BTN Terdepan GCG Rumahkoe
PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.
Indonesian language.
PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
60
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES continued
af. Cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif
dan komitmen
dan kontinjensi
af. Allowance for impairment losses on non-
earning assets and commitments and contingencies
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia SE-BI
No. 13658DPNPDPnP tanggal
23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk
membentuk cadangan
kerugian penurunan nilai atas aset non-produktif dan
transaksi rekening administratif komitmen dan kontinjensi,
namun Bank
tetap harus
menghitung cadangan kerugian penurunan nilai
mengacu pada
Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku kecuali Unit Usaha Syariah berdasarkan peraturan
Bank Indonesia No. 1313PBI2011 tanggal 24 Maret 2011.
In accordance with Bank Indonesia Circular Letter SE-BI No. 13658DPNPDPnP dated
December 23, 2011, the Bank is not required to provide an allowance for impairment losses
on non-earning assets and administrative account
transactions commitments
and contingencies, but the Bank should still
calculate the allowance for impairment losses in accordance with the applicable accounting
standards except for Sharia Business Units based
on Bank
Indonesia Regulation
No.1313PBI2011 dated March 24, 2011.
ag. Provisi ag. Provisions
Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini baik
bersifat hukum
maupun bersifat
konstruktif yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber
daya yang mengandung manfaat
ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Bank has a present obligation legal or constructive
where, as a result of a past event, it is probable
that an
outflow of
resources embodying economic benefits will be required
to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban
kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best
estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic
benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
ah. Perubahan atas kebijakan akuntansi dan pengungkapan
ah. Changes in
accounting policy
and disclosures
Bank telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2014, yang dianggap
relevan dengan laporan keuangan Bank, yaitu PSAK No. 102 Revisi 2013, “Murabahah”,
yang merupakan penyempurnaan dari PSAK No. 102 yang diterbitkan pada tahun 2008,
perihal
kriteria transaksi
murabahah sehubungan dengan pengakuan, pengukuran,
penyajian dan pengungkapannya. The Bank adopted the revised accounting
standard on January 1, 2014, which is
considered relevant to the Bank’s financial statements. The revised standard is SFAS
No. 102 Revised 2013, “Murabahah”, which represents improvement of SFAS No. 102
issued in
2008, regarding
criteria of
murabahah transaction in relation with the recognition, measurement, presentation and
disclosure.
Dampak dari penerapan PSAK No. 102 revisi 2013 terhadap penurunan nilai aset keuangan
yang timbul dari transaksi murabahah telah dibebankan sepenuhnya dalam laporan laba
rugi komprehensif tahun 2014 atas dasar materialitas.
The impact of the SFAS No. 12 revised 2013 on impairment of financial assets arising from
murabahah transactions
have been
fully charged to 2014 statement of comprehensive
income on the basis of materiality.
BTN Terdepan GCG Rumahkoe
PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.
BTN Terdepan GCG Rumahkoe
PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.
Indonesian language.
PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
61
3. PENGGUNAAN
PERTIMBANGAN, ESTIMASI
DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 3.
USE OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
JUDGMENTS, ESTIMATES
AND ASSUMPTIONS
Penyusunan laporan
keuangan Bank
mengharuskan manajemen
untuk membuat
pertimbangan, estimasi
dan asumsi
yang mempengaruhi
jumlah yang
dilaporkan dari
pendapatan, beban,
aset dan
liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai
asumsi dan
estimasi tersebut
dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap
nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Bank’s financial statements requires
management to
make judgments,
estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and
liabilities, and
the disclosure
of contingent
liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty
about these
assumptions and
estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of the
asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Bank yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
Bank: The
following judgments
are made
by management in the process of applying the Bank’s
accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the Bank’s
financial statements:
Usaha yang berkelanjutan Going concern
Manajamen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan
Bank untuk
melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa
Bank memilki sumber daya untuk melanjutkan usahanya
di masa
mendatang. Selain
itu, manajemen
Bank tidak
mengetahui adanya
ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan
Bank untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar
usaha yang berkelanjutan. The
Bank’s management
has made
an assessment of the Bank’s ability to continue as a
going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue its business for the
foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may
cast significant doubt to the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the
financial statements continues to be prepared on the going concern basis.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial
liabilities Bank
menetapkan klasifikasi
atas aset
dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 Revisi
2011 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan
kebijakan akuntansi Bank seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Bank determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and
financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 Revised 2011.
Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the
Bank’s accounting policies disclosed in Note 2.
Nilai wajar instrumen keuangan Fair value of financial instruments
Saat nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan
tidak dapat diperoleh dari pasar aktif, maka akan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian
intern dengan menggunakan model penilaian pasar yang berlaku umum. Input untuk model ini,
jika memungkinkan, diambil dari pasar yang dapat diobservasi, namun jika tidak dapat dilakukan,
judgment dibutuhkan dalam menentukan nilai wajar.
Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded in the statement of
financial position cannot be derived from active markets, these are determined using internal
valuation techniques using generally accepted market valuation models.
The inputs to these models are taken from observable markets where
possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values.
BTN Terdepan GCG Rumahkoe
PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.