Pembahasan Sumber Daya Sarana dan Prasarana

92 menyatakan bahwa kepahaman pelaksana terhadap standar dan tujuan program sangat menentukan keberhasilan proses impelementasi suatu program. Selain itu, menurut William Savedoff 2008 menyatakan pengawasan dan peraturan merupakan dimensi dari pemerintah yang dapat menjamin peforma pelaksanaan jaminan kesehatan yang mandatory. Berkaitan erat dengan JKN yang merupakan program jaminan kesehatan yang top-down maka, setiap pelaksana dituntut untuk dapat paham akan peratura serta terus dilakukannya pengawasan oleh pemerintah. Oleh karena itu menurut peneliti, untuk sasaran kepesertaan pada program BPJS Kesehatan ini sudah dipahami secara baik oleh pihak puskesmas.Selanjutnya untuk permasalahan peserta program BPJS Kesehatan yang masih sering tidak bisa dilayani karena masih terdapat kelemahan dalam sistem ataupun human-error diharapkan BPJS Kesehatan agar meng-update data kepesertaan kepada rumah sakit setiap 1 bulan sekali, sehingga kasus kepesertaan yang tidak ada di dalam sistem dapat teratasi, update-an tersebut dapat didukung berupa print out cetakan data kepesertaan setiap bulannya yang dikirimkan kepada setiap provider di wilayah kerja BPJS Kesehatan masing-masing daerah, jadi ketika ada permasalahan semacam ini akan mudah udah dilakukan pegecekan secara manual.

3. Pembahasan Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila Universitas Sumatera Utara 93 kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Puskesmas Kentara sebagai puskesmas induk yang berada diarea kecamatan Laeparira sudah memiliki peralatan yang cukup lengkap dan termanfaatkan secara baik dan benar, dan sudah sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan Menteri Kesehatan. Hanya saja, untuk beberapa pelayanan lanjutan yang biasanya hanya dimiliki oleh rumah sakit-rumah sakit umum daerah dan rumah sakit provinsi atau tahapan rumah sakit lanjutanya dengan mekanisme rujukan. Pasien akan dirujuk ke rumah sakit umum daerah yang juga bekerjasama dengan BPJS. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 tahun 2013 pada pasal 15 ayat 5 yang menyatakan bahwa tata cara rujukan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang. Pada peraturan perudang- undangan yang mengatur hal tersebut, rujukan hanya dilakukan jika memang di wilayah tersebut tidak dapat melayani sesuai kebutuhan kesehatan pasien, maka dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang memiliki pelayanan yang lebih menunjang. 4.Pembahasan Karakteristik Organisasi Pelaksana Menurut Van Meter dan Van Horn, dalam pengimplementasian suatu program, karakter dari para pelaksana kebijakan atau program harus berkarakteristik keras dan ketat pada aturan serta taat pada sanksi hukum yang berlaku. Kinerja implementasi program JKN akan sangat banyak dipengaruhi oleh Universitas Sumatera Utara 94 ciri-cirikarakteristik yang tepat serta cocok dengan para agen pelaksananya Hill Hupe, 2002 Selain berkaitan karakteristik secara teknis, karakteristik menurut Van Meter dan Van Horn harus ada kesesuaian antara kompetensi pelaksana dengan posisi yang ditempatkan. Untuk aspek ini peneliti tidak melakukan wawancara mendalam terkait kompetensi setiap pelaku karena tidak adanya indikator yang sesuai jika dilakukan wawancara. Sehingga peneliti melakukan studi terhadap kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap pelaksana. Dari hasil analisa peneliti untuk setiap jabatan strategis diduduki oleh orang-orang yang telah lama bekerja di puskesmas Kentara dan memiliki kemampuan di bidang yang sesuai dengan posisi saat ini. Peneliti melihat bahwa penempatan orang pada posisi posisi strategis tersebut juga membuktikan komitmen agen pelaksanan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu bagi seluruh kalangan masyarakat.

5. Pembahasan Komunikasi Antar Organisasi Pelaksana

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Bpjs-Kesehatan dalam pelayanan kesehatan di pusat kesehatan masyarakat(Puskesmas) Studi pada Puskesmas Kentara kec.Laeparira Kab.Dairi,Sumatera Utara

0 0 8

Implementasi Program Bpjs-Kesehatan dalam pelayanan kesehatan di pusat kesehatan masyarakat(Puskesmas) Studi pada Puskesmas Kentara kec.Laeparira Kab.Dairi,Sumatera Utara

0 0 2

Implementasi Program Bpjs-Kesehatan dalam pelayanan kesehatan di pusat kesehatan masyarakat(Puskesmas) Studi pada Puskesmas Kentara kec.Laeparira Kab.Dairi,Sumatera Utara

0 2 41

Implementasi Program Bpjs-Kesehatan dalam pelayanan kesehatan di pusat kesehatan masyarakat(Puskesmas) Studi pada Puskesmas Kentara kec.Laeparira Kab.Dairi,Sumatera Utara

0 0 5

Implementasi Program Bpjs-Kesehatan dalam pelayanan kesehatan di pusat kesehatan masyarakat(Puskesmas) Studi pada Puskesmas Kentara kec.Laeparira Kab.Dairi,Sumatera Utara

0 0 3

Implementasi Program BPJS Kesehatan Dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah

0 0 10

Implementasi Program BPJS Kesehatan Dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah

0 0 1

Implementasi Program BPJS Kesehatan Dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah

0 0 25

Implementasi Program BPJS Kesehatan Dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah

0 1 5

Implementasi Program BPJS Kesehatan Dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah

0 0 2