Koran praktis, selektif memilih isi, dan mengikuti tren pembaca terkini merupakan pendekatan pengelolaan isi
Harian Jogja
. Tampilan praktis wajah
Harian Jogja
mendorong pembaca betah menikmati isi hingga tuntas. Penggunaan ukuran huruf yang nyaman bagi pembaca, jumlah informasi yang
selektif, pengelompokan rubrikasi berita yang jelas, serta tata warna khas tradisi Jogja cokelat, hijau, merah, kuning di tiap halaman, menjadikan produk ini dekat
sekali dengan selera khas konsumen Jogja
http:www.harianjogja.comtentang- kami
. Kelebihannya sebagai surat kabar Jogja tercermin pula dari pemakaian
istilah lokal dalam penamaan rubrik maupun penulisan berita. Sebut saja rubrik
Angkringan, Halo Jogja, Gedhadhe Dab
bahasa walikan Jogja,
Jagongan, Unek-unek,
dan
Suluk
yang begitu
popular dipakai
orang Jogja
http:www.harianjogja.comtentang-kami
.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian relevan yang pertama yaitu penelitian yang dilakukan oleh Aldila Fajri Nur Rochma 2011, seorang mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Judul penelitiannya adalah “Analisis Penggunaan dan Penyimpangan Prinsip
Kesantunan Berbahasa di Terminal Giwangan Yogyakarta ”. Subjek kajiannya
adalah percakapan antar responden yang terjadi di Terminal Giwangan Yogyakarta, sedangkan objek kajiannya berupa prinsip kesantunan berbahasa
yang digunakan maupun dilanggar dalam percakapan antar responden dan faktor- faktor yang memperngaruhinya. Prinsip-prinsip kesantunan berbahasa tersebut
meliputi prinsip kebijaksanaan, prinsip kecocokan, prinsip kedermawanan, prinsip kesimpatian, prinsip penghargaan dan prinsip kesederhanaan.
Penelitian yang relevan kedua dari Atfalul Anam 2011, judul penelitiannya adalah
“Kesantunan Berbahasa dalam Buku Ajar Bahasa Indonesia Tataran Unggul untuk SMK dan MAK Kelas XII Karangan Yustinah dan Ahmad
Iskak”. Penelitian ini terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia mengenai kesantunan dalam buku ajar, akan tetapi tidak melibatkan siswa sebagai subjek
penelitian. Hasil penelitian ini berupa deskripsi penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dalam buku ajar bahasa Indonesia tataran unggul untuk SMK dan MAK
kelas XII, beserta tingkat kesantunan buku ajar tersebut. Persamaan penelitian ini dengan kedua penelitian tersebut adalah sama-
sama meneliti dengan prinsip kesantunan, tetapi perbedaan penelitian ini dengan kedua penelitian tersebut adalah subjek kajiannya. Penelitian Aldila menggunakan
subjek kajiannya semua tuturan yang ada di terminal Giwangan Yogyakarta, sedangkan penelitian ini menggunakan subjek kajiannya yaitu SMS pembaca pada
rubrik “Halo Jogja” di surat kabar
Harian Jogja
. Pada penelitian Aftalul menggunakan subjek kajiannya yaitu tuturan yang ada di dalam buku ajar bahasa
Indonesia tataran unggul untuk SMK dan MAK kelas XII sedangkan, penelitian ini menggunakan subjek kajiannya
SMS pembaca pada rubrik “Halo Jogja” di surat kabar
Harian Jogja
. Selain perbedaan tersebut, di dalam penelitian Atfalul belum dikaji
pematuhan prinsip kesantunanya, hanya dibahas penyimpangan prinsip kesantunan, sehingga penelitian ini akan membahas pematuhan prinsip