Indonesian language.
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
136
36. JAMINAN PEMERINTAH
TERHADAP KEWAJIBAN
PEMBAYARAN BANK
UMUM lanjutan
36. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS continued
Berdasarkan perubahan terakhir yang terdapat pada
Keputusan Menteri
Keuangan No. 179KMK.0172000 tanggal 26 Mei 2000,
jaminan tersebut berlaku sejak tanggal 26 Januari 1998 sampai dengan 31 Januari 2001 dan dapat
diperpanjang dengan sendirinya setiap 6 enam bulan berikutnya secara terus-menerus, kecuali
apabila dalam waktu 6 enam bulan sebelum berakhirnya jangka waktu Program Penjaminan
atau jangka waktu perpanjangannya, Menteri Keuangan mengumumkan pengakhiran dan atau
perubahan Program Penjaminan tersebut untuk diketahui oleh umum. Atas penjaminan ini,
Pemerintah membebankan premi yang dihitung berdasarkan persentase tertentu sesuai ketentuan
yang berlaku. Based on the latest amendment under the Ministry
of Finance Decision No. 179KMK.0172000 dated May 26, 2000, this guarantee is valid from January
26, 1998 up to January 31, 2001 and with automatic extension of the guarantee period
continuously every 6 six months, unless within 6 six months before the maturity of the guarantee
period or its extension period, the Ministry of Finance announced to the public the expiry andor
change in the guarantee program. For this guarantee, the Government charges premium
which is computed based on a certain percentage in accordance with the prevailing regulations.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17PMK.052005 tanggal 3 Maret 2005,
terhitung sejak tanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan
Program Penjaminan Pemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang
diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank.
In accordance
with Regulation
No. 17PMK.052005 dated March 3, 2005 of the Ministry of Finance, starting April 18, 2005,
commercial bank obligations guaranteed by the Government Guarantee Program include demand
deposits, saving deposits, time deposits and fund borrowings from other banks in the form of
inter-bank money market transactions.
Program Penjaminan Pemerintah melalui UP3 telah berakhir pada tanggal 22 September 2005,
sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan
No. 68PMK.052005
tanggal 10 Agustus 2005 tentang “Perhitungan dan
Pembayaran Premi
Program Penjaminan
Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum” untuk periode 1 Juli sampai dengan
21 September 2005. Sebagai pengganti UP3, Pemerintah telah membentuk lembaga independen
yaitu
Lembaga Penjamin
Simpanan LPS
berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang “Lembaga
Penjamin Simpanan”, dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam
bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu. The Government Guarantee Program through UP3
ended on September 22, 2005 based on Regulation No. 68PMK.052005 dated August 10,
2005 of the Ministry of Finance regarding the “Calculation and Payment of the Premium on
Government Guarantee Program on the Payment of Obligations of Commercial Banks” for the period
of July 1 up to September 21, 2005. The Government established the Indonesia Deposit
Insurance Corporation LPS, an independent agency, to replace UP3 based on Law No. 24 of
2004 dated September 22, 2004 regarding “Deposit Insurance Corporation”, in which LPS
guarantees public funds including funds from other banks in the form of demand deposits, time
deposits, certificates of deposits, saving deposits andor other similar forms.
Berdasarkan salinan
Peraturan LPS
No. 1PLPS2006 tanggal 9 Maret 2006 tentang “Program Penjaminan Simpanan” diatur besarnya
saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling tinggi sebesar Rp100 juta
angka penuh. Based on LPS regulation No. 1PLPS2006 dated
March 9, 2006 regarding “Government Guarantee Program on Saving Account”, the balance of
saving accounts guaranteed for each customer is at a maximum of Rp100 million full amount.
Indonesian language.
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
137
36. JAMINAN PEMERINTAH
TERHADAP KEWAJIBAN
PEMBAYARAN BANK
UMUM lanjutan
36. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS continued
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang
“Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan” maka nilai simpanan setiap
nasabah pada satu bank yang dijamin oleh Pemerintah naik menjadi sebesar Rp2 miliar
angka penuh dari semula Rp100 juta angka penuh, efektif sejak tanggal tersebut di atas.
In accordance with Government Regulation No. 66 Year 2008, dated October 13, 2008 regarding “The
Amount of Public Savings Guaranteed by the Indonesia Deposit Insurance Corporation”, the total
amount of customers’ saving accounts in banks which is guaranteed by the Government has
increased to Rp2 billion full amount, from the previous Rp100 million full amount, effective on
the date stated above.
Suku bunga penjaminan LPS pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-
masing sebesar 7,75 dan 7,25 untuk simpanan dalam mata uang Rupiah, dan masing-masing
sebesar 1,5 untuk simpanan dalam mata uang asing.
LPS interest rates guarantee as of December 31, 2014 and 2013 were 7.75 and 7.25,
respectively, for deposits in Rupiah and 1.5 for deposits in foreign currencies.
37. PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN PSAK YANG DIKELUARKAN DAN
DIREVISI 37. ISSUED AND REVISED STATEMENTS OF
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS SFAS
Berikut ini ikhtisar PSAK yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan DSAK - IAI
yang relevan untuk Bank, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014: The following summarizes the SFAS which were
issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board FASB that are relevant to the
Bank, but not yet effective for financial statements as of December 31, 2014:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015:
Effective on or after January 1, 2015:
a. PSAK No. 1 Revisi 2013, ”Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1,
mengatur perubahan penyajian kelompok pos- pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain
dimana pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang
tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. a. SFAS No. 1 Revised 2013, “Presentation of
Financial Statements”, adopted from IAS 1, prescribes changes in the grouping of items
presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss
would be presented separately from items that will never be reclassified.
b. PSAK No. 24 Revisi 2013, ”Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS 19, yang menghapus
mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi
liabilitas kontinjensi
untuk menyederhanakan
klarifikasi dan
pengungkapan. b. SFAS No. 24 Revised 2013, “Employee
Benefits”, adopted from IAS 19, that removes the corridor mechanism and contingent liability
disclosures to simple clarifications and disclosures.
c. PSAK No.
46 Revisi
2014, ”Pajak
Penghasilan”, yang diadopsi dari IAS 12. PSAK ini memberikan tambahan pengaturan
untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang
diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang
diukur dengan menggunakan model nilai wajar.
c. SFAS No. 46 Revised 2014, “Income Taxes”, adopted from IAS 12. This SFAS now provides
additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arises from a non-
depreciable asset measured using the revaluation model, and those arises from
investment property that is measured using the fair value model.