Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities

Indonesian language. PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 138

37. PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN PSAK YANG DIKELUARKAN DAN DIREVISI lanjutan

37. ISSUED AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS SFAScontinued Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 lanjutan: Effective on or after January 1, 2015 continued: d. PSAK No. 48 Revisi 2014, ”Penurunan Nilai Aset”, yang diadopsi dari IAS 36. PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode. d. SFAS No. 48 Revised 2014, “Impairment of Assets”, adopted from IAS 36. This SFAS provides additional disclosure terms for each individual asset including goodwill or a cash- generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period. e. PSAK No. 50 Revisi 2014, ”Instrumen Keuangan: Penyajian”, yang diadopsi dari IAS 32. PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. e. SFAS No. 50 Revised 2014, “Financial Instruments: Presentation”, adopted from IAS 32. This SFAS provides deeper about criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis. f. PSAK No. 55 Revisi 2014, ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang diadopsi dari IAS 39. PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. f. SFAS No. 55 Revised 2014, “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, adopted from IAS 39. This SFAS, among other, provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition. g. PSAK No. 60 Revisi 2014, ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang diadopsi dari IFRS 7. PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan. g. SFAS No. 60 Revised 2014, “Financial Instruments: Disclosures”, adopted from IFRS 7. This SFAS, among other, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments. h. PSAK No. 68, ”Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi dari IFRS 13, memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. h. SFAS No. 68, “Fair Value Measurement”, adopted from IFRS 13, provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted. Penerapan dini sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan. Saat ini Bank sedang mengevaluasi dan belum menetapkan dampak dari PSAK yang dikeluarkan dan direvisi tersebut terhadap laporan keuangannya. Early implimentation before January 1, 2015 are not permitted. The Bank is presently evaluating and has not yet determined the effects of these issued and revised SFAS on its financial statements.