meliputi prinsip kebijaksanaan, prinsip kecocokan, prinsip kedermawanan, prinsip kesimpatian, prinsip penghargaan dan prinsip kesederhanaan.
Penelitian yang relevan kedua dari Atfalul Anam 2011, judul penelitiannya adalah
“Kesantunan Berbahasa dalam Buku Ajar Bahasa Indonesia Tataran Unggul untuk SMK dan MAK Kelas XII Karangan Yustinah dan Ahmad
Iskak”. Penelitian ini terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia mengenai kesantunan dalam buku ajar, akan tetapi tidak melibatkan siswa sebagai subjek
penelitian. Hasil penelitian ini berupa deskripsi penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dalam buku ajar bahasa Indonesia tataran unggul untuk SMK dan MAK
kelas XII, beserta tingkat kesantunan buku ajar tersebut. Persamaan penelitian ini dengan kedua penelitian tersebut adalah sama-
sama meneliti dengan prinsip kesantunan, tetapi perbedaan penelitian ini dengan kedua penelitian tersebut adalah subjek kajiannya. Penelitian Aldila menggunakan
subjek kajiannya semua tuturan yang ada di terminal Giwangan Yogyakarta, sedangkan penelitian ini menggunakan subjek kajiannya yaitu SMS pembaca pada
rubrik “Halo Jogja” di surat kabar
Harian Jogja
. Pada penelitian Aftalul menggunakan subjek kajiannya yaitu tuturan yang ada di dalam buku ajar bahasa
Indonesia tataran unggul untuk SMK dan MAK kelas XII sedangkan, penelitian ini menggunakan subjek kajiannya
SMS pembaca pada rubrik “Halo Jogja” di surat kabar
Harian Jogja
. Selain perbedaan tersebut, di dalam penelitian Atfalul belum dikaji
pematuhan prinsip kesantunanya, hanya dibahas penyimpangan prinsip kesantunan, sehingga penelitian ini akan membahas pematuhan prinsip
kesantunannya. Oleh karena itu, peneliti mencoba melakukan penelitian terkait dengan pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan yang dituturkan oleh
masyarakat yang mengirimkan SMS di surat kabar
Harian Jogja.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian
Kesantunan Berbahasa dalam Wacana SMS Pembaca pada
Rubrik “Halo Jogja” di
Surat Kabar Harian Jogja
ini termasuk penelitian analisis konten dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif
menurut Bogdan dan Biklen 1982 via Moleong 2012: 248 adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-
milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Keluaran dari penelitian ini adalah pematuhan, pelanggaran, serta
pematuhan dan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa pada SMS pembaca di surat kabar
Harian Jogja
. Data yang dikumpulkan merupakan data deskriptif berupa kalimat-kalimat
SMS yang terdapat pada rubrik “Halo Jogja” di surat kabar
Harian Jogja
tersebut.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini berupa SMS pembaca pada rubrik “Halo Jogja” di surat kabar
Harian Jogja
. Pengambilan data SMS sekitar bulan November- Desember 2013 dan Januari 2014. Data yang diperoleh sebanyak 208 SMS
pembaca. Pemilihan penelitian pada wacana SMS pembaca yang terdapat dalam rubrik “Halo Jogja” pada surat kabar
Harian Jogja
sekitar bulan November- Desember 2013 dan Januari 2014 karena pesan singkat yang dikirim oleh
45
pembaca
Harian Jogja
pada akhir tahun dan awal tahun sangat menarik untuk diteliti. Pembaca
Harian Jogja
memberikan saran, kritik, dan masukan untuk menyambut tahun baru 2014 dan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada
akhir tahun 2013. Adapun objek penelitian ini adalah bentuk pematuhan dan pelanggaran
maksim kesantunan berbahasa yang terdapat dalam SMS pembaca pada rubrik “Halo Jogja” di surat kabar
Harian Jogja
. Penelitian ini menggunakan landasan teori yang dikemukakan oleh Leech di dalam bukunya yang berjudul
P rinsip- prinsip Pragmatik 1993,
yakni enam maksim yang terdapat di dalam prinsip kesantunan berbahasa. Maksim tersebut antara lain: maksim kearifan, maksim
kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahhatian, maksim kesepakatan, dan maksim kesimpatian.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri
human instrument
yang berperan sebagai penafsir dan penganalisis data. Peran peneliti sebagai instumen utama berkaitan dengan keseluruhan proses penelitian sebagai
alat pengumpul data. Peneliti harus menyesuaikan diri pada keadaan dan situasi pengumpulan data. Hal ini berarti peneliti dituntut untuk memiliki kemampuan
dan pengetahuan yang memadai tentang hal-hal yang berkaitan dengan kesantunan dalam berbahasa terutama mengenai prinsip-prinsip kesantunan
berbahasa dengan berbagai macam maksimnya. Berdasarkan teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan
penelitian, maka peneliti sebagai instrumen utama penelitian membuat indikator-