b. Ciri-ciri rangsangan
Ketika melakukan persepsi, rangsangan yang diterima harus kuat sampai melewati ambang rangsang, minimal dapat diterima oleh individu
Walgito, 2004:46.Rangsangan yang berubah-ubah atau bergerak lebih mudah diterima oleh individu dari pada rangsangan yang statis. Rangsang
dengan ukuran besar dan diterima secara berulang-ulang akan lebih muda diterima individu. Irwanto dkk 1988:76.Guru BK memberikan materi
bimbingan dengan menggunakan media yang bergerak atau berubah-ubah atau mendeasain media bimbingan dengan berbeda atau unik akan
membuat siswa tertarik untuk membaca dan memahami materi bimbingan tersebut dan manfaat media bimbingan dapat dirasakan oleh siswa yang
menyimak media bimbingan tersebut.
c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu
Davidoff Walgito, 2004:89 mengemukakan bahwa persepsi itu bersifat individual, sehingga persepsi individu yang satu dengan yang lain
dapat berbeda. Perbedaan ini ditentukan oleh nilai dan kebutuhan individu itu sendiri. Nilai dan kebutuhan individu mempengaruhi individu dalam
menerima rangsang. Rangsang yang dapat memenuhi kebutuhan individu akan lebih mudah diperhatikan.
Perhatian individu terhadap rangsangan turut ditentukan oleh sejauh mana rangsangan itu bernilai dan disesuaikan dengan kebutuhnanya.
Individu akan lebih menaruh perhatian kepada rangsang yang lebih bernilai baginya dari pada rangsang yang kurang bernilai. Setipa individu memiliki
prioritas nilai. Prioritas nilai bagi setiap individu berbeda-beda.Karen itu persepsi individu dapat berbeda-beda sesuai dengan prioritas nilai. Individu
juga akan lebih menaruh perhatian kepada rangsang yang sesuai dengan kebutuhanya dari pada rangsang yang kurang sesuai dengan kebutuhanya.
Oleh karena itu, perhatian individu terhadap rangsangan bersifat subyektif, berbeda antara individu berbeda dengan yang satu dengan yang lainnya
Irwanto, 2002:97. Pemberian materi bimbingan dengan menggunakan media bimbingan hendaknya didasarkan pada kebutuhan siswa agar siswa
pun tertarik untuk membaca, menyimak dan bertindak sesuai dengan materi yang diberikan dengan menggunakan media bimbingan, dengan
demikian siswa dapat menarik manfaat dari isi materi bimbingan tersebut.
d. Pengalaman terdahulu
Perhatian individu terhadap rangsang dapat ditentukan oleh pengalaman individu yang sebelumnya yang berhubungan dengan
rangsangan yang bersangkutan.Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi individu dalam mempersepsi dunianya Irwanto, 1994:
97.Perhatian individu ditentukan jugaoleh pengetahuan individu sebagai hasil pengalaman terdahulu. Pengetahuan hasil pengalaman terdahulu dapat
berupa pengatahuan bersifat kognitif mengetahui sesuatu yang
bergunabermanfaat atau tidak bergunatidak bermanfaat.Pengetahuan yang bersifat kognitif menjadi dasar untuk bertindak melakukan sesuatu.
Ketika memberikan materi bimbingan dengan menggunakan media bimbingan, siswa akan menggunakan pengalaman terdahulunya untuk
menafsirkan isi dari materi bimbingan tersebut. Oleh sebab itu, penyajian isi dari meteri harus selalu diperbaharui agar dapat menarik perhatian siswa
untuk menyimak isi dari materi bimbingan, sehingga manfaat penyajian isi bimbingan dengan menggunakan media bimbingan dapat dirasakan siswa
dengan optimal.
3. Aspek-aspek Persepsi terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan