Liabilitas imbalan pascakerja Post-employment benefit liabilities

PT Vale Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk 30 Juni 2015 dan 2014 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and 2014 and December 31, 2014 37 17. Pinjaman bank jangka panjang lanjutan 17. Long-term bank borrowings continued  Peminjam tidak akan memberikan hak atas penjaminan asetnya kepada Pemberi Pinjaman lain selain dari Pemberi Pinjaman yang disebutkan dalam Perjanjian Penjaminan.  The Borrower will not create or permit to exist any lien on any collateral, except for the lien created by the Security Agreement.  Peminjam dan Penjamin tidak akan melakukan penggabungan usaha dengan perusahan lain atau memindahkan keseluruhan atau bagian signifikan dari asetnya ke pihak lain, tanpa ijin dari Pemberi Pinjaman.  The Borrower and Guarantor will not consolidate with or merge into any other corporation or convey or transfer all or a significant part of its assets to any other parties, without the consent of the Lenders.  Tidak diperbolehkan menghapus aset yang berkaitan dengan Proyek Karebbe tanpa mendapat ijin terlebih dahulu.  No disposal of assets related to Karebbe Project without prior consent.  Penjamin akan menjaga, agar setiap akhir periode semester fiskal dari Penjamin, persyaratan posisi keuangan sebagai berikut: - Rasio Utang terhadap Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi “LBPDA” yang telah disesuaikan tidak lebih dari 4,5 : 1,0. - Rasio LBPDA yang telah disesuaikan terhadap biaya bunga tidak kurang dari 2,0 : 1,0.  The Guarantor will maintain, for each financial test period ending on the last day of each fiscal semester of the Guarantor, the following financial covenants: - Debt to Adjusted Earnings before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization “EBITDA” ratio of not more than 4.5 : 1.0. - Adjusted EBITDA to Interest Expense ratio of not less than 2.0 : 1.0. Kejadian default: tidak membayar pokok pinjaman; tidak membayar fee atau bunga; tidak memenuhi persyaratan perjanjian; kebangkrutan atau tidak solven. Events of default: non-payment of principal; non-payment of fee or interest; failure to satisfy any covenant; involuntary proceedings for bankruptcy or insolvency. Pada tanggal 25 Maret 2011, Peminjam melakukan penarikan tambahan atas sisa fasilitas kredit sebesar AS150 juta nilai penuh tidak ada biaya pinjaman tambahan yang harus dibayar oleh Peminjam untuk penarikan tersebut. Sehingga, pada tanggal 30 Juni 2015, Peminjam telah melakukan penarikan atas keseluruhan fasilitas kredit SEFA sebesar AS300 juta nilai penuh. On March 25, 2011, the Borrower made an additional drawdown of the remaining credit facility of US150 million full amount there was no additional borrowing cost to be paid by the Borrower for the drawdown. Therefore, as at June 30, 2015, the Borrower has fully drawn down the SEFA facility of US300 million full amount. Fasilitas kredit diatas digunakan untuk mendanai Proyek Karebbe. Pada tanggal 30 Juni 2015, Peminjam telah mematuhi persyaratan- persyaratan perjanjian fasilitas kredit ini. The above credit facilities were utilized for financing the Karebbe Project. As at June 30, 2015, the Borrower was in compliance with the covenants under this facility. Fasilitas SEFA telah diubah pada Nopember 2012 sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1320PBI2011 mengenai Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri melalui Bank Devisa dimana penempatan dana dilakukan melalui sistem perbankan Indonesia. The SEFA facility was amended on November 2012 in accordance with the Bank Indonesia Regulation No. 1320PBI2011 concerning Receipt of Export Proceeds and Withdrawal of Foreign Exchange from External Debt through Foreign Exchange Banks in which placement of funds are conducted through the Indonesian banking system. 18. Liabilitas imbalan pascakerja 18. Post-employment benefit liabilities Perseroan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. Kep-434KM.171997, tertanggal 31 Juli 1997 seperti diumumkan dalam Berita Negara No. 731997 tanggal 12 September 1997 untuk mendirikan DPI, suatu dana pensiun yang dikelola secara tersendiri, dimana karyawan tertentu yang diterima sebagai karyawan sebelum 1 Januari 2011 yang telah memenuhi persyaratan masa kerja yang disyaratkan berhak untuk memperoleh tunjangan pensiun berdasarkan manfaat pasti, apabila karyawan tersebut pensiun, cacat atau meninggal dunia. The Company obtained the approval from the Minister of Finance “MoF” of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. Kep- 434KM.171997 dated July 31, 1997, as published in the State Gazette No. 731997 dated September 12, 1997, to establish DPI, a separate trustee established to administer the pension fund, whereby certain employees hired prior to January 1, 2011 after serving for a certain period, are entitled to a defined benefit “DB” pension fund upon retirement, disability or death. Pada tanggal 17 Desember 2012, Perseroan menerima surat dari Menteri Keuangan No.733KM.102012 mengenai persetujuan untuk likuidasi DPI. On December 17, 2012, the Company received a letter from The MoF No.733KM.102012 regarding the approval for the liquidation of DPI. Dengan dilikuidasinya DPI, program dana pensiun karyawan Perseroan telah dipindahkan dan dikelola oleh suatu Dana Pensiun Lembaga Keuangan “DPLK” yang telah ditunjuk oleh Perseroan yaitu DPLK Bumiputera. Hal ini termasuk dana pensiun yang telah ada yang sebelumnya dikelola oleh DPI maupun dana pensiun yang akan datang yang dibayarkan berdasarkan program defined contribution “DC”. Jumlah kontribusi yang disetor oleh Perseroan adalah sebesar 10 dari gaji karyawan. Seluruh karyawan Perseroan yang sebelumnya merupakan peserta DPI dalam program DB diikutsertakan dalam program DC yang dikelola oleh DPLK tersebut. Proses likuidasi ini saat ini telah selesai. As a consequence of liquidating DPI, the pension plan funds of the Company’s employees have been transferred and managed by a pension fund financial institution “DPLK” that has been appointed by the Company that DPLK Bumiputera. This will include the current pension funds previously managed by DPI and future pension funds paid based on a defined contribution “DC” approach. The contribution paid by the Company is 10 of the employees’ salaries. All of the Company’s employees who were previously participants of DPI DB plan are included in the DC plan managed by the DPLK. The liquidation process is already completed. PT Vale Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk 30 Juni 2015 dan 2014 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and 2014 and December 31, 2014 38 30 JuniJune 30 2015 2014 31 DesemberDecember 31 Asumsi ekonomi: Economic assumptions: Tingkat diskonto 8.00 8.00 Discount rate Pengembalian yang diharapkan Expected return dari aset program NA NA on plan assets Kenaikan gaji di masa depan 8.00 8.00 Future salary increases Asumsi lainnya: Other assumptions: Tingkat mortalita TMI III 2011 TMI III 2011 Rates of mortality Tingkat cacat 10 dari tingkat 10 dari tingkat Disability rate mortalita mortalita 10 of mortality rate 10 of mortality rate Usia pensiun normal 55 tahunyears 55 tahunyears Normal retirement age Imbalan kesehatan pascakerja Imbalan pensiun Post-retirement Jumlah Pension benefits medical benefits Total 30 JuniJune 30 2015 2014 2015 2014 2015 2014 31 DesemberDecember 31 Dalam ribuan Dolar AS US Dollars, in thousands Nilai kini dari kewajiban 8,209 6,926 5,450 5,632 13,659 12,558 Present value of obligations Biaya jasa lalu yang belum diakui 2,620 1,451 195 198 2,815 1,649 Unrecognized past service cost 5,589 5,475 5,255 5,434 10,844 10,909 18. Liabilitas imbalan pascakerja lanjutan

18. Post-employment benefit liabilities continued