Deskripsi Data HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
untuk mengaitkan materi yang lalu dengan materi yang dibahas. Materi yang dibahas yaitu inflasi.
Pada jam pertama guru menggunakan metode ceramah. Dalam proses pembelajaran materi tersebut, siswa cenderung asyik
mengobrol sendiri dan bermalas-malasan mendengarkan guru, terutama beberapa siswa yang duduk di bagian pojok belakang.
Dengan sabar guru menyelesaikan materi tersebut, tampak siswa yang duduk di barisan depan yang antusias dengan pelajaran
tersebut. Pada jam kedua, guru mengajak siswa untuk membahas soal-soal yang pada pertemuan sebelumnya sudah diberikan dan
diharuskan dikerjakan di rumah untuk PR. Satu persatu siswa ditunjuk secara acak untuk menjawab pertanyan. Guru tidak hanya
melewatkan soal per soal, tetapi juga dibahas dengan cara tanya jawab dengan siswa. Para siswa tanpa kesulitan menjawab semua
pertanyaan, karena sudah dipersiapkan sebelumnya dari rumah. Setelah semua soal selesai dibahas, guru memasukkan nilai siswa
ke dalam buku nilai siswa. Berikut ini disajikan rangkuman awal observasi terhadap
aktivitas guru selama proses belajar berlangsung :
Tabel 5.1 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru pada Pra Penelitian
No Kegiatan
Ya Tidak
Keterangan
1 Guru memeriksa
kesiapan belajar siswa
Guru menegur beberapa
siswa yang masih ramai, untuk mulai fokus
mengikuti pelajaran.
2 Pendidik memeriksa
kelengkapan alat tulis
Guru mencoba keliling
memeriksa kelengkapan siswa siswa.
3 Guru melakukan
apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan mengkaitkan
materi yang lalu yaitu tentang indeks harga.
4 Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Guru menyampaikan beberapa tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
5 Siswa mengkaitkan
materi pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari
Siswa menanyakan kepada guru imbas dari
inflasi pada harga-harga sembako.
6 Guru memberikan
kesempatan untuk mengerjakan tugas
dalam kelompok
Guru tidak memberikan tugas,karena pada
pertemuan ini hanya fokus tanya jawab materi dan
membahas soal PR lalu.
7 Guru memberi
umpan balik atas jawaban siswa
Guru memberikan
feedback dengan menanggapi berbagai
pertanyaan siswa mengenai inflasi.
8 Guru memberikan
panduan pertanyaan refleksi untuk siswa
Guru tidak memberikan
refleksi kepada siswa.
9 Guru memberikan
tugas untuk melakukan tindakan
tertentu sesuai materi
Guru tidak memberikan tugas sesuai materi.
10 Guru memberikan
soal evaluasi
Guru hanya membahas soal evaluasi dari
pertemuan lalu.
b. Observasi dan Wawancara Peserta Didik
Kegiatan siswa terlihat dalam catatan anekdotal yang dibuat oleh peneliti. Di awal pelajaran tampak siswa cenderung bermalas-
malasan untuk mengikuti pelajaran. Saat guru masuk, banyak siswa yang masih asyik mengobrol sendiri dengan berbeda - beda topik
satu sama lain. Guru menyapa dan memberikan apersepsi, siswa masih belum konsentrasi dengan pelajaran. Kemudian guru
meminta siswa untuk fokus mempersiapkan pelajaran, dan mengeluarkan buku paket mereka. Pada jam pertama para siswa
cenderung bosan dan jenuh karena guru hanya menggunakan metode ceramah dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Siswa di barisan depan tampak diam dan fokus mengikuti pelajaran, berbeda dengan siswa yang duduk di bangku belakang.
Mereka selalu membuat gaduh kelas dengan berbagai perilakunya. Sesekali guru menegur siswa untuk diam dan menunjuk siswa
untuk menjelaskan apa yang sudah guru jelaskan. Tetapi mereka tidak bisa menjelaskan dan hanya diam sambil tersenyum-senyum.
Di jam kedua guru berinisiatif untuk membahas soal yang menjadi PR di pertemuan sebelumnya, dan hasilnya para siswa
antusias dan berharap-harap cemas untuk menjawab pertanyaan tersebut. Siswa sibuk dengan saling bertanya dengan teman
sebangku apabila ada salah satu soal yang kurang jelas. Tak hanya itu mereka ada juga yang membuka buku paket dan browsing
internet tentang materi inflasi yang mereka belum jelas. Peran guru pada proses belajar berlangsung lebih pasif dan hanya menjadi
fasilitator, dan siswa yang cenderung aktif satu sama lain. Berikut ini disajikan rangkuman hasil observasi awal
terhadap aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung :
Tabel 5.2 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa pada Pra Penelitian
No Kegiatan
Ya Tidak
Keterangan
1 Siswa siap
mengikuti pelajaran
Siswa siap mengikuti
pelajaran setelah mendapat teguran dari guru.
2 Siswa
memperhatik an penjelasan
guru
Ya, tetapi tampak beberapa siswa masih tampak ribut
sendiri dan tidak fokus dalam pelajaran.
3 Siswa
menggunaka n alat tulis
lengkap
Siswa membawa alat tulis lengkap dan sudah
mempunyai buku pegangan.
4 Siswa
menjawab pertanyaan
guru
Ya, siswa menjawab beberapa pertanyaan dari
guru mengenai inflasi.
5 Siswa
mengajukan pertanyaan
pada guru
Siswa menanyakan imbas inflasi dalam kehidupan
sehari-hari.
6 Siswa
mengerjakan tugas yang
diberikan guru
Siswa semua mengerjakan
PR yang sudah diberikan guru pada pertemuan lalu.
7 Siswa dapat
bekerja sama dengan
temannya
Tidak ada kegiatan yang menuntut siswa untuk
bekerja sama.
8 Siswa
Guru memberi soal
mengerjakan tugas di
papan tulis dikertas,sehingga siswa
hanya membacakan. Tidak menulis di papan tulis.
9 Siswa
menanggapi pekerjaan
teman
Ada siswa yang menyanggah jawaban teman
yang salah dalam menjawab pertanyaan.
10 Siswa dapat
membuat kesimpulan
tentang materi yang
telah dipelajari
Dengan bantuan dari guru,
siswa mencoba menyimpulkan materi
mengenai inflasi.
c. Observasi Kelas
Peneliti membuat catatan anekdotal sebagai instrumen melakukan observasi kelas. Secara garis besar fasilitas di kelas X2
SMA Pangudi Luhur sangat memadai guna menunjang proses belajar mengajar, karena didukung oleh white board, papan
presensi, jam dinding, meja dan kursi siswa, meja dan kursi guru, kalender, LCD, komputer untuk guru, dan juga AC air
conditioner. Untuk kondisi kelas kurang nyaman karena tidak adanya ventilasi untuk sirkulasi udara hal itu disebabkan pengaruh
AC, namun lingkungannya cukup kondusif dalam proses belajar mengajar karena letak sekolah SMA Pangudi Luhur tidak terlalu
dekat jalan raya jadi tidak terlalu bising karena suara kendaraan di jalan raya.
Pada waktu pembelajaran berlangsung siswa cenderung masih sibuk ke sana kemari dan tampak belum mempersiapkan pelajaran.
Ini mengakibatkan sedikit kegaduhan di kelas. Guru pun bertindak tegas untuk menasihati anak yang tidak bisa diatur tersebut dan
suasana berangsur tenang. Pada jam pertama metode yang digunakan cenderung membuat siswa jenuh, yaitu mengunakan
ceramah, tetapi jam ke 2 siswa antusias karena guru mengajak siswa untuk tanya jawab soal tentang inflasi yang pada pertemuan
sebelumnya siswa diminta mengerjakan tugas dirumah. 2.
Siklus I Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada hari Jumat, 20 April
2012 selama 2 x 45 menit yaitu pada pukul 07.00 – 08.30 WIB. Di kelas X2 pada tahun ajaran ini sebanyak 31 siswa, namun pada
pertemuan pertama siswa yang hadir sebanyak 26 siswa, 2 siswa ijin sakit dan 3 yang lainnya terlambat masuk sekolah sehingga dikenai
hukuman oleh guru piket. Guru mitra yang mengajar pada penelitian ini adalah Ibu Natalia Margi S.Pd. Untuk materi yang diajarkan
berbeda antara siklus I dan siklus II tetapi masih berhubungan satu sama lain. Untuk siklus I materi yang diajarkan adalah konsumsi.
Berikut ini diuraikan penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi pada siklus I.
a. Perencanaan
Di dalam sebuah perencanaan atau persiapan, guru menyiapkan beberapa perangkat pembelajaran yang digunakan untuk penerapan
PPR dalam pembelajaran ekonomi. Adapun beberapa hal yang
disiapkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, materi pembelajaran, dan media pembelajaran. Beberapa perangkat
yang mendukung
penelitian tersebut
sebelumnya sudah
dikonsultasikan dengan guru mitra SMA Pangudi Luhur dan dosen pembimbing skripsi. Berikut ini disajikan uraian masing-masing
perangkat pembelajaran : 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP RPP berisikan standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode, media pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan juga
evaluasi. Pada bagian kegiatan pembelajaran berisi skenario pembelajaran yang digunakan guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran materi konsumsi dengan menerapkan PPR. 2
Materi pembelajaran Materi pembelajaran pada siklus I adalah konsumsi. Di
dalam materi konsumsi berisikan definisi konsumsi, deskripsi fungsi konsumsi dan juga faktor yang mempengaruhi
konsumsi. 3
Media pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan pada siklus I terdapat
beberapa macam. Adapun media pembelajaran tersebut berupa games scramble, video untuk mengembangkan aspek
conscience video tingkat budaya konsumtif di Yogyakarta, power point, papan nama kelompok.
a Media untuk game Scramble
Pada games scramble ini setiap kelompok dibagi satu lembar kertas manila besar berisi kotak-kotak,
pertanyaan dan satu buah amplop. Di dalam amplop berisi huruf-huruf
yang nantinya akan digunakan untuk
merangkai dan menjawab semua pertanyaan. Huruf-huruf tersebut harus disusun dan ditempel pada kotak hingga
semua habis dan harus membentuk kata-kata yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
disajikan b
Video mengenai nilai hemat Peneliti menggunakan video “budaya konsumtif di
Indonesia” untuk mengembangkan sikap hemat. Video tersebut berisi cerita yang sesuai dengan kehidupan
masyarakat sehari-hari pada umumnya. c
Power point Ini merupakan media yang sangat membantu guru
dalam penyampaian materi. Power point juga dapat membantu siswa dalam memahami konsep apa yang
diajarkan pada materi konsumsi.
d Papan nama kelompok
Papan nama kelompok berisi angka sebagai identitas atau penanda tiap-tiap kelompok.
Selain perangkat pembelajaran, peneliti juga menyiapkan beberapa intrumen pengumpulan data yang terdiri dari:
1 Lembar observasi kegiatan guru
Instrumen ini digunakan untuk mencatat kegiatan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.
2 Lembar observasi kegiatan siswa
Lembar observasi kegiatan siswa digunakan untuk mencatat kegiatan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
3 Lembar observasi kegiatan kelas
Lembar observasi tersebut digunakan untuk mencatat suasana kelas dan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam kelas saat
pembelajaran berlangsung. 4
Tes Tes terdiri dari pre test dan post test untuk mengukur
competence siswa 5
Kuesioner Kuesioner digunakan untuk mengukur conscience dan
compassion pada siswa.
b. Tindakan
Pembelajaran siklus I bertujuan untuk meningkatkan
competence, conscience, dan compassion siswa. Berikut ini adalah uraian indikator masing–masing aspek :
1 Competence
a Mendeskripsikan pengertian konsumsi.
b Menjelaskan fungsi konsumsi.
c Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi.
2 Conscience
a Memiliki sikap hidup hemat dalam kehidupan sehari-hari.
b Memiliki sikap dan minat yang baik pada pembelajaran
ekonomi. 3
Compassion a
Memiliki semangat bekerja sama dengan sesama teman ketika memecahkan masalah dalam kelompok.
Pada tahap tindakan, guru mitra menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran ekonomi dengan materi
konsumsi. Berikut ini diuraikan beberapa tahap secara rinci tentang penerapan PPR pada siklus I :
1 Konteks
Tahap konteks dilaksanakan pada awal pembelajaran. Di dalam konteks siswa diajak untuk mencermati konteks-konteks
dalam hidupnya guna mengenali faktor-faktor yang berpotensi
mendukung proses pembelajaran. Saat proses belajar mengajar berlangsung guru
menggali konteks dengan berbagai
pertanyaan. Pertama, guru menanyakan “apa yang kalian konsumsi sebagai siswa ?”. Siswa menjawab dengan berbagai
jawaban antara lain : buku, alat tulis, air putih. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan lagi guna menggali konteks pada
siswa yaitu “bagaimana pola hidup para siswa kelas X SMA sampai dengan saat ini ?” Siswa tampak antusias menjawab
pertanyaan dan cenderung menjawab secara kelompok, kemudian beberapa siswa ditunjuk oleh guru untuk menjawab
pertanyaan. Siswa memiliki jawaban yang variatif ada yang pola hidupnya cenderung labil dan tidak tentu untuk awal
bulan boros, tengah bulan agak hemat, dan akhir bulan hemat. Untuk siswa yang hidupnya tidak bersama orang tua atau kos
cenderung boros karena mereka merasa sulit harus mengatur pengeluarannya sendiri. Selanjutnya guru merangsang siswa
dengan pertanyaan “ketika kita berhemat, apakah keuntungan hidup
hemat”. Siswa
memberikan bermacam-macam
berkomentar. Ada yang menjawab hemat pangkal kaya, hemat pangkal pelit, dan lain-lain.
2 Pengalaman
Pada tahap pengalaman terdapat beberapa kegiatan, yaitu guru menjelaskan materi singkat tentang pengertian konsumsi,
fungsi konsumsi, faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi. Guru menggunakan metode tanya jawab untuk menyampaikan
materi yang diajarkan. Untuk mengembangkan aspek competence dan compassion
guru menggunakan media belajar berupa permainan scramble untuk memfasilitasi siswa bekerja sama dalam kelompok dan
juga untuk mengetahui pemahaman siswa selama guru menjelaskan materi. Kemudian guru membacakan aturan
permainan. Guru membagi siswa dalam kelompok yang sudah ditentukan dan ditampilkan dalam power point. Setiap
kelompok berisi 5-6 orang. Setiap kelompok dibagi satu lembar kertas manila besar berisi kotak-kotak, pertanyaan dan satu
buah amplop. Di dalam amplop berisi huruf-huruf yang nantinya akan digunakan untuk merangkai dan menjawab
semua pertanyaan. Huruf-huruf tersebut harus disusun dan ditempel pada kotak sampai semua habis dan harus membentuk
kata-kata yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang disajikan. Waktu permainan ditentukan 15 menit. Setelah
itu guru mempersilahkan siswa untuk mulai mengerjakan. Terlihat siswa antusias dan mau bekerja sama dalam kelompok.
Setiap kelompok mempunyai strategi masing – masing dalam menyelesaikan soal tersebut. Ada yang membagi tugas,
orang yang menjawab soal dan lainnya mencari hurufnya,
tetapi ada juga yang mereka menjawab bersama-sama dan mencari jawabannya secara bersama-sama juga. Tidak ada
satupun siswa yang terlihat hanya diam atau bermalas-malasan. Semua sangat antusias dalam mengikuti permainan tersebut.
Semua siswa terlihat berlomba-lomba dengan kelompok lainnya untuk menyelesaikan game tersebut. Setelah semua
kelompok menyelesaikan game tersebut, giliran guru yang membahas soal game satu persatu. Guru menggunakan metode
tanya jawab untuk membahas soal tersebut. Untuk mengembangkan aspek conscience C2 berupa
sikap “hemat” siswa diajak untuk melihat tayangan video berjudul “stop budaya konsumtif di Yogyakarta”. Video
tersebut menceritakan pola hidup masyarakat Jogjakarta yang cenderung mengikuti budaya konsumtif saat menjelang
lebaran. Siswa terlihat antusias dan fokus melihat video yang hanya berdurasi 1 menit ini. Setelah melihat video tersebut,
guru mengajak siswa untuk bertanya jawab mengkritisi video tersebut.
3 Refleksi
Melalui refleksi, siswa menyakini makna nilai yang terkandung
dalam pengalamannya.
Diharapkan siswa
membentuk pribadi mereka sesuai dengan nilai yang terkandung dalam pengalamannya itu. Setelah mengerjakan
game scramble dan melihat cuplikan video budaya konsumtif, siswa diajak untuk berefleksi atas pengalamannya tadi. Guru
memberikan pertanyaan panduan refleksi secara lisan mengenai beberapa pengalaman tadi. Selanjutnya siswa menuliskan hasil
refleksinya pada lembar refleksi dan aksi yang telah dibagikan oleh guru. Pertanyaan tersebut membantu siswa berefleksi dari
kegiatan pengalaman mengerjakan game “scramble” dan video tersebut. Adapun pertanyaan dan juga jawaban para siswa
sebagai berikut : Tabel 5.3
Hasil Refleksi Siswa pada Siklus I Pertanyaan
Hasil Refleksi a
Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi
kelompok? 1
Bekerja sama 2
Saling koreksi besama 3
Kebersaman dan kekompakan 4
Nilai ekonomi 5
Bisa berkomunikasi dengan orang lain.
6 Mudah mendalami pekerjaan
7 Ketelitian
8 Saling membantu
9 Kecepatan dalam mengerjakan
soal diskusi 10 Tidak egois
11Team work 12Kesabaran
13Gotong royong yang berat menjadi
ringan 14Menyatukan pokok pikiran
b Apa manfaatnya jika kita
dapat bekerja
sama dengan teman lain?
1 Pertanyaan
yang kita
tidak mengerti akan dibantu secara
bersama-sama. 2
Pertanyaan yang
kita tidak
mengerti akan dibantu secara
bersama-sama. 3
Bisa membangun kekompakan. 4
Lebih mudah dalam mengerjakan dan membagi tugas.
5 Dapat saling mengkoreksi satu
sama lain. 6
Lebih cepat dan ringan juga teliti. 7
Dapat bertukar pikiran. 8
Pekerjaan terasa ringan. 9
Dapat mempunyai banyak teman dan dikenal baik dengan orang-
orang sekitar.
10 Tidak egois dan kita bisa
merefleksi diri
jika kita
membutuhkan orang lain. 11
Tidak menang sendiri. 12
Berbagi pendapat. 13
Tidak jenuh. 14
Menjalin kekompakan dan tetap solid dalam bekerjasama.
15 Menjalin persaudaraan dengan
baik 16
Saling melengkapi. 17
Kekerabatan 18
Menjadi lebih mudah dan tidak berbeban.
19 Kesulitan
dapat ditanggung
secara bersama-sama. 20
Dapat saling
mengerti kekurangan satu sama lain
21 Lebih seru.
c Nilai apa yang dapat
kamu petik dari video tersebut? Mengapa?
1 Hemat, karena hemat pangkal
kaya. 2
Nilai tidak boros dan konsumtif, karena
masih banyak
orang melakukan hal konsumtif hanya
untuk keinginan semata bukan untuk kebutuhan.
3 Irit karena irit pangkal kaya.
4 Hemat, karena kita belajar untuk
menunda keinginan yang tidak penting.
5 Nilai
hemat, karena
dapat menolong kita untuk tidak terjadi
krisis keuangan dan mendorong
kita untuk menabung. 6
Janganlah bersifat
konsumtif. Hemat tidak sama dengan pelit.
7 Hemat,
karena jika
kita menginginkan sesuatu yang kita
inginkan maka uang kita akan cepat habis sebelum akhir bulan.
8 Nilai hemat, karena kita harus
cermat dalam
memikirkan kebutuhan.
9 Mengurangi budaya konsumtif,
karena biar tidak bokek kelak. 10
Rajin menabung, karena hemat pangkal kaya.
11 Nilai hemat karena dalam
sebuah pendapatan kita harus ada
tabungan menyisihkan
pendapatan. 12
Hemat, karena kita harus teliti dan pintar dalam memilih
kebutuhan.
13 Nilai hemat, karena jika kita
boros akan
menumbuhkan sikap yang tidak baik.
d Apakah
nilai tersebut
perlu kita
praktikanterapkan dalam hidup kita sehari-hari?beri
penjelasan 1
Sangat perlu, karena jika kita menghemat akan sangat berguna,
barang yang belum di penuhi akan dapat dipenuhi karena
masih mempunyai tabungan yang tersisa.
2 Perlu, karena hal tersebut membuat
kita lebih hemat. 3
Perlu, supaya uang kita tidak cepat habis.
4 Ya, karena kita bisa melatih diri
untuk menunda pengeluaran yang berlebihan.
5 Perlu, karena nilai tersebut melatih
untuk berhemat
dan gemar
menabung. 6
Perlu karena kita punya kebutuhan dan keinginan.
7 Ya, karena pola hidup konsumtif
bisa mencelakakan diri untuk masa depan, tetapi dengan berhemat
masa depan akan ada jaminan jika
suatu saat kita membutuhkan sesuatu.
8 Perlu karena kecermatan dalam
pengeluaran keuangan
itu sangatlah penting.
9 Perlu, untuk menabung guna di
kehidupan yang akan datang. 10
Perlu berhemat, supaya kita tidak berbelanja berlebihan dan
mampu menghemat uang.
11 Perlu, karena dengan hemat kita
bisa menabung
untuk digunakan
saat kita
membutuhkan kebutuhan
pokok. 12
Perlu, karena semakin tahun ekonomi disini negara kita
bertambah buruk jadi harus pintar pintar mempergunakan
uang atau jasa, dan benda- benda penting lainnya.
13 Perlu,
agar kita
dapat membentuk
karakter yang
berperilaku hemat.
4 Aksi
Pada tahap aksi, guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan aksi agar siswa terbantu untuk membangun niat dan
bertindak sesuai dengan hasil refleksinya. Guru memberikan pertanyaan secara tertulis kepada siswa tentang. “Apa yang
akan mereka lakukan setelah mendapatkan pengalaman tersebut ?” Berikut adalah beberapa pertanyaan dan respon para
siswa dalam menanggapi pertanyaan tersebut :
Tabel 5.4 Hasil Aksi Siswa pada Siklus I
Pertanyaan Rencana Aksi
a Setelah
kalian menyadari
pentingnya kerja
sama dalam
kelompok, niattindakan
apa yang akan dilakukan
dalam hidup kalian sehari-hari?
1 Bekerja sama dalam segala hal,
agar semua
pekerjaan cepat
selesai. 2
Saling membantu dalam kehidupa sehari-hari.
3 Salin membantu sesama tanpa
pamrih. 4
Salin membantu satu sama lain. 5
Bekerja sama dalam hal yang sulit.
6 Lebih kompak.
7 Mencoba untuk bekerja sama.
8 Membentuk
kelompok belajar
bersama. 9
Saya akan bersikap tidak egois, tidak
individu, tetapi
mengutamakan kerja sama dalam kelompok.
10 Lebih membuka diri untuk orang
lain. 11
Tidak egois
dan belajar
menghargai waktu. 12
Saya akan bekerja sama dalam berusaha
karena saya
memerlukan orang yang dapat menutupi
kekurangan dalam
kelompok. 13
Lebih menghargai orang lain ketika dalam kelompok dan harus
berpikir positif dengan orang yang baru saja dikenal.
14 Menjaga
komunikasi dengan
baik. 15
Lebih peka dan mempunyai kesadaran
diri jika
kita membutuhkan orang lain.
16 Gotong royong sangat membantu
menyelesaikan masalah secara tepat.
17 Lebih sering berinteraksi dengan
orang lain agar bekerja sama
akan menjadi lebih mudah. 18
Lebih menghargai
pendapat teman dan berusaha menyatukan
pendapat. 19
Saya akan lebih bekerja keras agar
saya mengerti
akan pentingnya kerja sama.
b Setelah kalian tahu
tentang pentingnya
memiliki sikap
hemat, tindakanniat apa
yang akan
dilakukan selanjutnya dalam hidup kalian
sehari-hari? 1
Saya akan menabung, mulai dari sekarang dan itu akan terbiasa
sampai saya
akan memiliki
pekerjaan. 2
Saya akan lebih berhemat lagi. 3
Saya akan menerapkan pola hidup hemat.
4 Saya
akan berhemat
untuk kebutuhan yang lain.
5 Berusaha untuk menyisihkan uang
untuk ditabung dan berusaha tidak bergaya hidup konsumtif dan
boros.
6 Saya ingin berhemat, tapi tidak
menimbulkan asumsi pelit. 7
Saya akan lebih cermat dalam pengeluaran.
8 Mengurangi sikap boros dan
menghamburkan uang. 9
Saya tidak akan konsumsi secara berlebihan, tetapi lebih kepada
konsumsi yang dibutuhkan saja.
10 Saya tidak akan sembarangan
dalam membeli barang. 11
Saya akan berpikir ulang dahulu untuk membeli barang.
12 Saya
akan hemat,
tidak konsumtif, dan mencintai produk
lokal. 13
Jika diberi uang saku bulanan, sebagian akan saya tabung di
bank dan tidak menyia-nyiakan uang itu.
14 Saya akan menabung untuk
kehidupan saya
di masa
mendatang, dan untuk berjaga- jaga.
5 Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengukur perkembangan aspek competence, conscience, dan compassion. Untuk mengukur
aspek competence guru memberikan tes atas apa yang diajarkan selama pembelajaran. Tes tersebut berupa tes tertulis dengan
10 soal pilihan ganda. Untuk mengukur perkembangan conscience dan compassion pada siswa, peneliti menggunakan
kuesioner berupa skala sikap. c.
Observasi Observasi dilakukan untuk melihat proses pembelajaran
dengan menggunakan PPR dan melihat perkembangan ke tiga aspek yaitu competence, conscience, dan compassion pada siswa.
Pada tahap observasi tersebut, peneliti memperoleh lima data. Adapun kelima data tersebut yaitu
1 Hasil observasi aktivitas siswa
2 Hasil observasi aktivitas guru yang diukur dengan lembar
pengamatan. 3
Skor aspek competence yang diukur dengan cara pre test dan post test.
4 Skor aspek conscience yang diukur dengan kuesioner.
5 Skor aspek compassion yang diukur dengan kuesioner.
Berikut ini adalah hasil pengamatan guru yang disajikan pada tabel berikut :
Tabel 5.5 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru pada Siklus I
No. Kegiatan
Ya Tidak Keterangan
1. Guru menggali pengalaman
siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.
Guru memancing
dengan beberapa pertanyaan berkaitan
dengan kegiatan konsumsi
2. Guru menggali pengetahuan
siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.
Guru menggali
pengetahuan dengan menanyakan rumus
fungsi konsumsi
3. Guru melihat sejauh mana
siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan.
Melihat pemahaman
dengan cara tanya jawab dengan siswa.
4. Guru menjelaskan materi
secara rinci.
Guru menyampaikan secara rinci dan runtut.
5. Guru memberikan latihan
soal.
Guru memberikan latihan soal berupa
game yang sudah dirancang.
6. Guru memfasilitasi siswa
untuk mengembangkan sikap hemat yang terkait dengan
materi pembelajaran.
Guru memberikan video budaya
konsumtif yang merangsang siswa
untuk hidup hemat.
7. Guru menyatakan bahwa
dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai
kemanusiaan untuk dipetik.
Guru menyampaikan saat sesudah diskusi
dan melihat tayangan video.
8. Guru memberi kesempatan
siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.
Saat bekerja kelompok
mengerjakan game scramble.
9. Guru mengajak siswa untuk
saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran.
Guru memberikan
ajakan siswa untuk membantu supaya
pekerjaan cepat selesai.
10. Guru tetap berada dalam kelas saat siswa berdiskusi
dalam kelompok, sehingga ada pengawasan.
Guru berkeliling ke
setiap kelompok guna memonitor kegiatan
para siswa.
11. Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya
bersikap hemat.
Guru memancing siswa dengan
pertanyaan “untung nya hidup berhemat”
12. Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat
diskusi.
Guru memancing dengan pertanyaan
lisan.
13. Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat
membacamelihat video tentang hemat.
Guru memancing
dengan beberapa pertanyaan yang
mengajak siswa mau mengeluarkan
pendapat.
14. Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerjasama.
Guru memberi
pengertian bahwa kerja sama penting,
tapi tidak pada saat ujian.
15. Guru mengajak siswa untuk berefleksi.
Guru mengajak
masing-masing siswa untuk mau berefleksi
siswa.
16. Guru memberikan pertanyaan refleksi selama
pembelajaran.
Guru memfasilitasi siswa dengan lembar
refleksi.
17. Guru mengajak siswa untuk membangun niattindakan
berdasarkan hasil refleksi.
Guru melakukan tanya jawab dengan
beberapa siswa atas tindakan hasil refleksi.
18. Guru memberikan pertanyaan aksi tindakan.
Guru memberikan
pertanyaan secara tertulis.
19. Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang
sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir.
Guru mengingatkan
akan pentingnya nilai hemat dan kerjasama
dalam kehidupan sehari-hari.
20. Guru memberikan pekerjaan rumah.
Guru tidak
memberikan pekerjaan rumah.
Tabel 5.6 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I
No. Kegiatan
Ya Tidak Keterangan
1. Siswa siap mengikuti
pembelajaran.
Siswa sudah mempersiapkan alat
tulis dan meminjam buku di perpustakaan
2. Siswa menanggapi setiap
pertanyaan guru.
Siswa tampak antusias menjawab pertanyaan
dari guru.
3. Siswa aktif dalam diskusi.
Siswa terlihat
bersemangat untuk aktif dalam
berdisukusi.
4. Siswa memperhatikan
penjelasan teman.
Semua fokus dan menghargai pendapat
temannya.
5. Siswa mencatat hal-hal
penting saat pembelajaran berlangsung.
Siswa mencatat apa
yang guru tulis didepan.
6. Siswa menanggapi pendapat
teman yang sedang menjelaskan.
Siswa menanggapi
dan beradu argument.
7. Siswa memperhatikan guru
yang mengajar.
Siswa memperhatikan walaupun sesekali ada
yang ramai sendiri.
8. Siswa menanggapi
pembahasan pembelajaran dengan baik.
Siswa mampu
menyerap materi dengan baik.
9. Siswa mengajukan
pertanyaan.
Sesekali siswa bertanya mengenai hal
yang kurang jelas rumus fungsi
konsumsi
10. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.
Tidak ada yang
menyepelekan tugas yang diberikan oleh
guru.
11. Siswa saling mengemukakan pendapat
saat diskusi.
Siswa antusias mengemukakan
pendapatnya sendiri- sendiri.
12. Siswa berusaha menjelaskan materi kepada
Tidak adanya siswa
yang menjelaskan
teman di kelompok dengan serius .
teman dalam satu kelompok.
13. Siswa mencermati isi video tentang sikap hemat dengan
serius.
Siswa fokus dalam melihat video budaya
konsumtif.
16. Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan
sungguh-sungguh.
Siswa tidak ada menuliskan secara
setengah hati,semua dengan keseriusan.
17. Siswa menuliskan niat- niattindakan yang akan
dilakukan dengan sungguh- sungguh.
Siswa tenang dan
fokus dalam mengerjakan lembar
aksi.
d. Refleksi
Penerapan PPR pada pembelajaran ekonomi di siklus I berjalan dengan lancar dan baik. Para siswa tampak antusias
mengikuti pembelajaran. Pembelajaran dengan menerapkan PPR merupakan hal baru bagi guru dan siswa. Menurut guru ini
merupakan kali pertama dia menerapkan PPR dalam pembelajaran, harapannya PPR dapat diterapkan di setiap materi tidak hanya
pada materi ini saja, juga bagi siswa, mereka juga mau merespon dan menerapkan dalam kehidupan sehari hari akan pentingnya
sikap hemat dalam mengelola uang dan juga mampu bekerja sama dalam hal apapun kecuali dalam ulangan. Siswa juga berpendapat
mereka sangat senang dengan penerapan PPR. Mereka terbantu untuk memahami materi dan menyadarkan mereka akan pentignya
hidup hemat dan bekerja sama. Selain itu siswa merasa tidak bosan dan tidak jenuh. Selama ini guru seringkali hanya menggunakan
ceramah dalam setiap pembelajaran.
Untuk ketercapaian
indikator aspek
competence, conscience, dan compassion terlihat jelas bahwa skor aspek
competence mengalami peningkatan sebesar 36, yang terlihat pada skor rata-rata pre test sebesar 50,4 naik menjadi menjadi
sebesar 68,5 saat post test lampiran 17. Pada aspek conscience siswa mengalami peningkatan skor rata-rata sebesar 8,8, yaitu
pada kondisi awal siklus I diperoleh skor rata-rata sebesar sebesar 3,4 kemudian mengalami peningkatan menjadi sebesar 3,8 pada
akhir siklus I. Pada aspek compassion siswa juga mengalami peningkatan skor rata-rata sebesar 14, yaitu pada kondisi awal
siklus I diperoleh skor rata-rata sebesar 3,6 dan pada akhir siklus I meningkat menjadi 4,1.
Hal yang perlu diperbaiki dalam siklus 1 adalah masalah pengalokasian waktu dalam proses belajar, karena pada siklus 1
cenderung terburu-buru. 3.
Siklus 2 Siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 27 April 2012 selama satu
kali pertemuan 2 x 45 menit yaitu pada pukul 07.00 – 08.30 WIB. Pada siklus II, 30 siswa hadir untuk mengikuti pelajaran ekonomi. Satu
siswa ijin tidak bisa mengikuti pelajaran pada hari tersebut karena sakit. Guru mitra yang mengajar pada siklus II masih sama dengan
siklus I yaitu Ibu Natalia Margi, S.Pd. Materi yang diajarkan pada siklus II berbeda dengan materi pada siklus I, yaitu tabungan. Berikut
ini diuraikan penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi pada siklus II.
a. Perencanaan
Di dalam tahap perencanaan atau persiapan, guru menyiapkan beberapa perangkat pembelajaran yang digunakan untuk penerapan
PPR dalam pembelajaran ekonomi. Adapun beberapa hal yang disiapkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP,
materi pembelajaran, dan media pembelajaran. Beberapa perangkat yang
mendukung penelitian
tersebut sebelumnya
sudah dikonsultasikan dengan guru mitra dan dosen pembimbing skripsi.
Berikut ini
disajikan uraian
masing-masing perangkat
pembelajaran : 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Di dalam RPP berisi standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode, media pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan juga
evaluasi. Pada bagian kegiatan pembelajaran berisi skenario pembelajaran yang digunakan guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran materi tabungan tersebut. 2
Materi pembelajaran Materi pembelajaran pada siklus II adalah tabungan. Di
dalam materi tabungan berisikan definisi tabungan, deskripsi
fungsi tabungan, cara menghitung konsumsi dan tabungan, dan juga faktor yang mempengaruhi tabungan.
3 Media pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan pada siklus II terdapat beberapa macam. Adapun media pembelajaran tersebut berupa
games peta konsep, video untuk mengembangkan nilai kerja sama video “undian berhadiah”, dan power point.
a Peta Konsep soal hitungan
Setiap kelompok dibagikan satu lembar kertas dan satu buah amplop yang berisi kata- kata. Tugas siswa
adalah merangkai semua kata-kata itu hingga menjadi sebuah peta konsep yang saling berhubungan satu sama
lain. Kelompok yang menyusun paling cepat diwajibkan mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. Untuk
soal hitungan guna memberikan siswa latihan soal berupa pertanyaan menghitung konsumsi dan tabungan.
b Video mengenai nilai hemat
Pada bagian tersebut peneliti menggunakan video “undian berhadiah”. Video yang berdurasi kurang lebih 11
menit tersebut diharapkan dapat mewakili kehidupan masyarakat sehari-hari pada umumnya. Video tersebut
ditayangkan untuk mengembangkan nilai hemat.
c Power point
Ini merupakan media yang sangat membantu guru dalam penyampaian materi. Power point juga dapat
membantu siswa dalam memahami konsep apa yang diajarkan pada materi tabungan.
Selain perangkat
pembelajaran, peneliti
juga menyiapkan beberapa instrumen pengumpulan data yang
terdiri dari : 1
Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi kegiatan guru digunakan untuk
mencatat kegiatan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.
2 Lembar observasi kegiatan siswa
Lembar observasi kegiatan siswa digunakan untuk mencatat kegiatan siswa selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung. 3
Lembar observasi kegiatan kelas Lembar observasi tersebut digunakan untuk mencatat
suasana kelas dan kejadian-kejadian yang terjadi didalam kelas saat pembelajaran berlangsung.
4 Tes
Tes terdiri dari pre test dan post test untuk mengukur competence siswa.
5 Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk mengukur conscience dan compassion pada siswa.
b. Tindakan
Pembelajaran pada siklus II bertujuan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa. Berikut ini adalah
uraian indikator pada masing –masing aspek : 1
Competence a
Mendeskripsikan pengertian tabungan. b
Menjelaskan fungsi tabungan. c
Menghitung konsumsi dan tabungan. d
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan. 2
Conscience a
Memiliki sikap hidup hemat dalam kehidupan sehari-hari. b
Memiliki sikap dan minat yang baik pada pembelajaran ekonomi.
3 Compassion
a Memiliki semangat bekerja sama dengan sesama teman
ketika memecahkan masalah dalam kelompok.
Pada tahap tindakan, guru mitra menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran ekonomi dengan materi
tabungan. Berikut ini diuraikan beberapa tahap secara rinci tentang penerapan PPR dalam pembelajaran pada siklus II :
1 Konteks
Konteks dilaksanakan pada awal pembelajaran. Di dalam konteks siswa diajak untuk mencermati konteks-konteks dalam
hidupnya guna mengenali faktor-faktor yang berpotensi mendukung proses pembelajaran. Saat proses belajar mengajar
berlangsung guru memfasilitasi dengan beberapa pertanyaan. Yang pertama adalah “apakah kalian mempunyai tabungan?”.
Beberapa siswa mengangkat tangan menunjukkan bahwa mereka mempunyai tabungan. Kemudian guru memancing
dengan pertanyaan “seberapa sering kalian menabung dalam seminggu?”. Siswa menjawab dengan berbagai pendapat, ada
yang sehari satu kali, seminggu sekali, ada yang tergantung banyak sedikitnya pengeluaran. Lalu guru memberikan
pertanyaan “di mana kalian menyimpan uang?” Siswa menjawab ada yang di dompet, di bank, di lemari, dan di
bawah tempat tidur. Selanjutnya guru menanyakan “apakah kalian ada yang mempunyai tabungan di CUCredit Union ?”
dua anak mengangkat tangan dan guru memberi pujian bahwa sangat bagus menabung di CU karena bisa setiap hari
menabung saat di sekolah. Situasi kelas tampak semakin kondusif dan para siswa antusias mengikuti tanya jawab guru
tersebut. Tak hanya itu, guru menggali lagi dengan pertanyaan “apakah manfaat mempunyai tabungan?”. Siswa menjawab
dengan beragam jawaban antara lain, untuk masa depan, guna mempunyai simpanan untuk ke depan, bisa menerapkan hidup
hemat, bisa menyisihkan uang jajan, untuk berjaga-jaga.
2 Pengalaman
Pada tahap pengalaman terdapat beberapa kegiatan, yang pertama yaitu guru menjelaskan materi singkat tentang
pengertian tabungan, fungsi tabungan, cara menghitung konsumsi dan tabungan faktor-faktor yang mempengaruhi
tabungan. Guru menggunakan metode tanya jawab untuk menyampaikan materi yang diajarkan. Setelah penjelasan
materi guru mengembangkan aspek compassion. Guru menggunakan media belajar berupa permainan peta konsep.
Guru membagi siswa dalam kelompok yang sudah ditentukan dan ditampilkan dalam power point. Setiap kelompok berisi 5-6
orang. Kemudian guru membacakan prosedur game. Setiap kelompok dibagikan satu lembar kertas dan satu buah amplop
yang berisi kata- kata dan juga soal yang berisi pertanyaan menghitung konsumsi dan tabungan. Tugas siswa adalah
merangkai semua kata-kata itu hingga menjadi sebuah peta konsep yang saling berhubungan satu sama lain dan menjawab
soal tersebut. Kelompok yang menyusun paling cepat diwajibkan mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas.
Kelompok ke 2 menjadi kelompok yang tercepat sehingga mempunyai kesempatan untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya. Dua orang menjadi perwakilan maju dan tanpa kesulitan mereka mempresentasikan pekerjaannya. Setelah itu
guru mencoba mengulas dan membahas lagi satu per satu peta konsep tersebut dengan metode tanya jawab.
Selesai membahas game dan soal tersebut guru mengajak siswa untuk mengembangkan aspek conscience yaitu sikap
hemat dengan tayangan video “undian berhadiah” yang berdurasi 11 menit. Siswa tampak antusias dan senang dengan
pemutaran video tersebut. Setelah melihat video tersebut guru dan siswa bersama-sama mengkritisi video tersebut.
3 Refleksi
Melalui refleksi, siswa menyakini makna nilai yang terkandung
dalam pengalamannya.
Diharapkan siswa
membentuk pribadi mereka sesuai dengan nilai yang terkandung dalam pengalamannya itu. Maka setelah para siswa
mengerjakan game peta konsep dan melihat cuplikan video “undian berhadiah”, siswa diajak untuk berefleksi atas
pengalamannya tersebut. Guru memberikan pertanyaan secara lisan mengenai beberapa pengalaman tadi. Selanjutnya siswa
menuliskan hasil refleksinya pada lembar refleksi dan aksi yang telah dibagikan oleh guru.
Tabel 5.7 Hasil Refleksi Siswa pada Siklus II
Pertanyaan Hasil Refleksi
a Apa yang kalian rasakan
dalam diskusi kelompok 1
Senang, karena dapat kerja sama dalam mengerjakan
tugas.
2 Bekerja secara bersama-
sama lebih menyenangkan. 3
Kompak dan senang 4
Pekerjaan terasa
lebih ringan.
5 Kekompakan dalam tim
sangat membantu pekerjaan hingga cepat selesai.
6 Adanya
kekompakan kerjasama
membuat adanya kebersamaan dalam
tim dan membuat lebih mengerti
dalam mengerjakan pekerjaan
7 Saling bekerja sama dan
bertukar pikiran. 8
Gembira karena
dapat mengerjakan secara bekerja
sama dengan orang yang berbeda-beda pemikiran.
9 Berbagi
ilmu dengan
teman. 10
Bisa berdiskusi
dengan teman sekelompok.
11 Saya merasakan pentingnya
bekerja sama
dalam mengerjakan
suatu pekerjaan.
b Nilai apa yang dapat
kalian petik dari diskusi kelompok tadi?
1 Kekompakan
dalam kelompok
2 Kebersamaan
dan kekompakan
3 Bekerja sama
4 Kerja
sama dan
kekeluargaan. 5
Kerja sama
dan kebersamaan.
6 Dapat menerapkan kerja
sama dengan teman yang baru.
7 Kerja sama dan saling
mengkoreksi. 8
Gotong royong 9
Bekerja sama,
saling melengkapi,
dan saling
membetulkan. 10
Kerja sama dan bertukar pikiran.
c Apa manfaat jika kita
bisa menerapkan sikap hemat dalam kehidupan
sehari-hari 1
Dapat mengendalikan
keinginan untuk memiliki barang-barang yang tidak
dibutuhkan.
2 Dapat mempersiapkan masa
depan yang cerah dan dapat digunakan sewaktu-waktu
dibutuhkan.
3 Bekal masa depan.
4 Hemat pangkal kaya
5 Mempunyai tabungan dan
lebih menyadari
bahwa mencari
uang susah
mendapatkannya. 6
Kita tidak boros dalam kehidupan sehari-hari.
7 Kita
bisa kritis
dalam memilih kebutuhan.
8 Hidup kita lebih tertata dan
terhindar dari
budaya konsumtif.
9 Mempunyai
simpanan dalam suatu keadaan yang
mendadak.
4 Aksi
Pada tahap aksi, guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan aksi agar siswa terbantu untuk membangun niat dan
bertindak sesuai dengan hasil refleksinya. Guru memberikan pertanyaan secara tertulis kepada siswa tentang, apa yang akan
mereka lakukan setelah mendapatkan pengalaman tersebut. Berikut adalah beberapa pertanyaan dan respon para siswa
dalam menanggapi pertanyaan tersebut.
Tabel 5.8 Hasil Aksi Siswa pada Siklus II
Pertanyaan Rencana Aksi
a Tindakan nyata apa yang
akan anda lakukan pada kehidupan
sehari-hari, jika
mengetahui pentingnya bekerja sama
dalam kelompok? 1
Saling membantu dalam kehidupan bermasyarakat.
2 Tidak egois dengan sesama
dalam berbagai hal. 3
Lebih belajar
untuk bersosialisasi
4 Melakukan
pekerjaan bersama-sama
dengan penuh tanggung jawab.
5 Lebih
menghargai pendapat teman.
6 Sering minta bantuan orang
lain dan
membantu oranglain dalam berbagai
hal kecuali dalam ulangan. 7
Lebih berusaha dalam kerja kelompok.
8 Akan menjunjung tinggi
nilai kerja sama dalam menghadapi berbagai hal.
9 Menjaga
relasi dan
berkomunikasi antar
teman. 10
Tidak bersikap individual dalam kehidupan sehari-
hari.
11 Saling menghargai, saling
menghormati, dan
mempererat solidaritas. 12
Saling membantu
jika teman atau orang lain
mempunyai masalah. b
Apa yang akan anda lakukan pada kehidupan
sehari-hari jika
mengetahui manfaat pola hidup hemat?
1 Menabung
dengan sebagian uang yang diberi
oleh orang tua. 2
Menyisihkan uang saku untuk ditabung.
3 Lebih
giat dan
rajin menabung untuk kehidupan
yang akan datang.
4 Lebih
selektif dalam
mengkonsumsi kebutuhan sehari-hari.
5 Mengurangi
perilaku konsumtif.
6 Belajar menabung mulai
dari sejak dini, 7
Akan lebih hemat dalam pengeluaran
dan tidak
berfoya-foya. 8
Menerapkan prinsip
“hemat pangkal kaya”. 9
Lebih teliti
dalam memikirkan kebutuhan.
10 Tidak boros.
11 Lebih
mempunyai kehidupan yang teratur.
5 Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk mengukur perkembangan aspek competence, conscience, dan compassion siswa. Untuk
mengukur aspek competence, guru memberikan tes tentang materi yang diajarkan selama pembelajaran. Tes tersebut
berupa tes tertulis dengan 10 soal pilihan ganda. Untuk mengukur perkembangan conscience dan compassion pada
siswa, peneliti menggunakan kuesioner berupa skala sikap. c.
Observasi Observasi
dilakukan selama
berlangsungnya proses
pembelajaran pada siklus kedua. Observasi dilakukan untuk melihat proses pembelajaran dengan menerapkan PPR dengan
melihat perkembangan ke tiga aspek, yaitu competence, conscience, dan compassion, pada siswa. Pada tahap observasi
tersebut, peneliti memperoleh lima data. Adapun kelima data tersebut yaitu
1 Hasil observasi aktivitas siswa
2 Hasil observasi aktivitas guru yang diukur dengan lembar
pengamatan. 3
Skor aspek competence yang diukur dengan cara pre test dan post test.
4 Skor aspek conscience yang diukur dengan kuesioner.
5 Skor aspek compassion yang diukur dengan kuesioner.
Berikut ini adalah hasil pengamatan guru yang disajikan pada tabel berikut :
1 Observasi Aktivitas Guru
Berikut merupakan hasil observasi aktivitas guru pada saat kegiatan pembelajaran:
Tabel 5.9 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Siklus II
No. Kegiatan
Ya Tidak Keterangan
1. Guru menggali
pengalaman siswa berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan.
Guru memancing dengan beberapa
pertanyaan berkaitan dengan kegiatan
tabungan.
2. Guru menggali
pengetahuan siswa berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan.
Guru mengajak siswa mengingat
cara menghitung konsumsi dan
tabungan.
3. Guru melihat sejauh mana
siswa sudah memahami materi yang sudah
Melihat pemahaman
dengan cara tanya jawab dengan siswa.
diajarkan. 4.
Guru menjelaskan materi secara rinci.
Guru menyampaikan
secara detail dan fokus kepada
hitungan.
5. Guru memberikan latihan
soal.
Guru memberikan latihan soal berupa
game “peta konsep” juga soal hitungan.
6. Guru memfasilitasi siswa
untuk mengembangkan sikap hemat yang terkait
dengan materi pembelajaran.
Guru memberikan
video “undian berhadiah” yang
merangsang siswa untuk hidup hemat.
7. Guru menyatakan bahwa
dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai
kemanusiaan untuk dipetik.
Guru memberikan
ulasan setelah melihat tayangan
video.
8. Guru memberi kesempatan
siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.
Saat bekerja
kelompok mengerjakan game
peta konsep.
9. Guru mengajak siswa
untuk saling membantu satu sama lain dalam
pembelajaran.
Guru mengarahkan siswa supaya mau
saling bekerja sama satu lain dalam
mengerjakan “game”
10. Guru tetap berada dalam kelas saat siswa berdiskusi
dalam kelompok, sehingga ada pengawasan.
Guru berkeliling ke
setiap kelompok guna memonitor
kegiatan para siswa.
11. Guru berusaha meyakinkan siswa tentang
pentingnya bersikap hemat.
Guru memancing
siswa dengan pertanyaan .
12. Guru mengajak siswa untuk sharing atas
pengalaman saat diskusi.
Guru memancing dengan pertanyaan
lisan.
13. Guru mengajak siswa untuk sharing atas
pengalaman saat membacamelihat video
tentang hemat.
Guru memancing dengan beberapa
pertanyaan lisan yang mengajak
siswa mau mengeluarkan
pendapat. 14. Guru menegaskan kepada
siswa pentingnya kerja sama.
Guru memberi
pengertian bahwa kerja sama penting,
tetapi hanya pada saat-saat tertentu dan
tidak pada saat ujian.
15. Guru mengajak siswa untuk berefleksi.
Guru mengajak
masing-masing siswa untuk mau
berefleksi atas kegiatan
mengerjakan game dan melihat
tayangan video.
16. Guru memberikan pertanyaan refleksi selama
pembelajaran.
Guru memfasilitasi siswa dengan lembar
refleksi.
17. Guru mengajak siswa untuk membangun
niattindakan .berdasarkan hasil refleksi.
Guru melakukan
tanya jawab dengan beberapa siswa atas
tindakan hasil refleksi.
18. Guru memberikan pertanyaan aksi tindakan.
Guru memberikan
pertanyaan secara tertulis guna
menuliskan apa yang telah dilakukan
setelah berefleksi.
19. Guru mengingatkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang sudah dipetik setelah
pembelajaran berakhir.
Guru mengingatkan akan pentingnya
nilai hemat dan kerjasama dalam
kehidupan sehari- hari.
20. Guru memberikan pekerjaan rumah.
Guru tidak
memberikan pekerjaan rumah.
2 Observasi Aktivitas Siswa
Berikut merupakan hasil observasi aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran di kelas:
Tabel 5.10 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus II
No Kegiatan
Ya Tidak Keterangan
1. Siswa siap mengikuti
pembelajaran.
Siswa sudah mempersiapkan alat
tulis dan meminjam buku di
perpustakaan
2. Siswa menanggapi setiap
pertanyaan guru.
Siswa mau mengeluarkan
pendapat setelah guru bertanya.
3. Siswa aktif dalam diskusi.
Siswa antusias
dalam berdiskusi dan tidak ada yang hanya
diam.
4. Siswa memperhatikan
penjelasan teman.
Semua fokus dan menghargai
pendapat temannya yang
mempresentasikan hasil diskusi dan
mengemukakan pendapat.
5. Siswa mencatat hal-hal
penting saat pembelajaran berlangsung.
Ya,tetapi hanya
beberapa siswa yang mencatat apa yang
guru tulis di depan.
6. Siswa menanggapi
pendapat teman yang sedang menjelaskan.
Siswa hanya
mendengarkan siswa yang presentasi.
7. Siswa memperhatikan
guru yang mengajar.
Siswa memperhatikan
walaupun siswa yang duduk di
bagian belakang sesekali ada yang
ramai dan sibuk sendiri.
8. Siswa menanggapi
pembahasan pembelajaran dengan baik.
Siswa menanggapi
dan mau bertanya saat ada yang kurang
jelas.
9. Siswa mengajukan
pertanyaan.
Sesekali siswa bertanya mengenai
d. Refleksi
Pada saat pembelajaran siklus II, penerapan PPR berjalan dengan lancar. Semua hambatan dan kekurangan di siklus I
dapat diatasi dan diperbaiki pada siklus II. Para siswa tampak lebih antusias dengan proses pembelajaran yang diisi dengan
game dan video yang lebih bervariasi daripada di siklus I. hal yang kurang jelas
penghitungan konsumsi dan
tabungan
10. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan
baik.
Siswa dengan sungguh-sungguh
mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru.
11. Siswa saling mengemukakan pendapat
saat diskusi.
Siswa antusias mengemukakan
pendapatnya dan tampak kukuh
dengan pendapatnya sendiri.
12. Siswa berusaha menjelaskan materi
kepada teman di kelompok dengan serius .
Tidak adanya siswa
yang menjelaskan teman dalam satu
kelompok.
13. Siswa mencermati isi video tentang sikap hemat
dengan serius.
Siswa fokus dan antusias dalam
melihat video “undian berhadiah”
16. Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan
sungguh-sungguh.
Siswa tidak ada menuliskan secara
setengah hati, semua dengan keseriusan.
17. Siswa menuliskan niat- niattindakan yang akan
dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Siswa tenang dan
fokus dalam mengerjakan lembar
aksitindakan nyata.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada, siklus II terjadi peningkatan dalam aspek competence, conscience, dan
compassion. Terlihat jelas pada skor rata-rata aspek competence mengalami peningkatan sebesar 66 , yang terlihat dari rata-
skor rata-rata pretest sebesar 49 naik menjadi sebesar 81,3 saat post test lampiran 18. Pada aspek conscience siswa mengalami
peningkatan skor rata-rata sebesar 5,3 , yaitu pada kondisi awal siklus II diperoleh skor rata-rata sebesar 3,8 kemudian
mengalami peningkatan menjadi sebesar 4,0 pada akhir siklus II. Pada aspek compassion siswa juga mengalami peningkatan skor
rata-rata sebesar 2,4, yaitu pada kondisi awal siklus II diperoleh skor rata-rata sebesar 4,1 dan pada akhir siklus II
meningkat menjadi 4,2. Siswa dalam pembelajaran mampu menemukan nilai hemat
dan nilai kerja sama. Secara kualitatif dapat disimpulkan bahwa nilai hemat dan kerja sama mulai berkembang karena siswa
sudah memperlihatkan berbagai tanda dalam menuliskan hasil refleksi. Harapan guru pada penerapan PPR adalah siswa
mampu menerapkannya sikap hemat dan kerja sama dengan sungguh-sungguh dan tidak hanya sekedar pernyataan tulisan
saja. Guru mengharapkan para siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehar-hari dan pada proses belajar mengajar
selanjutnya. Siswa pun juga ikut senang dengan penerapan PPR,
karena mereka belajar tidak hanya sekedar belajar, tetapi juga dapat memetik nilai pada suatu proses pembelajaran.