Tugas Perkembangan Hakekat Remaja

mengecewakanya atau kalau ia tidak berhasil mencapai tujuan yang ditetapkanya sendiri. h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa Remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkanya dengan status dewasa, yaitu merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat perbuatan seks. Mereka menganggap bahwa apabila melakukan kegiatan seperti yang dilakukan oleh orang dewasa, remaja akan dianggap dewasa dan dapat diterima oleh lingkungan tepat tinggalnya.

3. Tugas Perkembangan

Setiap tahap perkembangan dalam kehidupan manusia ada sejumlah tugas perkembangan yang harus dilalui. Tugas perkembangan pada masa remaja itu menuntut adanya perubahan besar dalam sikap dan pola perilaku. Havinghurts dalam Wilis, 1981: 8 mendefinisikan tugas perkembangan adalah suatu tugas yang timbul pada periode tertentu dalam kehidupan individu, jika tugas perkembangan itu berhasil akan menimbulkan kebahagian individu, sebaliknya jika tugas perkembangan itu gagal akan menimbulkan kesulitan baginya pada masa mendatang. Tugas perkembangan remaja menurut Wattenberg dalam Mappire. 1982: 106 sebagai berikut: a. Memiliki kemampuan mengontrol diri seperti orang dewasa. Ketika memasuki masa remaja seoran remaja diharapkan dapat mengontrol dirinya sendiri. Tugas perkembangan ini timbul karena remaja sudah dianggap seperti orang dewasa yang umumnya mampu mengontrol dirinya sendiri. Tugas perkembangan ini timbul karena remaja sudah dianggap seperi orang dewasa yang umumya mampu mengontrol dirinya. Kemampuan dalam mengontrol dirinya membuat dia diterima oleh lingkunganya. b. Memperoleh kebebasan Memperoleh kebebasan termasuk salah satu diantara tugas perkembangan yang penting bagi remaja. Remaja diharapakan belajar dan berlatih membuat renacana, bebas membuat alternatif pilihan, dan bebas melaksanakan pilihan-pilihannya itu dengan tanggung jawab. Remaja diharapakan dapat melepaskan dirinya dari ketergantungan pada orang tua atau dewasa lainya secara berangsur-angsur. c. Bergaul dengan teman lawan jenis Di dalam hati remaja mulai muncul rasa tertarik dengan lawan jenisnya. Pada mulanya mereka merasa ragu dan malu untuk bergaul lebih dekat dengan lawan jenisnya, tetapi lama-kelamaan mereka terbiasa bahkan ada yang lebih banyak bergaul dengan lawan jenisnya. d. Mengembangkan keterampilan-keterampilan baru Remaja diharapakan belajar mengembangkan keterampilan- keterampilan baru yang sesuai dengan tuntutan hidup dan pergulannya dalam masa dewasa kelak. Ketarampilan-keterampilan baru itu tidak saja menyangkut apa yang dituntut pada bidang pekerjaan, melainkan juga bersangkutan dengan keterampilan dalam kehidupan berkeluarga. Remaja perempaun misalanya dapat melakukan latihan mengatur meja makan, memasak, mencuci dan sebagainya. Remaja lelaki dapat membantu membersihakan halaman, mengepel lantai dan sebagainya. e. Memiliki citra diri yang realistis Remaja diharapakan dapat memberi penilaian terhadap dirinya secara apa adanya. Mereka diharapakan dapat mengukur kelebihan dan kekurangnya dan dapat menerima diri apa adanya, memelihara dan memanfaatkanya secara positif. Remaja juga diharapakan memiliki gambaran diri secara realistis dan bukan lagi berdasarkan fantasi seperti yang pernah mereka alami semasa anak-anak.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian, antara lain jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, dan teknik pengumpulan data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Furchan 2005:415-418 mengatakan penelitian deskriptif dengan metode survei dirancang untuk memperoleh informasi dengan mengumpulkan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Penelitian deskriptif dengan metode survei dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang persepsi siswa terhadap manfaat ragam media bimbingan pada siswa kelas VIII di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 20122013.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun ajaran 20122013. Uji validitas menggunakan tiga kelas dengan responden sebanyak 116 siswa sedangkan penelitian menggunakan tiga kelas dengan responden sebanyak 112 siswa. Siswa kelas VIII dipilih karena

Dokumen yang terkait

Efektifitas pembelanjaran biologi dengan teknik kasus diluar kelas dalam bentuk media slide terhadap hasil belajar siswa (sub-konsep pencemaran lingkungan kelas x semester 2 di SMAN 1 Kencong tahun ajaran 2004/2005)

0 3 117

Efektifitas penggunaan media audio visual (VCD) dan media charta terhadap hasil belajar biologi konsep sirkulasi pada hewan dan manusia siswa kelas II semester II di SMU Negeri 2 Jember tahun ajaran 2003/2004

0 20 114

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatan apresiasi puisi dengan media Mind mapping pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 2010-2011 ptk di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

3 17 294

Peningkatan keterampilan menulis naskah drama dengan media cerpen ( sebuah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI MAN Cibinong Bogor tahun pelajaran 2010-2011)

2 21 165

Peningkatan kemampuan memahami bacaan melalui media gambar pada siswa kelas VII-4 SMP Darussalam Ciputat Tahun pelajaran 2013/2014

1 16 116

Pengaruh media audio-visual (video) terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada konsep elastisitas

3 24 8

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9