29
jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
a. Dasar Hukum Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS- Kesehatan
adapun yang menjadi dasar hukum dalam pelaksanaan program BPJS-
kesehan ini adalah dapat dilihat sebagai berikut ;
1. Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum. 2.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 tahun 2010 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta.
3. Peraturan Presiden No. 12 tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan. 4.
Peraturan Menteri Kesehatan RI no.71 tahun 2013 tentang pelayanan kesehatan Pada jaminan kesehatan Nasional
5. Peraturan Presiden No. 107 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Tertentu Berkaitan Dengan Kegiatan Operasional Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, Dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia. 6.
Peraturan Presiden No. 108 tahun 2013 tentang Bentuk Dan Isi Laporan Pengelolaan Program Jaminan Sosial.
Universitas Sumatera Utara
30
7. Peraturan Presiden No. 109 tahun 2013 tentang Penahapan
Kepesertaan Program Jaminan Sosial. 8.
Peraturan Presiden No. 111 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan. 9.
Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
10. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63
tahun 2003 tentang Pedoman Pelayanan Publik.
b. Manfaat Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS- Kesehatan
Dilakukan untuk mennjamin kesehatan seluruh masyarakat Indonesia dan memberikan kemudahan dalam akses kesehatan bagi seluruh aspek kesehatan
masyrakat. Yang memiliki dua manfaat pelayanna yakni : 1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non
spesialistik mencakup:
a. Mendapat pemeriksaan kesehatan
;Pengobatan dan Melakukan
konsultasi medis. b.
Mendapat tindakan medisyang tidak masuk dalam bidang kompetensi dokter spesialis.
c. Mendapat transfusi darah sesuai kebutuhan medis.
Universitas Sumatera Utara
31
d. Mendapat pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat
pertama. e.
Mendapat pelayanan rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis.
Jika kondisi pasien membutuhkan penanganan kesehatan tingkat lanjut maka fasilitas kesehatan tingkat pertama akan merujuk pasien ke fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan, yakni rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
2. Adapun manfaat layanan kesehatan ditingkat kedua yang didapat di rumah sakit setelah dirujuk dari puskesmas adalah sebagai berikut:
a. Mendapat pemeriksaan diri; Pengobatan, dan; Melakukan konsultasi
medis dengan dokter spesialis. b.
Mendapat tindakan medis dari dokter spesialis sesuai dengan indikasi medis.
c. Mendapat rehabilitasi medis serta transfusi darah.
d. Mendapat pelayanan rawat inap di ruang non intensif maupun di ruang
intensif.
c. Fasilitas Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS-Kesehatan yakni meliputi :