Pasangan  dari  empat  jenis  situasi  berbahaya  ini  ada  empat  jenis  situasi berbahaya  yang  lain,  tetapi  di  sini  posisi  perbuatan-perbuatan  positif  dan  negatif
dibalik. 1a.   Konflik sesungguhnya paling bahaya
a b
melakukan tindakan, tetapi
b
tindakan. 2a.    Ketidaktaatan
a
melarang
b
melakukan tindakan tetapi
b
melakukan. 3a.    Pengabaian Keinginan
a
mengatakan  kepada
b
bahwa
a
ingin
b
tidak  melakukan  tindakan,  tetapi
b
melakukan tindakan. 4a.    Ketidaksesuaian keinginan paling berbahaya
a
mengkomunikasikan kepada
b
bahwa
a
ingin
b
tidak melakukan tindakan, tetapi
b
mengkomunikasikan kepada
a
bahwa
b
mau melakukan tindakan.
4.   Aspek-aspek Metalinguistik Sopan Santun
Sopan santun tidak hanya terungkap dalam isi percakapan, tetapi juga dalam cara  percakapan  dikendalikan  dan  dipola  oleh  para  pemeran  sertanya.  Misalnya,
dalam percakapan, perilaku tertentu mengandung implikasi-implikasi tidak sopan, seperti  bicara  pada  saat  yang  keliru  menyela  atau  diam  pada  saat  keliru.  Jika
menuturkan  sesuatu,  kadang-kadang  merasa  perlu  untuk  menyebut  tindak  ujar yang sedang dilakukan atau yang dilakukan oleh pemeran serta yang lain, supaya
Menghentikan atau berusaha menghentikan
Berusaha melakukan melakukan
dapat memohon suatu jawaban, meminta izin untuk berbicara, meminta maaf atas kata-kata, dan sebagainya Leech, terjemahan Oka, 1993: 219.
Seorang  penutur  perlu  menggunakan  strategi-strategi  metalinguistik  seperti ini  karena  tindak  ujar  mirip  dengan  tindakan-tindakan  lain  yang  mengandung
untung-rugi bagi penutur dan lawan tutur. Misalnya, tindak menjawab pertanyaan paling tidak membutuhkan kerja sama dari penutur Leech, terjemahan Oka, 1993:
219. Metalinguistik  mengacu  pada  ilokusi-ilokusi  percakapan  yang  sedang
berjalan  dengan  cara  tuturan  taklangsung  yang  dikenal  sebagai  performatif taklangsung  Leech,  terjemahan  Oka,  1993:  221.  Performatif  taklangsung
digunakan sebagai alat sopan santun, khususnya bila status kekuasaan lawan tutur lebih tinggi.
Memberi  nasihat  dapat  dinilai  sebagai  pemanfaatan
imposition
.  Hal  itu membutuhkan  bentuk  awal  seperti,
“bolehkah  saya  usul…”,  “bolehkah  saya memberi nasihat…”.  Alasan mengapa nasihat dapat dianggap tidak sopan karena
tindak  ujar  memberi  nasihat  itu  sendiri  dapat  dianggap  melanggar  maksim kerendahhatian  dan  maksim  pujian,  yaitu  memberi  kesan  bahwa  penutur  merasa
lebih  unggul,  lebih  berpengalaman,  lebih  tahu  daripada  lawan  tutur,  walaupun tindak  ujar  tersebut  menguntungkan  lawan  tutur  Leech,  terjemahan  Oka,  1993:
221.  Dengan  demikian,  penggunaan  aspek-aspek  metalinguistik  sopan  santun dapat  bertujuan  untuk  mengembangkan  kesamaan  kesepakatan  dan  pengalaman
yang dimiliki oleh penutur dan lawan tutur.