Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini manusia tidak dapat menutup diri dari adanya perkembangan teknologi yang kian merambah luas dan telah memasuki semua aspek kehidupan manusia. Seiring perkembangan teknologi ini, beragam media telah diciptakan oleh para ahli untuk membantu meringankan pekerjaan manusia sehingga pekerjaan manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Akibatnya banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh manusia setelah menggunakan media yang telah dicipatakan tersebut. Manfaat dari perkembangan teknologi juga dapat dirasakan di dalam dunia pendidikan. Penggunaan Teknik Informatika TI pada proses pembelajaran di sekolah dinamakan media pendidikan, media pembelajaran atau media pembimbingan. Menurut Oemar Hamalik 1989:12 media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Akibatnya pekerjaan para guru di sekolah untuk memberikan materi pengajaran kepada siswa dapat terlaksana dengan efektif, siswa dapat dengan lebih cepat menangkap isi dari materi yang telah diberikan oleh guru. Selain itu Hamalik dalam Arsyad, 2002 mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran atau media pembimbingan dalam proses belajar pembelajaran atau proses pembimbingan dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Guru Bimbingan dan Konseling BK juga mempunyai kapasitas yang sama dengan guru mata pelajaran lain dalam menggunakan media pendidikan sebagai alat bantu untuk memberikan materi bimbingan kepada siswa karena guru BK juga termasuk dalam sistem pendidikan. Menurut Winkel dan Sri Hastuti 2007:15 di dalam konteks pendidikan nasional, keberadaan pelayanan bimbingan dan konseling telah memiliki legalitas yang kuat dan menjadi bagian yang terpadu dalam Sistem Pendidikan Nasional dengan diakuinya peredikat konselor secara eksplisit didalam Undang-Undang No. 202003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab 1 pasal 1 ayat 4 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga pendidik yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpastisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Oleh karena itu media pendidikan yang digunakan oleh guru mata pelajaran dapat juga digunakan oleh guru BK. Penggunaan media bimbingan oleh guru BK bertujuan untuk mempersingkat waktu dan memperjelas penyajian materi bimbingan dari guru BK dalam memberikan layanan bimbingan di kelas dan layanan bimbingan di kelas maupun di luar kelas menjadi lebih menarik. Harapanya tujuan bimbingan yang hendak dicapai dapat dituangkan lewat penyajian isi materi bimbingan dapat disampaikan kepada siswa lewat media bimbingan. Penyajian materi bimbingan dengan menggunakan media bimbingan harus dibuat semenarik mungkin agar siswa tertarik untuk mendengar, melihat, dan membaca isi dari meteri bimbingan tersebut. Media pembimbingan dan media pembelajaran merupakan bagian dari media pendidikan. Oleh karena itu media pendidikan dapat disebut sebagai media pembimbingan atau media bimbingan. Selain itu, media pendidikan bisa dikatakan sama dengan media bimbingan, karena penggunaan media bimbingan yang peneliti temukan di sekolah tempat peneliti melaksanakan Program Pengenalan Lapangan PPL, guru BK menggunakan media pendidikan contohnya penggunaan media bimbingan seperti penggunaan viewer, lap top, power point, video, film pendek, poster, kliping, terapi pustaka dan papan bimbingan. Media pendidikan juga merupakan salah satu alat bantu komunkasi antara guru dan siswa. Menurut jenisnya media pendidikan terbagi menjadi tiga yaitu: media auditif, media visual dan media audiovisual. Contoh media auditif seperti radio, speaker pengeras suara, dan cassette recorder. Contoh media visual seperti slide gambar. Contoh media audiovisual seperti film pendek dan lagu. Penggunaan media bimbingan oleh guru BK dalam memberikan materi bimbingan kepada siswa dapat membuat siswa merasa senang dan tertarik untuk mengikuti bimbingan, siswa lebih mudah menangkap isi dari materi bimbingan yang hendak disampaikan oleh guru BK, dan memicu antusias siswa dalam mengikuti proses bimbingan yang diberikan. Siswa dapat merasakan manfaat dari media bimbingan, karena siswa merupakan sasaran utama dari layanan bimbingan yang diberikan oleh guru BK di sekolah. Namun, masing-masing siswa memiliki persepsi tersendiri dengan adanya media bimbingan yang sudah ditampilkan oleh guru BK di sekolah. Persepsi merupakan proses individu mengorganisasi dan menafsirkan pola stimulus atau rangsangan dalam lingkungan Irwanto 1994:201. Sebagian besar tingkah laku manusia ditentukan oleh persepsi terhadap obyek yang diamati Arkinson, dkk 1994:201. Persepsi masing-masing siswa setelah melihat, mendengar, dan membaca ragam media bimbingan tentunya berbeda. Kenyataannya ragam media bimbingan yang digunakan oleh guru BK dalam memberikan layanan bimbingan dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa karena siswa dengan cepat dapat menerima isi dari layanan bimbingan yang diberikan, tetapi saat ini banyak guru BK yang belum optimal bahkan belum mampu untuk menggunakan ragam media bimbingan di sekolah. Oleh sebab itu penggunaan media bimbingan yang dilaksanakan oleh guru BK perlu diteliti untuk mengetahui sejauh mana persepsi siswa kelas VIII terhadap manfaat ragam media bimbingan bagi siswa di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. Peneliti bermaksud mengkaji permasalahan ini dalam judul penelitian Deskripsi Persepsi Siswa Kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 terhadap Manfaatan Ragam Media Bimbingan dan Implikasinya pada Usulan Pembuatan Media Bimbingan dan Konseling. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah para siswi kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013, dipilih sebagai tempat penelitian karena sekolah ini merupakan salah suatu lembaga formal yang memberikan layanan Bimbingan dan Konseling kepada siswa dengan menggunakan ragam media bimbingan. Beberapa ragam media bimbingan yang terdapat di SMP Stella Duce 1 Yogyakata adalah sebagai berikut: papan bimbingan, folder bimbingan, poster bimbingan, kliping bimbingan, terapi pustaka, papan display Sekolah Menengah Atas , permainan, video motivasi, lagu motivasi dan macam power point inspirasi. Siswa kelas VIII diminta menilai ragam media bimbingan yang sudah ditampilkan dan sedang ditampilkan karena tidak menutup kemungkinan siswa kelas VIII telah mengalami banyak pengalaman selama kelas VII dan kelas VIII.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Efektifitas pembelanjaran biologi dengan teknik kasus diluar kelas dalam bentuk media slide terhadap hasil belajar siswa (sub-konsep pencemaran lingkungan kelas x semester 2 di SMAN 1 Kencong tahun ajaran 2004/2005)

0 3 117

Efektifitas penggunaan media audio visual (VCD) dan media charta terhadap hasil belajar biologi konsep sirkulasi pada hewan dan manusia siswa kelas II semester II di SMU Negeri 2 Jember tahun ajaran 2003/2004

0 20 114

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatan apresiasi puisi dengan media Mind mapping pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 2010-2011 ptk di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

3 17 294

Peningkatan keterampilan menulis naskah drama dengan media cerpen ( sebuah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI MAN Cibinong Bogor tahun pelajaran 2010-2011)

2 21 165

Peningkatan kemampuan memahami bacaan melalui media gambar pada siswa kelas VII-4 SMP Darussalam Ciputat Tahun pelajaran 2013/2014

1 16 116

Pengaruh media audio-visual (video) terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada konsep elastisitas

3 24 8

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9