Memperkuat bisnis syariah dengan fokus pada sektor perumahan dan produktif

BTN Terdepan GCG Rumahkoe PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk. Strategi yang dilakukan adalah meningkatkan market share hingga 25 di tahun 2015 dengan pembagian segmen KPR sebagai berikut : • KPR Subsidi Program Menguasaimenyerap KPR FLPP yang ditargetkan Pemerintah 90 dan Mengembangkan pola kerjasama KPR program dengan institusi seperti Pemda, BUMN, dan swasta besar dalam pengadaan perumahan bagi karyawan • KPR segmen menengah – bawah Rp. 350 juta Dominan di segmen ini melalui ekspansi dan penetrasi pasar pada perumahan segmen menengah ke bawah dan memperluas dan mempererat kerjasama dengan para pengembang. • KPR segmen menengah – atas ≥ Rp. 350 juta Berpartisipasi dalam pengembangan segmen menengah atas, menggunakan jaringan BTN Prioritas dalam menjaring nasabah serta memberikan gimmick marketing dalam special rate secara selektif Kredit Home Equity Meningkatkan realisasi kredit melalui produk KAR, swagriya, Top up, dan kredit isi rumah furnish untuk meningkatkan margin pendapatan dengan memanfaatkan customer based debitur KPR baik eksisting maupun yang sudah lunas. Kredit Konstruksi Kredit pembangunan perumahan yang ditujukan untuk mendukung supply rumah KPR melalui penyediaan modal kerja konstruksi, pembebasan lahan proyek perumahan yang dibiayai KPR Subsidi, maupun infrastruktur perumahan bagi pengembang developer. Kredit consumer lainnya. Fokus meningkatkan realisasi KringBTN yang memiliki margin tinggi dan aman melalui kerjasama payroll dengan instansi pemerintah dan perusahan-perusahan swasta dan BUMNBUMND menengah dan besar. Untuk itu akan dilakukan reorganisasi pengelolaan produk kredit consumer lainnya yang memiliki margin tinggi oleh unit yang lebih fokus. Kredit komersial non perumahan Strategi yang akan dilakukan adalah tetap fokus pada kredit-kredit yang berkaitan dengan pembiayaan perumahan housing related dengan memanfaatkan value chain perumahan, terutama segmen UMKM termasuk KUR. Pembiayaan sektor non perumahan, akan lebih diarahkan pada pemanfaatan value chain perumahan baik segmen konsumer, korporasi, dan UMKM. Pembiayaan tersebut juga akan diupayakan agar memiliki margin yang lebih tinggi daripada KPR untuk membantu memperbaiki proit margin. Memperbaiki kualitas kredit Perbaikan kualitas kredit sebagai tolok ukur keberhasilan kredit yang diberikan dan sumber pembiayaan kembali, merupakan hal yang krusial yang menjadi prioritas untuk dibenahi dengan strategi: • Melakukan collection berbasis time bucket. • Recovery kredit non performing melalui penjualan, lelang, dan AYDA. • Meminimalisir kontribusi realisasi kredit baru terhadap non performing melalui perbaikan manajemen perkreditan. • Monitoring kredit komersial dengan teknologi iCremo dari pembinaan kredit eksisting sampai pada monitoring jatuh tempo kredit. • Pendanaan yang mendukung bank fokus perumahan. Pendanaan akan ditopang oleh DPK dan dana wholesale dengan pertumbuhan yang dikelola seiring dengan pertumbuhan kredit pada tingkat likuiditas yang optimal, rasio CASA yang meningkat, serta share dana wholesale yang terjaga. Strategi yang dilakukan dalam bidang dana adalah : • Pendanaan diarahkan untuk mendukung bank fokus perumahan yaitu peningkatan pendanaan jangka panjang yang berasal dari penempatan dana terkait kredit program dan dana wholesale capital market dan pinjaman serta dana pihak ketiga DPK yang berorientasi pada CASA giro dan tabungan serta pengurangan ketergantungan pada deposito inti lembaga besar dengan fokus pada deposito perorangan dan deposito ritel lembaga kecil.