merancang hipotesis, merangkai alat dengan benar, melakukan eksperimen secara runtut, mencatat data, dan menulis kesimpulan. Prestasi belajar siswa
juga mengalami penurunan khususnya pada materi sumber energi. Oleh kerena itu peneliti melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan
menggunakan pendekatan saintifik untuk meningkatkan keterampilan melakukan eksperimen dan prestasi belajar materi sumber energi. Dengan
pendekatan tersebut diharapkan adanya peningkatan keterampilan melakukan eksperimen dan prestasi belajar dari siswa. Kerangka berpikir dapat dilihat
pada gambar 2.2 berikut ini :
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan variabel penelitian, penelitian sebelumnya, kajian pustaka, dan kerangka berpikir di atas, peneliti mengemukakan hipotesis bahwa
penggunaan: Siswa
Terjadi peningkatan
Keterampilan eksperimen
Peningkatan prestasi belajar
Pembelajaran IPA materi sumber energi
Pembelajaran IPA materi sumber energi dengan
pendekatan saintifik
1. Upaya peningkatan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar materi
gerak dan gaya siswa kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 20142015 ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas
menggunakan pendekatan saintifik dengan langkah sebagai berikut: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan.
2. Penggunaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan keterampilan
eksperimen siswa kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 20142015 dalam materi sumber energi yang meliputi: mampu merancang hipotesis,
memakaimenggunakan alat dengan benar, melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur, mencatat data, dan menulis kesimpulan.
3. Penggunaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 20142015 dalam materi sumber energi.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam metode penelitian ada tujuh hal yang akan dibahas. Tujuh hal tersebut mencakup jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, teknik
pengumpulan data dan instrumennya, validitas dan reliabilitas, analisis data, dan kriteria keberhasilan. Ketujuh sub topik tersebut akan dibahas secara berurutan.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Arikunto 2006:58 mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas
adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaikimeningkatkan mutu praktik pembelajaran. Mc Niff dalam
Arikunto 2006:102 menyatakan penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum,
pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya. Hal lain diungkapkan oleh Mills dalam
Wardhani 2011:1 4 mendefinisikan penelitian tindakan sebagai “systematic
inquiry ” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah
untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Informasi digunakan untuk meningkatkan persepsi syang berdampak positif
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS I
Refleksi Refleksi
Pengamatan SIKLUS ll
Perencanaan Pengamatan
Pelaksanaan
dalam berbagai praktik persekolahan, termasuk memperbaiki hasil belajar siswa.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas sama-sama sebagai sistem yang dilakukan pihak pendidik
terhadap kurikulum, sekolah dan berbagai praktik dilakukan untuk memperoleh informasi untuk meningkatkan prestasi belajar anak. Secara
umum penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui empat langkah utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Di bawah ini
merupakan tahapan dari setiap siklus.
Gambar 3.1 Siklus PTK Menurut Kemmis MC Taggart
Tahap-tahap penelitian tindakan kelas menurut Kemmis Taggart adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Pada tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu : mengidentifikasi dan menganalisis masalah, menetapkan alasan latar
belakang PTK, merumuskan masalah secara jelas, merumuskan hipotesis tindakan, menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan
dengan menjabarkan
indikator keberhasilan
dan instrumen
pengumpulan data, dan membuat rancangan tindakan secara rinci. 2.
Pelaksanaan Di dalam tahapan pelaksanaan, rancangan pembelajaran yang
telah disusun selanjutnya diterapkan. Rincian tindakannya adalah sebagai berikut : langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan,
kegiatan yang dilakukan oleh guru, kegiatan yang dilakukan oleh siswa, rincian media pembelajaran yang digunakan, dan jenis
instrumen. 3.
Pengamatan Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat
semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Instrumen yang dipakai yaitu, soal tes, dan lembar
observasi untuk memperoleh data secara objektif.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan dan melakukan evaluasi untuk menyempurnakan
tindakan berikutnya. Guru dan peneliti dalam tahap ini memutuskan apakah perlu diadakan siklus lanjutan atau tidak. Jika terdapat masalah
dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan
ulang, dan pengamatan ulang sehingga masalah dapat teratasi.
B. Setting Penelitian