Sementara itu pendapatan disposable sama dengan konsumsi seseorang ditambah dengan tabungannya sehingga fungsi pendapatan
dapat dinyatakan sebagai berikut:
f. Bentuk Fungsi Konsumsi
Terdapat 4 ciri penting dari fungsi konsumsi, yaitu sebagai berikut : 1
Terdapat tingkat impas break even point dari pendapatan, yaitu tingkat dimana seluruh disposable income rumah tangga
digunakan untuk kegiatan konsumsi. 2
Di bawah tingkat impas, konsumsi rumah tangga lebih besar daripada disposable income, sehingga rumah tangga melakukan
pinjaman atau menggunakan tabungan sebelumnya. Kegiatan ini disebut dissaving.
3 Di atas tingkat impas, sebagian dari disposable income
digunakan untuk kegiatan konsumsi dan sisanya ditabung. 4
Setiap peningkatan disposable income akan menyebabkan kegiatan konumsi meningkat. Tetapi, besarnya peningkatan
konsumsi lebih rendah daripada peningkatan disposable income. Jika menggunakan konsep APC dan MPC, fungsi konsumsi memiliki
ciri sebagai berikut : 1
Pada tingkat impas, APC = 1. Di bawah tingkat impas, APC 1 dan di atas tingkat impas, APC 1.
2 MPC lebih besar dari nol, tetapi lebih kecil dari satu 0 MPC 1
Yd = C + S
pada setiap tingkat disposable income. MPC adalah kemiringan fungsi konsumsi. Begitu pula sebaliknya jika kemiringan fungsi
tabungan disebut MPS.
g. Faktor faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan
1 Kekayaan yang telah terkumpul
2 Sikap berhemat
3 Suku bunga
4 Kondisi Perekonomian
5 Program Dana Pensiun Pemerintah
h. Contoh Cara Menghitung Konsumsi dan Tabungan
Keseimbangan pendapatan nasional dicapai pada tingkat pendapatan Rp 4.000 milyar. Apabila pendapatan bertambah maka
pertambahan tersebut akan dipakai untuk keperluan pengeluaran konsumsi sebesar 75
Dari informasi tersebut diminta: a.
Fungsi konsumsi dan tabungan b.
Berapa besarnya konsumsi dan tabungan pada tingkat pendapatan Rp 4.800 milyar.
Jawab: 1
Keseimbangan pendapatan nasional YE =
Rp 4.000 milyar =
MPC = b = 75 = 0,75