestasi belajar Perolehan prestasi belajar pada siklus II dapat telihat
mengalami peningkatan dari siklus I. Rata-rata di siklus I adalah 68,91 meningkat menjadi 80,27. Selain perolehan rata-rata
meningkat, persentase perolehan KKM juga mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase ketuntasan adalah 51,35 dan meningkat di
siklus II menjadi 78,37. Berdasarkan data yang diperoleh diatas serta adanya peningkatan yang relevan pada siklus II maka peneliti
memutuskan untuk menghentikan siklus pada siklus II.
B. Pembahasan