Pengeluaran untuk lingkungan hidup Environmental expenditures

PT Vale Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk 30 Juni 2015 dan 2014 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and 2014 and December 31, 2014 13 2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan lanjutan 2. Summary of significant accounting policies continued 2.10. Penurunan nilai dari aset non-keuangan lanjutan 2.10. Impairment of non-financial assets continued Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi komprehensif, kecuali aset yang disajikan pada jumlah revaluasian sesuai dengan standar akuntansi lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dibalik lagi. Reversal of impairment losses for assets other than goodwill would be recognized if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal of impairment losses will be immediately recognized in statement of comprehensive income, except for assets measured using the revaluation model as required by other accounting standards. Impairment losses relating to goodwill would not be reversed.

2.11. Pengeluaran untuk lingkungan hidup

Operasi Perseroan telah, dan di masa akan datang mungkin akan dipengaruhi oleh secara berbeda dari waktu ke waktu perubahan- perubahan dalam peraturan perundangan mengenai lingkungan hidup. Kebijakan Perseroan adalah memenuhi semua ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah tersebut, dengan menerapkan langkah- langkah yang secara teknis telah teruji dan layak secara ekonomis.

2.11. Environmental expenditures

The operations of the Company have been, and may in the future be affected from time to time to varying degrees by changes in environmental regulations. The Company’s policy is to meet the requirements of all applicable regulations issued by the Government by the application of technically proven and economically feasible measures. Pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan program lingkungan hidup dan reklamasi yang sedang berjalan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya, atau dikapitalisasi dan disusutkan tergantung pada masa manfaat ekonomis dimasa yang akan datang. Cadangan jaminan reklamasi, yang kemudian diubah dengan mekanisme garansi bank, juga telah dibentuk sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku lihat Catatan 22a. Disamping itu, provisi atas penghentian pengoperasian aset telah diakui sebesar taksiran biaya penutupan area tambang, penghentian dan pembongkaran fasilitas. Expenditures that relate to ongoing environmental and reclamation programs are charged to the statement of comprehensive income as incurred, or capitalized and depreciated depending on their future economic benefits. A reclamation guarantee reserve which subsequently changed to bank guarantee mechanism have also been set up in accordance with applicable Government requirements refer to Note 22a. In addition, a provision for asset retirement has been recognized for the estimated costs of mine closure, decommissioning and dismantling of facilities. Provisi atas penghentian pengoperasian aset dicatat untuk mengakui kewajiban hukum atau konstruktif yang berkaitan dengan penghentian penggunaan aset tetap yang berasal dari akuisisi, pembangunan atau pengembangan danatau operasi normal aset tetap. Penghentian penggunaan aset tetap ini adalah penarikan selain penghentian sementara pemakaian termasuk penjualan, penelantaran, pendaur- ulanganpenghapusan dengan cara lainnya. The provision for asset retirement is provided for legal or constructive obligations associated with the retirement of a tangible long-lived asset that results from the acquisition, construction or development andor the normal operation of a long-lived asset. The retirement of a long-lived asset is its other than temporary removal from service including its sale, abandonment, recycling or disposal in some other manner. Provisi atas penghentian pengoperasian aset diakui sebagai liabilitas pada saat kewajiban hukum atau konstruktif yang berkaitan dengan penghentian pengoperasian sebuah aset timbul, dan pada awalnya diukur pada nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Disamping itu, biaya penghentian pengoperasian aset dalam jumlah yang sama dengan jumlah liabilitasnya dikapitalisasi sebagai bagian dari aset yang berkaitan yang kemudian disusutkan nilainya sepanjang masa manfaat aset tersebut. Peningkatan kewajiban ini sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan. Kewajiban ini dibebankan pada lebih dari satu periode pelaporan, jika kejadian yang menimbulkan kewajiban itu timbul dalam lebih dari satu periode pelaporan. Misalnya, bila ada sebuah fasilitas yang ditutup untuk selamanya tetapi rencana penutupan ditetapkan lebih dari satu periode pelaporan, biaya penutupan tersebut akan diakui selama periode pelaporan sampai rencana penutupan selesai. Provisions for asset retirement are recognized as liabilities when a legal or constructive obligation with respect to the retirement of an asset is incurred, with the initial measurement of the obligation measured at the present value of the expenditures expected to be required to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects the current market assessment of the time value of money and the risks specific to the obligation. In addition, an asset retirement cost equivalent to the liabilities i s capitalized as part of the related asset’s carrying value and is subsequently depreciated or depleted over the asset’s useful life. The increase in these obligations due to passage of time is recognized as finance costs. These obligations are incurred over more than one reporting period when the events that create the obligation occur over more than one reporting period. For example, if a facility is permanently closed but the closure plan is developed over more than one reporting period, the cost of the closure of the facility is incurred over the reporting periods when the closure plan is finalized. Perubahan dalam pengukuran kewajiban tersebut yang timbul dari perubahan estimasi waktu atau jumlah pengeluaran sumber daya ekonomis contohnya: arus kas yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, atau perubahan dalam tingkat diskonto, akan ditambahkan pada atau dikurangkan dari, harga perolehan aset yang bersangkutan pada periode berjalan. Jumlah yang dikurangkan dari harga perolehan aset tidak boleh melebihi jumlah tercatatnya. Jika penurunan dalam liabilitas melebihi nilai tercatat aset, kelebihan tersebut segera diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika penyesuaian tersebut menghasilkan penambahan pada harga perolehan aset, Perseroan akan mempertimbangkan apakah hal ini mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset yang baru mungkin tidak bisa dipulihkan secara penuh. Jika terdapat indikasi tersebut, Perseroan akan melakukan pengujian penurunan nilai terhadap aset tersebut dengan melakukan estimasi atas nilai yang dapat dipulihkan dan akan mencatat kerugian dari penurunan nilai, jika ada. The changes in the measurement of these obligations that result from changes in the estimated timing or amount of the outflow of resources embodying economic benefits e.g. cash flows required to settle the obligation, or a change in the discount rate will be added to or deducted from the cost of the related asset in the current period. The amount deducted from the cost of the asset should not exceed its carrying amount. If a decrease in the liability exceeds the carrying amount of the asset, the excess is recognized immediately in the statement of comprehensive income. If the adjustment results in an addition to the cost of an asset, the Company will consider whether this is an indication that the new carrying amount of the asset may not be fully recoverable. If there is such an indication, the Company will test the asset for impairment by estimating its recoverable amount and will account for the impairment loss incurred, if any. PT Vale Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk 30 Juni 2015 dan 2014 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and 2014 and December 31, 2014 14 2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan lanjutan 2. Summary of significant accounting policies continued 2.11. Pengeluaran untuk lingkungan hidup lanjutan 2.11. Environmental expenditures continued