Manfaat Penelitian Batasan Istilah

1. Kesantunan Bahasa Kesantunan berbahasa adalah kemampuan seorang bertutur kata secara halus antara penutur dan lawan tutur dengan baik dan benar, sehingga tercipta suasana yang nyaman ketika berkomunikasi. 2. Prinsip Kesantunan Berbahasa Prinsip kesantunan berbahasa yang mengacu pada Leech 1993: 206-207 dengan berbagai maksimnya memberikan tentang cara-cara bertutur sopan. Maksim-maksim tersebut meliputi: maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahhatian, maksim kesepakatan, dan maksim kesimpatian. 3. Harian Jogja Harian Jogja merupakan surat kabar yang beredar di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 4. Halo Jogja “Halo Jogja” merupakan rubrik dari surat kabar Harian Jogja yang isinya adalah SMS pembaca dalam hal pemberitahuan informasi, masukan, saran, dan kritikan yang disampaikan kepada seluruh pembaca Harian Jogja . 5. SMS Pembaca SMS Pembaca merupakan SMS yang dikirimkan oleh pembaca surat kabar Harian Jogja yang berisi pesan singkat, padat berupa kritik, saran, masukan yang tidak menyinggung masalah SARA, bukan fitnah, dan tidak bersifat promotif.

BAB II KAJIAN TEORI

Analisis data SMS pembaca pada rubrik “Halo Jogja” di surat kabar Harian Jogja membutuhkan beberapa teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kesantunan berbahasa Leech di dalam bukunya yang sudah diterjemahkan Oka Prinsip-prinsip Pragmatik 1993 yang meliputi prinsip-prinsip kesantunan berbahasa dan pemarkah tata krama sebagai penanda kesantunan berbahasa.

A. Kesantunan Berbahasa

Kesantunan berbahasa adalah kemampuan seseorang untuk bertutur kata secara halus dan isi tutur katanya memiliki maksud yang jelas, sehingga dapat menyejukkan hati, membuat orang berkenan, dan tidak ada kesalahpahaman di antara penutur dan lawan tutur. Dengan demikian, tercipta suasana yang nyaman ketika sedang berkomunikasi Pranowo, 2012: 1. Seseorang mampu menilai kepribadian dari orang lain melalui penggunaan bahasa yang dipakai. Jika orang itu selalu menggunakan bahasa yang baik dan penuh kesantunan, orang tersebut memiliki kepribadian yang baik. Menurut Yule Terjemahan Wahyuni, 2006: 104 kesopanan dalam suatu interaksi dapat didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk menunjukkan kesadaran tentang wajah orang lain. Dalam pengertian ini, kesopanan dapat disempurnakan dalam situasi kejauhan dan kedekatan sosial. Dengan menunjukkan kesadaran untuk wajah orang lain ketika orang lain itu tampak jauh 10 secara sosial sering dideskripsikan dalam kaitannya dengan keakraban, persahabatan, atau kesetiakawanan. Brown dan Levinson via Nadar, 2009: 41-42 memberikan batasan kesopanan positif dan kesopanan negatif. Pada hakikatnya, kesopanan positif ditujukan terhadap muka positif lawan tutur, yaitu citra positif yang dianggap dimiliki oleh lawan tutur. Berlawanan dengan kesopanan positif, kesopanan negatif pada hakikatnya ditujukan terhadap bagaimana memenuhi atau menyelamatkan sebagai muka negatif lawan tutur, yaitu keinginan dasar lawan tutur untuk mempertahankan apa yang dia anggap sebagai wilayah dan keyakinan dirinya. Menurut Lakoff via Chaer, 2010: 46, sebuah tuturan dikatakan santun apabila tuturan tersebut tidak terdengar memaksa atau angkuh. Bagi Fraser via Chaer, 2010: 47 kesantunan adalah properti yang diasosiasikan dengan tuturan dan di dalam hal ini menurut pendapat lawan tutur, bahwa si penutur tidak melampaui hak-haknya atau tidak mengingkari dalam memenuhi kewajibannya. Menurut pandangan Fraser via Rahardi, 2003: 81 kesantunan berbahasa sebagai tindakan untuk memenuhi persyaratan agar terpenuhinya sebuah fakta kontrak percakapan. Kontrak percakapan itu sangat ditentukan oleh hak-hak dan kewajiban para peserta tutur yang terlibat di dalam kegiatan bertutur tersebut. Singkatnya, bertindak sopan santun itu sesungguhnya sejajar dengan aktivitas bertutur yang penuh pertimbangan etiket di dalam aktivitas berbahasa di dalam masyarakat.

Dokumen yang terkait

PERSEPSI PEMBACA SURAT KABAR HARIAN TRIBUN TERHADAP RUBRIK OLAHRAGA SEBAGAI SARANA INFORMASI

0 11 31

I RUBRIK HALO JOGJA SEBAGAI RUANG PUBLIK.

0 3 8

PENDAHULUAN TINGKAT KEPUASAN PEMBACA DI KOTA YOGYAKARTA TERHADAP BERITA OLAHRAGA SURAT KABAR HARIAN JOGJA (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Tingkat Kepuasan Pembaca di Kota Yogyakarta terhadap Berita Olahraga Surat Kabar Harian Jogja).

0 2 36

PENUTUP TINGKAT KEPUASAN PEMBACA DI KOTA YOGYAKARTA TERHADAP BERITA OLAHRAGA SURAT KABAR HARIAN JOGJA (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Tingkat Kepuasan Pembaca di Kota Yogyakarta terhadap Berita Olahraga Surat Kabar Harian Jogja).

0 3 78

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA WACANA HUMOR RUBRIK “SONTOLOYO” DI SURAT KABAR METEOR REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA WACANA HUMOR RUBRIK “SONTOLOYO” DI SURAT KABAR METEOR EDISI DESEMBER 2010 – FEBRUARI 2011.

0 1 15

PENDAHULUAN REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA WACANA HUMOR RUBRIK “SONTOLOYO” DI SURAT KABAR METEOR EDISI DESEMBER 2010 – FEBRUARI 2011.

0 1 8

Tingkat kesantunan berdasarkan Maksim Leech rubrik SMS Suara Rakyat di dalam Surat Kabar Kedaulatan Rakyat.

1 1 149

(ABSTRAK) KESANTUNAN BERBAHASA DALAM WACANA SMS (SHORT MESSEGE SERVICE) PEMBACA PADA KOLOM SUARA WARGA DI HARIAN KOMPAS.

0 0 3

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM WACANA SMS (SHORT MESSEGE SERVICE) PEMBACA PADA KOLOM SUARA WARGA DI HARIAN KOMPAS.

0 3 101

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM RUBRIK “URUN REMBUK” DI SURAT KABAR RADAR JOGJA JAWA POS.

0 2 205