ikut  bersimpati,  mengucapkan  selamat,  memaafkan,  dan  mengucapkan terimakasih. Tuturan asertif melibatkan pembicara pada kebenaran proposisi yang
diekspresikannya,  misalnya,  menduga,  menegaskan,  meramalkan,  memprediksi, mengumumkan, dan mendesak.
Mencermati orang bertutur pada jaman sekarang ini, seringkali didapatkan bahwa  dalam  memperhatikan  dan  menanggapi  penutur,  si  lawan  tutur
menggunakan  anggukan-anggukan  tanda  setuju,  acungan  jempol  tanda  setuju, wajah  tanpa  kerutan  pada  dahi  tanda  setuju,  dan  beberapa  hal  lain  yang  sifatnya
paralinguistik  kinesik  untuk    maksud  tertentu  Rahardi,  2005:  65.  Perhatikan contoh berikut.
21 A : Bahasa Inggris adalah bahasa yang sulit dipelajari.
B : Betul, tapi tata bahasanya cukup mudah. 22
A : Buku ini ditulis dengan sangat baik. B : Ya, secara keseluruhan memang baik, tetapi saya rasa ada
beberapa bagian yang membosankan. Leech, terjemahan Oka, 1993: 217-218
Tuturan  21  dan  22  memperlihatkan  bahwa  ketaksepakatan  sebagian sering  lebih  disukai  daripada  ketaksepakatan  sepenuhnya.  Pelaku  yang  menaati
maksim  kesepakatan  akan  dianggap  seorang  yang  santun  dan  selalu memperhatikan terhadap topik yang dibicarakan. Untuk lebih jelasnya perhatikan
contoh tuturan berikut ini. 23
A : Bahasa Inggris Sukar, ya? B : Ya.
24 A : Bahasa Inggris sukar, ya?
B: Siapa bilang, mudah sekali. Wijana, 1996: 59
Kontribusi  B  dalam  23  lebih  sopan  dibanding  dalam  tuturan  24 karena  dalam  24  B  memaksimalkan  ketidakcocokan  dengan  pernyataan  A.
Dalam  hal  ini  tidak  berarti  orang  harus  senantiasa  setuju  dengan  pendapat  atau pernyataan  yang  mengandung  ketidaksetujuan  atau  ketidakcocokan  parsial
partial agreement
Wijana, 1996: 60.
f. Maksim Kesimpatian
Maksim  kesimpatian  mempunyai  dua  segi,  yaitu  segi  positif mengharuskan  setiap  peserta  pertuturan  untuk  memaksimalkan  rasa  simpati  dan
segi  negatif  meminimalkan  rasa  antipati  kepada  lawan  tuturnya  Leech, terjemahan  Oka,  1993:  207.  Penutur  wajib  memberikan  ucapan  selamat  jika
lawan  tutur  mendapatkan  kesuksesan  atau  kebahagiaan.  Sebaliknya,  jika  lawan tutur  mendapatkan  kesusahan  atau  musibah,  penutur  layak  turut  berduka  atau
mengutarakan  ucapan  belasungkawa  sebagai  tanda  kesimpatian  Rahardi,  2005: 65.
Maksim  kesimpatian  diungkapkan  dengan  tuturan  asertif  dan  ekspresif Wijana,  1996:  60.  Menurut  Leech  Terjemahan  Oka,  1993:  327,    tuturan
ekspresif  mempunyai  fungsi  untuk  mengekspresikan,  mengungkapkan,  atau memberitahukan sikap psikologis  sang pembicara menuju suatu pernyataan  yang
diperkirakan  oleh  ilokusi,  misalnya,  minta  maaf,  merasa  ikut  bersimpati, mengucapkan  selamat,  memaafkan,  dan  mengucapkan  terimakasih.  Tuturan
asertif  melibatkan  pembicara  pada  kebenaran  proposisi  yang  diekspresikannya, misalnya, menduga, menegaskan, meramalkan, memprediksi, mengumumkan, dan
mendesak. Maksim  kesimpatian  menjelaskan  mengapa  ucapan  selamat  dan  ucapan
belasungkawa  adalah  tindak  ujar  yang  sopan  dan  hormat,  walaupun  ucapan
belasungkawa  mengungkapkan  keyakinan  penutur  yang  bagi  lawan  tutur merupakan  keyakinan  yang  negatif  Leech,  terjemahan  Oka,  1993:  218.
Perhatikan contoh tuturan berikut. 25
Saya sangat menyesal mendengar bahwa kucingmu mati. Ucapan  ini  sopan  bila  dibandingkan  dengan  “saya  sangat  gembira
mendenga r  bahwa  kucingmu  mati”.  Penutur  tetap  ada  keengganan  untuk
mengucapkan  belasungkawa  karena  dengan  menyebut  isi  proposional
X
dalam ucapan belasungkawa. Penutur sebetulnya mengungkapkan suatu keyakinan yang
tidak  sopan,  yaitu  suatu  keyakinan  merugikan  lawan  tutur.  Oleh  karena  itu, ucapan  26  lebih  disukai  daripada  ucapan  25  Leech,  terjemahan  Oka,  1993:
218. 26 Saya sangat menyesal mendengar tentang kucingmu.
Dapat  dilihat  bahwa  kekuasaan  maksim  kesimpatian  sangat  besar  karena tanpa  informasi  lebih  lanjut  penutur  dapat  menafsirkan  bahwa  26  adalah  suatu
ucapan  belasungkawa  ucapan  yang  mengungkapkan  rasa  simpati  penutur  atas suatu kemalangan dan 27 adalah ucapan selamat Leech, terjemahan Oka, 1993:
219. 27 Saya senang sekali mendengar tentang kucingmu.
Artinya,  penutur  berasumsi  bahwa  kejadian  yang  disinggung  dalam  20 adalah  sebuah  kemalangan  misalnya,  kematian,  sedangkan  yang  disinggung
dalam  27  adalah  suatu  yang  menyenangkan  misalnya,  mendapatkan  hadiah dalam konteks kucing Leech, terjemahan Oka, 1993: 219.