74
yang dibutuhkan 5.
Setelah dipanggil nomor antrian berobatnya dan selesai mendapatkan pengobatan, pasien bisa langsung ke bagian ruangan obat Apotek
puskesmas. 6.
Jika obat sudah ditebus dan diberikan pengarahan mengenai pedoman meminum obat, pasien boleh langsung meninggalkan puskesmas.
e. Komunikasi Antar Organisasi Pelaksana 1. Penyelenggara Program BPJS-Kesehatan di puskesmas Kentara
Penyelenggara Program BPJS-Kesehatan di Puskesmas Kentara, terdiri dari petugas pengelola BPJS yang bertugas untuk mengelola segala urusan tentang
terselenggaranya program BPJS kesehatan di wilayah kecamatan Laeparira. Puskesmas Kentara sebagai pelaksana program BPJS-kesehatan di wilayah
kecamatan ini pusatnya di puskesmas Kentara
2. Komunikasi Antar Lembaga
Implementasi program BPJS-Kesehata yang dasar pelayanan nya dilakukan di Puskesmas. Yang membutuhkan Komunikasi yang baik didalam
penyampaian informasi kepada para pelaksana kebijakan tentang apa menjadi standar dan tujuan harus konsisten dan seragam consistency and uniformity dari
berbagai sumber informasi.
Disamping itu, koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam
Universitas Sumatera Utara
75
implementasi kebijakan. Semakin baik koordinasi komunikasi di antara pihak- pihak yang terlibat dalam implementasi kebijakan, maka kesalahan akan semakin
kecil, demikian sebaliknya. Koordinasi dan komunikasi yang dibentuk antara pihak Puskesmas
Kentara dan BPJS Kesehatan dapat terlihat dari kutipan wawancara dibawah:
Pertanyaan : Bagaimana komunikasi Puskesmas kepada pihak BPJS terkait dengan
Verifikasi berkas?
“kalau berhubunungan dengan verifikasi berkas BPJS kita serahkan kepada puhak verifikator nya supaya kita dapat mengirim berkas dan juga klaim yang
dibutuhkan untuk hal tersebut. RS – 1
…kita hanya berhubungan dengan tim pemberkasan, jadi kita dari tim
verifikasi…” RS – 2 “kita adakan lewat ibu waliah ya, dia verifikator BPJS dipuskesmas ini..” RS –
3
“kalau kita adakan verifikasi kita adakan dan lakukan melalui pihak verifikasi
kita yakni ibu Waliah itu sendiri …” RS – 4
Komunikasi yang dibentuk antara pelaksana program yaitu puskesmas Kentara dan BPJS jika ditarik kesimpulan dari kutipan pernyataan wawancara
diatas membuktikan bahwa koordinasi yang terjadi cukup terbangun, serta ketaatan kedua pelaksana terhadap peraturan juga sangat terlihat.
Universitas Sumatera Utara
76
3. Teknologi Informasi BPJS Kesehatan di Puskesmas Kentara
Aspek yang terkait komunikasi yang dibangun dalam program BPJS- Kesahatan adalah sistem teknologi informasi yang digunakan pada program
BPJS-Kesehatan di puskesmas Kentara sudah terjalin dengan baik. Namun ada terdapat kendala, Hal ini disebabkan oleh terbatasnya jaringan telekomunikasi
yang sampai ke desa Kentara dan juga oleh faktor geografis desa Kentara. Sistem tersebut adalah SIM Sistem Informasi Manajemen BPJS, yang digunakan untuk
mengklaim obat, mengirim hasil diagnosa sementara pasien kepada pihak rumah sakit. Namun sejalan dengan hal tersebut ada masalah yang didapati pada saat
pelaksanaan program ini yakni seperti yang telah dikutip oleh peneliti sebagai berikut:
Permasalahan apa saja yang sering dihadapi dalam implementasi BPJS- Kesehatan yang berkaitan dengan tegnologi informasi bu?
“…masalah yang dihadapi itu sering sekali bermasalah sama yang sistem klaim nya ini, harus online kan jadi sering error udah gitu koneksi juga sangat
terbatas kan, akhirnya membutuhkan waktu ekstra, tapi walau begitu kami juga
tetap mengusahakan yang terbaik…” RS – 1
Dari hasil wawancara diatas, didapati bahwa sistem informasi teknologi mempengaruhi didalam pelayanan registrasi online seperti sering terjadi tidak bisa meng-
input data pada saat melakukan entry data pasien untuk pemberkasan klaim secara online. Hal ini mempengaruhi kinerja pengelolaan program BPJS-Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
77
puskesmas Kentara.yang menyebabkan terlambatnya pemberkasan klaim serta pengajuan klaim ke BPJS.
4. Sikap Para Pelaksana
Sikap para pelaksana dipengaruhi oleh cara pandang agen pelaksana terhadap suatu kebijakan dan cara melihat pengaruh kebijakan itu terhadap
kepentingan-kepentingan organisasinya dan kepentingan-kepentingan pribadinya. Untuk melihat sikap para pelaksana, peneliti melakukan wawancaran
mengenai pandangan mereka tentang program BPJS-kesehatan yang mereka lakukan di wilayah kerja puskesmas Kentara, dari sikap ini nanti akan
menggambarkan keadaan implementasi program BPJS kesehatan di Puskesmas Kentara.
Pertanyaan : Bagaimana pandangan ibu terhadap program BPJS Kesehatan ini?
“…sudah lebih maju program BPJS yang sekarang, kalau di banding dengan program sebelum nya program ini jauh lebih menguntungkan lah ya,
terutama menguntungkan pihak masyarakat kecil di desa ini..” RS – 1
…kalau menurut saya ya. udah ada kemajuan ya di banding yang
sebelumnya…” RS – 2
program BPJS kesehatan ini baik ya terutama dapat membantu masyarakat
kecil untuk memperoleh mendapatkan pelayanan kesehatan ...” RS – 3
… kalau menurut saya sendiri ya.. program BPJS kesehatan ini sangat lah
baik, akan tetapi terkadang kendala nya di system online nya ini...” RS – 4
Universitas Sumatera Utara
78
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa puskesmas Kenatara memiliki pandangan baik terhadap program BPJS Kesehatan ini. seperti hampir
semua informan memberikan respon positif terhadap program dan menganggap program ini baik . Hampir semua informan juga menyatakan program BPJS-
Kesehatan ini lebih baik dari pada program sebelumnya.
5. Lingkungan