Pinjaman Borrowings Pinjaman lanjutan Borrowings continued
PT Vale Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk
30 Juni 2015 dan 2014 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and 2014 and December 31, 2014
18
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan lanjutan 2. Summary of significant accounting policies continued
2.18. Penurunan nilai aset keuangan 2.18. Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal posisi keuangan Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jika terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal aset tersebut peristiwa yang merugikan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan
atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Company assesses at each balance sheet date whether there is an objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.
A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result
of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset a
“loss event”’ and that loss event or events has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be
reliably estimated.
Kriteria yang Perseroan gunakan untuk menentukan bahwa ada bukti objektif dari suatu penurunan nilai meliputi:
- kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak
peminjam; -
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
- pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum
sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan pada pihak peminjam yang tidak
mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;
The criteria that the Company uses to determine if there is objective evidence of an impairment loss include:
- significant financial difficulty of the issuer or obligor;
- a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or
principal payments; -
the lenders, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender
would not otherwise consider, if the borrower did not experience such difficulty;
- terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit
atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; -
hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
- data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan
yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun
penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk:
memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam
kelompok tersebut; dan
kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
- it becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or other
financial reorganization; -
the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or
- observable data indicating that there is a measurable decrease in the
estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be
identified with the individual financial assets in the portfolio, including:
adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio;
and
national or local economic conditions that correlate with defaults on the assets in the portfolio.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih nilai tercatat aset
dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi yang didiskonto menggunakan
suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan.
Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the
amount of the loss is measured as the difference between the carrying amount of the asset and the present value of estimated future cash flows excluding
future credit losses that have not been incurred discounted at the original effective interest rate of the financial asset. The carrying amount of the asset is
reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of the loss is recognized in the statement of comprehensive income.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa
yang terjadi setelah penurunan nilai diakui seperti meningkatnya peringkat kredit debitur, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh
mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal
pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the
impairment was recognized such as an improvement in the debtor’s credit rating, the previously recognized impairment loss will be reversed either
directly or by adjusting an allowance account. The reversal will not result in the carrying value of the financial asset exceeding what the amortized cost would
have been had the impairment not been recognized at the date of the impairment reversal. The reversal amount will be recognized in the statement of
comprehensive income.
2.19. Pinjaman 2.19. Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur
sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan dikurangi biaya transaksi dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba
rugi komprehensif selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.
Borrowings are recognized initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings are subsequently carried at amortized cost; any difference
between the proceeds net of transaction costs and the redemption value is recognized in the statement of comprehensive income over the period of the
borrowings, using the effective interest rate method.
PT Vale Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk
30 Juni 2015 dan 2014 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and 2014 and December 31, 2014
19
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan lanjutan 2. Summary of significant accounting policies continued
2.19. Pinjaman lanjutan 2.19. Borrowings continued
Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau
seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya memperoleh pinjaman ditangguhkan sampai penarikan pinjaman terjadi. Sepanjang tidak
terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya memperoleh pinjaman dikapitalisasi sebagai
pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.
Fees paid on establishment of loan facilities are recognized as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility
will be drawn down. In this case, the fee is deferred until draw-down occurs. To the extent there is no evidence that it is probable that some or all of the facility
will be drawn down, the fee is capitalized as a pre-payment for liquidity services and amortized over the period of the facility to which it relates.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perseroan mempunyai hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran
untuk paling tidak 12 bulan setelah tanggal posisi keuangan. Borrowings are classified as current liabilities unless the Company has an
unconditional right to defer settlement of the liability for at least 12 months after the balance sheet date.