105
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Implementasi Program JKN di Puskesmas Kentara kecamatan Laeparira sudah berlangsung dari awal tahun 2014 dimana program baru diluncurkan
oleh Pemerintah Pusat serentak di seluruh Indonesia dan hingga saat ini penyelenggaraan Program BPJS-Kesehatan di Puskesmas Kentara sudah berjalan
sesuai dengan peraturan serta pedoman pelaksanaanya. Terlihat dari adanya komitmen atau kebijakan Puskesmas Kentara, alur pelayanan yang sudah
mengikuti prosedur, hingga peraturan pelaksana yang dibentuk untuk mendukung penyelenggaraan program. Selain itu SDM pelaksana di Puskesmas Kentara
kecamatan laeparira yang sudah cukup memadai, didukung oleh sumber pendanaan dari klaim BPJS Kesehatan, serta sarana dan prasarana yang sudah
baik. Didukung juga dengan karakteristik puskesmas yang membuat peraturan
pelaksana yang sesuai dengan aturan yang dibuat oleh para implementasi program pelayanan kesehatan di Puskesmas Kentara kecamatan laeparira. Serta
sikap penerimaan dari pelaksana program juga sangat terlihat. Lingkungan sosial, politik, dan ekonomi yang juga mendukung terselenggaranya program BPJS-
Kesehatan. Tidak dipungkiri dalam penyelenggaraan program BPJS-Kesehatan di
Puskesmas Kentara kecamatan laeparira terdapat beberapa kendala, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
106
1. Jumlah faslitas pelayanan kesehatan yang kurang mencukupi dan
persebarannya kurang merata khususnya bagi Daerah Pedesaan dengan tingkat utilisasi yang rendah akibat kondisi geografis dan tidak memadainya
fasilitas kesehatan pada daerah tersebut 2.
Keterlambatan Pencairan Klaim yang terlambat dikarenakan banyaknya tahapan tahapan administratif dalam hal pemberkasan klaim oleh puskesmas
kepada BPJS sehingga kadangkala harus membutuhkan waktu Untuk pekerja sektor informal nantinya akan mengalami kesulitan dalam penarikan iurannya
setiap bulan karena pada sektor tersebut belum ada badan atau lembaga yang menaungi sehingga akan memyulitkan dalam penarikan iuran di sektor
tersebut 3.
Permasalahan akan timbul pada penerima PBI karena data banyak yang tidak sesuai antara pemerintah pusat dan daerah sehingga data penduduk tidak
mampu tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. 4.
Teknologi Informasi JKN yang masih sering mengalami gangguan sehingga memperlambat proses pemberkasan klaim, pelayanan pendaftaran, dan
pembuatan surat eligibilitas peserta JKN. 5.
Masih kurangnya SDM Pelaksana pada tatanan non-medis untuk hal administrasi dan pemberkasan program JKN.
B. Saran
Adapun saran yang dapat peneliti berikan terkait penyelenggaraan Program BPJS Kesehatan, yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara