Pendirian Bank lanjutan Bank Tabungan Negara 2014

BTN Terdepan GCG Rumahkoe PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk. Indonesian language. PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 18

1. UMUM lanjutan

1. GENERAL continued

d. Penawaran Umum Saham Perdana IPO

lanjutan d. Initial Public Offering IPO continued Diskon harga saham untuk program MESA menjadi beban Bank di tahun 2009, yaitu sebesar 20 atau Rp41.353, yang termasuk beban pajak penghasilan. In relation to the Initial Public Offering of the The share price discount for MESA program was recognized as the Bank’s expense in 2009, amounting to 20 or Rp41,353 including the income tax expense.

e. Penerapan kuasi reorganisasi

e. Implementation of quasi - reorganization

Kondisi ekonomi yang buruk yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 sampai dengan tahun 1999, yang disebabkan terutama oleh melemahnya kurs mata uang Rupiah terhadap mata uang asing, seperti dolar Amerika Serikat dan tingkat suku bunga yang tidak stabil, sangat langkanya likuiditas serta menurunnya tingkat kepercayaan investor, telah memberikan dampak yang buruk bagi industri perbankan di Indonesia. Kondisi tersebut juga berdampak pada para debitur Bank dalam memenuhi kewajibannya, sehingga Bank mengalami defisit yang cukup besar. The unfavorable economic condition starting in mid-1997 until 1999, which was caused mainly by the weakening of the rupiah in relation to other foreign currencies such as the United States dollar, the instability of interest rates, liquidity problem and the low level of trust by investors, had an adverse impact to the banking industry in Indonesia. This condition also affected the Bank debtors in fulfilling their obligations. As a result, the Bank suffered a significant amount of deficit. Untuk memperoleh awal yang baik fresh start dengan laporan posisi keuangan yang menunjukkan nilai sekarang dan tidak dibebani oleh defisit, maka Bank melaksanakan Kuasi-Reorganisasi per 31 Mei 2007 Catatan 2b. Kuasi- Reorganisasi dilakukan Bank sebagai langkah penting untuk bisa meneruskan usaha secara lebih baik. In order to make a fresh start with a statement of financial position showing present values without the burden of deficit, the Bank conducted a Quasi-Reorganization on May 31, 2007 Note 2b. The Quasi-Reorganization was recognized by the Bank as a necessary step to positively continue its business. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Bank tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tanggal 19 Januari 2006, pemegang saham Bank memutuskan antara lain bahwa pemegang saham mendukung rencana Bank untuk melakukan Kuasi-Reorganisasi dalam rangka menetapkan besarnya nilai akhir Penyertaan Modal Negara dalam Bank dan perbaikan struktur modal Bank, dan agar dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. In the Bank’s General Stockholders’ Meeting held on January 19, 2006 regarding the Approval of the Bank’s Budget and Work Plan, the stockholders approved, among others, the Bank’s plan to conduct the Quasi- Reorganization in order to determine the final amount of the Government’s capital contribution and to restructure the Bank’s capital, which should be implemented according to the prevailing regulations. Sebagai hasil dari Kuasi-Reorganisasi , saldo defisit Bank sebesar Rp14.226.290 dieliminasi ke akun saldo laba. As a result of the quasi-reorganization, the Bank’s deficit balance amounting to Rp14,226,290 was eliminated against the net amount of the retained earnings. BTN Terdepan GCG Rumahkoe PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.