BTN Terdepan GCG Rumahkoe
PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.
Indonesian language.
PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
41
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES continued
e. Cadangan kerugian penurunan nilai atas
aset keuangan lanjutan e.
Allowance for
impairment losses
on financial assets continued
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada tahun berjalan
dikreditkan dengan
menyesuaikan akun
cadangan kerugian
penurunan nilai.
Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun-tahun
sebelumnya dicatat
sebagai pendapatan
operasional lainnya. Penerimaan pembayaran pembiayaanpiutang
syariah yang
telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan
cadangan kerugian selama tahun berjalan. The recoveries of written-off financial assets in
the current year are credited by adjusting the allowance
for impairment
losses account.
Recoveries of written-off loans from previous years are recorded as other operating income.
Recovery of
Sharia FinancingReceivables
previously written off is recorded as an addition to the allowance for impairment losses in the
current year.
Sehubungan dengan kepatuhan terhadap Bank Indonesia OJK, Bank menerapkan Peraturan
Bank Indonesia No. 1415PBI2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang “Penilaian Kualitas
Aset Bank Umum” sebagai panduan untuk menghitung
minimum cadangan
kerugian penurunan nilai yang wajib dibentuk sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia. Sedangkan Unit
Usaha Syariah
menerapkan PBI
No.1313PBI2011 tanggal 24 Maret 2011 tentang” Penilaian Kualitas Aktiva bagi Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah”. In compliance with Bank Indonesia OJK,
Bank implements Bank Indonesia Regulation No. 1415PBI2012 dated October 24, 2012
about “Assessment of Commercial Banks’ Asset Quality” as a guideline to calculate
required minimum allowance for impairment losses based on Bank Indonesia Regulation.
Whereas Sharia Business Units applies Bank Indonesia Regulation No.1313PBI2011 dated
March 24, 2011 on “Asset Quality Assessment for Sharia Commercial Banks and Business
Units”.
Cadangan kerugian minimum yang harus
dibentuk sesuai
dengan Peraturan
Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
The minimum allowance to be provided in accordance with Bank Indonesia Regulation is
as follows: a.
1 dari aktiva produktif yang digolongkan Lancar, di luar penempatan pada Bank
Indonesia, Obligasi Pemerintah, instrumen hutang
lain yang
diterbitkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia dan aktiva produktif yang dijamin dengan agunan
tunai; a. 1 of earning assets classified as Current,
excluding placements with Bank Indonesia, Government Bonds, other debt instruments
issued by the Government of the Republic of Indonesia and earning assets secured by
cash collateral;
b. 5 dari aktiva produktif yang digolongkan
Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan;
b. 5 of earning assets classified as Special Mention, net of deductible collateral;
c. 15
dari aktiva
produktif yang
digolongkan Kurang
Lancar setelah
dikurangi agunan; c. 15 of earning assets classified as Sub-
standard, net of deductible collateral; d.
50 dari
aktiva produktif
yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi
agunan; dan d. 50
of earning
assets classified
as Doubtful, net of deductible collateral; and
e. 100
dari aktiva
produktif yang
digolongkan Macet
setelah dikurangi
agunan. e. 100 of earning assets classified as Loss,
net of deductible collateral. Kriteria penilaian nilai agunan yang dapat
dikurangkan dalam pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai
sesuai dengan
Peraturan Bank Indonesia. The criterias for assessment of the value of
collateral that
can be
deducted in
the calculation of allowance for impairment losses
are based on Bank Indonesia Regulations.
BTN Terdepan GCG Rumahkoe
PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.
BTN Terdepan GCG Rumahkoe
PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.
Indonesian language.
PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
42
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES continued
f. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
f. Current accounts with Bank Indonesia and
other banks Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
dinyatakan sebesar
biaya perolehan
diamortisasi menggunakan
metode suku
bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia
dan Bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amortized cost using
the effective interest method less allowance
for impairment losses. Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified
under loans and receivables.
g. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain g.
Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana pada Bank
Indonesia berupa deposit facility dan deposit facility syariah, sedangkan penempatan pada
bank lain berupa deposito berjangka. Placements with Bank Indonesia and other
banks represent placements of funds in Bank Indonesia in the form of deposit facility and
sharia deposit facility, whereas placement with other banks is in the form of time deposit.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
dinyatakan sebesar
biaya perolehan
diamortisasi menggunakan
metode suku
bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai. Penempatan
pada Bank
Indonesia dan
bank lain
diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortized cost using the
effective interest method less allowance for impairment losses. Placements with Bank
Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
h. Efek-efek dan Obligasi Pemerintah
h. Securities and Government bonds
Efek-efek terdiri dari surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar
uang, antara lain Sertifikat Bank Indonesia SBI, obligasi dan penyertaan reksadana.
Securities consist of securities traded in the capital market and money market, such as
Bank Indonesia Certificates SBI, bonds, and mutual funds.
Obligasi Pemerintah adalah obligasi yang diterbitkan
oleh Pemerintah
Indonesia termasuk
obligasi rekapitalisasi
yang merupakan
obligasi yang
diterbitkan oleh
Pemerintah dalam rangka rekapitalisasi bank umum.
Government bonds are bonds issued by the Indonesian
Government including
recapitalization bonds that are issued by the Government for general bank recapitalization.
Efek-efek syariah
diklasifikasikan sebagai
dimiliki hingga jatuh tempo. Sharia securities are classified as held-to-
maturity investments. Efek-efek
dan obligasi
Pemerintah pada
awalnya disajikan sebesar nilai wajar. Setelah pengakuan
awal, efek-efek
dan obligasi
Pemerintah dicatat sesuai kategorinya, yaitu dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk
dijual atau nilai wajar melalui laba rugi. Securities and Government bonds are initially
measured at
fair value.
Subsequently, securities
and Government
bonds are
accounted for depending on their classification as held-to-maturity, available-for-sale or fair
value through profit or loss.
BTN Terdepan GCG Rumahkoe
PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.