78
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa puskesmas Kenatara memiliki pandangan baik terhadap program BPJS Kesehatan ini. seperti hampir
semua informan memberikan respon positif terhadap program dan menganggap program ini baik . Hampir semua informan juga menyatakan program BPJS-
Kesehatan ini lebih baik dari pada program sebelumnya.
5. Lingkungan
Program JKN merupakan amanat undang-undang yang bersifat mandatory, dimana sesuai dengan Undang-Undang Dasar dan Pancasila yang menyatakan
bahwa “kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia”.Sejalan dengan hal tersebut, UU No. 01 tahun 2015 tersebut memberikan amanat kepada negara untuk
membuat sebuah sistem kesehatan yang menjamin seluruh masyarakat Indonesia. Berikut kutipan hasil wawancara dari paparan informan terkait dukungan
eksternal terhadap program BPJS-Kesehatan :
Pertanyaan : Sejauh mana pengaruh lingkungan dalam pelaksanaan program JKN?
“pemerintah disini ya sangat mendukung terhadap program layanan kesehatan
kepada seluruh masyarakat …” RS – 1
“…kalau saya rasa, kalau dilihat-lihat dari masyarakat respon mereka baik
terhadap program ini…” RS – 2
“baik, respon masyarakat saya rasa sangat baik terhadap adanya program
pemerintah ini RS – 3
Universitas Sumatera Utara
79
“masyarakat merespon baik, terhadap program ini dan mereka berharap
program ini akan selalu ada dan ada..” RS – 4
Dari paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informan menyatakan dukungan dari masyarakat terhadap program sangat baik. Selain itu
peneliti juga akan mengaitkan, terselenggaranya program BPJS-Kesehatan yang baik di Puskesmas Kentara inilah yang menjadi salah satu faktor pendukung
penyelenggaraan program BPJS-Kesehatan yang baik di Puskesmas Kentara dapat berjalan dan dikelola dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
80
f. Implementasi Kebijakan JKN Berupa Pelayanan Puskesmas Berdasarkan 6 Aspek Penyelenggaraan BPJS-Kesehatan
Ada 6 aspek yang harus diperhatikan pada implementasi program BPJS- Kesehatan agar terselenggaranya prestasi kinerja terhadap pelayanan yang prima
dan sesuai sasaran. Keenam aspek itu adalah: 1.
Aspek RegulasiPeraturan Perundangan 2.
Aspek Kepesertaan 3.
Aspek Keuangan 4.
Aspek Pelayanan Kesehatan 5.
Aspek Manfaat dan Iuran 6.
Aspek Kelembagaan dan Organisasi. Berikut paparan untuk setiap aspek dari sudut pandang pelayanan di Puskesmas
Kentara :
1. Aspek RegulasiPeraturan Perundangan
Penyelenggaraan jaminan sosial, termasuk di dalamnya jaminan kesehatan, harus didasarkan suatu Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya karena
merupakan kebijakan top-down dan penyelenggaraan program BPJS-kesehatan di Puskesmas Kentara sudah sesuai dengan aturan yang diundangkan oleh
Pemerintah Pusat. Dasar peraturan perundang-undangan tersebut diperlukan sebagai dasar hukum dipenuhinya hak dan kewajiban publik, yaitu dalam
pemberiaan manfaat benefit kepada publik yang menjadi peserta. Penyelenggaraan jaminan sosial di Indonesia secara konstitusional diatur
dalam Pasal 28 H dan Pasal 34 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Universitas Sumatera Utara
81
Indonesia Tahun 1945. Kemudian implementasinya didasarkan pada dua undang- undang yaitu a Undang-Undang No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional UU SJSN, dan b Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS. Undang- Undang No
402004 mengatur programnya, yang secara berkala dapat direvisi untuk memperbaiki atau menambah program, seperti halnya Pemerintah memiliki UU
Rencana Pembangunan Jangka MenengahPanjang. Sedangkan UU 242011 mengatur badan penyelenggaranya yang bertugas melaksanakan program-
program yang telah diatur dalam UU SJSN, sebagaimana pengaturan Pemerintahan yang harus menjalankan program-program yang telah dirumuskan
dalam UU RPJP. Agar jaminan sosial, khususnya jaminan kesehatan, dapat diselenggarakan
sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam dua Undang-Undang tersebut, maka perlu disusun peraturan pelaksanaanya.
Peraturan pelaksanaan
Peraturan Pemerintah dan Praturan Presiden
menjadi acuan bagi semua pemangku kepentingan pekerja, pemberi kerja, Pemerintah, BPJS, fasilitas kesehatan, dan lain-lain guna mengetahui hak dan
kewajibannya. Peraturan pelaksanaan juga merupakan acuan di dalam melakukan evaluasi pencapaian dan kualitas pencapaian jaminan sosial dalam hal ini jaminan
kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu diuraikan peraturan yang perlu segera disusun agar jaminan kesehatan dapat diselenggarakan sebagaimana
diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Universitas Sumatera Utara
82
Penyelenggaraan program JKN dilaksanakan berdasarkan peraturan- peraturan yang dibuat oleh pemerintah, berikut peraturan- peraturan pelaksana
yang dibuat oleh pemerintah pusat sebagai acuan pelaksanaan di lapangan: 1.
Peraturan Presiden No. 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. 2.
Peraturan Presiden No. 107 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Tertentu Berkaitan Dengan Kegiatan Operasional Kementerian
Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, Dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3. Peraturan Presiden No. 108 tahun 2013 tentang Bentuk Dan Isi
Laporan Pengelolaan Program Jaminan Sosial. 4.
Peraturan Presiden No. 109 tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial.
5. Peraturan Presiden No. 111 tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. 6.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional.
Universitas Sumatera Utara
83
2. Aspek Kepesertaan