PT Vale Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk
30 Juni 2015 dan 2014 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and 2014 and December 31, 2014
67 36. Aset dan liabilitas kontinjensi lanjutan
36. Contingent assets and liabilities continued
f. Peraturan menteri No. 172010 lanjutan f. Ministerial Regulation No. 172010 continued
Pada tanggal 27 April 2015, Direktur Jenderal Mineral dan batubara menerbitkan Peraturan No. 630.K32DJB2015 tentang Formula untuk
Penetapan Harga Patokan Mineral Logam “PerDirJen No. 6302015”, yang merupakan peraturan pelaksana dari Peraturan KESDM No. 172010.
PerDirJen No. 6302015 mengatur formula untuk penetapan harga patokan mineral logal untuk komoditi pertambangan tertentu, termasuk nikel.
Formula harga patokan mineral logam tersebut mengacu pada mekanisme pasar, seperti London Metal Exchange, ICDX dan Asian Metal. Pemegang
IUP dan kontrak karya diwajibkan untuk patuh terhadap seluruh ketentuan dalam PerDirJen No. 6302015. Perseroan masih menganalisis dampak dari
peraturan ini terhadap penjualan Perseroan. On April 27, 2015, the Director General of Mineral and Coal issued
Regulation No. 630.K32DJB2015 on the Formula to Determine the Metal
Mineral Reference Price “DirGen Reg No. 6302015”, which is the
implementing regulation of MEMR Regulation No. 172010. DirGen Reg No. 6302015
provides the formula to determine the metal mineral reference price for certain mining commodities, including nickel. The formula of metal
mineral reference price refers to the metal mineral price in accordance with market mechanism, such as, London Metal Exchange, ICDX and Asian
Metal. Holders of IUP and COW is required to comply with all provisions in DirGen Reg No.6302015. The Company is still analyzing its impact to the
Company’s sales.
g. Peraturan KESDM mengenai Peningkatan Nilai Tambah g. MEMR Regulation on Domestic Added Value
Pada tanggal 6 Februari 2012, KESDM mengeluarkan Peraturan No. 07 tahun 2012 mengenai Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui
Pengolahan Mineral dan Proses Pemurnian PerMen No. 72012. Peraturan ini dikeluarkan untuk penerapan Pasal 96 dan 111 dari Peraturan
Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara PP No.232010, telah diubah melalui
PP No. 242012.
Berdasarkan PP No. 232010 dan PerMen No. 72012, logam mineral tertentu, termasuk nikel, dianggap sebagai komoditas pertambangan, nilai
yang dapat ditambahkan melalui pengolahan danatau kegiatan pemurnian. Dengan demikian, nikel harus diproses danatau dimurnikan di dalam negeri
sesuai dengan batasan minimum yang ditetapkan dalam PerMen No. 72012.
On February 6, 2012, the MEMR issued Regulation No. 07 of 2012 on Increase in Added Value from Minerals through Mineral Processing and
Refining “Reg No. 72012”. This Regulation was issued to further implement Articles 96 and 111 of Government Regulation No. 23 of 2010 on the
Implementation of Mineral and Coal Mining Activities “GR No. 232010, as amended by GR No.
242012”. Pursuant to GR No. 232010 and Reg No. 72012, certain metal minerals,
including nickel, are regarded as mining commodities, the value of which can be added to through processing andor refining activities. As such, nickel
must be processed andor refined within the country in accordance with the minimum threshold provided in Reg No. 72012.
Pemegang Kontrak Karya yang telah melakukan produksi sebelum Peraturan ini diterbitkan diwajibkan untuk:
CoW holders that have been producing prior to the issuance of the Regulation must:
a. melakukan penyesuaian terhadap batasan minimum pengolahan
danatau pemurnian sesuai dengan batas yang ditentukan diatas dalam waktu 5 tahun setelah UU Pertambangan 2009 ini dikeluarkan;
dan a.
make adjustments to the processing andor refining minimum threshold plan to be in accordance with the limit set out above within 5 years of
the issuance of the 2009 Mining Law; and
b. menyampaikan laporan berkala mengenai penyesuaian terhadap
batasan minimum pengolahan danatau pemurnian kepada Direktur Jenderal Batubara dan Pertambangan untuk evaluasi.
b. submit periodic reports on the development of the adjustments to the
processing andor refining minimum limit plan to the Director General of Minerals and Coal for evaluation.
Dalam hal pemegang Kontrak Karya tidak dapat membuat penyesuaian tersebut di atas atau tidak dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain,
mereka harus berkonsultasi dengan Direktur Jenderal. In the event that CoW holders cannot make the above mentioned adjustment
or cannot do so through cooperation with other parties, they must consult with the Director General.
Manajemen berpendapat bahwa produk Perseroan telah memenuhi ketentuan ini.
Management believes that the Company’s products have satisfied the
requirement. Pemerintah telah menerbitkan peraturan-peraturan terkait bea ekspor, yaitu,
antara lain, Peraturan Menteri Perdagangan No. 29 of 2012 tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan, Peraturan Direktur Jenderal
Batubara dan Pertambangan No. 574.K30DJB2012 tentang Ketentuan Tata Cara dan Persyaratan Ekspor Produk Pertambangan dan Peraturan
Menteri Keuangan No. 75PMK.0112012 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar Dan Tarif Bea Keluar. Manajemen berpendapat
bahwa secara keseluruhan peraturan-peraturan ini tidak berdampak terhadap Perseroan. Produk Ni dalam Matte yang dihasilkan oleh Perseroan
masuk dalam kategori HS 7501.10.00.00 tidak termasuk dalam peraturan- peraturan tersebut.
The Government has issued an export duty regulations package, consisting of, amongst others, the Minister of Trade Regulation No. 29 of 2012 on
Export Control and Clearance Scheme, Director General of Minerals and Coal Regulation No. 574.K30DJB2012 on Procedures and Requirements
for Mining Product Export Recommendation, and Minister of Finance Regulation No. 75PMK.0112012 on Stipulation of Export Products which
are Subject to Export Duty and Tarrif. Overall, the management believes that
these regulations should not be applicable to the Company. The Company’s Nickel in Matte product is HS 7501.10.00.00 i.e., different from what is
covered in the regulations.
KK 2014 yang ditandatangani pada 17 Oktober 2014 mengkonfirmasi bahwa Perseroan telah memenuhi kewajiban mengenai peningkatan nilai tambah
dalam negeri. The 2014 CoW executed on October 17, 2014 confirms that the Company
has fulfilled the domestic value-adding obligations.
PT Vale Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk
30 Juni 2015 dan 2014 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and 2014 and December 31, 2014
68 36. Aset dan liabilitas kontinjensi lanjutan
36. Contingent assets and liabilities continued h. PP No. 772014
h. GR No. 772014 Pada tanggal 14 Oktober 2014, Pemerintah menetapkan Peraturan
Pemerintah No. 77 tahun 2014 “PP No.772014”, yang merupakan
amandemen ketiga terhadap PP No.232010. Ketentuan PP No.772014 akan memiliki dampak terhadap pemegang kontrak karya dan Izin Usaha
Pertambangan IUP, pada khususnya, kontrak atau izin yang dimiliki oleh pemegang saham asing. PP No.772014 mengatur antara lain sebagai
berikut: On October 14, 2014, the Government issued the Government Regulation
No.77 of 2014 “GR No.772014” being the third amendment to GR No.23 of
2010. The provisions under GR No.772014 will affect the holders of CoW as well as the holders of Mining Business Permit IUP, in particular, those
owned by foreign shareholders. GR No.772014 sets out, among other things:
• bahwa perpanjangan kontrak karya akan diberikan dalam bentuk Izin
Usaha Pertambangan Khusus IUPK; dan •
that the form of extension of contracts of work will be a special mining business permit IUPK; and
• bahwa pemegang izin pertambangan baik IUP maupun IUPK dengan
modal asing yang melakukan kegiatan pengolahan danatau pemurniannya sendiri pemegang IUP atau IUPK terintegerasi
diwajibkan untuk melakukan divestasi saham sekurangnya sebesar 40 kepada peserta Indonesia dalam jangka waktu paling lama 5
lima tahun sejak ditetapkannya PP No.772014. •
that mining permit holders IUP holders and IUPK holders with foreign capital which perform its own processing andor refining integrated IUP
or IUPK holder are required to divest at least 40 of its shares to Indonesian participants within, at the latest, 5 five years as of
enactment of GR No.772014.
i. Peraturan KESDM tentang Divestasi i. MEMR Regulation on Divestment