B. Hakekat Remaja
1. Pengertian Remaja
Masa remaja sering disebut sebagai masa adolesen, yang berasal dari kata adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”.
Kedewasaan atau kematangan ini mencakup kematangan fisik, mental, emosional, dan sosial Suadirman, 1995: 121.
Sarlito 1989: 14 menjelaskan bahwa untuk masayarakat Indonesia, masa remaja berlangsung usia antara 11-14 tahun, sedangkan menutrut WHO
tahun 1974 dalam sarlito, 1989: 9 remaja adalah suatu masa dimana: a. Individu berkembang dari saat pertama ia menunjukan tanda-tanda
seksual sekunder sampai saat ia mencapai kematangan seksual. b. Individu mengalami perkembangan psikologik pola identifikasi dari
kanak-kanak menjadi dewasa. c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relative lebih mandiri. Sumardi dkk, 1975: 5 masa remaja adalah suatu masa yang paling bayak
mengalami banyak perkembangan, sehingga membawa anak pindah dari masa anak-anak menjadi manusia dewasa. Perkembangan-perkembangan
yang terjadi pada masa ini meliputi segala segi kehidupan manusia, yaitu jasmani, rohani, pikiran dan sosial.
2. Ciri-ciri Masa Remaja
Adapaun ciri-ciri masa remaja menurut Hurlock, 1997: 207: a. Masa remaja sebagai periode yang penting
Bagi sebagian besar anak muda usia antara 12-16 tahun, merupakan tahun yang penuh kejadian yang menyangkut pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangna fisik merupakan hal yang penting karena perkembangan fisik yang cepat disertai dengan
cepatnya perkembangan mental terutama pada awal masa remaja. Perkembangan fisik pada remaja mengakibatkan seorang remaja perlu
melakukan penyesuaian mental dan membentuk sikap, nilai dan minat yang baru dalam melakukan kegiatanya.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan Peralihan tidak lepas dari kejadian atau peristiwa yang terjadi
sebelumnya, melainakan berkembang dari satu tahap perkembangan ketahap perkembangan berikutnya. Artinya yang telah terjadi sebelumnya
akan meninggalkan bekas pada masa sekarang dan yang akan datang. Kadang perlu disadari bahwa apa yang telah terjadi pada masa anak akan
meninggalkan bekas dan mempengaruhi masa remaja.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan Selama awal masalah remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan
pesat, perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Ada tiga perubahan yang sam ayang hampir bersifat universal, yaitu:
1 Meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.
2 Perubahan tubuh, minat dna peran yang diharapkan oleh kelompok sosial, menimbulkan masalah baru.
3 Sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Mereka sering takut bertanggung jawab akan akibatnya
dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat mengatasi tanggung jawab tersebut.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah Masalah remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi, baik oleh
anak laki-laki maupunanak perempuan karena: 1 Sepanjang masa kanak-kanak, masalah yang terjadi pada anak
sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru, sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah.
2 Para remaja merasa diri mandiri sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orang tua dan guru-guru.
e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas Seperti dijelaskan Erikson dalam Hurlock, 1980:207 identitas diri
yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, dan apa peranya dalam masyarakat. Remaja mempertanyakan apakah ia
seorang anak atau seorang dewasa; apakah ia mampu percaya diri; apakah ia akan berhasil atau gagal.
f. Anggapan stereotip budaya Bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat
dipercaya, cenderung berperilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja. Keyakinan
bahwa orang dewasa mempunyai pandangan buruk tentang remaja membuat peralihan remaja ke masa dewasa menjadi sulit. Hal diatas
menimbulkan pertentangan antara remaja dengan orang tua, sehingga antara orang tua dan remaja terjadi jarak yang menghalangi anak untuk
meminta bantuan orang tua apabila menemui masalah. g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam hal cita-cita.
Cita-cita yang tidak realistik ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-temannya, dan menyebabkan meningginya
emosi remaja. Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang lain
mengecewakanya atau kalau ia tidak berhasil mencapai tujuan yang ditetapkanya sendiri.
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa Remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkanya
dengan status dewasa, yaitu merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat perbuatan seks. Mereka
menganggap bahwa apabila melakukan kegiatan seperti yang dilakukan oleh orang dewasa, remaja akan dianggap dewasa dan dapat diterima oleh
lingkungan tepat tinggalnya.
3. Tugas Perkembangan