Peningkatan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar materi sumber energi melalui pendekatan saintifik siswa kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 2014/2015.
PENINGKATAN KETERAMPILAN EKSPERIMEN DAN PRESTASI BELAJAR MATERI SUMBER ENERGI MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK SISWA
KELAS IV SD KANISIUS GAYAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh:
Mario Herdi Liano (111134258) Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan eksperimen dan prestasi belajar pada materi sumber energi siswa kelas IV SD Kanisius Gayam. Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar melalui pendekatan saintifik, (2) mengetahui peningkatan keterampilan eksperimen siswa, dan (3) untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilakukan pada bulan April 2014 - Januari 2015 dengan dua siklus, tiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Gayam yang berjumlah 37 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan tes. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar pengamatan keterampilan eksperimen dan tes tertulis berupa pilihan ganda.
Berdasarkan hasil penelitian (1) pendekatan saintifik dapat meningkatkan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Gayam. (2) Pada siklus I rata-rata keterampilan eksperimen meningkat dari kondisi awal 37,83% menjadi 72,97%, pada siklus II meningkat sebesar 81,08%. (3) Rata-rata prestasi belajar siswa dari kondisi awal 53,15 meningkat pada siklus I sebesar 69,72 dan pada siklus II meningkat sebesar 87,64. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pendekatan saintifik dapat meningkatkan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Gayam materi Sumber Energi Tahun Pelajaran 2014/2015.
Kata kunci : Keterampilan eksperimen, prestasi belajar, sumber energi, pendekatan saintifik.
(2)
EXPERIMENTING SKILL AND LEARNING ACHIEVEMENT IMPROVEMENT OF FOURTH CLASS STUDENTS OF KANISIUS GAYAM ELEMENTARY SCHOOL YEAR
OF STUDY 2014/2015 IN ENERGY SOURCE MATERIAL THROUGH SCIENTIFIC APPROACH
Written by:
Mario Herdi Liano (111134258)
Universitas Sanata Dharma
This research was based on incapability of fourth class students of Kanisius Gayam Elementary school year of study 2014/2015 in their experimenting skill and learning
achievement in energy source material. This research’s aim were (1) to describe the improvement of experimenting skill and learning achievement, (2) find out the improvement of experimenting skill of the students and, (3) find out the improvement of learning achievement of the students.
Class Action Examination (CAO) was used for this research. The research was held from April 2014 to January 2015 by two cycles, each cycle was consisted of two meetings. The subjects in this researh were 37 fourth class students of Kanisius Gayam Elementary school. The Object of this research was the improvement of their experimenting skill and learning achievement. The researcher used test and observing method to collected the data. As for the instruments of the research, the researcher used experimenting skill observing sheet and multiple choices written test.
The research’s result showed that (1) scientific approach has possibility to improve the experimenting skil and learning achievement of fourth class students of Kanisius Gayam Elementary school. (2) In first cycle, the average of experimenting skill was increased from 37,83% to 72,97%, in second cycle, the improvement reached 81,08%. (3) The average of learning achievement was increased into 87,64%. The conclusion of the research showed us that scientific approach have possibility to improve the experimenting skill and learning achievement of fourth class students of Kanisius Gayam Elementary school Year of study 2014/2015.
(3)
i
PENINGKATAN KETERAMPILAN EKSPERIMEN DAN
PRESTASI BELAJAR MATERI SUMBER ENERGI MELALUI
PENDEKATAN SAINTIFIK SISWA KELAS IV SD KANISIUS
GAYAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh:
Mario Herdi Liano
NIM : 111134258
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2015
(4)
ii
SKRIPSI
PENINGKATAN KETERAMPILAN EKSPERIMEN DAN
PRESTASI BELAJAR MATERI SUMBER ENERGI MELALUI
PENDEKATAN SAINTIFIK SISWA KELAS IV SD KANISIUS
GAYAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh: Mario Herdi Liano
NIM: 111134358
Telah disetujui oleh: Pembimbing I
Rusmawan, S.Pd., M.Pd. Tanggal : 16 Maret 2015
Pembimbing II
(5)
iii
SKRIPSI
PENINGKATAN KETERAMPILAN EKSPERIMEN DAN
PRESTASI BELAJAR MATERI SUMBER ENERGI MELALUI
PENDEKATAN SAINTIFIK SISWA KELAS IV SD KANISIUS
GAYAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh: Mario Herdi Liano
NIM: 111134358
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 09 April 2015
dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji:
Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. ... ... ... ... ... Sekretaris : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. ... ... ... ... ... Anggota I : Rusmawan, S.Pd., M.Pd. ... ... ... ... ... Anggota II : Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. ... ... ... ... ... Anggota III : Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Pd. ... ... ... ... ...
Yogyakarta, 09 April 2015
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dekan,
(6)
iv
PERSEMBAHAN
(7)
v
MOTTO
YOU’RE NOT WRONG FOR DOING WHAT YOU WANT
(8)
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 09 April 2015
(9)
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Nama : Mario Herdi Liano
NIM : 111134258
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN KETERAMPILAN EKSPERIMEN DAN PRESTASI BELAJAR MATERI SUMBER ENERGI MELALUI PENDEKATAN
SAINTIFIK SISWA KELAS IV SD KANISIUS GAYAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 09 April 2015 Yang menyatakan,
(10)
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN EKSPERIMEN DAN PRESTASI BELAJAR MATERI SUMBER ENERGI MELALUI PENDEKATAN
SAINTIFIK SISWA KELAS IV SD KANISIUS GAYAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh:
Mario Herdi Liano (111134258) Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan eksperimen dan prestasi belajar pada materi sumber energi siswa kelas IV SD Kanisius Gayam. Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar melalui pendekatan saintifik, (2) mengetahui peningkatan keterampilan eksperimen siswa, dan (3) untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilakukan pada bulan April 2014 - Januari 2015 dengan dua siklus, tiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Gayam yang berjumlah 37 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan tes. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar pengamatan keterampilan eksperimen dan tes tertulis berupa pilihan ganda.
Berdasarkan hasil penelitian (1) pendekatan saintifik dapat meningkatkan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Gayam. (2) Pada siklus I rata-rata keterampilan eksperimen meningkat dari kondisi awal 37,83% menjadi 72,97%, pada siklus II meningkat sebesar 81,08%. (3) Rata-rata prestasi belajar siswa dari kondisi awal 53,15 meningkat pada siklus I sebesar 69,72 dan pada siklus II meningkat sebesar 87,64. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pendekatan saintifik dapat meningkatkan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Gayam materi Sumber Energi Tahun Pelajaran 2014/2015.
Kata kunci : Keterampilan eksperimen, prestasi belajar, sumber energi, pendekatan saintifik.
(11)
ix ABSTRACT
EXPERIMENTING SKILL AND LEARNING ACHIEVEMENT
IMPROVEMENT OF FOURTH CLASS STUDENTS OF KANISIUS GAYAM ELEMENTARY SCHOOL YEAR OF STUDY 2014/2015 IN ENERGY
SOURCE MATERIAL THROUGH SCIENTIFIC APPROACH
Written by:
Mario Herdi Liano (111134258)
Universitas Sanata Dharma
This research was based on incapability of fourth class students of
Kanisius Gayam Elementary school year of study 2014/2015 in their
experimenting skill and learning achievement in energy source material. This
research’s aim were (1) to describe the improvement of experimenting skill and learning achievement, (2) find out the improvement of experimenting skill of the students and, (3) find out the improvement of learning achievement of the students.
Class Action Examination (CAO) was used for this research. The research was held from April 2014 to January 2015 by two cycles, each cycle was consisted of two meetings. The subjects in this researh were 37 fourth class students of Kanisius Gayam Elementary school. The Object of this research was the improvement of their experimenting skill and learning achievement. The researcher used test and observing method to collected the data. As for the instruments of the research, the researcher used experimenting skill observing sheet and multiple choices written test.
The research’s result showed that (1) scientific approach has possibility to improve the experimenting skil and learning achievement of fourth class students of Kanisius Gayam Elementary school. (2) In first cycle, the average of experimenting skill was increased from 37,83% to 72,97%, in second cycle, the improvement reached 81,08%. (3) The average of learning achievement was increased into 87,64%. The conclusion of the research showed us that scientific approach have possibility to improve the experimenting skill and learning achievement of fourth class students of Kanisius Gayam Elementary school Year of study 2014/2015.
Keywords : experimenting skill, learning achievement, energy source, scientific approach.
(12)
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan kasih-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan penelitian dengan judul “Peningkatan Keterampilan Eksperimen dan Prestasi Belajar Materi Sumber Energi melalui Pendekatan Saintifik Siswa Kelas IV SD Kanisius Gayam Tahun Pelajaran 2014/ 2015” ini dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan FKIP Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., MA., selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Rusmawan S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan berupa arahan, ide, saran, dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Maria Melani Ika Susanti S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai.
5. Orang tua dan kedua adikku yang selalu mendoakan, memberikan nasihat, semangat, dan dukungannya selama kuliah sampai selesainya skripsi ini. 6. Teman kelompok payung, Putri, Anisa, Barbara, Yuli, Ika, Hera, Ita, Ana,
Maha, dan Linata yang saling mendukung, saling membantu, dan sama- sama berjuang dalam menyusun skripsi.
(13)
xi
7. Yustina Tian Eri Devita yang selalu memberikan motivasi dan dukungan serta bantuan lahir dan batin.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendoakan, membantu dan mendukung peneliti dalam menyusun skripsi.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan oleh sebab itu peneliti menerima dengan senang hati kritik dan saran yang diberikan. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca sekaligus menjadi sumber dalam belajar dan melakukan pemahaman serta meningkatkan pengetahuan yang digunakan sebagai acuan dan pegangan bagi pembaca.
Yogyakarta, 09 April 2015
(14)
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ………... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………... ii
HALAMAN PENGESAHAN ………... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………... iv
HALAMAN MOTTO ………... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……...……... vii
ABSTRAK ………... viii
ABSTRACT ………... ix
KATA PENGANTAR ………... x
DAFTAR ISI ………... xii
DAFTAR TABEL ………... xiv
DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM ………..………... xv
DAFTAR LAMPIRAN………... xvi
BAB I PENDAHULUAN ………... 1
A.Latar Belakang Masalah ………... 1
B. Pembatasan Masalah ………... 6
C.Rumusan Masalah ………...………... 6
D.Pemecahan Masalah ………... 7
E. Batasan Pengertian ………... 7
F. Tujuan Penelitan ….………... 8
G.Manfaat Penelitian ………... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ………….………... 11
A. Kajian Teori ………..………... 11
1. Keterampilan Eksperimen ………... 11
(15)
xiii
3. Pembelajaran IPA di SD………... 19
4. Pendekatan Saintifik ……….………... 23
B. Penelitian yang Relevan ………... 26
C. Kerangka Berpikir ………... 29
D. Hipotesis Tindakan ………... 30
BAB III METODE PENELITIAN ………... 32
A.Jenis Penelitian ………... 32
B. Setting Penelitian ………... 35
C.Rencana Tindakan ………...…... 36
D.Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian………... 43
E. Validitas dan Reliabilitas ………... 48
F. Analisis Data ...…………... 56
G.Kriteria Keberhasilan ………... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 60
A.Hasil Penelitian ………... 60
1. Kondisi Awal Sebelum Penelitian ………... 60
2. Pelaksanaan Siklus I ………... 63
3. Pelaksanaan Siklus II ...………... 73
B. Pembahasan ....……….………... 80
BAB V PENUTUP………... 88
A. Kesimpulan ………... 88
B. Keterbatasan Penelitian ………... 89
C. Saran ………...……... 89
DAFTAR REFERENSI ………... 91
(16)
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kondisi Awal Keterampilan Eksperimen... 4
Tabel 1.2 Perestasi Belajar Siswa... 5
Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Eksperimen... 45
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi... 47
Tabel 3.3 Kriteria Validasi... 49
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen... 49
Tabel 3.5 Validasi Soal Siklus I... 51
Tabel 3.6 Validasi Soal Siklus II... 52
Tabel 3.7 Validasi Perangkat Pembelajaran... 54
Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas... 56
Tabel 3.9 Reliability Statistics Siklus I... 56
Tabel 3.10 Reliability Statistics Siklus II... 57
Tabel 3.11 Target Pencapaian Penelitian ... 60
Tabel 4.1 Kondisi Awal Keterampilan Eksperimen Siswa... 62
Tabel 4.2 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa... 63
Tabel 4.3 Persentase Keterampilan Eksperimen Siklus I... 67
Tabel 4.4 Prestasi Belajar Siklus I... 69
Tabel 4.5 Persentase Keterampilan Eksperimen Siklus II... 76
Tabel 4.6 Prestasi Belajar Siklus II... 77
Tabel 4.7 Persentase Keterampilan Eksperimen Siklus I dan II... 81
Tabel 4.8 Prestasi Belajar Siklus I dan II... 85
(17)
xv
DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM
Gambar 2.1 Literatur Map ... 27
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 32
Gambar 3.1 Siklus PTK ... 89
Diagram 4.1 Keterampilan Eksperimen Siklus I ... 68
Diagram 4.2 Keterampilan Eksperimen Siklus II ... 77
(18)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus... 95
Lampiran 2 RPP Siklus I... 101
Lampiran 3 RPP Siklus II... 119
Lampiran 4 LKS... 134
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Eksperimen ... 143
Lampiran 6 Data Kondisi Awal Eksperimen... 144
Lampiran 7a Daftar Nilai Ulangan IPA Kelas IV Tahun 2012/2013... 146
Lampiran 7b Daftar Nilai Ulangan IPA Kelas IV Tahun 2013/2014... 147
Lampiran 8 Rerata Nilai Kondisi Awal... 148
Lampiran 9 Validasi Lembar Pengamatan... 149
Lampiran 10 Soal Siklus I... 152
Lampiran 11 Soal Siklus II... 155
Lampiran 12 Kunci Jawaban Soal Siklus I dan II... 158
Lampiran 13 Tabulasi Validasi Siklus I... 159
Lampiran 14 Tabulasi Validasi Siklus II... 160
Lampiran 15 SPSS Siklus I... 161
Lampiran 16 SPSS Siklus II... 162
Lampiran 17 Reliabilitas... 165
Lampiran 18 Validitas Instrumen Perangkat Pembelajaran... 164
Lampiran 19 Hasil Pengamatan Eksperimen Siklus I... 176
Lampiran 20 Hasil Pekerjaan Siswa Siklus I... 178
Lampiran 21 Hasil Pengamatan Eksperimen Siklus II... 180
Lampiran 22 Hasil Pekerjaan Siswa Siklus II... 182
Lampiran 23 Daftar Nilai Evaluasi Siklus I... 184
Lampiran 24 Evaluasi Siswa Siklus I... 185
Lampiran 25 Daftar Nilai Evaluasi Siklus II... 187
Lampiran 26 Evaluasi Siswa Siklus II... 188
Lampiran 27 Dokumentasi... 190
(19)
xvii
Lampiran 29 Surat Pengantar Telah Melakukan Penelitian... 193 Lampiran 30 Biografi... 194
(20)
1
BAB I PENDAHULUAN
Dalam pendahuluan terdapat tujuh hal yang akan dibahas. Ketujuh hal
tersebut antara lain latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan
masalah, pemecahan masalah, batasan pengertian, tujuan penelitian, dan manfaat
penelitian. Ketujuh hal tersebutkan dibahas secara berurutan.
A. Latar Belakang
Pada tahun 2014 Indonesia mengalami pergantian kurikulum dari
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berganti menjadi Kurikulum
2013, yang mana dalam kurikulum baru tersebut semua mata pelajaran
digabung dalam sebuah tema. Tema tersebut dibagi dalam beberapa subtema,
setiap subtema berisi 6 pembelajaran tematik terpadu. Dalam kurikulum 2013
kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti (KI) dan kompetensi
dasar (KD). KI adalah kualitas yang harus dimiliki seseorang peserta didik
untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD dimana dalam pembelajaran
tersebut siswa diharapkan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. KD
merupakan kompetensi yang dipelajari siswa untuk suatu tema untuk SD/MI
(Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, 2014:3-4).
Pembelajaran yang direncanakan oleh guru pun hendaknya membuat
anak untuk aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam kurikulum
2013 banyak sekali pendekatan yang dapat digunakan, salah satu diantaranya
(21)
sebagai fasilitator anak dalam proses belajar di kelas. Pendekatan saintifik
adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa yang melibatkan
keterampilan proses seperti mengamati, menanya, mencoba, menalar dan
mengkomunikasikan, Risman (2014:68). Pendekatan saintifik dimaksudkan
untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami
berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah bahwa informasi bisa
berasal dari mana saja, kapan saja dan tidak bergantung pada informasi searah
dari guru.
Pendekatan saintifik erat kaitannya dengan Ilmu Pengetahuan Alam.
Conat (1997:14) menyatakan definisi Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu
ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis
yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh
manusia. Mata pelajaran IPA perlu dipelajari karena Ilmu Pengetahuan Alam
mengajarkan untuk memahami konsep–konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan sehari hari, menanamkan pengetahuan dan pemahaman
konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
lingkungan alam, serta menghargai ciptaan Tuhan akan lingkungan alam.
Tujuan yang menyebabkan muatan IPA dimasukkan di dalam suatu
kurikulum sekolah menurut Samatowa (2011: 6) apabila IPA diajarkan
dengan cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata pelajaran yang
melatih kemampuan berpikir kritis. Dalam tema sumber energi pada mata
(22)
siswa melakukan pembelajaran dan kemampuan siswa berpikir kritis.
Pendekatan saintifik yang akan peneliti lakukan disini berupa kemampuan
melakukan eksperimen. Ketika eksperimen ini dilakukan diharapkan prestasi
belajarnya juga meningkat.
Eksperimen adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan agar siswa
memperoleh informasi dan pengetahuan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri tentang apa yang akan dipelajari (Djamarah, 1995:132).
Dalam wawancara yang peneliti lakukan di SD Kanisius Gayam dengan guru
kelas IV, kegiatan melakukan eksperimen di SD ini diakui memang sangat
kurang. Hal ini disebabkan antara lain karena waktu persiapan yang lebih
lama, waktu pelaksanaan yang pendek, serta kesulitan untuk pengadaan
peralatan eksperimen. Guru cenderung menggunakan metode ceramah,
diskusi dan penugasan.
Metode tersebut digunakan karena praktis dan mempermudah guru
untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa. Berikut ini adalah tabel hasil
pengamatan kondisi awal yang dilakukan peneliti tentang keterampilan
eksperimen kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 2014/2015 yang
berjumlah 37 siswa. Didalam penelitian ini salah satu indikator yang
digunakan adalah keterampilan eksperimen. Keterampilan eksperimen
mencakup merancang hipotesis, menggunakan alat dengan benar, melakukan
eksperimen sesuai dengan prosedur, mencatat data, dan menulis kesimpulan. Berikut adalah tabel kondisi awal keterampilan eksperimen.
(23)
Tabel 1.1 Kondisi Awal Keterampilan Eksperimen
Aspek Siswa
Terampil
Persentase (%)
Mampu merancang hipotesis. 13 35,13
Merangkai/menggunakan alat dengan benar. 16 43,24 Melakukan eksperimen sesuai dengan
prosedur.
14 37,83
Mencatat data. 16 43,24
Menulis kesimpulan. 14 37,83
Rata-rata 39,45
Diakui oleh guru kelas IV di SD Kanisius Gayam tahun pelajaran
2014/2015 bahwa masih ada beberapa siswa siswinya yang memiliki nilai di
bawah KKM. Sedangkan untuk KKM kelas IV SD Kanisius Gayam ini
adalah 68. Pada tahun pelajaran 2012/2013 dari 25 siswa kelas IV yang
mendapat nilai di atas KKM sebanyak 8 siswa dengan persentase 32% dan 17
siswa mendapat nilai di bawah KKM dengan persentase 68%. Untuk tahun
ajaran 2013/2014 dari 26 siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 7
siswa dengan persentase 26,92% dan 19 siswa mendapat nilai di bawah KKM
dengan persentase 73,08%. Berikut ini adalah tabel hasil pengamatan kondisi
awal yang dilakukan peneliti tentang prestasi belajar kelas IV SD Kanisius
(24)
Tabel 1.2 Kondisi Awal Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV
Tahun
pelajaran KKM
Ketuntasan Jumlah siswa Rata-rata Nilai Persentase Siswa Mencapai KKM
Tuntas Tidak
Tuntas
2012/2013 68 8 (32%) 17 (68%) 25 65,6 32%
2013/2014 68 7 (26,92%) 19 (73,07%) 26 53,15 26,92%
Rata-rata 59,37 29,46%
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Kanisius
Gayam, peneliti mencoba mencari penyebab dari rendahnya tingkat
ketuntasan minimal di kelas IV SD Kanisius Gayam Yogyakarta. Dari hasil
observasi tersebut, disebabkan karena guru masih menggunakan metode
ceramah diskusi yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran
sehingga siswa kurang dapat memahami konsep yang diajarkan. Proses
pembelajaran selama ini menggunakan metode ceramah dan diskusi. Pada
praktek pembelajaran IPA khususnya guru belum menggunakan metode yang
memberikan pengalaman langsung serta pembelajaran aktif. Berdasarkan
pengamatan tersebut peneliti ingin untuk memperbaiki proses pembelajaran
tersebut.
Salah satu kegiatan belajar IPA yang memberikan pengalaman
langsung dan pembelajaran siswa aktif adalah dengan mengajak siswa untuk
melakukan eksperimen. Peneliti memilih keterampilan melakukan
eksperimen karena keterampilan ini dapat meningkatkan aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik siswa yang merupakan kompetensi yang harus
(25)
juga telah menerapkan pendekatan saintifik yang melibatkan keterampilan
proses seperti mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mengkomunikasikan. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin
meningkatkan keterampilan melakukan eksperimen dan prestasi belajar siswa
dalam subtema sumber energi dengan menggunakan pendekatan saintifik.
B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi dalam muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA), pada subtema sumber energi khusus untuk siswa kelas IV SD Kanisius
Gayam semester I Tahun Pelajaran 2014/2015 untuk meningkatkan
keterampilan melakukan eksperimen dan prestasi belajar siswa melalui
pendekatan saintifik. Adapun kegiatan eksperimen yang berhubungan dengan
sumber energi yaitu : sumber energi angin dan air dengan menggunakan
kincir air dan kincir angin, energi listrik dengan lampu, energi panas dengan
kain, cahaya dengan lilin dan senter.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut di atas
maka peneliti mengajukan perumusan masalah yang akan diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah upaya penerapan pendekatan saintifik dalam
meningkatkan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar materi
sumber siswa kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 2014/2015 ?
(26)
eksperimen materi sumber energi siswa kelas IV SD Kanisius Gayam
tahun pelajaran 2014/2015 ?
3. Apakah pendekatan saintifik dapat meningkatkan prestasi belajar materi
sumber energi siswa kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran
2014/2015 ?
D. Pemecahan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah disampaikan di atas,
peneliti menggunakan pendekatan saintifik untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Pendekatan saintifik diterapkan dalam materi sumber energi terkait
dengan keterampilan melakukan eksperimen dan prestasi belajar pada siswa
kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 2014/2015.
E. Batasan Pengertian
Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan menimbulkan multitafsir
tentang suatu istilah (konsep) yang akan digunakan, perlu diberi batasan
pengertian. Berikut ini adalah empat batasan pengertian dalam penelitian ini :
1. Keterampilan eksperimen adalah kegiatan yang dimaksudkan agar siswa
memperoleh informasi dan pengetahuan dengan melakukan percobaan
terhadap objek yang diteliti. Dalam keterampilan melakukan eksperimen
siswa diharapkan mampu untuk merancang hipotesis, merangkai alat
dengan benar, melakukan eksperimen dengan runtut, mencatat data yang
(27)
2. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh
kegiatan belajar dalam rupa pengetahuan-pengetahuan kognitif yang
hasilnya diukur dengan menggunakan tes.
3. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa yang melibatkan keterampilan proses seperti mengamati,
menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Pendekatan
saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam
mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah
bahwa informasi biasa berasal dari mana saja, kapan saja dan tidak
bergantung pada informasi searah dari guru.
4. Sumber energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha seperti
mendorong atau menggerakkan suatu benda.
F. Tujuan Penelitian
Melihat rumusan masalah yang ditemukan di atas, maka penelitian ini
adalah :
1. Mendeskripsikan upaya pengamatan dengan menggunakan pendekatan
saintifik dalam meningkatkan keterampilan eksperimen dan prestasi
belajar pada materi sumber energi untuk siswa kelas IV SD Kanisius
Gayam tahun pelajaran 2014/2015.
2. Meningkatkan keterampilan eksperimen dalam materi sumber energi
dengan pendekatan saintifik pada siswa kelas IV SD Kanisius Gayam
(28)
3. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam materi sumber energi dengan
pendekatan saintifik pada siswa kelas IV SD Kanisius Gayam tahun
pelajaran 2014/2015.
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberi wawasan baru tentang peningkatan
keterampilan eksperimen dan prestasi belajar menggunakan pendekatan
saintifik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Penelitian ini merupakan pengalaman berharga, dapat memberikan
sedikit sumbangan kepada ilmu pengetahuan dan upaya untuk
meningkatkan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar siswa.
2) Mengetahui peningkatan keterampilan eksperimen dan prestasi
belajar materi sumber energi melalui pendekatan saintifik siswa
kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 2014/2015.
b. Bagi Sekolah
1) Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi guru untuk menyusun
pembelajaran melalui pendekatan saintifik yang bertujuan untuk
(29)
2) Memberikan inspirasi bagi guru untuk memilih model
pembelajaran inovatif.
c. Bagi Siswa
1) Melalui penelitian ini pula diharapkan kemampuan eksperimen
dan prestasi belajar siswa di SD Kanisius Gayam semakin
bertambah.
2) Mampu memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
siswa di SD Kanisius Gayam.
d. Bagi Prodi PGSD
1) Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi calon guru untuk
menyusun pembelajaran melalui pendekatan saintifik yang
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan eksperimen dan
prestasi belajar siswa.
2) Menambah masukan koleksi penelitian kepada Program Studi
yang dapat menambah bacaan sehingga dapat memberikan
(30)
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam kajian pustaka ada empat hal yang akan dibahas. Keempat hal
tersebut mencakup kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan
hipotesis tindakan.
A. Kajian Teori
1. Keterampilan Eksperimen
a. Pengertian
Pengertian eksperimen menurut Roestiyah (2001:132) adalah suatu
kegiatan dimana siswa melakukan percobaan tentang materi tertentu,
mengamati prosesnya, serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian
hasil pengamatan tersebut disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh
guru. Eksperimen/mencoba dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci
yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu
masalah atau menguji suatu hipotesis (Hosnan, 2014:58). Al-Farisi
dalam Hosnan (2014:58), mengatakan metode eksperimen adalah
metode yang bertitik tolak dari suatu masalah yang hendak dipecahkan
dan dalam prosedur kerjanya berpegang pada prinsip metode ilmiah.
Pendapat lain disampaikan oleh Fadlillah (2014:194), metode
eksperimen ialah cara menyampaikan materi pembelajaran di mana
(31)
kegiatan-kegiatan tertentu yang berhubungan dengan tema
pembelajaran. Sebuah eksperimen dilakukan untuk memecahkan suatu
masalah dan kemudian menarik kesimpulan, hal ini bertujuan agar siswa
mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban terhadap
persoalan-persoalan yang dihadapi.
Metode eksperimen menurut Putra (2013:132) bertujuan agar siswa
mampu menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan
yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Dengan
eksperimen pula siswa mampu menemukan bukti dari sebuah teori yang
dipelajarinya, selain itu siswa diberi kesempatan untuk mengalami
sendiri, mengikuti suatu proses, membuktikan, dan menarik kesimpulan
mengenai suatu objek keadaan atau proses tertentu. Berdasarkan
beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan metode eksperimen
merupakan suatu keterampilan yang dilakukan untuk menguji dan
bertujuan memperoleh informasi melalui pengamatan dan percobaan
yang dialami dan dibuktikan oleh dirinya sendiri terhadap apa yang
ingin dipelajari.
b. Keterampilan Eksperimen
Keterampilan eksperimen bertujuan agar siswa mampu mencari
dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang
dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Selain itu siswa
dapat berlatih dalam cara berpikir ilmiah. Dengan eksperimen, siswa
(32)
dipelajarinya (Putra, 2013:35). Keterampilan eksperimen yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa untuk
menggunakan pikiran, ide, dan kreativitas dalam melakukan ekperimen
atau percobaan sehingga pembelajaran menjadi lebih baik.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa siswa dikatakan mampu melakukan keterampilan eksperimen jika
memenuhi indikator sebagai berikut:
1) Merancang hipotesis.
Siswa dapat menentukan hipotesis dari eksperimen yang dilakukan.
2) Memakai alat-alat dengan benar.
Siswa memakai alat sesuai dengan kegunaan dan fungsinya.
3) Melaksanakan eksperimen dengan runtut.
Siswa melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur, aturan, dan
urutan yang benar.
4) Mengumpulkan dan mencatat data-data yang diperoleh
Setelah melakukan eksperimen, siswa mengumpulkan dan mencatat
hasil sesuai dengan eksperimen yang dilakukan.
5) Membuat sebuah kesimpulan dari hasil eksperimen.
Setelah siswa mengumpulkan dan mencatat hasil eksperimen, siswa
membuat sebuah kesimpulan dari eksperimen yang dilakukan.
Kelima indikator diatas akan menjadi lima indikator yang peneliti
(33)
c. Prosedur Melakukan Eksperimen
Dalam melakukan eksperimen perlu memperhatikan prosedur-prosedur
eksperimen agar memperoleh hasil yang diharapkan. Terdapat 3 (tiga)
langkah yang perlu diperhatikan menurut Putra (2012:136). Berikut
langkah-langkah tersebut :
1) Persiapan eksperimen
Sebelum melakukan eksperimen, persiapan yang matang sangat
diperlukan supaya memperoleh hal yang diharapkan.
Langkah-langkah persiapan dalam keterampilan melakukan eksperimen
adalah sebagai berikut :
a) Menetapkan tujuan dalam melakukan eksperimen
b) Mempersiapkan berbagai alat dan bahan yang diperlukan
c) Mempersiapkan tempat untuk melakukan eksperimen
d) Mempertimbangkan jumlah siswa dengan alat dan bahan yang
ada serta daya tampung eksperimen
e) Mempertimbangkan apakah dilaksanakan sekaligus (seluruh
siswa) atau secara bergiliran
f) Perhatikan masalah keamanan dan kesehatan agar dapat
memperkecil atau menghindari resiko yang merugikan dan
(34)
g) Memberikan penjelasan mengenai sesuatu yang harus
diperhatikan dan tahap-tahap yang harus dilakukan oleh siswa,
yang termasuk dilarang atau membahayakan.
2) Pelaksanaan eksperimen
Langkah yang selanjutnya setelah melakukan persiapan adalah
sebagai berikut :
a) Siswa memulai percobaan. Selama siswa melakukan percobaan,
guru mengamati proses yang dilakukan oleh siswa untuk
memberi dorongan dan bantuan terhadap kesulitan-kesulitan
yang dihadapi oleh siswa.
b) Selama siswa melakukan eksperimen, guru hendaknya
memperhatikan situasi secara menyeluruh, apabila terjadi hal
yang menghambat dapat segera diselesaikan.
3) Tindak Lanjut Eksperimen
Setelah melakukan eksperimen, kegiatan selanjutnya adalah
sebagai berikut :
a) Siswa mengumpulkan laporan hasil eksperimen.
b) Siswa mengembalikan dan menyimpan kembali alat dan bahan
(35)
c) Siswa bersama guru mendiskusikan masalah yang ditemukan
dalam melakukan eksperimen.
d. Kelebihan dan Kekurangan Eksperimen
Menurut Rusyan dalam Hosnan (2014:63) terdapat kelebihan dan
kelemahan eksperimen, yaitu sebagai berikut:
1. Kelebihan metode eksperimen
a) Melatih disiplin diri siswa melalui eksperimen yang dilakukannya,
terutama kaitannya dengan keterlibatan, ketelitian, ketekunan,
dalam melakukan eksperimen.
b) Kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan siswa
melalui eksperimen yang dilakukannya sendiri secara langsung.
c) Siswa akan lebih memahami hakekat dari ilmu pengetahuan dan
hakekat kebenaran secara langsung.
d) Mengembangkan sikap terbuka bagi siswa.
e) Metode ini melibatkan aktivitas dan kreativitas siswa secara
langsung dalam pengajaran.
2. Kekurangan metode eksperimen
(36)
b) Kurang cocok jika diterapkan dalam pelajaran lain.
c) Pada hal-hal tertentu, seperti pada eksperimen bahan-bahan kimia
kemungkinan memiliki bahaya selalu ada sehingga faktor
keselamatan harus diperhitungkan.
d) Metode ini memerlukan alat yang lengkap. Jika kurang salah satu
padanya, maka eksperimen tidak akan berhasil dengan baik.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, prestasi dan belajar. Untuk mengetahui
lebih lanjut pengertian dari dua kata tersebut, berikut adalah penjabaran dari
masing-masing kata.
a. Pengertian Prestasi
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:10) menyatakan
bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan atau
dikerjakan. Sedangkan menurut Arifin (2009:12) kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia
menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”.
Sardiman (2001:46) mengatakan prestasi sebagai kemampuan
nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
berpengaruh baik dari dalam maupun luar individu dalam belajar. Dari
(37)
prestasi adalah hasil usaha yang dicapai setelah melalui interaksi antar
berbagai faktor.
b. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang sengaja dilakukan peserta
didik untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, secara sadar, dan perubahan tersebut relatif menetap serta
membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam
berinteraksi dengan lingkungannya (Hosnan, 2014:3). Di dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2008:23) menyatakan bahwa belajar adalah
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, serta berubahnya
tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman.
Dari pendapat-pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
belajar adalah usaha memperoleh kepandaian atau ilmu yang membawa
pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Ilmu tersebut bersifat relatif menetap.
c. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah
menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar pada hakekatnya
merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memenuhi
kebutuhannya (Mulyasa, 2013:189). Dengan kata lain yang lebih
(38)
dicapai siswa selama mengikuti proses pembelajaran yang diukur
menggunakan tes atau non tes dan hasilnya berupa angka.
Prestasi belajar yang akan dilihat dalam penelitian ini adalah
prestasi belajar siswa setelah melakukan kegiatan belajar pada materi
sumber energi dengan pendekatan saintifik. Prestasi belajar diukur
dengan tes yang hasilnya berupa nilai yang diwujudkan dalam bentuk
angka.
3. Pembelajaran IPA di SD
a. Pengertian dan Hakekat IPA
IPA merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam, terjemahan
dari Natural Science atau Sciences. Sciences (sains) merupakan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai
pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses
penemuan, dan memiliki sikap ilmiah, (Sumanto dalam Putra, 2013:40).
IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik dan
dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam,
lahir, dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan
eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka,
(39)
Di dalam bahasa yang mudah, penulis menjabarkan sains atau IPA
adalah ilmu pengetahuan tentang alam dan segala sesuatu yang ada di
dalamnya. Menurut Wisudawati (2014:24), terdapat empat unsur utama
IPA, yaitu :
1) Sikap : IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena,
alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat.
2) Proses : proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya
prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah.
Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan
eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan
penarikan kesimpulan.
3) Produk : IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan
hukum.
4) Aplikasi : penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Pembelajaran IPA di SD
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) perlu diajarkan di SD menurut Samatowa
(2011 : 4) karena :
1) IPA berfaedah bagi suatu bangsa, IPA merupakan dasar teknologi
(40)
Sehingga dapat dikatakan bahwa kesejahteraan materiil suatu bangsa
banyak sekali bergantung pada kemampuan manusia dibidang IPA.
2) Bila diajarkan dengan cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu
mata pelajaran yang memberikan kesempatan untuk berpikir kritis
dan objektif.
3) Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh siswa, maka IPA bukan hanya mata pelajaran yang
bersifat hafalan. Belajar melalui pengalaman langsung akan
memperkuat daya ingat siswa.
4) Mata pelajaran ini mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu
mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara
keseluruhan.
Pembelajaran IPA di SD menurut Srini (2001:1) memiliki tujuan
utama yaitu agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan
keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan
proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam
sekitarnya, mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna
untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, dan agar siswa mengenal serta dapat memupuk rasa cinta
terhadap alam sekitar mereka sehingga dapat menyadari kebesaran dan
(41)
c. Sumber Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha seperti
mendorong atau menggerakkan suatu benda. Saat ini, kehidupan manusia
dijalankan dengan lebih mudah dengan bantuan adanya energi yang
dihasilkan oleh sumber energi ini. Berikut ini adalah beberapa jenis
sumber energi (Anggraeni, 2008:7), diantaranya :
1) Sumber Energi Listrik
Sumber energi listrik yaitu benda yang mampu untuk
menghasilkan enegri listrik. Saat ini energi listriklah yang menjadi satu
bentuk energi yang paling banyak dibutuhkan dan dipakai oleh
kebanyakan orang. Benda yang termasuk ke dalam jenis sumber energi
listrik ini adalah generator, baterai, dan aki.
2) Sumber Energi Panas
Sumber energi panas adalah benda yang mampu untuk
menghasilkan energi panas atau kalor. Misalnya kompor, setrika, lampu,
oven, dan beberapa jenis benda yang lain. kebanyakan sumber energi
panas ini dimanfaatkan manusia dalam proses pengolahan makanan
mentah menjadi makanan matang karena memang dalam proses
(42)
3) Sumber Energi Cahaya
Sumber energi cahaya yang paling utama ada di dalam dunia ini
adalah matahari. Matahari mampu untuk mengeluarkan cahaya yang
begitu terang di siang hari, sehingga keadaan bumi tidak menjadi terang.
4. Pendekatan Saintifik
a. Pengertian dan tujuan pendekatan saintifik
Saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa
agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip
melalui tahap-tahap mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
ditemukan, (Daryanto, 2014:51). Didalam pendekatan ini pembelajaran
dirancang sedemikian rupa agar siswa terlibat secara aktif. Sumantoro
dalam Putra (2013:40) mengatakan bahwa pendekatan saintifik adalah
langkah-langkah yang tersusun secara sistematik untuk memperoleh satu
kesimpulan ilmiah. Jadi pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik mampu menemukan
jawaban dari masalah yang sedang dihadapi melalui tahapan mengamati,
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
(43)
kesimpulan dan mengomunikasikan. Hosnan (2014:36) menambahkan
bahwa tujuan pendekatan saintifik antara lain untuk meningkatkan
keterampilan berpikir siswa, membentuk kemampuan siswa dalam
menyelesaikan suatu masalah, dan diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik
Daryanto (2014:60-80) mengemukakan bahwa dalam proses
pembelajaran saintifik terdapat lima pengalaman belajar pokok antara lain
sebagai berikut:
1) Mengamati
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan fokus perhatian siswa dan
memacu rasa ingin tahu siswa yang mendorong siswa untuk berpikir aktif
serta memandu aktivitas bertanya baik siswa maupun guru. Guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih untuk
memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari
suatu benda atau objek. Kompetensi yang dikembangkan adalah: melatih
kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.
2) Menanya
Melalui kegiatan menanya guru dapat mengeksplorasi pengetahuan
awal siswa, melatih siswa untuk berpikir spontan dan melatih
kemampuan siswa berbicara sistematis. Kegiatan ini bertujuan untuk
(44)
membantu siswa untuk meperoleh penjelasan ilmiah atau penguatan dari
rasa ingin tahu siswa. Kompetensi yang dikembangkan adalah:
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar sepanjang hayat.
3) Mencoba
Kegiatan ini dapat mengembangkan berbagai ranah secara
komprehensif (Kognitif, Afektif dan Psikomotor) dan berimbang. Untuk
memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus
mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi yang sesuai.
Dengan melakukan percobaan maka siswa akan lebih memahami
variabel terkait, menguasai penggunaan alat dan prosedur kerja, teliti
dalam pengumpulan data (observasi dan pengukuran), melatih siswa
berpikir kritis dalam menganalisis data dan mampu mengkomunikasikan
hasil secara sistematis.
4) Menalar
Kegiatan menalar merupakan proses berpikir logis dan sistematis
atas fakta empirik yang dapat diobservasi untuk mendapatkan
kesimpulan yang berupa pengetahuan ilmiah. Aktivitas yang dapat
dilakukan dalam kegiatan menalar, yaitu: mengklasifikasi,
(45)
5) Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka
pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola. Dalam Permendikbud Nomor
81a Tahun 2013, adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
B. Penelitian yang Relevan
Berikut akan dijabarkan beberapa penelitian terdahulu yang
berhubungan dengan keterampilan melakukan eksperimen dan prestasi belajar.
Pada penelitian yang relevan akan dibahas beberapa penelitian terdahulu yang
mendukung penelitian ini. Hal yang mendukung antara lain adalah kesamaan
variabel yang diteliti yaitu keterampilan eksperimen dan prestasi belajar siswa.
Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan :
Penelitian pertama oleh Deden (2013) melakukan penelitian dengan
judul “Peningkatan Keterampilan Proses Sains Menggunakan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA kelas VI SDN 47 Rambin Sangau”.
(46)
Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VI SDN 47 Rambin Sangau
pada pembelajaran IPA yang masih sangat rendah. Metode yang digunakan
adalah deskriptif dengan bentuk PTK, subjek penelitian adalah 11 orang siswa.
Berdasarkan hasil persentase rata-rata keterampilan proses sains pada base line
yaitu 29,74% siklus I yaitu 48,76%, siklus II yaitu 85,11%. Penggunaan
metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan proses sains. Relevansi
penelitian ini terletak pada kesamaan variabel yang diteliti yaitu metode
eksperimen.
Penelitian kedua dilakukan oleh Sumartiningsih (2013). Penelitian ini
berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Menggnakan Metode Eksperimen
Pada Siswa Kelas IV SD Permitan 1 Bondowoso, Mertoyudan Semester Genap
Tahun Pelajaran 2011/2012.” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
perubahan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode
eksperimen. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut pada
keadaan awal rata-rata ulangan siswa kelas IV SD Permitan 1 Bondowoso,
Mertoyudan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012 di bawah KKM yaitu
61,6. Presentasi siswa yang mencapai kkm yaitu 40%. Setelah menggunakan
metode eksperimen, nilai rata-rata ulangan siswa pada siklus I menjadi 68,57
(57,2%) dan siklus II menjadi 77,14 (96,4%). Nilai tersebut menunjukkan
peningkatan secara signifikan. Relevansi penelitian ini terletak pada kesamaan
variabel yang diteliti yaitu metode eksperimen dan peningkatan prestasi
(47)
Penelitian ketiga dilakukan oleh Fitriana (2013) dengan judul
“Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode Eksperimen Pada
Mata Pelajaran IPA Materi Kandungan Gizi Pada Makanan di Kelas VB SD
Negeri Sleman 3”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pelaksanaan
pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen pada materi
kandungan gizi pada makanan, dan, (2) meningkatkan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPA materi kandungan gizi pada makanan menggunakan
metode eksperimen kelas VB SD Negeri Sleman 3. Jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis Taggart. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa 1) pelaksanaan penerapan metode
eksperimen dalam pembelajaran IPA dimana siswa mencoba melakukan
sendiri dan menguji sendiri dapat membuat siswa lebih paham dan pengalaman
yang didapat siswa akan tertanam kuat dalam ingatan sehingga siswa tidak
mudah lupa. 2) penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi
belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Sleman 3. Hal ini terbukti dengan adanya
peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar sebesar 6,38 dari 67,04 pada siklus I
menjadi 73,42 pada siklus II. Siswa yang telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal = 60) sebesar dari 70,83% pada siklus I menjadi 87,50%
pada siklus II. Hal ini sudah mencapai target dari kriteria keberhasilan yaitu
minimal 75%. Relevansi penelitian ini terletak pada kesamaan variabel yang
(48)
Berikut adalah gambar 2.1 Literatur map penelitian-penelitian
terdahulu :
Gambar 2.1. Literature map penelitian terdahulu C. Kerangka Berpikir
Dari hasil pengamatan terhadap siswa kelas IV SD Kanisius Gayam
tahun pelajaran 2014/2015 peneliti melihat siswa kurang dilibatkan aktif dalam
pembelajaran dan guru cenderung mendominasi pembelajaran. Di dalam
pembelajaran IPA hendaknya siswa aktif mengikuti pelajaran maupun
melakukan eksperimen. Kekurangaktifan siswa dan jarangnya guru melakukan
eksperimen mengakibatkan menurunnya keterampilan eksperimen yaitu
Deden (2013) : Peningkatan Keterampilan Proses Sains Menggunakan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA kelas VI SDN 47 Rambin Sangau Sumartiningsih (2013) :
Peningkatan Prestasi Belajar IPA Menggnakan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD Permitan 1 Bondowoso, Mertoyudan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012
Shinta Fitriana (2013) : Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPA Materi Kandungan Gizi Pada Makanan di Kelas VB SD Negeri Sleman 3
Mario Herdi Liano : Peningkatan Keterampilan Melakukan Eksperimen dan Prestasi Belajar Materi Sumber Energi Melalui Pendekatan Saintifik Siswa Kelas IV SD Kanisius Gayam Tahun Pelajaran 2014/2015
(49)
merancang hipotesis, merangkai alat dengan benar, melakukan eksperimen
secara runtut, mencatat data, dan menulis kesimpulan. Prestasi belajar siswa
juga mengalami penurunan khususnya pada materi sumber energi. Oleh kerena
itu peneliti melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
menggunakan pendekatan saintifik untuk meningkatkan keterampilan
melakukan eksperimen dan prestasi belajar materi sumber energi. Dengan
pendekatan tersebut diharapkan adanya peningkatan keterampilan melakukan
eksperimen dan prestasi belajar dari siswa. Kerangka berpikir dapat dilihat
pada gambar 2.2 berikut ini :
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan variabel penelitian, penelitian sebelumnya, kajian pustaka,
dan kerangka berpikir di atas, peneliti mengemukakan hipotesis bahwa
penggunaan:
Siswa Terjadi peningkatan
Keterampilan eksperimen
Peningkatan prestasi belajar Pembelajaran IPA
materi sumber energi
Pembelajaran IPA materi sumber energi dengan
(50)
1. Upaya peningkatan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar materi
gerak dan gaya siswa kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran
2014/2015 ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas
menggunakan pendekatan saintifik dengan langkah sebagai berikut:
mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan.
2. Penggunaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan keterampilan
eksperimen siswa kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 2014/2015
dalam materi sumber energi yang meliputi: mampu merancang hipotesis,
memakai/menggunakan alat dengan benar, melakukan eksperimen sesuai
dengan prosedur, mencatat data, dan menulis kesimpulan.
3. Penggunaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 2014/2015 dalam materi
(51)
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam metode penelitian ada tujuh hal yang akan dibahas. Tujuh hal
tersebut mencakup jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, teknik
pengumpulan data dan instrumennya, validitas dan reliabilitas, analisis data, dan
kriteria keberhasilan. Ketujuh sub topik tersebut akan dibahas secara berurutan.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Arikunto (2006:58) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas
adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan
memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Mc Niff dalam
Arikunto (2006:102) menyatakan penelitian tindakan kelas merupakan bentuk
penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum,
pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan
keahlian mengajar, dan sebagainya. Hal lain diungkapkan oleh Mills dalam
Wardhani (2011:14) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai “systematic inquiry” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah
untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya.
(52)
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS I
Refleksi Refleksi
Pengamatan SIKLUS ll Perencanaan Pengamatan
Pelaksanaan
dalam berbagai praktik persekolahan, termasuk memperbaiki hasil belajar
siswa.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas sama-sama sebagai sistem yang dilakukan pihak pendidik
terhadap kurikulum, sekolah dan berbagai praktik dilakukan untuk
memperoleh informasi untuk meningkatkan prestasi belajar anak. Secara
umum penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui empat langkah utama
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Di bawah ini
merupakan tahapan dari setiap siklus.
(53)
Tahap-tahap penelitian tindakan kelas menurut Kemmis & Taggart
adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Pada tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
mengidentifikasi dan menganalisis masalah, menetapkan alasan latar
belakang PTK, merumuskan masalah secara jelas, merumuskan
hipotesis tindakan, menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan
dengan menjabarkan indikator keberhasilan dan instrumen
pengumpulan data, dan membuat rancangan tindakan secara rinci.
2. Pelaksanaan
Di dalam tahapan pelaksanaan, rancangan pembelajaran yang
telah disusun selanjutnya diterapkan. Rincian tindakannya adalah
sebagai berikut : langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan,
kegiatan yang dilakukan oleh guru, kegiatan yang dilakukan oleh
siswa, rincian media pembelajaran yang digunakan, dan jenis
instrumen.
3. Pengamatan
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat
semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung. Instrumen yang dipakai yaitu, soal tes, dan lembar
(54)
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
yang telah dilakukan dan melakukan evaluasi untuk menyempurnakan
tindakan berikutnya. Guru dan peneliti dalam tahap ini memutuskan
apakah perlu diadakan siklus lanjutan atau tidak. Jika terdapat masalah
dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui
siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan
ulang, dan pengamatan ulang sehingga masalah dapat teratasi.
B. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Gayam Yogyakarta. SD
Kanisius Gayam Yogyakarta beralamat di Jl. Ki Mangunsarkoro No. 80
Yogyakarta.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius
Gayam tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 37 siswa. Jumlah siswa
laki-laki 18 siswa dan siswa perempuan berjumlah 19 siswa.
3. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah keterampilan melakukan
(55)
pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV SD Kanisius Gayam tahun
pelajaran 2014/2015.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 10 bulan. Penyusunan proposal
penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2014. Penyusunan
Instrumen penelitian pada bulan Juni sampai Juli 2014. Uji coba instrumen
dilaksanakan pada akhir bulan Juli sampai September 2014. Pengumpulan
data penelitian dilaksanakan pada 8 September sampai 26 September 2014.
Setelah data penelitian diperoleh, maka dilakukan pengolahan data yang
dilaksanakan pada bulan Oktober 2014. Kemudian dilakukan penyusunan
laporan skripsi pada bulan November hingga januari 2015.
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 siklus. Siklus I akan
membahas pada keterampilan melakukan eksperimen tentang sumber
energi matahari, angin dan air. Sedangkan siklus II akan membahas pada
keterampilan melakukan eksperimen tentang sumber energi listrik dan
cahaya.
1. Persiapan
Persiapan yang peneliti lakukan antara lain yaitu : Permohonan
ijin kepada Kepala SD Kanisius Gayam, melakukan wawancara
dengan guru kelas IV SD Kanisius Gayam, melakukan observasi
(56)
kelas IV untuk menperoleh gambaran mengenai kondisi kelas,
merumuskan masalah, menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evaluasi,
instrumen penilaian, rubrik pengamatan keterampilan melakukan
eksperimen, RPP, LKS dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2, Validasi
silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan instrumen penilaian,
mempersiapkan media dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas
misalnya: nomor absen siswa, nomor kelompok, alat peraga atau
alat-alat untuk melakukan eksperimen.
2. Rencana Tindakan dalam tiap siklus
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing
siklus terdiri dari 2 pertemuan dan masing-masing pertemuan
memiliki alokasi waktu 4 x 40 menit (4 JP). Pembelajaran siklus I
maupun siklus II dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
saintifik yang berfokus pada keterampilan eksperimen siswa. Adapun
langkah-langkah pelaksanaan tindakan setiap siklus sebagai berikut :
a. Rencana tindakan siklus I
Siklus pertama akan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan
dengan gambaran sebagai berikut :
(57)
a) Menyusun Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), LKS, dan ringkasan materi.
b) Menyusun soal tes siklus I dan lembar observasi keterampilan
eksperimen.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan berdasarkan RPP yang
telah disusun peneliti. Langkah pembelajaran tersebut adalah :
Pertemuan I
a) Siswa memperhatikan demonstrasi guru menghidupkan dan
mematikan lampu (mengamati).
b) Siswa dan guru bertanya jawab tentang kegiatan yang telah
dilakukan (menanya).
c) Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
melakukan eksperimen
d) Siswa diminta untuk melakukan eksperimen sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan.
e) Siswa melakukan eksperimen tentang sumber energi listrik
(mencoba).
f) Selama siswa melakukan eksperimen guru berkeliling untuk
mengamati dan mengarahkan kerja siswa.
g) Siswa mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan diskusi
kelompok yang membahas proses dan hasil eksperimen yang
(58)
h) Siswa menulis laporan hasil eksperimen pada lembar laporan
hasil eksperimen (mengkomunikasikan konsep)
Pertemuan II
a) Siswa memperhatikan demonstrasi memutar kincir angin dan
air yang dilakukan oleh guru (mengamati).
b) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru berkaitan dengan
sumber energi angin dan air (menanya).
c) Siswa duduk berkelompok yang beanggotakan masing-masing
4 anak, setiap kelompok diminta mempersiapkan alat dan
bahan untuk melakukan eksperimen.
d) Dalam kelompok siswa melakukan eksperimen dengan
membuat kincir air dan kincir angin (mencoba).
e) Siswa dikondisikan keluar kelas untuk mencoba kincir air dan
angin.
f) Siswa kembali ke dalam kelas dan mendiskusikan kegiatan
yang baru saja dilakukan (menalar).
g) Siswa menulis laporan hasil eksperimen pada lembar laporan
hasil eksperimen (mengkomunikasikan konsep).
3) Pengamatan
Pengamatan dilakukan saat pembelajaran berlangsung.
(59)
pengamatan untuk memudahkan observasi didalam kelas. Pada
proses pengamatan, peneliti melakukan hal-hal berikut ini :
a) Melakukan pengamatan pada kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran.
b) Melakukan penilaian keterampilan melakukan eksperimen.
c) Melakukan pengumpulan data dan menghitung persentase
keberhasilan hasil belajar dari nilai yang diperoleh siswa.
4) Refleksi
Refleksi yang dilakukan oleh peneliti adalah :
a) Mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I
mengenai keberhasilan, kesulitan, dan hambatan.
b) Membandingkan hasil evaluasi dan observasi yang sudah
dicapai.
c) Merencanakan perbaikan berdasarkan kesulitan dan hambatan
yang ditemukan untuk pelaksanaan siklus II.
b. Rencana tindakan siklus II
Siklus kedua akan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Berikut ini
merupakan rencana tindakan pada siklus II :
1) Rencana Tindakan
a) Memperbaiki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan
(60)
b) Melanjutkan kegiatan pembelajaran tentang macam-macam
sumber energi dan diakhiri dengan tes evaluasi akhir siklus.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan berdasar Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah peneliti susun,
adapun langkah pembelajarannya sebagai berikut :
Pertemuan I
a) Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa.
b) Guru menjelaskan tentang eksperimen yang akan dilakukan.
Setelah itu siswa menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
c) Siswa melakukan eksperimen menjemur kain, kertas, dan tisu
di bawah sinar matahari (mencoba).
d) Siswa diajak untuk membahas hasil eksperimen yang telah
dilakukan dengan diskusi didalam kelas (menalar).
e) Siswa dibimbing untuk menuliskan hasil eksperimen dalam
lembar laporan (mengkomunikasikan konsep).
f) Beberapa siswa diminta untuk melaporkan hasil eksperimen
yang telah dilakukan secara lisan didepan kelas
(mengkomunikasikan konsep).
Pertemuan II
a) Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dilakukan
(61)
b) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang sumber
energi cahaya (menanya).
c) Guru menjelaskan tentang eksperimen yang akan dilakukan.
Setelah itu siswa diminta untuk menyiapkan alat dan bahan
yang diperlukan.
d) Siswa dalam kelompok melakukan eksperimen perambatan
cahaya dan cahaya menembus benda bening (mencoba).
e) Setelah eksperimen selesai dilakukan, siswa diajak untuk
berdiskusi membahas hasil eksperimen yang telah dilakukan
(menalar).
f) Siswa menulis hasil eksperimen di lembar yang disediakan.
3) Observasi
Pengamatan dilakukan saat pembelajaran berlangsung.
Pada tahap ini peneliti menggunakan instrumen lembar
pengamatan untuk memudahkan observasi didalam kelas. Pada
proses pengamatan, peneliti melakukan hal-hal berikut ini :
a) Mengamati kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
b) Melakukan penilaian keterampilan melakukan eksperimen.
c) Melakukan pengumpulan data dan menghitung persentase
keberhasilan hasil belajar dari nilai yang diperoleh siswa.
(62)
Peneliti melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan siklus II
yang telah dilaksanakan, yaitu sebagai berikut :
a) Mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I
mengenai keberhasilan, kesulitan, dan hambatan.
b) Membandingkan hasil evaluasi dan observasi yang sudah
dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan
untuk memutuskan apakah siklus dilanjutkan atau tidak.
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Teknik pengumpulan
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
pengamatan dan tes.
a. Pengamatan
Arifin (2011:2009) mengemukakan bahwa observasi adalah suatu
proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, dan rasional
mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Hampir
serupa, Sanjaya (2011:86) mengungkapkan bahwa observasi merupakan
teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang
sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang
(63)
Sanjaya (2011:87) juga menjelaskan bahwa observasi menjadi
instrumen utama yang digunakan untuk mengumpulkan data. Tujuan
utama observasi yaitu (a) untuk mengumpulkan data dan informasi
mengenai suatu fenomena, baik yang berupa peristiwa atau tindakan,
baik-baik dalam situasi yang sesungguhnya maupun dalam situasi buatan,
(b) untuk mengukur perilaku, tindakan dan proses atau kegiatan yang
sedang dilakukan, interaksi antara responden dan lingkungan,
faktor-faktor yang dapat diamati lainnya, terutama kecakapan sosial (social
skills). Peneliti mengobservasi siswa di kelas menggunakan lembar
pengamatan untuk memperoleh data. Pengamatan ini dilakukan oleh guru
pada setiap pertemuan di kelas untuk mengetahui keterampilan siswa
dalam melakukan eksperimen.
b. Tes
Menurut Arifin (2011:226), tes adalah suatu teknik pengukuran
yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.
Sedangkan Sanjaya (2011:99) menyebutkan bahwa tes instrumen
pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek
kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Tes yang peneliti
gunakan berbentuk pilihan ganda dan dilaksanakan pada setiap akhir
siklus. Tes ini dilakukan guna mengetahui ada tidaknya peningkatan
(64)
2. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan 2 instrumen tes dan non tes.
Instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
a. Lembar Pengamatan
Lembar ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
melakukan eksperimen. Pengamatan dilakukan pada siklus I dan II.
Penilaian keterampilan melakukan eksperimen dilakukan pada saat
kegiatan pembelajaran dan eksperimen sedang dilakukan. Cara
penggunaan lembar pengamatan ini adalah sebagai berikut : guru
menuliskan nilai dengan rentang skor 1 sampai 3 dalam lembar penilaian
sesuai dengan kemampuan siswa yang diamati. Berikut ini adalah kriteria
indikator pengamatan kegiatan eksperimen :
Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Kegiatan Eksperimen
No Kriteria 1 Merancang hipotesis
2 Merangkai alat dengan benar 3 Melakukan percobaan secara runtut 4 Mencatat data yang diperoleh 5 Membuat kesimpulan
Pada kriteria merancang hipotesis, siswa akan mendapat nilai 3
jika mampu merancang hipotesis dengan benar dan sesuai dengan tujuan
percobaan. Siswa akan memperoleh nilai 2 jika siswa mampu merancang
hipotesis namun tidak sesuai dengan tujuan percobaan. Nilai 1 diberikan
kepada siswa yang sama sekali tidak mampu merancang hipotesis.
(65)
alat benar, rapi dan memperhatikan keselamatan kerja. Siswa
memperoleh nilai 2 apabila rangkaian alat benar, tetapi tidak rapi atau
tidak memperhatikan keselamatan kerja. Siswa memperoleh nilai 1
apabila rangkaian alat tidak benar.
Kriteria berikutnya adalah melakukan percobaan secara runtut.
Pada kriteria ini siswa mendapat nilai 3 apabila melakukan percobaan
sesuai petunjuk percobaan dari awal hingga akhir. Siswa mendapat nilai
2 apabila melakukan percobaan tidak sesuai petunjuk percobaan. Siswa
mendapat nilai 1 apabila tidak sesuai melakukan percobaan. Pada kriteria
pencatatan data yang diperoleh, siswa akan memperoleh nilai 3 apabila
data ditulis dengan lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar. Siswa
mendapat nilai 2 apabila data ditulis dengan lengkap, tetapi tidak
terorganisir, atau ada yang salah tulis. Siswa mendapat nilai 1 apabila
data yang ditulis tidak lengkap. Kriteria yang terakhir adalah membuat
kesimpulan. Dalam membuat kesimpulan siswa mendapat nilai 3 apabila
kesimpulan yang dibuat semua benar sesuai tujuan percobaan. Mendapat
nilai 2 apabila sebagian kesimpulan yang dibuat ada yang salah atau tidak
sesuai tujuan percobaan. Siswa mendapat nilai 1 apabila kesimpulan
yang dibuat tidak benar dan tidak sesuai tujuan percobaan.
b. Tes tertulis
Peneliti menggunakan tes tertulis pada variabel kedua, untuk
(66)
kompetensi dasar dan kecakupan indikator yang telah disusun. Berikut
adalah kisi – kisi soal tes yang diujikan :
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes
Kompetensi Dasar
Indikator Nomor Soal Jumlah
Soal 3.4 Membedakan berbagai bentuk energi melalui pengamatan dan mendeskripsikan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari – hari. 3.6 Memahami sifat sifat cahaya melalui
pengamatan dan mendeskripsikan penerapannya dalam kehidupan sehari – hari. 4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut. Siklus I
1. Mengidentifikasi bentuk energi
1,2,3,16,17,20,24,25,26, 28,29
11
2. Pemanfaatan sumber energi
4,9,10,12,14,15,18,19,21, 22, 27
11
3. Menyebutkan macam – macam sumber energi
5,7,8,11,23,30 6
4. Menjelaskan percobaan yang dilakukan
6,13 2
Jumlah Soal 30
Siklus II
1. Mengidentifikasi bentuk energi
1,7,13,18,23,26 6
2. Menjelaskan percobaan yang dilakukan
2,4,12,27,28 5
3. Menyebutkan hal penting dalam percobaan
3,5,11,14,16,20,24,25 8
4. Pemanfaatan sumber energi
6,8,9,10,15,17,19,21,22 29,30
11
Jumlah Soal 30
Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah soal untuk masing – masing indikator pada siklus I untuk indikator mengidentifikasi bentuk
(67)
soal. Indikator macam-macam sumber energi sebanyak 6 butir soal.
Untuk indikator menjelaskan percobaan yang dilakukan sebanyak 2 butir
soal. Pada siklus II untuk indikator mengidentifikasi bentuk energi
sebanyak 6 butir soal, untuk indikator menjelaskan percobaan yang
dilakukan sebanyak 5 butir soal. Indikator hal penting dalam percobaan
sebanyak 8 butir soal, dan untuk indikator pemanfaatan sumber energi
sebesar 11 butir soal.
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk menunjukkan
kevalidan suatu instrumen dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur (Suharsimi, 2012:80). Sedangkan menurut (Masidjo,
2010:242) menyebutkan bahwa validitas adalah suatu taraf dimana suatu tes
mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan menghitung
validitas maka kualitas suatu instrumen dapat diketahui.
Validitas dibagi menjadi dua macam yaitu : 1) validitas logis
menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan
valid berdasarkan hasil penalaran, dan disusun mengikuti ketentuan yang
ada. Ada dua macam validitas logis yaitu validitas isi dan validitas konstruk.
Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas isi jika isi atau materi atau
(68)
Sedangkan validitas konstruk lebih mengarah kepada kesesuaian hasil alat
ukur dengan kemampuan yang ingin diukur. 2) validitas empiris memiliki
pengertian pengalaman, sehingga sebuah instrumen dikatakn memiliki
validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman.
Berdasarkan macam-macam validitas tersebut, penilaian validasi
dalam penelitian ini berpedoman pada PAP tipe I dengan persentil 65
(Masidjo, 1995:151). Kriteria validasi dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Validasi
Rentang Skor Kriteria
4,50 – 5,00 Sangat baik 4,00 – 4,49 Baik 3,25 – 3,99 Cukup 2,75 – 3,24 Kurang baik
0 – 2,74 Sangat Kurang Baik
a. Uji Validasi Instrumen Lembar Pengamatan
Instrumen lembar pengamatan yang akan peneliti gunakan pada
penelitian ini telah mendapatkan validasi dari 1 orang dosen ahli, 1 orang
kepala sekolah, dan 1 guru kelas IV. Hasil perhitungan dapat dilihat pada
(69)
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Lembar Pengamatan Validator Hasil Penilaian
Rata-rata
Keterangan
Dosen Ahli 22 : 5 = 4,4 Baik Kepala SD Kanisius
Gayam
23 : 5 = 4,6 Sangat Baik
Guru Kelas IV SD Kanisius Gayam Yogyakarta
22 : 5 = 4,4 Baik
Rata - rata 13,4 : 3 = 4,46 Baik
Berdasarkan tabel 3.4 instrumen lembar pengamatan yang akan
peneliti gunakan pada penelitian ini mendapatkan hasil validasi sebesar
4,46. Hasil perhitungan tersebut termasuk ke dalam kriteria baik, maka
perangkat pembelajaran ini layak digunakan dalam penelitian.
b. Uji Validitas Instrumen Soal Tes Tertulis
Validitas instrumen soal ditempuh secara empiris dan diujikan di
lapangan. Peneliti mengujikan soal kepada 26 siswa kelas V SD Kanisius
Gayam tahun pelajaran 2014/2015 karena siswa tersebut telah mempelajari
materi sumber energi sebelumnya pada saat berada di kelas IV. Hasil uji
validitas tersebut kemudian peneliti hitung menggunakan teknik korelasi
Product Moment, peneliti memilih menggunakan teknik tersebut karena
teknik tersebut yang peneliti sering gunakan dibandingkan teknik yang lain.
Rumus untuk menghitung korelasi Product Moment (Mulyasa, 2004:65)
(70)
rxy =
∑ − ∑ ∑√{ ∑X − ∑ }{ ∑ − ∑ }
Dengan : rxy = koefisien korelasi antara variabel X
dengan variabel Y
∑x = jumlah skor variabel x
∑y = jumlah skor variabel y
∑xy = jumlah perkalian variabel x dan y
∑x2 = jumlah kuadrat dari x
∑y2 = jumlah kuadrat dari x
Jika hasil perhitungan yang didapatkan nilai r hitung > r tabel maka
butir instrumen dianggap valid, sedangkan jika r hitung < r tabel maka
instrumen tersebut dianggap tidak valid. Perhitungan korelasi Product
Moment dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 20.
(1)
(2)
192
Lampiran 27
FOTO-FOTO KEGIATAN
Siklus I
Siswa sedang membaca buku
(mengamati)
Siswa melakukan eksperimen
Siswa melakukan eksperimen
Siswa membuat laporan hasil
(3)
193
Siklus II
Siswa melakukan eksperimen
Siswa melakukan eksperimen
Siswa melakukan eksperimen
Siswa membuat laporan hasil
(4)
194 Lampiran 28
(5)
195 Lampiran 29
(6)
196 BIOGRAFI
Mario Herdi Liano, lahir di Yogyakarta, 23 Maret 1993. Anak pertama dari tiga bersaudara dari Bapak Noorbertus dan Ibu Cicilia Susi Murwani. Tinggal di Semaki Gedhe UH 1/01 Umbulharjo, Yogyakarta. Pendidikan pertama di TK Negri Pembina pada tahun 1999, melanjutkan Sekolah Dasar di SD Kanisius Sang Timur dan lulus pada tahun 2005.
Meneruskan di SMP Pangudi Luhur Yogyakarta dan lulus pada tahun 2008. Setelah lulus meneruskan di Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur Yogyakarta dan lulus pada tahun 2011. Kini menempuh Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menyusun skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Eksperimen dan Prestasi Belajar Materi Sumber Energi Melalui Pendekatan Saintifik Siswa Kelas IV SD Kanisius Gayam Tahun Pelajaran 2014/2015”.