Biaya Produksi Uji Hipotesis

Selain dengan melihat signifikan dua sisi, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai hitung t dengan tabel t . Pengujian hiotesis berdasarkanpada kriteria sebagai berikut: Tolak Ho jika statistik hitung statistik tabel 1; 2 n t   Terima Ho jika statistik hitung statistik tabel 1; 2 n t   Diperoleh hitung t = 7.361 dan tabel t pada tabel distribusi t, yaitu pada taraf kepercayaan 95 dan derajat bebas df 20, sehingga harga tabel t = 1; 2 n t   = 2,086. hitung t sebesar 7.361 tabel t sebesar 2,086, maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat kredit. Bila dilihat dari rata-rata jumlah tenaga kerja mengalami kenaikan sebesar 2 1 X X  = 3,4286 – 1,8571 = 1,5715. Kenaikan jumlah tenaga kerja ini disebabkan karena untuk menambah hasil produksi dan mempercepat proses produksi maka pengusaha menambah tenaga kerjanya. Sehingga hasil produksi dapat meningkat dan waktu yang dibutuhkan untuk produksi dapat lebih efisien.

c. Biaya Produksi

Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua mengenai perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi digunakan uji t sampel berpasangan paired-sample t-test. Yang dimaksud dengan biaya produksi atau biaya total adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Tabel V.17 Statistik Deskriptif Biaya Produksi Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Biaya produksi sebelum mendapat kredit 2.8067E6 21 1.04153E6 2.27281E5 Biaya produksi sesudah mendapat kredit 3.5702E6 21 1.23211E6 2.68868E5 Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Biaya produksi sebelum mendapatkan kredit dari Koperasi rata- rata Rp 2.806.700,00 , dengan standar deviasi 1.041.530,00 dan standar eror 227.281 Biaya produksi sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi rata-rata Rp 3.570.200,00 dengan standar deviasi 2.688.680,00 dan standar eror 268.868 Dibanding sebelumnya, terjadi kenaikan rata-rata biaya produksi sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi. Tabel V.18 Paired Samples Test Biaya Produksi Paired Differences t Df Sig. 2- taile d Mean Std. Deviation S9td. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Biaya produksi sebelum mendapat kredit – biaya produksi sesudah mendapat kredit -7.63571E5 5.13079E5 1.11963E5 -9.97122E5 - 5.300 21E5 -6.820 20 .000 Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Hipotesis adalah sebagai berikut: Ho = tidak terdapat perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi Ha = terdapat perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan melihat signifikansi dua sisi, yaitu dengan kriteria: P 0,05, maka tidak terdapat perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi P 0,05, maka terdapat perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi Hasilnya menunjukan nilai t hitung sebesar -6.820 atau 6.820. Dengan signifikansi untuk dua sisi 0,00. Oleh Karena P value 0,00 α 0,05 maka Ho ditolak atau terdapat terdapat perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi. Selain dengan melihat signifikan dua sisi, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai hitung t dengan tabel t . Pengujian hiotesis berdasarkanpada kriteria sebagai berikut: Tolak Ho jika statistik hitung statistik tabel 1; 2 n t   Terima Ha jika statistik hitung statistik tabel 1; 2 n t   Diperoleh hitung t = 6.820 dan tabel t pada tabel distribusi t, yaitu pada taraf kepercayaan 95 dan derajat bebas df 20, sehingga harga tabel t = 1; 2 n t   = 2,086. hitung t sebesar 6.820 tabel t sebesar 2,086, maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat terdapat perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi. Bila dilihat dari rata-rata biaya produksi mengalami kenaikan sebesar 2 1 X X  = Rp 3.570.200,00 - Rp 2.806.700,00 = Rp 763.500,00. Kenaikan biaya produksi disebabkan karena adanya perubahan pada biaya variabel yaitu biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Terdapat penambahan jumlah bahan baku yang harus diproduksi dan penambahan jumlah tenaga kerja.

d. Keuntungan

Dokumen yang terkait

Prinsip Permberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Waralaba Restoran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah

0 77 85

Implementasi Kredit Usaha Rakyat dalam Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Stabat

9 138 130

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

2 62 130

Kajian Hukum Terhadap Pemberdayaan Kredit Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008

0 51 108

Unit Usaha Jasa Dan Industri Laboratorium Dental FKG-USU: Peningkatan Mutu Pelayanan Prostodontik Dan Inovasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi

1 69 47

PENGARUH INVESTASI DAN JUMLAH UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KOTA BATU

2 12 21

PERBEDAAN TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG KECIL SEBELUM DAN SESUDAH MENDAPAT KREDIT PD BPR PASAR PERBEDAAN TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG KECIL SEBELUM DAN SESUDAH MENDAPAT KREDIT PD BPR PASAR KECAMATAN KARANGGEDE BOYOLALI.

0 0 19

PERBEDAAN JUMLAH TENAGA KERJA, OMZET, UPAH, BIAYA, DAN KEUNTUNGAN UMKM DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEBELUM DAN SESUDAH KENAIKAN HARGA BBM 2008

0 0 145

PERBEDAAN JUMLAH PELANGGAN, OMSET, DAN LABA USAHA KECIL DAN USAHA MIKRO SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA PLAZA AMBARUKMO

0 0 120

Perbedaan omset penjualan, jumlah tenaga kerja, biaya produksi, dan keuntungan pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kota Yogyakarta sebelum dan sesudah mendapat kredit dari lembaga keuangan koperasi - USD Repository

0 8 147