BTN Terdepan GCG Rumahkoe
PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.
Indonesian language.
PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
23
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES continued
a. Dasar
Penyajian Laporan
Keuangan lanjutan
a. Basis
of Preparation
of the
Financial Statements continued
Pernyataan Kepatuhan lanjutan Statement of Compliance continued
Laporan keuangan Bank cabang syariah yang didasarkan
pada prinsip syariah disajikan
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 101 tentang “Penyajian
Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 tentang
“Akuntansi Murabahah”,
PSAK No. 104 tentang “Akuntansi Istishna”, PSAK
No. 105 tentang “Akuntansi Mudharabah”, PSAK
No. 106
tentang “Akuntansi
Musyarakah” dan PSAK No. 107 tentang “Akuntansi Ijarah” yang menggantikan PSAK
No. 59 tentang “Akuntansi Perbankan Syariah” yang
berkaitan dengan
pengakuan, pengukuran,
penyajian dan pengungkapan
untuk topik tersebut, PSAK No. 110 tentang “Akuntansi Sukuk” dan Pedoman Akuntansi
Perbankan Syariah Indonesia PAPSI yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan Ikatan
Akuntan Indonesia IAI. The financial statements of the Bank’s sharia
branches have been presented in conformity with the Statement of Financial Accounting
Standards SFAS
No. 101
on “Sharia
Financial Statements
Presentation”, SFAS
No. 102 on “Accounting for Murabahah”, SFAS No. 104 on “Accounting for Istishna”, SFAS
No. 105 on “Accounting for Mudharabah”, SFAS No. 106 on “Accounting for Musyarakah”
and SFAS 107 on “Accounting for Ijarah”, which supersede SFAS No. 59 on “Accounting
for
Sharia Banking”
associated with
recognition, measurement, presentation and disclosure for the respective topics, SFAS
No.110 on “Accounting for Sukuk” and the Indonesia
Sharia Banking
Accounting Guidelines PAPSI issued by Bank Indonesia
and Indonesian Institute of Accountants IAI.
Laporan keuangan telah disajikan berdasarkan nilai historis, kecuali untuk beberapa akun
yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan
akuntansi
dari akun
tersebut. Laporan
keuangan disusun
dengan dasar
akrual, kecuali pendapatan dari istishna dan bagi hasil
dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah serta laporan arus kas.
The financial statements have been prepared on a historical cost basis, except for some
accounts that were assessed using another measurement
basis as
explained in
the accounting
policies of
the account.
The financial statements have been prepared on
accrual basis, except for the revenue from istishna and the profit sharing from the
mudharabah and musyarakah financing and the statement of cash flow.
Laporan arus
kas disusun
menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan
atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas,
giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan
bank
lain, Sertifikat
Bank Indonesia
dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia, yang jatuh
tempo dalam waktu 3 tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai
jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statement of cash flows have been prepared using direct method and the cash
flows have been classified on the basis of operating, investing and financing activities.
Cash and cash equivalents consists of cash, current accounts with Bank Indonesia and
current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, Bank
Indonesia
Certificates and
Deposits Certificates of Bank Indonesia maturing within
3 three months or less from the acquisition date provided they are not used as collateral
for borrowings nor restricted.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan
keuangan adalah
Rupiah, yang
merupakan mata
uang fungsional
Bank. Angka-angka yang disajikan dalam laporan
keuangan, kecuali dinyatakan lain dibulatkan dalam jutaan Rupiah.
The presentations
currency used
in the
financial statement is the Indonesian Rupiah, which is the Bank’s functional currency. Unless
otherwise stated, all figures presented in the financial statement are rounded off to millions
of Rupiah.
BTN Terdepan GCG Rumahkoe
PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.
BTN Terdepan GCG Rumahkoe
PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.
Indonesian language.
PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
24
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES continued
b. Kuasi-Reorganisasi
b. Quasi-Reorganization
Berdasarkan PSAK No. 51 Revisi 2003 tentang ”Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, kuasi-
reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi
ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya
berdasarkan
nilai wajar.
Dengan kuasi-
reorganisasi, perusahaan mendapatkan awal yang baik fresh start dengan laporan posisi
keuangan yang menunjukkan nilai sekarang dan
tanpa dibebani defisit karena
defisit dieliminasikan menjadi nihil.
Based on SFAS No. 51 Revised 2003, “Accounting
for Quasi-Reorganization”,
a quasi-reorganization
is an
accounting procedure
that enables
a company
to restructure its equity by eliminating its deficit
and revaluing all its assets and liabilities based on
their fair
values. Under
a quasi-
reorganization, a company will have a fresh start with its statement of financial position
showing figures that represent present values and without the burden of a deficit because the
deficit has been eliminated.
c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
c. Transactions with related parties
Dalam menjalankan
usahanya, Bank
melakukan transaksi
dengan pihak-pihak
berelasi seperti
yang didefinisikan
dalam PSAK
No. 7 Revisi
2010 tentang
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. In the normal course of its business, the Bank
enters into transactions with related parties which are defined under SFAS No. 7 Revised
2010, “Related Party Disclosures”.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika:
The Bank considers the following as its related parties:
a Suatu pihak yang secara langsung, atau
tidak langsung yang melalui satu atau lebih
perantara, suatu
pihak i mengendalikan, atau dikendalikan oleh,
atau berada
di bawah
pengendalian bersama,
dengan Bank;
ii memiliki
pengaruh signifikan atas Bank; atau iii memiliki
pengendalian bersama
atas Bank;
a a person who, directly or indirectly through
one or more intermediaries, i controls, or is controlled by, or under common control
with the Bank, ii has significant influence over the Bank or iii has joint control over
the Bank;
b suatu pihak yang berada dalam kelompok
usaha yang sama dengan Bank; b
an entity which is a member of the same group as the Bank;
c suatu pihak yang merupakan ventura
bersama di mana Bank sebagai venturer; c
an entity which is a joint venture of a third party in which the Bank has ventured in;
d suatu pihak adalah anggota dari personil
manajemen kunci Bank; d
a member of key management personnel of the Bank;
Estimasi nilai wajar aset dan liabilitas dalam rangka
kuasi-reorganisasi ditentukan
berdasarkan informasi terbaik sesuai dengan karakteristik
aset dan
liabilitas yang
bersangkutan atau
nilai pasar
aset dan
liabilitas yang
bersangkutan. Apabila nilai
pasar tidak tersedia, estimasi
nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga
aset sejenis, estimasi nilai sekarang atau arus kas
yang didiskontokan. Untuk aset dan
liabilitas tertentu, penilaian dilakukan sesuai PSAK terkait.
The fair value estimate for assets and liabilities under a quasi-reorganization is determined
based on
the best
available information
according to the characteristics of the related assets and liabilities or the market value for the
related assets and liabilities. If the market value is not available, the fair value estimation
is conducted by considering the value of similar assets, present value estimation, or
discounted cash flows. For certain assets and liabilities, the valuation is conducted according
to the related SFAS.
BTN Terdepan GCG Rumahkoe
PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.