Metode dan Teknik Pengumpulan Data
penulis maupun pembaca bila ingin mengetahui kebenaran data. Kode yang digunakan yaitu menunjuk pada nomor data, tanggal, bulan dan tahun.
Contoh kartu data:
Nomor Data 078151213
Data Pak polisi polda DIY, tolong di razia para pengamen nakal dan
sadis yg suka maksa minta uang dari para penumpang bus, biasa ngamen di bus jurusan yogya-solo pp dan yogya-wonosari pp.
Krisna sleman 08773801xxx
Pemaknaan Pelanggaran 1b maksim kearifan : perbesar kerugian orang lain
Analisis Tuturan tersebut mengandung makna merepotkan, menyusahkan
dan merugikan pihak lain karena penutur mengungkapkan keyakinannya bahwa pihak lain yang berkaitan akan melaksanakan
perbuatan yang diperintahkan itu. Penutur menginginkan agar pihak lain yang berwenang melakukan tindakan merazia para
pengamen yang sering meminta uang dari para penumpang bus.
Terdapat kata “tolong” sebagai pemarkah penanda kesantunan.
Gambar 1: Contoh kartu data Keterangan:
Nomor data : berupa nomor urut data kemudian tanggal, bulan dan tahun
terbitnya surat kabar
Harian Jogja.
Data : berupa SMS pembaca pada rubrik “Halo Jogja” di surat
kabar
Harian Jogja
. Pemaknaan
: berupa pemaknaan pada indikator kesantunan berbahasa. Analisis
: berupa analisis data deskripsi dari pemaknaan.
Setelah dimasukkan ke dalam kartu data tersebut, selanjutnya peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian melihat kembali hasil dari pencatatan
dalam kartu data, kemudian peneliti harus menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk menentukan dan mengelompokkan data mana yang mengandung
pematuhan serta pelanggaran maksim kesantunan berbahasa.